Kurriawan Budi Pranata, Hena D. Ayu Universitas Kanjuruhan Malang [email protected], [email protected]
ABSTRAK. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalisme tenaga pengajar di SMP Insan Permata Kota Malang. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi sistem informasi yang berbasis e-learning edmodo kepada kelompok guru di lingkungan SMP Insan Permata. Cara yang digunakan antara lain: diskusi dan ceramah mengenai penggunaan penerapan fitur-fitur edmodo, kegiatan pendampingan berupa penerapan komunikasi daring sinkron dan asinkron. Hasil angket dan wawancara pada kelompok mitra menunjukkan bahwa 63% anggota kelompok merasa puas dan 37% anggota merasa cukup puas dengan pengabdian yang telah dilaksanakan. Sehingga, mereka terbantu dalam proses pembelajaran berbasis IT yang berupa sistem upload materi pembelajaran, sistem manajemen kelas, sistem penugasan dan sistem penerapan ujian secara online melalui fitur-fitur di edmodo.
Kata Kunci: E-learning; Edmodo; Sinkron; Asinkron
PENDAHULUAN
Penelitian Widayati (2013) menguraikan aspek-aspek profesionalitas guru yang dapat dilihat dari: (1) Peningkatan kualitas pembelajaran dengan memberdayakan berbagai aspek sehingga guru meningkat kreativitas dan produktivitasnya. Kreativitas dan produktivitas menjangkau berbagai aspek pendukung pembelajaran dari persiapan, pelaksanaan pembelajaran, metode, media, evaluasi, dan tindak lanjut; (2) Penguasaan, penerapan, dan produk ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti menulis buku, karya ilmiah, penelitian, membuat alat peraga, penerapan aspek teknologi dalam pembelajaran seperti media baik yang dihasilkan dalam bentuk software maupun hardware. Dengan cara demikian, dapat dikembangkan unit produksi yang memberikan kontribusi pada sekolah, mengembangkan jiwa kewirausahaan, kerjasama, dan sebagainya; (3) Kontribusi guru dalam karya yang dapat dimanfaatkan orang lain juga dapat dijadikan tolok ukur profesionalitas guru. Guru-guru dapat menyebarluaskan temuannya ke berbagai media sehingga para stakeholder dapat turut merunut dan memanfaatkan karya guru; (4) Penerapan strategi atau teknologi baru dalam pembelajaran seperti e-learning, lesson study, quantum learning, konstruktivisme; (5) Memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran seperti internet; dan (6) Motivasi terus berkembang untuk maju dan berkualitas dalam pembelajaran, administrasi, pengembangan diri, yang mengarah pada perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan salah satu ulasan teori tentang peningkatan profesionalisme guru yang diungkapkan dalam penelitian Widayati (2013). Aspek pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu poin dasar untuk meningkatkan profesionalisme guru. Kurangnya pemahaman teknologi ini menjadi pemicu rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh guru-guru di lingkungan SMP Insan Permata. Sehingga, pengembangan-pengembangan media pembelajaran yang membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya seperti, pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi sistem informasi sulit dilaksanakan. Bukan karena fasilitas, tapi sebagian besar guru-guru di SMP Insan Permata mengalami kesulitan menggunakan teknologi sistem informasi yang disediakan oleh sekolah. Hasil monitoring dan wawancara dengan guru-guru di sekitar lokasi penerapan Iptek, maka diperoleh kesimpulan bahwa guru-guru di SMP Insan Permata Malang masih membutuhkan dorongan, bimbingan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas profesiaonalisme guru dalam menghadapi perkembangan zaman.
110
Peluang guru-guru dalam rangka meningkatkan kualitas profesionalismenya sangat besar, karena sangat banyak sektor-sektor teknologi yang masih bisa dikembangkan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Daerah Malang pada umumnya merupakan daerah pendidikan terutama daerah di sekitar kota Malang yang ditunjukkan berdasarkan adanya banyak kampus swasta maupun negeri yang semakin menjamur. Merujuk pada berdirinya banyaknya kampus di kota Malang, tentunya tidak terlepas dari kebutuhan calon mahasiswa baru yang harus memiliki potensi unggul dalam bidang teknologi. Hal ini tidak terlepas dari pencetak generasi itu sendiri, yaitu berdasarkan kualitas sekolah dan guru-guru pengajarnya yang semakin dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi.
Permasalahan yang dihadapi guru-guru SMP Insan Permata Kota Malang antara lain: Belum tersedianya penguasaan ilmu pengetahuan pembelajaran berbasis teknologi sistem informasi yang menyebabkan mekanisme pembelajaran menjadi kurang menarik. Sebenarnya, di SMP Insan Permata memiliki fasilitas yang memadai dari segi teknologi, yaitu tersedianya layanan Free Hot Spot, dan guru-guru juga mempunyai hasrat kuat untuk belajar memenuhi keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi sistem informasi. Namun keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan permasalahan tersendiri yang dihadapi guru-guru tersebut dalam rangka menerapkan pembelajaran berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan calon mahasiswa baru yang harus memiliki potensi unggul dalam bidang teknologi.
Solusi yang ditawarkan dalam permasalan mitra ini, yaitu berupa alih ilmu teknologi sistem informasi kepada kelompok guru-guru di SMP Insan Permata dalam bentuk kegiatan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan ini berupa pelatihan penerapan E-Learning Edmodo sebagai penunjang untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam memanajemen kelas maya. Adapun target pencapaian di dalam ruang lingkup kegiatan pelatihan mutlak diperlukan untuk mengerucutkan konsentrasi pada fokus kegiatan pelatihan. Hal ini akan menentukan arah dan capaian yang diharapkan sebagai keluaran hasil pelatihan. Di dalam kegiatan pelatihan ini terdapat beberapa target utama yang ingin dicapai, target tersebut di antaranya adalah: Dari kegiatan ini diharapkan seluruh guru di lingkungan SMP Insan Permata mampu memanfaatkan fasilitas internet sekolah untuk kegiatan akademik. Melalui pelatihan ini guru mampu mengoperasionalkan sistem E-Learning edmodo sebagai media pembelajaran online. Melalui pelatihan ini guru mampu mengintegrasikan E-Learning edmodo dengan fasilitas akun email gmail dan google drive. Melalui pelatihan ini guru mampu memahami perbedaan fitur-fitur akun siswa, orang tua, dan akun milik guru sendiri. Sedangkan luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah: Berupa jasa pelatihan untuk guru, siswa dan wali murid dan berupa pelatihan E-Learning edmodo bagi guru, siswa dan wali murid yang nantinya akan diimplementasikan pada sekolah. Berupa metode penggunaa fitur-fitur E-Learning edmodo. Berupa materi pelatihan yang akan diimplementasikan pada pelatihan menerapkan fitur-fitur edmodo pada akun guru, siswa, dan wali murid. Sertifikat yang akan diberikan kepada guru, siswa, dan wali murid. Kemandirian guru dalam meningkatkan profesionalisme. Terciptanya peserta didik yang unggul dalam bidang pengembangan teknologi sistem informasi.
METODEPELAKSANAAN
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra, metode yang dilakukan dalam melaksanakan pengabdian ini adalah mengadakan pelatihan E-Learning edmodo dan penerapan fitur-fitur edmodo pada akun guru dan siswa serta pendampingan terhadap guru-guru di SMP Insan Permata untuk mengunggah bahan ajar, manajemen klas group, dan sistem penugasan. Adapun alur dari kegiatan pengabdian ini direpresentasikan dalam bentuk diagram alir pelaksanaan pengabdian.
111
Gambar 1. Diagram alir pelaksanaan pengabdian.
HASILYANGDICAPAI
Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian ini berupa jasa dalam suatu kegiatan pelatihan dan pendampingan berupa alih ilmu penerapan teknologi sistem informasi. Teknologi yang diterapkan dalam pengabdian ini adalah penerapan manajemen kelas maya menggunakan E- Learning Edmodo untuk membantu proses belajar mengajar bagi kelompok guru di SMP Insan Permata. Adapun materi-materi yang diberikan dalam pelaksanaan pengabdian ini berupa materi untuk mempelajari penggunaan fitur-fitur di dalam E-Learning edmodo. Adapun fitur-fitur yang diterapkan ada dua macam, yaitu penggunaan fitur-fitur dalam akun sebagai Guru, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Sementara itu, guru juga diberi pelatihan untuk penggunaan fitur-fitur dalam akun sebagai siswa, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 2. Fitur-fitur aplikasi yang dipelajari di dalam akun sebagai Guru
Gambar 2 merupakan tampilan fitur-fitur aplikasi jika terdaftar sebagai akun guru, di dalam akun guru terdapat Group untuk memanajemen kelas, terdapat fitur untuk membuat soal- soal ujian secara daring. Adapun fitur tersebut meliputi assigment, quiz, dan poll, yang masing- masing fitur ini digunakan sebagai jenis-jenis dalam membuat soal ujian. Pada pengabdian ini hanya dilakukan untuk menggunakan fitur ujian secara daring online berupa bagaimana cara memanagement kelas maya, mengunggah materi, membuat soal secara daring, dan mengunggah soal.
Analisis Situasi dan Masalah
Pemecahan Masalah Menyiapkan Materi Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan Pendampingan Penerapan Aplikasi Fitur Edmodo Mulai Selesai
112
Gambar 3. Fitur-fitur aplikasi yang dipelajari di dalam akun Siswa
Gambar 3 merupakan tampilan fitur-fitur aplikasi jika terdaftar sebagai akun siswa, di dalam akun siswa ini, 1) para siswa siswa dapat melakukan interaksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber crime dan cyber bullying); 2) Guru dapat mengunci siswa, dengan demikian ia hanya bisa membaca dan tidak bisa berkomentar pada seisi „kelas’ namun tetap ia bisa berkomunikasi langsung dengan gurunya; 3) Tidak ada orang luar yang bisa masuk dan melihat kelas virtual yang dibuat oleh seorang guru tanpa mendapat kode khusus dari guru yang bersangkutan; 4) Guru dapat memulai pertanyaan, menaruh foto atau video, menaruh presentasi bahan ajar, yang kesemuanya bebas untuk diunduh oleh siswa dan dikomentari; 5) Murid bisa kembali kapan saja untuk mengulang materi yang diberikan gurunya, bahkan PR bisa diberikan melalui edmodo; 6) Murid juga bisa mengumpulkan PR nya lewat edmodo, tinggal unggah saja; 7) Edmodo bisa dipadukan dengan situs lain seperti wa ll wisher, glogster dan lain sebagainya; 8) Guru bisa menaruh nilai dari pekerjaan siswa sebagai acuan bagi siswa; 9) Kelas virtual yang dibuat seorang guru tidak terbatas, guru bisa menaruh bahan ajar untuk digunakan di angkatan atau tahun ajaran berikutnya; 10) Siswa bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam grup kecil yang dibentuk oleh gurunya; 11) Saat mengerjakan sebuah proyek bersama mereka bisa menaruh semua dokumen yang diperlukan dalam pengerjaannya; 12) Edmodo memungkinkan guru menaruh bahan ajar yang sangat berguna bagi siswa yang tidak masuk atau berhalangan saat melakukan tatap muka; 13) Siswa yang pendiam bisa bebas berkata-kata dan berpendapat tanpa khawatir dipermalukan sementara si anak tipe aktif bisa posting pertanyaan kapan saja asal ia terhubung dengan internet; 14) Guru dapat mengajarkan tata cara yang berlaku di dunia maya seperti cara berkomentar dan sederet tata krama di dunia maya yang perlu siswanya ketahui.
Berdasarkan hasil penjelasan pengabdian yang telah dilakukan di atas, kelompok guru merasa terbantu dengan pelaksanaan pengabdian yang telah dilakukan. Uraian kepuasan merasa terbantu ini terukur dalam bentuk melalui kuisioner berupa kuisioner pre-test, post-test dan respon mitra. Didalam kuisioner tersebut, tim pengabdi melakukan wawancara kepada para guru berupa sejauh manakah para guru mengenal tentang E-Learning Edmodo. Hasil wawancara tersebut menyatakan 90% belum tahu tentang teknologi tersebut, dan 10% tahu hanya sebatas mendengar saja tapi belum sempat melakukan trial software-nya. Hasil angket dan wawancara setelah dilakukan pengabdian, responden menyatakan bahwa 63% anggota kelompok guru merasa puas dan 37% anggota kelompok guru merasa cukup puas dengan pengabdian yang telah dilaksanakan. Adapun faktor-faktor pendorong yang menghambat pelaksanaan program pengabdian ini adalah: terbatasnya fasilitas komputer bagi guru yang mengikuti program pengabdian masyarakat ini. Karena ada sebagian komputer yang tidak terawat, sehingga solusi yang diambil pada faktor penghambat ini dilakukan peminjaman laptop sebagai fasiltas pengganti bagi komputer yang telah rusak.
113
KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan E-Learning Edmodo dapat meningkatkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik yang berbasis teknologi. Hasil ini berdasarkan responden dari kelompok guru menyatakan 63% anggota kelompok guru merasa puas dan 37% anggota kelompok guru merasa cukup puas dengan pengabdian yang telah dilaksanakan. Saran analisis kelemahan dari hasil dilakukannya pengabdian ini berupa harus tersedianya fasilitas yang memadai khususnya berupa komputer, wifi, dan ruangan yang luas. Saran analisis keunggulan dari hasil dilakukannya pengabdian ini untuk kedepannya dilakukan pelatihan dan pengabdian edmodo yang dilengkapi dengan pelatihan penggunaan google drive, dan google + + agar semua data siswa mengenai tugas-tugas dari guru dapat tersimpan dengan kapasitas yang besar secara online.
DAFTAR PUSTAKA
Widayati, A. 2013. Studi Tentang Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran Akuntansi dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Akuntansi SMK di DIY. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia.11 (1).
114
Kusubakti Andajani, Ruminiati, Yuni Pratiwi, Sri Yati, Sri Indrawati Universitas Negeri Malang, STIE Malangkucecwara
ABSTRAK. Permasalahan yang ada di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi sebagai berikut. (1) Terdapat banyak potensi objek wisata alam, tetapi belum dikelola dengan baik. (2) Terdapat banyak potensi obyek wisata, namun belum ada program wisata yang dikembangkan di wilayah tersebut. (3) Kualitas SDM, khususnya dalam semangat untuk maju relatif tinggi, tetapi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut relatif rendah. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan metode-metode berikut. (1) Program Revitalisasi Objek Wisata Alam Kecamatan Ngrambe, yang difokuskan pada (a) pembangunan fisik objek wisata, (b) pembangunan sarana penunjang objek wisata, (c) pembentukan kemitraan dengan unsur terkait. (2) Program Pengembangan potensi obyek wisata yang difokuskan pada (a) pemetaan kualifikasi SDM, (b) pengembangan Paket Wisata Alam Ngrambe, (c) pembuatan website Wisata Alam Ngrambe, (d) pembuatan katalog dan leaflet Paket Wisata Alam Ngrambe, serta (d) pembuatan SOP Program Wisata Alam Ngrambe. (3) Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Obyek Wisata, yang difokuskan pada (a) diklat teknologi pengolahan hasil pertanian/perkebunan, (b) diklat sikap dan kepribadian dalam melayani wisatawan domestik, (c) diklat pengelolaan usaha homesta y, dan (d) diklat kewirausahaan.
Kata kunci: IbW; Pariwisata; Kecamataan Ngrambe; Kabupaten Ngawi
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Kecamatan Ngrambe merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Ngawi yang meliputi 14
desa dengan luas wilayah mencapai 4333,89 hektar. Sebelah timur kecamatan tersebut berbatasan dengan
Kecamatan Jogorogo, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sine, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Widodaren, dan sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Lawu dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah). Salah satu dari 14 desa di Kecamatan Ngrambe berbatasan langsung dengan hutan di Gunung Lawu, yaitu Desa Hargomulyo. Secara geografis Desa Hargomulyo berada pada 701 meter di atas permukaan laut dan menjadi bagian dari sistem utama gunung Gunung Lawu. Potensi wisata Desa Hargomulyo antara lain Air Terjun Pengantin, Air Terjun Suwono, Omah Watu, dan kebun rambutan. Satu desa yang lain adalah Desa Wakah yang terletak pada 506 meter di atas permukaan laut. Potensi wisata di Desa Wakah antara lain kebun durian, kebun rambutan, kebun jambu biji, kebun salak, penangkaran burung hantu, pagupon-pagupon.
Permasalahan Mitra
Namun demikian, potensi pariwisata yang besar di Kecamatan Ngrambe tersebut belum dikembangkan dan dikelola secara optimal. Padahal Kabupaten Ngawi terletak pada jalur lintas utama antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wisatawan dari wilayah Jawa Tengah tidak mengenal keindahan objek wisata di Kecamatan Ngrambe dan hanya melewati Kabupaten Ngawi untuk menuju tempat wisata di Kota Batu (Jawa Timur). Sebaliknya, banyak wisatawan dari wilayah Jawa Timur belum mengenal
115 keindahan alam Desa Hargomulyo dan Desa Wakah sehingga juga hanya melewati Kabupaten Ngawi saja untuk berlibur ke Yogyakarta.
Melalui pelaksanaan Program IbW Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi, diharapkan bisa ditumbuhkembangkan pariwisata berbasis alam di Kabupaten Ngawi. Tumbuh dan berkembangnya pariwisata di Kecamatan Ngrambe ini akan mendorong pertumbuhan usaha sektor- sektor lain di antaranya usaha kuliner, usaha kerajinan cindera mata, usaha oleh-oleh khas Ngawi, usaha pertanian dll. Pada akhirnya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi.
Aspek Revitalisasi Obyek Wisata
Dari data di lapangan menunjukkan pariwisata belum memberi kontribusi nyata bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan ekonomi lokal. Saat ini terdapat sejumlah permasalahan terkait kondisi pariwisata di Kabupaten Ngawi, khususnya di Kecamatan Ngrambe, yaitu (1) potensi pariwisata belum dikelola dengan baik, (2) belum ada penguatan kelembagaan pariwisata, (3) kapasitas dan kualitas infrastruktur serta aksesibilitas masih kurang, serta (4) pengelolaan SDM untuk mengimbangi potensi wisata belum pernah dilakukan.
Aspek Pengembangan Atraksi Wisata
Dari data di lapangan menunjukkan, pariwisata di Kabupaten Ngawi, khususnya di Kecamatan Ngrambe, masih belum terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya. Pariwisata di wilayah tersebut hanya menjual keindahan alam secara apa adanya. Belum ada upaya untuk menarik para wisatawan dengan sejumlah aktivitas lain yang menarik dalam bentuk atraksi wisata. Terkait dengan potensi wilayah bisa dikembangkan berbagai atraksi: 1) petik rambutan, 2) petik durian, 3) wisata edukasi pengolahan toga, 4) panen bengkoang dll.
Aspek Pemberdayaan Masyarakat Pegunungan
Desa Hargomulyo dan Desa Wakah berada di pinggir hutan lereng barat Gunung Lawu. Sebagian besar penduduk Desa Hargomulyo dan Desa Wakah adalah petani. Oleh karena itu, nilai-nilai kewirausahaan mereka masih rendah, daya kreativitas mereka juga masih rendah. Mereka hanya menanam, merawat tanaman, memanen, kemudian menjual. Namun, semangat bekerja dan semangat untuk maju mereka sangat bagus. Perangkat kecamatan meyakinkan bahwa meski tingkat pendidikan masyarakatnya rendah, tapi semangat bekerja dan semangat untuk maju mereka dapat diandalkan. Oleh karena itu, terkait aspek pemberdayaan masyarakat dalam kaitannya dengan pengembangan wisata alam di Kecamatan Ngrambe mutlak dilakukan. Karena tanpa dukungan masyarakat sekitar obyek wisata mustahil pengembangan wisata dapat dilakukan.
METODE PELAKSANAAN