Cicilia Ika Rahayu Nita, Koenta Adji K Universitas Kanjuruhan Malang
[email protected], [email protected]
ABSTRAK. Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang ada di desa Mendalanwangi dan setelah panen, klobot jagung dibuang atau dijadikan pakan ternak dan belum diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Mengingat lokasi dekat dengan area wisata di kota Malang dan pusat perbelanjaan, maka secara otomatis akan dekat dengan area bisnis baru untuk memasarkan produk diversifikasi klobot jagung. Tingkat kemiskinan di Desa ini masih mencapai 24,1% dan angka pengangguran mencapai 13%. Sehingga masyarakat banyak yang tidak melanjutkan pendidikan karena terkendala ekonomi. Adapun mitra PKK dalam kegiatan ini adalah UKM Likana dan Pangeti yang berkomitmen untuk menambah penghasilan dari handicraft. Mitra juga kreatif membuat berbagai produk handicraft tetapi masih dijual seputar Kabupaten Malang. Hal tersebut dikarenakan peralatan yang dimiliki masih minim sehingga diversifikasi produk masih sangat minim serta belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya berwirausaha serta pengelolaan keuangan. Metode yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan kelompok usaha mitra adalah sebagai berikut (1) Pelatihan manajemen produksi handicraft yang berkualitas; (2) Pelatihan penggunaan alat bantuan hibah berupa mesin jahit (3) Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan handicraft yang menarik; (4) Pelatihan display produk dengan bantuan etalase; (5) Pelatihan manajemen keuangan yang baik sesuai standar UKM; (6) Pelatihan manajemen pemasaran; (7) Pelatihan dan pembuatan media sarana promosi online.
Kata Kunci: Handicraft; Manajemen produksi; Manajemen keuangan; UKM; Bahan lokal
PENDAHULUAN
Desa Mendalanwangi merupakan salah satu dari Desa di Kecamatan Wagir yang sebagian besar penduduknya bertani dan beternak. Pada 2011, Kecamatan Wagir memiliki 12 Desa, 63 Dusun, 90 RW dan 378 RT. Berdasarkan data administratif desa Mendalanwangi, memiliki jumlah dusun terbanyak yaitu sebanyak 7 dusun. Dengan Karakteristik penduduk Kecamatan Wagir yang memiliki struktur umum penduduk berusia muda, maka perlu adanya perluasan lapangan pekerjaan. Kecamatan Wagir adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah utara kabupaten Malang. Berbatasan dengan empat Kecamatan, kota Malang dan kabupaten Blitar. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan DAU. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kota Malang. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Pakisaji Kecamatan Ngajum dan Kecamatan Wonosari. Geografis sedemikian itu menyebabkan Kecamatan Wagir memiliki posisi yang cukup strategis. Hal ini ditandai semakin ramainya jalur transportasi utara maupaun selatan yang melalui Kecamatan Wagir. Sehingga peluang pemasaran berbagai produk kerajinan sangat besar. Selain itu lokasi desa Mendalanwangi juga dekat dengan Kota Malang yaitu hanya sejauh 5 Km, sehingga untuk akses transportasi dan pemasaran juga lebih mudah. Tingkat kemiskinan di Desa ini masih mencapai 24,1% dan angka pengangguran mencapai 13%. Sehingga masyarakat banyak yang tidak melanjutkan pendidikan karena terkendala ekonomi.
Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang ada di desa Mendalanwangi dan setelah panen banyak klobot jagung yang dibuang secara percuma atau dijadikan pakan ternak. Klobot jagung sangat melimpah di Desa Mendalanwangi. Klobot jagung tersebut belum diolah oleh masyarakat sekitar menjadi produk yang bernilai ekonomis. Sehingga apabila klobot jagung tersebut diolah menjadi produk dengan nilai ekonomis yang tinggi seperti produk handicraft maka peluang pasar masih sangat besar. Mengingat lokasi dekat dengan kampus Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Malang, Universitas Tribuana Tunggadewi, Universitas Gajayana, Universitas Muhammadiyah Malang dan pusat-pusat pemasaran lainnya (lokasi wisata di kota Malang dan pusat perbelanjaan sehingga secara otomatis akan dekat dengan lahan bisnis baru untuk memasarkan produk diversivikasi klobot jagung.
49
Gambar 1. Hasil pertanian jagung dan hasil panen klobot jagung di Desa Mendalanwangi
UKM yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah UKM Likana dan Pangeti yang berkomitmen untuk menambah penghasilan dari handicraft. Mitra juga kreatif membuat berbagai produk handicraft tetapi masih dijual seputar Kabupaten Malang. Kapasitas produksi dan diversifikasi produk yang dihasilkan mitra juga masih sangat sedikit. Hal tersebut dikarenakan peralatan yang dimiliki masih minim serta belum memiliki pengetahuan tentang diversifikasi produk serta pentingnya berwirausaha dan manajemen pengelolaan keuangan.
Peluang pasar juga telah siap menerima hasil produksi handicraft dari klobot jagung tersebut yaitu salah satunya dari UKM Garuda Jaya yang siap membantu untuk memasarkan karena telah banyak permintaan dari dalam negeri maupun luar negeri (ekspor) dari diversivikasi klobot jagung tersebut. Diharapkan dari program ini dapat meningkatkan tingkat perekonomian Desa Mendalanwangi dan mengentas kemiskinan yang ada di Desa tersebut sehingga generasi muda juga dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Gambar 2. Hasil wawancara dengan Ketua UKM Garuda Jaya
METODEPELAKSANAAN
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, maka beberapa solusi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Metode yang ditawarkan
Metode yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan manajemen produksi handicraft yang berkualitas.
2. Pelatihan berbagai jenis handicraft.
3. Pelatihan penggunaan alat bantuan hibah berupa mesin jahit. 4. Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan produk 5. Pelatihan display produk dengan bantuan etalase.
6. Pelatihan manajemen keuangan yang baik sesuai standar UKM 7. Pelatihan manajemen pemasaran.
50
Langkah-langkah solusi
Langkah-langkah solusi untuk menunjang metode yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra adalah:
1. Pelatihan manajemen produksi handicraft yang berkualitas. Dalam pelatihan ini maka mitra difasilitasi untuk studi lapang sehingga mitra memperoleh gambaran untuk pengembangan usahanya.
2. Pelatihan berbagai jenis handicraft. Jenis handicraft terutama dari klobot jagung dapat digunakan untuk berbagai model. Contohnya bros, aneka bunga, hantaran, tudung saji, lukisan dan sebagainya.
3. Pelatihan penggunaan alat bantuan hibah berupa mesin jahit. Pelatihan ini diperlukan agar mitra dapat menggunakan alat yang telah dihibahkan sesuai dengan prosedur dan dapat membantu menghasilkan produk yang bernilai ekonomis tinggi.
4. Pelatihan dan pendampingan pembuatan kemasan produk. Kemasan sebelumnya masih menggunakan platik seadanya tanpa label produksi sehingga perlu desain kemasan yang layak dan menarik.
5. Pelatihan display produk dengan bantuan etalase. Produk handicraft yang dijual perlu tempat display produk yang menarik.
6. Pelatihan manajemen keuangan yang baik sesuai standar UKM. Mitra diharapkan dapat menyusun keuangan yang baik sesuai standar UKM sehingga dapat melakukan perencanaan pengembangan usaha jangka pendek, menengah dan panjang.
7. Pelatihan manajemen pemasaran. Pemasaran merupakan faktor penting pada berlangsungnya proses produksi. Oleh karena itu diperlukan pelatihan manajemen pemasaran yang baik.
8. Pelatihan dan pembuatan media sarana promosi online. Sarana promosi online merupakan salah satu sarana untuk memasarkan produk secara luas sehingga dalam mengembangkan usahanya diperlukan suatu upaya untuk membuat media sarana promosi tersebut.
HASILYANGDICAPAI
Potensi limbah jagung yang berada di Desa Mendalanwangi sangat melimpah, klobot jagung yang awalnya sebagai pakan ternak dapat dimemiliki nilai jual yang sangat tinggi melalui diversifikasi. Diversifikasi yang dilakukan di Desa Medalanwangi melalui bebarapa tahapan.
1. Pemilihan limbah klobot jagung. Klobot jagung dipilih berdasarkan ukuran dan tekstur. Untuk tekstur klobot jagung diambil pada lapisan ketiga bagian dalam, sedangkan untuk ukuran klobot jagung berdasarkan ukuran bentuk jagung.
2. Pencucian klobot jagung. Agar klobot jagung hasil akhir warnanya tidak beragam, maka klobot jagung dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan detergen yang mangandung pemutih (kostik soda).
3. Perendaman klobot jagung. Menyiapkan air kapur didalam bak, kemudian klobot jagung dimasukkan kedalam cairan air kapur dan direndam menggunakan cairan kapur selama 1 hari untuk melunakkan dan menghindari jamur pada klobot jagung.
4. Penjemuran klobot jagung. Setelah proses perendaman, klobot jagung ditiriskan dan dikeringkan tetapi hindarkan terkena cahaya matahari secara langsung.
5. Penyetrikaan klobot jagung. Klobot jagung disetrika dengan suhu yang tidak terlalu panas melalui proses penyetrikaan, klobot jagung dimasukkan kedalam kain dan disetrika hingga kondisi yang halus.
6. Pewarnaan klobot jagung. Pemberian zat warna tekstil pada klobot jagung agar tampilan lebih menarik dan dapat mewadahi kebutuhan dari bentuk jadi yang diinginkan.
7. Pembentukan pola. Pembuatan pola sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
8.
Perangkaian pola. Hasil pengguntingan sesuai dengan pola, diserut dan kemudian pola- pola tersebut dirangkai sesuai bentuk yang diinginkan.51
Gambar 3. Hasil diversivikasi klobot jagung
KESIMPULAN
1. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah menghasilkan suatu produk yang mampu meningkatkan produktivitas klobot jagung menjadi lebih memiliki nilai jual yang tinggi karena bisa dijadikan beberapa souvenir atau handycraft.
2. Hasil efisiensi klobot jagung dibandingkan sebelumnya yang hanya digunakan sebagai pakan ternak sekarang memiliki nilai jual yang tinggi.
3. Hasil pemberian mesin jahit dapat mempercepat produksi sehingga dapat memenuhi permintaan dari konsumen secara lebih cepat.
4. Dari hasil penjualan handycraft dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Desa Mendalanwangi.
DAFTAR PUSTAKA
Shinta, A. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.
52
IBM DESA KARANGKATES DALAM UPAYA MENCIPTAKAN PENINGKATAN