dilihat pada Tabel 1 dan pada Grafik 1 di bawah ini.
MEMBELAJARKAN MATERI PECAHAN MELALUI MEDIA KREATIFITAS UNTUK SISWA SD
Nur Farida
Universitas Kanjuruhan Malang [email protected]
ABSTRAK. Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses/dialog mental pada diri siswa. Dengan perkataan lain, terjadi komunikasi siswa antara siswa dengan media atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan penyalur pesan (guru), dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar-mengajar telah terjadi. Berdasarkan hasil pengabdian yang telah dilaksanakn bahwa dengan membelajarkan materi pecahan melalui media kreativitas pada hal ini media yang digunakan oleh pengabdi yaitu media interaktif menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu sekitar 82%. Artinya bahwa dengan adanya pemanfaatan media dalam pembelajaran memberikan suasana belajar yang baru serta meningkatnya motivasi belajar siswa. Dari hasil pengabdian tersebut dapat disarankan bahwa pemanfaatan media pembelajaran dalam membelajarkan atau menyampaikan materi pelajaran sangat efesien dan membantu siswa untuk lebih berfikir kritis serta meningkatkan motivasi belajar.
Kata Kunci: Membelajarkan; Media kreatifitas; Media interaktif
PENDAHULUAN
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dari barbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak memiliki kesulitan belajar ataupun yang memiliki kesulitan dalam belajarnya. (Sagala, 2010)
Dalam mempelajari matematika juga diperlukan peranan teknologi yang akan mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar. Namun hal ini tidak akan berjalan lancar apabila seorang guru tidak memiliki kemampuan dan pemahaman akan teknologi yang tepat. Seiring dengan perkembangan IPTEKS yang semakin pesat, guru dituntut mampu menyusun bahan ajar yang inovatif (bisa berwujud bahan ajar cetak, audio-visual, ataupun bahan ajar interaktif) sesuai dengan perkembangan pertumbuhan peserta didik, maupun perkembangan teknologi informasi.
Oleh karena itu, maka peran media dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran matematika bagi siswa SD/MI. Media juga dapat meningkatkan siswa berpikir secara konkrit serta dapat mengembangkan keterampilan psikomotor dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan media pembelajaran ini juga kurang dipergunakan di SDN Pagentan 01 Singosari dan SDN Pagentan V Singosari. Padahal jika dilihat dari profil sekolah dan kualitasnya, SDN Pagentan 01 dan SDN Pagentan V Singosari adalah sekolah unggulan di lingkungan Kecamatan Singosari. Namun berdasarkan wawancara yang dilakukan pengabdi pembelajaran menggunakan media kreatifitas ternyata masih jarang digunakan dan pemahaman matematika siswa pada mata pelajaran pecahan sangat kurang.
Beberapa faktor yang memungkinkan kurangnya pemanfaatan media ini antara lain pemahaman akan IPTEKS yang kurang, kurangnya keterampilan dalam menciptakan sumber pembelajaran yang memadai, keadaan fisik dan mental, dll. Sehingga dapat terlihat permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah: (1) Kurangnya pemahaman akan manfaat media kreatifitas dalam proses pembelajaran, (2) Kurangnya kemampuan dalam menciptakan media kreatifitas dalam pembelajaran, (3) Kurang menguasai IPTEKS yang berhubungan erat dengan media pembelajaran,
176
(4) Kurangnya pemahaman siswa akan materi pecahan, dan (5) Bingung mencari model yang tepat untuk menjelaskan materi pecahan agar cepat dipahami siswa.
Banyaknya permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh siswa maupun oleh guru, sehingga pengabdian ingin memberikan pola pembelajaran yang lenih menarik dan efisien melalui membelajarkan melalui media kreatif. Media kreatif disini pengabdian hanya menggunakan media power point yang dikemas sangat menarik. Namun siswa juga akan lebih paham dan mudah untuk mempelajari materi yang diajarkan. Sehingga target luaran yang ditargetkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1) Meningkatnya pemahaman guru akan pemanfaatan media kreatifitas dalam proses pembelajaran, (2) Meningkatnya kemampuan guru dalam menciptakan media kreatifitas dalam pembelajaran, (3) Guru menguasai IPTEKS dan mampu menciptakan media kretifitas yang inovatif, (4) Meningkatnya pemahaman siswa akan materi pecahan, (5) Memanfaatkan media kreatifitas dalam pembelajaran, dan (6) CD pembelajaran melalui media kreatifitas.
METODEPELAKSANAAN
Tahap Survey
Pada tahap ini, hari Sabtu tanggal 16 April 2016, pengabdi melalukan observasi awal dan konsultasi dengan kepala sekolah dari kedua sekolah, yaitu SDN Pagentan 01 dan SDN Pagentan V. Kegiatan tersebut, pengabdi bermaksud menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta ijin untuk melalukan kegiatan pengabdian. Setelah kepala sekolah memberikan ijin, selanjutnya pengabdi diarahkan ke guru kelas untuk menyusun jadwal kegiatan pengabdian.
Tahapan Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian, pada awalnya pengabdi menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini. Kemudian pengabdi membagi beberapa kelompok pada masing- masing sekolah dengan tujuan untuk menggali pengetahuan awal siswa dengan cara memberikan lembar kerja kelompok. Pembagian jumlah kelompok setiap sekolah berbeda berdasarkan jumlah siswa pada setiap kelas. Untuk SDN Pagentan 01 dibagi atas 6 kelompok dari 32 siswa. Sedangkan untuk SDN Pagentan V dibagi atas 5 kelompok dari 27 siswa.
Selanjutnya, pengabdi melakukan proses pembelajaran melalui media kreatifitas power point. Pengabdi menjelaskan melalui media serta dikuatkan dengan penjelasan secara lisan. Setelah kegiatan dirasa cukup, sebelum mengakhiri proses pembelajaran pengabdi memberikan tes secara individu. Tujuan diberikan tes individu untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui media power point.
Tahapan Monitoring dan Evaluasi
Pada tahap ini, pengabdi melakukan kegiatan evaluasi dan analisis dari data-data yang sudah diperoleh pengabdi selama melakukan kegiatan pengabdian.
HASILYANGDICAPAI
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah pengabdi lakukan pada hari Kamis, tanggal 28 April 2016, bahwa melalui pembelajaran media kreatifitas dengan menggunakan power point ini terlihat bahwa siswa-siswi dari kedua sekolah tersebut baik di SDN Pagentan 01 maupun SDN Pagentan V menunjukkan siswa sangat antusias sekali terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan menurut siswa-siswi tersebut pembelajaran yang telah dilakukan lebih menarik dan real. Proses pembelajaran tersebut tidak hanya ditunjukkan oleh pendapat siswa siswi itu saja, namun juga ditunjukkan dari hasil kerja kelompok dan hasil post- test.
177
Tabel 1. Hasil kerja kelompok dan hasil post-test
SDN Pagentan 01 SDN Pagentan V
Hasil Kerja Kelompok 420 360
Hasil Post Test 2630 2240
Persentase Nilai Rata-rata
Post Test 82,19% 82,96%
Persentase Nilai Rata-rata
Kerja Kelompok 70% 72%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pembelajaran melalui media kreatifitas yang menggunakan power point pada kegiatan kerja kelompok untuk SDN Pagentan 01 sebesar 70%. Artinya bahwa dari hasil nilai rata-rata siswa mengisi jawaban pada lembar kerja kelompok telah menjawab dengan jawaban yang tepat dan benar sebesar 70% dari total keseluruhan siswa yang dibagi menjadi 6 kelompok, atau sebesar 30% siswa dalam kelompok belum menjawab dengan tepat dan benar. Sedangkan di SDN Pagentan V menunjukkan sebesar 72% siswa telah menjawab dengan tepat dan benar. Atau sebesar 28% siswa belum menjawab dengan tepat dan benar.
Sedangkan hasil post-test siswa menunjukkan bahwa di SDN Pagentan 01 menunjukkan 82,19% siswa menjawab benar. Artinya dari keseluruhan jumlah 32 siswa di SDN Pagentan 01 telah mampu mengusai materi pecahan setelah dilakukan pembelajaran melalui media interaktif power point. Untuk SDN Pagentan V menunjukkan sebesar 82, 96% siswa menjawab dengan benar. Artinya dari keseluruhan jumlah 27 siswa di SDN Pagentan V telah mengusai materi pecahan setelah dilakukan proses pembelajaran melalui media interaktif power point. Hanya sekitar 5 orang siswa yang belum mencapai nilai sesuai KKM yaitu dengan memperoleh nilai 70.
Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran dan hasil yang telah dicapai, dapat dikatakan bahwa pembelajaran materi pecahan melalui media kreatifitas melalui media power point ini sangat baik dan dapat dikembangkan guna kegitan pembelajaran berikutnya dan dapat dikembangkan lagi. Serta membantu siswa memahami materi. Siswa lebih mudah paham dan cepat menangkap konsep-konsep yang diajarkan.
Namun dari proses kegiatan pembelajaran tersebut ada beberapa hal yang menjadi penghambat sehingga pengabdi belum bisa melakukan kegiatan pengabdian ini secara maksimal. Adapun faktor penghambat dalam kegiatan tersebut yaitu: waktu yang diberikan untuk kegiatan pengabdian ini, guru hanya memberikan waktu cuma 1 hari saja, itupun pada waktu pelajaran matematika saja. Sehingga target luaran yang pengabdi harapkan yaitu dapat membuat CD pembelajaran untuk kegiatan pengabdian tidak tercapai. Sedangkan untuk menyusun CD pembelajaran membutuhkan waktu beberapa kali tatap muka.
Untuk mencapai terget luaran tersebut pada akhirnya pengabdi mengatasinya dengan menyusun media power point yang lebih interaktif agar power point tersebut kedepannya juga dapat dimanfaatkan oleh guru-guru yang hendak mengajarkan materi yang sama ataupun materi yang lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari kedua sekolah tersebut, siswa telah mampu memahami materi pecahan yang telah dilakukan melalui proses pembelajaran media interaktif power point. Hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai rata-rata dari hasil post-test kedua sekolah yaitu sebesar 82% dan hasil kerja kelompok sebesar 71%.
Kegiatan pembelajaran dan hasil yang telah dicapai, dapat dikatakan bahwa pembelajaran materi pecahan melalui media kreatifitas melalui media power point ini sangat baik dan dapat dikembangkan guna kegiatan pembelajaran berikutnya dan dapat dikembangkan lagi. Serta membantu siswa memahami materi. Siswa lebih mudah paham dan cepat menangkap konsep- konsep yang diajarkan.
Namun dari proses kegiatan pembelajaran tersebut ada beberapa hal yang menjadi penghambat sehingga pengabdi belum bisa melakukan kegiatan pengabdian ini secara maksimal.
178
Adapun faktor penghambat dalam kegiatan tersebut yaitu: waktu yang diberikan untuk kegiatan pengabdian ini, dari kedua sekolah, guru hanya memberikan waktu cuma 1 hari saja, itupun pada waktu pelajaran matematika saja. Sehingga target luaran yang pengabdi harapkan yaitu dapat membuat CD pembelajaran untuk kegiatan pengabdian tidak tercapai. Sedangkan untuk menyusun CD pembelajaran membutuhkan waktu beberapa kali tatap muka. Dengan batas waktu yang boleh dibilang sangat singkat pengabdi harus berupaya membagi waktu sebisa mungkin untuk mengajarkan materi dan memberikan tes.
Sekalipun ada faktor penghambat dalam kegiatan pengabdian ini, tentu ada faktor pendukung sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik yaitu: materi yang pengabdi ajarkan sudah pernah diterima oleh siswa atau dengan kata lain sudah pernah diajarkan oleh guru. Sehingga pengabdi tidak kesulitan dalam memberikan penjelasan, hanya mengulang sedikit dan mengajarkan ada beberapa hal yang memang belum pernah diberikan. Guru juga membantu dalam proses pembelajaran. Perijinan untuk melakukan pengabdian lebih mudah karena lokasi skedua sekolah berdekatan jadi satu halaman dan kepala sekolah juga masih menjadi satu. Guru masih banyak yang belum memanfaatkan media power point dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dengan adanya kegiatan ini siswa sangat antusias dan tertarik untuk mengikuti sampai selesai.
Untuk mencapai terget luaran tersebut pada akhirnya pengabdi mengatasinya dengan menyusun media power point yang lebih interaktif agar power point tersebut kedepannya juga dapat dimanfaatkan oleh guru-guru yang hendak mengajarkan materi yang sama ataupun materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
179
PELATIHAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR BAGI GENERASI MUDA DI