• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi makroekonomi tahun di sepanjang tahun 2016 cukup banyak berimplikasi terhadap kinerja industri kepelabuhanan nasional. meskipun demikian, dengan kapabilitas yang telah terasah selama lebih dari 20 tahun menyediakan jasa dan fasilitas pelabuhan, IPC tetap mampu untuk menunjukkan performa terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perseroan pun terus mengoptimalkan aktualisasi program-program yang telah dicanangkan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Fasilitas dan layanan kepelabuhanan terus disempurnakan, sumber daya manusia semakin ditingkatkan kompetensinya dan pangsa pasar Perseroan semakin ditingkatkan. Seluruh upaya tersebut diharapkan dapat bermuara pada peningkatan kontribusi Perseroan sebagai bagian dari mata rantai sistem logistik nasional terhadap perekonomian nasional.

Macroeconomic conditions throughout 2016 has considerable implications toward national port industry performance. Nevertheless, through the capabilities that has been sharpened throughout more than 20 years in providing port services and facilities, IPC still manage to perform optimally and support the economic growth of Indonesia.

The Company also continues to optimize the programs that have been declared both for short and long term. Port facilities and services continue

to be reined, human resources competence are

enhanced and market share is increased. All these

eforts are expected to boost the contribution

of the Company as part of the national logistics system chain toward the national economy.

KInerja usaha

meskipun di tengah kondisi perekomian yang masih tidak menentu, Perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar rp8,93 triliun atau meningkat 15,86% dari tahun sebelumnya yang sebesar rp7,70 triliun. Perseroan juga berhasil mencatat laba tahun berjalan sebesar rp1,53 triliun di tahun 2016 atau lebih besar 13,44% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar rp1,35 triliun. Secara keseluruhan, kinerja Perseroan di masing-masing direktorat telah mencapai target yang ditentukan.

Sementara dari sisi operasional, pencapaian kinerja Perseroan diukur dengan parameter jumlah kunjungan kapal, arus barang, arus peti kemas dan arus penumpang. Sebagai operator pelabuhan, pertumbuhan usaha Perseroan sangat bergantung dari kemampuan untuk menjawab tren dunia di bidang kepelabuhanan, seperti persaingan jasa kepelabuhanan dari lingkungan regional maupun domestik serta kebutuhan alur dan kolam pelabuhan yang lebih dalam untuk menangani kapal-kapal berukuran besar dan waktu bongkar muat yang lebih cepat.

Tabel berikut menampilkan pencapaian kinerja operasional Perseroan dalam 3 tahun terakhir:

business Performance

Despite the uncertain economic condition, the Company managed to record operating income of Rp8.93 trillion, increased by 15.86% from Rp7.70 trillion in the previous year. The Company also managed to record the income for the year of Rp1.53 trillion in 2016 or 13.44% higher than Rp1.35 trillion in the previous year. Overall, the Company’s performance in each Directorate has reached the

speciied target.

In terms of operation, the Company’s performance is measured by several parameters including

number of ship arrivals, as well as low of goods,

containers and passengers. As a port operator, the Company’s business growth is highly dependent on its ability to respond to the world trends in

port ield, such as port services competition at

regional and domestic levels as well as the needs for deeper channels and port basins to handle larger ships and faster dwelling time.

The following table shows the Company’s operating performance in the last 3 years:

uraian Description satuan Unit 2016 2015 2014 arus Kapal Current Ship GT GT 173.468.382 201.729.502 220.222.610

arus Kapal barang Foreign Ship

unit

Unit 33.370 43.847 52.491

arus barang

Goods Traic TonTon 55.506.634 85.653.195 145.568.088

arus Peti Kemas Container

Teus

TEUs 6.222.798 5.935.330 6.442.968

arus Peti Kemas Contaners boks Boxes 4.673.092 4.441.544 4.857.089 arus Penumpang Passenger orang Person 707.003 816.375 1.245.541 Pendapatan operasi Operating Revenues rp ribuan Rp Thousand 8.926.064.770 7.703.628.326 7.055.304.822

laba bersih Tahun berjalan

Net Proit Current Year rp ribuanRp Thousand 1.537.214.771 1.355.080.624 1.578.778.062 Total laba Komprehensif Tahun berjalan

Total Comprehensive Income Current Year

rp ribuan

Rp Thousand 1.354.081.034 1.413.251.433 1.557.252.952

Investasi pada entitas asosiasi Investment

miliar

Billion 1.620 1.793 1.423

Secara keseluruhan, pada tahun 2016 Perseroan melayani 11.562.042 ton general cargo, 6.222.798 ton peti kemas, 23.924.592 ton dry bulk, dan 9.187.886 liquid bulk.

dari empat bumN yang bergerak di bidang kepelabuhanan, Perseroan telah memberikan kontribusi pendapatan yang cukup besar. begitu pula dengan jumlah peti kemas, Perseroan menangani lebih dari separuh dari total peti kemas yang melalui pelabuhan di Indonesia.

Overall, in 2016 the Company served 11,562,042 tons of general cargo, 6,222,798 tons of container, 23,924,592 tons of dry bulk, and 9,187,886 tons of liquid bulk.

Of the four SOEs involved in port ield, the

Company contributed a quite big revenues. Whereas in terms of the number of containers, the Company handled more than half of total containers passing through ports in Indonesia.

DIstrIbusI nILaI eKonoMI

Selama periode pelaporan, hasil kinerja ekonomi IPC yang memberikan gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan pendistribusiannya kepada para Pemangku Kepentingan dapat dilihat pada tabel berikut, yang disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan Global Reporting Initiative/GrI G4.

Kinerja usaha Perseroan memberikan kontribusi untuk penerimaan negara melalui pembayaran pajak serta untuk kesejahteraan masyarakat melalui program-program PKbl dan CSr, di samping memberikan nilai ekonomi yang dinikmati oleh Karyawan dan Pemegang Saham.

Tabel berikut menyajikan gambaran mengenai kinerja ekonomi Perseroan, termasuk besaran nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kepada para Pemangku Kepentingan yang meliputi mitra Kerja, Karyawan, Pemegang Saham, Pemerintah dan masyarakat. Tabel tersebut juga memberi gambaran seberapa besar nilai tambah yang diberikan Perseroan terhadap perekonomian nasional sebagai dampak dari efek berantai yang ditimbulkan oleh Pemangku Kepentingan.

Distribution of economic value [g4-ec1]

Throughout the reporting period, the results of IPC economic performance which gives an overview of the acquired economic value and its distribution to stakeholders are shown in the following table, prepared with a reference to indicators of economic performance based on sustainability reporting guidelines of Global Reporting Initiative/GRI G4.

The Company’s business performance contributes to the country’s revenues through tax payments as well as the community welfare through PKBL and CSR programs, in addition to providing economic

value beneited by Employees and Shareholders.

The following table presents an overview of the Company’s economic performance, including the amount of economic value distributed to Stakeholders which include Business Partners, Employees, Shareholders, Government and the Community. The table also illustrates how much value added that the Company contributed to the

national economy as a result of the domino efect

dalam ribuan rupiah In thousand Rupiah

Nilai ekonomi yang dihasilkan/ Direct Value Generated 2016 2015

a. pendapatan / Revenues

(Pendapatan operasi + pendapatan konstruksi + pendapatan operasi lainnya + pendapatan keuangan + bagian laba bersih entitas asosiasi) (Operating revenues + construction revenues + other operating income

+ inance income + equity in net income of associates)

10.887.280.510 11.002.199.886

nilai ekonomi yang Didistribusikan| economic value Distributed    

b. Biaya-biaya / Expenses

(beban operasi + beban konstruksi + beban operasi lainnya + beban keuangan - beban pegawai - penyusutan dan amortisasi - beban asuransi)

(Operating expenses + construction expenses + other operating

expenses + inance cost – Employee expenses – Depreciation and

amortization expenses – Insurance expenses)

4.227.062.232 5.438.079.139

Total Pajak yang dibayarkan kepada Pemerintah (termasuk dividen dan PNPb) – (dalam ribuan rupiah)

Total Paid Taxes to the Government (include Dividend and PNPB) (in thousand Rupiah)

1.300.640.000 1.411.960.000

Penyaluran dana Kemitraan (dalam ribuan rupiah) Partnership Program Disbursement (in thousand Rupiah)

201.000 1.869.926

Penyaluran dana bina lingkungan (dalam ribuan rupiah)

Environmental Preservation Fund Disbursement (in thousand Rupiah)

16.147.386 38.500

jumlah nilai ekonomi yang Didistribusikan / Total Economic Value

Distributed

5.544.050.618 6.851.947.565

nilai ekonomi yang Ditahan / Economic Value Retained

(a – b – c – d – e – f)

5.343.229.892 4.150.252.321

DaMpaK eKonoMI tIDaK Langsung [g4-ec8]

Setiap tahunnya, IPC melakukan studi yang bertujuan untuk melihat dampak ekonomi dari investasi IPC dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan yang meliputi infrastruktur utama berupa dermaga, lapangan penumpukan, kapal pandu dan tunda, alat bongkar muat di dermaga (ship to shore crane), lapangan (yard crane) dan alat produksi pendukung, terhadap perekonomian regional dan nasional.

inDirect economic imPact [g4-ec8]

Each year, IPC conducts the study that aims to look at the economic impact of IPC investment in port infrastructure development, which includes major infrastructure such as docks, storage yards, pilot and tug ships, ship to shore crane, yard crane, and supporting production equipment, towards regional and national economy.

Setiap kegiatan perusahaan memberikan kontribusi secara langsung atau tidak langsung pada ekonomi negara serta memberikan nilai tambah kepada stakeholder. untuk itu Perseroan terus berinovasi dan mengembangkan sistem- sistem yang dapat terus meningkatkan performa pelabuhan sebagai gerbang masuk perdagangan internasional yang dapat meningkatkan nama Indonesia di mata dunia.

adapun beberapa inovasi sistem utama yang mendukung hal tersebut adalah:

1. IbS (Integrated Billing System)

Penyediaan portal elektronik untuk memudahkan pengguna jasa melakukan proses booking dan pembayaran pelayanan peti kemas secara online.

2. ToS (Terminal Operating System)

Sistem ToS oPuS ini dipilih karena akan memberikan manfaat seperti peningkatan potensi produktivitas terminal dalam hal box/ship/hour (b/S/h) dan berthing time, pengoptimalisasian kinerja terminal, dan juga menjadikan Pelabuhan Pontianak sebagai referensi transformasi terminal peti kemas domestik.

3. vTS (Vessel Traic System)

untuk memantau lalu lintas kapal sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan

eisiensi navigasi.

4. CmS (Cash Management System)

Sinergi antar perusahaan bumN yang mendukung program Kementerian bumN Integrated Billing System/Single Billing untuk mengintegrasikan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan Pelindo I, II, III dan Iv.

Each company’s activities contribute directly or indirectly to the country’s economy and provide added value to stakeholders. Therefore, the Company continues to innovate and develop systems that can continue to improve port performance as a gateway to international trade that can improve the name of Indonesia in the eyes of the world.

Several major system innovations that support it are:

1. IBS (Integrated Billing System)

Providing electronic portal to facilitate service users to process booking and payment of container service online.

2. TOS (Terminal Operating System)

TOS OPUS systems have been chosen

because it will provide beneits such as

increased productivity potential in terms of terminal box/ship/hour (B/S/h) and berthing time, optimizing the performance of the terminal, and also make the Pontianak Port as transformation references of the domestic container terminal.

3. VTS (Vessel Traic System)

To monitor ship traic to improve the safety and eiciency of navigation.

4. CMS (Cash Management System)

The synergy between BUMN companies that support the Ministry of SOE Integrated Billing System/Single Billing program to integrate port services system Pelindo I, II, III and IV.

proyeK strategIs

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden rI No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

strategic ProJects

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) commenced national strategic projectS based on Presidential Regulation No. 3 of 2016 on National Strategic Projects Acceleration. 5 2 3 1, 4, 6, 7, 8

New Priok dev. (Kalibaru)

Sorong Port dev

Kijing deep Sea Port Cbl Waterways

Nama Proyek

Pembangunan Terminal New Priok Kalibaru Tahap I Kalibaru, Tanjung Priok

Spesiikasi Teknik

• Pembangunan Dermaga CT 1 (850 m);

• Pembangunan Dermaga CT 2 (800 m);

• Pembangunan Dermaga CT 3 (800 m);

• Pembangunan Container Yard CT 1 (32 ha);

• Pembangunan Container Yard CT 2 (32 ha);

• Pembangunan Container Yard CT 3 (32 ha);

• Pembangunan Product Terminal 1 (32 ha);

• Pembangunan Product Terminal 2 (32 ha);

• Pembangunan Breakwater;

• Pematangan Lahan Area Reklamasi (209 ha); • Pembangunan Jalan Akses Selatan dan Gate;

• Pengerukan Dermaga (CT1, CT2, CT3) -16

mlWS;

• Pengerukan Alur dan Kolam -16 MLWS; • Pembangunan Gardu Induk 150 kV.

Project Name

Construction of New Priok Kalibaru Terminal Phase I Kalibaru, Tanjung Priok

Technical Speciication

Construction of CT Pier 1 (850 m);

Construction of CT Dock 2 (800 m);

Construction of CT 3 Pier (800 m);

Construction of Container Yard CT 1 (32 ha);

Construction of Container Yard CT 2 (32 ha);

Construction of Container Yard CT 3 (32 ha);

Construction of Product Terminal 1 (32 ha);

Construction of Product Terminal 2 (32 ha);

Construction of Breakwater;

Land Maturation of Reclamation Area (209 ha);

Construction of South Access Road and Gate;

Pier Dredging (CT1, CT2, CT3) -16 MLWS;

Dredging Flow and Pool -16 MLWS;

Construction of Substation 150 kV;

maksud dan tujuan dibangunnya proyek strategis ini adalah sebagai antisipasi keterbatasan Pelabuhan Tanjung Priok dalam mengakomodasi kapal besar; Pembangunan New Priok direncanakan memiliki kapasitas 4,5 Juta Teus peti kemas dan 10 juta m3 Curah Cair/tahun.

The purpose and objective of this strategic project is to anticipate the limitations of Tanjung Priok Port in accommodating large vessels. The construction of New Priok is planned to have a capacity of 4.5 million TEUs Container and 10 million m3 of Liquid Bulk/year.

Proyek Strategis New Priok development

maksud dan tujuan sebagai antisipasi keterbatasan Pelabuhan Pontianak dalam mengakomodasi kapal besar. Pembangunan New deep Port Kijing direncanakan memiliki kapasitas 950 ribu Teus peti kemas, 8,34 juta ton CPo, dan 15 juta ton curah kering.

Nama Proyek

Pembangunan Pelabuhan Kijing Tahap 1 Kijing, mempawah, Kalimantan barat

Spesiikasi Teknik

Terminal Kijing terdiri dari bangunan sisi darat dan sisi laut dengan kapasitas total:

• Pembangunan Terminal Peti Kemas (18.9

ha);

• Pembangunan Terminal Curah Cair (16.5 ha); • Pembangunan Terminal Curah Kering (14

ha);

• Pembangunan Terminal Multipurpose (16.3 ha);

• Pembangunan Causeway 3,5 km.

Project Name

Construction of Kijing Phase I Kijing, Mempawah, West Kalimantan

Technical Speciication

Kijing Terminal consists of land and sea side buildings with total capacity:

Construction of Container Terminal (18.9

ha);

Construction of Bulk Liquid Terminal (16.5 ha);

Construction of Dry Bulk Terminal (14 ha);

Construction of Multipurpose Terminal (16.3

ha);

Construction of 3.5 km Causeway.

The purpose and objective of this strategic project is to anticipate the limitations of Pontianak Port in accommodating large vessels. The construction of New Deep Port Kijing is planned to have a capacity of 950 thousand TEUs Container, 8.34 million ton CPO and 15 ton dry bulk.

Proyek Strategis Kijing

maksud dan tujuan adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kegiatan industri di daerah Indonesia Timur. Pengembangan Tahap I Pelabuhan Sorong diperkirakan memiliki kapasitas 500 ribu Teus.

Nama Proyek

Pembangunan Pelabuhan Sorong Tahap 1 Seget, Sorong, Papua barat

Spesiikasi Teknik

• Panjang Dermaga: 500 m;

• Lapangan Penumpukan: 15 ha.

Project Name

Construction of Sorong Port Phase 1 Seget, Sorong, West Papua

Technical Speciication

Dock Length: 500 m;

Stacking Field: 15 ha.

The purpose and objective is to cultivate and improve industrial activities in Eastern Indonesia. The development of Sorong Port Phase I is estimated to have a capacity of 500 thousand TEUs.

Proyek Strategis Sorong

Proyek Strategis Cbl

Strategic Project CBL

Pembangunan inland waterways dalam rangka mengoptimalkan potensi alur sungai sebagai backup transportasi barang melalui sungai. Sekaligus sebagai penghubung of the road Tanjung Priok dengan area hinterland. Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (Perpres no. 3 tahun 2016) yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus barang melalui jalur darat menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan

mampu mengeisiensikan dwelling time.

Construction of inland waterways in order to

optimize the river low potential as the goods

transport backup through the river. This will also

serves as the of the road connector of Tanjung

Priok with hinterland area. The project is included in the National Strategic Project (Perpres No. 3 of 2016) which is expected to reduce the density of

goods traic through the land route to the Port of

Nama Proyek

Cbl inland waterway tahap 1 (satu) kanal Cbl sepanjang 19,1 km dari muara.

Spesiikasi Teknik

• Pembangunan Terminal Peti Kemas;

• Pekerjaan Pengerukan (-5 MLWS);

• Pekerjaan Rekonstruksi Jembatan dan

utilitas (kabel listrik, pipa minyak & gas, air bersih, dll) di alur Kanal eksisting;

• Pendalaman dan Pelebaran Kanal;

• Pembebasan Lahan 200 ha;

• Pembangunan Jalan Akses (Fly over dan Jalur Kereta api);

• Pengadaan Alat Bongkar Muat.

Project Name

CBL inland waterway phase 1 (one) CBL channel with length 19.1 km from the estuary.

Technical Speciication

Construction of Container Terminal;

Dredging Work (-5 MLWS);

Bridge and Utility Reconstruction Works

(power lines, oil & gas pipes, clean water,

etc.) in the Existing Channel Flow;

Deepening and Widening Channels;

Land Acquisition of 200 ha;

Construction of Access Road (Fly over and

Railway);

Procurement of Loading and Unloading

Equipments.

Dana pensIun

Pada tahun 2016, jumlah imbalan pasca kerja Perseroan adalah sebesar rp1.554.159.311.000 [G4-eC3]

bantuan fInansIaL

Sepanjang tahun 2016, Perseroan tidak menerima

bantuan inansial baik secara langsung dan tidak

langsung dari Pemerintah. Perseroan juga tidak memberikan sumbangan dalam bentuk dan cara apa pun. [G4-eC4]

STRATEGIC PROJECTS

In 2016, total Company’s post-employment

beneits amounted to Rp1,554,159,311,000 [G4-

EC3]

FINANCIAL ASSISTANCE

Throughout 2016, the Company received/did not

receive inancial assistance, both directly and

indirectly from the government. The Company also did not contribute in any form and manner. [G4-EC4]

KeberaDaan pasar

Jumlah dan besaran gaji di Perseroan ditetapkan berdasarkan posisi, kompetensi dan akuntabilitas dengan menciptakan internal equity yang didasarkan pada kriteria yang bersifat objektif serta memperhatikan external competitiveness (harga pasar) sesuai dengan kemampuan Perseroan.

Gaji di Perseroan dikelompokan berdasarkan Kelas Jabatan yang komponennya terbagi atas

ixed pay dan variable pay. Peninjauan terhadap penggajian yang diberikan kepada seluruh karyawan dilakukan setiap tahunnya dengan

mempertimbangkan inlasi, kemampuan inansial

Perseroan dan pencapaian kinerja karyawan. Perseroan telah menerapkan standar penggajian berdasarkan pemeringkatan pegawai dan jenjang jabatan. untuk memberikan gaji yang kompetitif, Perseroan mengikuti survey pada industri sejenis dengan memperhatikan dan mematuhi undang- undang ketenagakerjaan dan peraturan upah minimum Provinsi (umP). [G4-eC5]

marKeting Presence

The number and amount of salary in the Company are established based on the position, competence, and accountability by creating internal equity on objective criteria while also taking into account external competitiveness (market price) according to the Company’s capability.

Salary in the Company is categorized based on

the position comprises of ixed pay and variable

pay. Review on salary provided to all employee is conducted in the middle of the year in line with the agreement by taking into consideration of

inlation, the Company’s inancial capability, and

employee performance achievement.

In terms of remuneration policy, the Company has implemented a payroll standards based on employee ranking and hierarchy. To provide competitive remuneration, the Company took remuneration survey in similar industries to observe and comply with employment laws and provincial minimum wage (UMP). [G4-EC5]