dilihat pada Tabel 1 dan pada Grafik 1 di bawah ini.
PENDAHULUAN Analisis situas
A. Khalayak Sasaran
5. Prosedur Tune UpSepeda Motor
Uraian prosedur Pelaksanaan Tune Up Sepeda Motor sebagai berikut:
Bagian Mesin
(1) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
(2) Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli, jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas atas dan batas bawah pada stick oli.
Gambar 1. Memeriksa pelumas mesin
Oli pelumas harus diganti apabila: (1) Kekentalan/viskositas rendah/encer, (2) Jumlah oli kurang, dan (3) Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi. Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50 dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi motornya. Saat melakukan pembongkaran ataupun turunmesin, jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah p enggantian oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali sebanyak 1 ltr.
182
(3) Membersihkan saringan udara
Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda motor, yaitu : (1) Saringan udara tipe kertas, dan (2) Saringan udara tipe busa/spon.
Gambar 2. Saringan udara
(4) Membersihkan saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringanbahan bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua kotoran terbuang keluar.
Gambar 3. Saringan pada karburator
(5) Memeriksa dan menyetel busi
Busi perlu dilepas dan diperiksa kondisinya sebagai berikut:
a) Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak layak digunakan dan harus diganti.
b) Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah aus busi harus diganti. c) Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan memeriksa warna hasil
pembakaran pada busi.
Gambar 4. Kondisi busi
Jika busi berwarna coklat bata menandakan pembakaran mesin bagus, jika berwarna hitam dan basah menandakan terjadi kebocoran pada sistem bahan bakar, sedangkan jika busi meleleh dan retak menandakan busi sudah cacat dan tidak layak pakai (karena overheating). (6) Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.
183
Gambar 5. Membersihkan busi
(7) Membersihkan karburator
Prosedur membersihkan karburator yaitu: membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan, perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang. (8) Menyetel katup
Prosedur menyetel katup yaitu sebagai berikut: a) Membuka tutup katup dan tutup magnet
b) Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua katup pada posisi tidak tertekan/bebas. c) Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat penyetel katup dan kunci ring.
Penyetelan dilakukandengan terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian memasang feeler gaugedan memutar sekrup penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gaugeditarik terasa agak seret namun tidak sampai tergores.
d) Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet
Gambar 6. Menyetel katup
(9) Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini telah dipenuhi terlebih dahulu, yaitu: 1) Penyetelan katup sudah tepat, 2) Penyetelan timing pengapian sudah tepat, 3) Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan, 4) Karburator telah dibersihkan, dan 5) Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu).
Cara penyetelan karburator sebagai berikut:
a) Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu kerja.
b) Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup pengatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)
c) Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudian
d) Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang tertinggi dan stabil. Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub), dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).
e) Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner mesin ±1400 rpm. f) Menyetel kelonggaran kabel gas.
184
Gambar 7. Menyetel karburator Bagian Kelistrikan
a) Memeriksa dan merawat baterai
(1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
(2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah 1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis cairan baterai berlebihan maka tambahkan air sulingsampai mencapai berat jenis ideal.
(3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminal baterai yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan. Berikan vetatau greasepada setiap terminal baterai untuk meilindungi terminal baterai dari karat/penggaraman akibat oksidasi.
b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)
(1) Menyalakan semua peralatan kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb) untuk memeriksa fungsinya.
(2) Menyetel tinggi lampu kepala.
Gambar 8. Menyetel lampu C. Rancangan Evaluasi
Rancangan Evaluasi kegiatan PKM ini dibedakan dalam 2 bagian, yaitu evaluasi terhadap kuantitas dan evaluasi terhadap kualitas. Evaluasi kuantitas yaitu evaluasi terhadap jumlah peserta yang mengikuti kegiatan PKM. Dari undangan pelatihan yang diberikan, diharapkan prosentase kehadiran peserta minimal 80%. Sedangkan evaluasi terhadap kualitas yaitu evaluasi materi pelatihan. Diharapkan peningkatan pengetahuan dan kompetensi peserta PKM setelah pelatihan minimal 75%.
Rancangan evaluasi PKM meliputi: (1) Evaluasi kuantitas
- Menyebarkan undangan PKM - Pendataan jumlah kehadiran peserta (2) Evaluasi kualitas
- Memberikan soal teori - Memberikan tes praktek
185
HASILYANGDICAPAI
Pelatihan Tune up sepeda motor dilaksanakan dalam 2 kategori, yaitu pelatihan teori dan pelatihan praktek.
Pelatihan Teori
Pada sesi ini diikuti oleh 33 peserta dengan dengan data sebagaimana tabel 1. Jumlah peserta ini melebihi dari rencana semula, yaitu 20 peserta. Hal ini karena antusiame dan minat generasi muda untuk mengikuti pelatihan sangat tinggi. Karena banyaknya perserta, maka pelatihan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap, tahap pertama untuk 17 peserta, dan tahap kedua 16 peserta.
Pelatihan dilaksanakan dalam kelas menggunakan fasilitas LCD proyektor sebagaimana Gambar 9.
Gambar 9. Pelatihan teori
Pelatihan teori tune up ini menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab di kelas. Tiap peserta diberikan modul pelatihan untuk mempermudah pemahaman materi. Selain metode ceramah, pelatihan teori juga menggunakan metode demonstrasi, dimana instruktur menunjukkan komponen-komponen sepeda motor dan mendemonstrasikan materi tune up sepeda motor. sebagaimana Gambar 10.
Gambar 10. Peserta pelatihan memperhatikan demonstrasi dari instruktur Pelatihan Praktek
Pada pelatihan praktek, peserta juga dibagi dalam 2 tahap/gelombang pada hari yang berbeda. Gelombang pertama 17 peserta dan gelombang kedua 16 peserta.
Sebelum peserta melakukan praktek tune up, instruktur memberikan instruksi praktek, yaitu penjelasan dan penekanan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh peserta pelatihan selama melakukan tune up sepeda motor. Setelah peserta pelatihan benar-benar memahami prosedur praktek tune up sepeda motor, maka mereka melakukan praktek secara berkelompok dibawah pengawasan instruktur. Instruksi praktek dan kegiatan praktek sebagaimana Gambar 11.
186
Gambar 11. Peserta pelatihan sedang praktek
Untuk mengevaluasi kegiatan PKM, dilakukan pre test dan post test. Pre test diberikan sebelum pelatihan teori, untuk menjajagi pengetahui peserta pelatihan. Sedangkan post test diberikan setelah pelatihan berakhir, untuk mengetahui daya serap peserta terhadap materi pelatihan. Hasil evaluasi pelatihan sebagaimana Tabel 1.
187
Tabel 1. Hasil evaluasi pelatihan
Nilai praktek pre test post tes
1 Abdul Andan 30 78 75
2 Abdul salam 30 79 75
3 Abdul Wahid J 35 75 80
4 Ahmad faisal Akbar 35 77 75
5 Ahmad Saiful 30 77 80 6 Andi Widodo 40 82 85 7 Azwar Hadi 40 80 83 8 Haidir Ali 35 75 80 9 Hairuman Cahyono 45 80 83 10 Hari Juansah 35 78 80 11 Husnul Khuluq 40 82 85 12 Ibrahim 40 85 90 13 Imam 40 80 85 14 Indra Setiawan 35 79 75 15 Jayyid Purwadi 40 80 85 16 Khoirul Anam 40 80 83 17 M. Amru 30 75 78 18 M. Imam Sholeh 40 82 80 19 M. Sholihul Aziz 35 79 80 20 M. Yussac Faried 40 82 85 21 Miftahul Rozaq 30 75 83 22 Moh. Faiq 30 75 80
23 Moh. Nur Rohim 40 80 83
24 Moh. Shofiudin 40 77 75 25 Moh. Tamyis BP 40 80 85 26 Muh. Nizar A 30 77 75 27 Muhammad Zamroni 25 79 80 28 Putri Dyah 40 80 82 29 Rahman Tsalis 25 75 75 30 Saputra Waspada 35 80 85 31 Satria Waspada 35 80 85 32 Septiadi K 40 80 83 33 Setyo Yudi K 35 80 82 Nilai Rata-rata 35.76 78.88 81.06 Nilai Teori No Nama KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM berupa Pelatihan Tune Up Sepeda motor sangat diminati masyarakat, terbukti dari jumlah peserta yang melebih target (dari 20 peserta menjadi 33 peserta).
PKM berupa Pelatihan Tune Up Sepeda motor juga sangat bermanfaat bagi generasi muda, karena setelah pelatihan, mereka dapat melakukan tune up/servis sepeda motornya secara
188
mandiri, tanpa harus pergi ke bengkel, sehingga lebih ekonomis. Dengan demikian kegiatan serupa dapat digalakkan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Pengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor). [internet]. [cited 10 Maret 2014]. Available from: www.smkristek.wordpress.com/otomotif/pengertian-tune-up-untuk-sepeda- motor/.
Anonim, 2014. Cara Dan Prosedur Tune Up Sepeda Motor, [internet]. [cited 10 Maret 2014]. Available from: www.jatger.net/2013/01/cara-dan-prosedur-tune-up-sepeda-motor.html. Anonim, 2014. Cara Membuat Motor Kencang, [internet]. [cited 10 Maret 2014] Available
from:www.habibdwihidaytulloh-motorkencang.blogspot.com/p/blog-page_1584.html/. Maliki, Achmad, 2012. Tune up/Service Sepeda Motor [internet]. [cited 10 Maret 2014]. Available
from: www.malikimicki.blogspot.com/.
Setya Nugraha, Beni (2005). Tune up Sepeda Motor, Modul SP4 Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Waber, Faisal, 2006. Visi dan Misi Lembaga LP3M Pelita Umat Malang. Buku Akta Notaris. Malang.
Anonim, 2013. Angka Pengangguran di Kota Malang Meningkat. [internet], [cited 10 Maret 2014]. Available from:www.liputan7.com/2014/03/angka-pengangguran-di-kota-malang-
meningkat.html.
Adi Santoso, Kurniawan, 2013. Solusi Mengurangi Pengangguran. [internet]. [cited 10 Maret 2014]Available:http://malang-ost.com/arsip-berita/71903-solusi-mengurangi-pengangguran.
189
PENYULUHAN PENGAWETAN DAGING DAN PELATIHAN KETERAMPILAN