• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perusahaan selalu berusaha untuk mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait bidang ketenagakerjaan. Perusahaan memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta sistem imbal jasa yang sepadan.

Kegiatan pelaksanaan kebijakan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) terkait bidang ketenagakerjaan dapat dijelaskan melalui aktualisasi tanggung jawab sosial Perseroan yang telah dimulai sejak tahap awal, yaitu rekrutmen. Sepanjang tahun 2016, seluruh proses rekrutmen berjalan secara transparan, setara dan bertanggung jawab. Kesempatan untuk bergabung menjadi Insan IPC terbuka seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat tanpa membedakan jenis kelamin,

agama, ras ataupun kondisi isik.

Setelah melalui tahap rekrutmen dan proses seleksi yang ketat, kandidat calon karyawan akan diberikan informasi secara lengkap mengenai kontrak kerja serta fasilitas yang didapatkan. Kontrak kerja dan fasilitas-fasilitas yang diberikan tersebut sudah disesuaikan dengan ketentuan dan undang-undang dari pemerintah serta peraturan internal manajemen.

The Company always tries to comply with all applicable laws and regulations in terms of employment. The Company is highly concerns and committed in terms of gender equality and employment opportunities, job training to improve employee professionalism and a reasonable fee system.

The implementation of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) policy in terms of employment can be explained through the Company’s corporate social responsibilities since the beginning phase, namely the recruitment.

Throughout 2016, all recruitment processes proceeded transparently, equally and responsibly. Opportunity to join the IPC is open for the whole community regardless of gender, religion, race or physical condition.

After going through a rigorous recruitment and selection process, candidate candidates will be fully informed of the employment contract and the facilities obtained. The work contract and the facilities provided are in accordance with the provisions and laws of the government as well as the internal regulations of management.

Setelah resmi bergabung menjadi Insan IPC, seluruh karyawan pun memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam jenjang karier yang berkembang. Pelatihan serta peningkatan kompetensi diberikan secara merata, diawasi pelaksanaannya, terorganisir, dan aplikatif. untuk memastikan bahwa karyawan terus belajar dan berkembang, Perseroan memberlakukan sistem evaluasi berkala yang dilaksanakan dengan adil sesuai dengan peran, tugas serta kinerja karyawan selama periode-periode tertentu.

di tahun 2016, angka turnover karyawan Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan mengalami penurunan dari sebesar 8,05% ke 2,82% dengan keterangan sebagai berikut:

After oicially joining IPC, all employees have the

same opportunity to grow in a growing career path. Training and improvement of competence are provided equitably, supervised, organized, and applicable. To ensure that employees continue to learn and develop, the Company enforces a system of periodic evaluations that are carried out fairly in accordance with the roles, duties and performance of employees during certain periods.

In 2016, employee’s turnover rate of Head Oice

and Port Branch decreased from 8.05% to 2.82% with following details:

No. alasan / reason 2015 2016

1 Pensiun Normal / Normal Pension 37 32

2 Pensiun Permintaan sendiri / Normal Pension 1 -

3 meninggal dunia /Death 5 5

4 mengundurkan diri / Resignation 11 8

5 diberhentikan dengan hormat / Dismissed with respect 1 -

6 diberhentikan tidak hormat / Dismissed disrespect 2 3

7 exit plan 3 1

jumlah / Total 60 49

jumlah tenaga Kerja/ Total Employees 1.415 1.595

Catatan:

data ini mencakup jumlah tenaga kerja pada Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan Note:

hubungan InDustrIaL [g4-La4]

dalam usaha memajukan Perusahaan, manajemen menjalin hubungan industrial yang harmonis dengan Serikat Pekerja untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan menjamin kelangsungan kerja perusahaan.

manajemen memandang Serikat Pekerja sebagai mitra Strategis sehingga kebijakan-kebijakan khususnya di bidang Sdm dapat memperoleh masukan dari Serikat Pekerja. manajemen secara intens melakukan pertemuan dengan Serikat Pekerja minimal 3 (tiga) bulan sekali.

Selain hal tersebut, manajemen telah membentuk wadah atau forum bipartit dengan Serikat Pekerja yang berfungsi untuk menampung dan menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan yang timbul maupun yang berpotensi menjadi masalah dan bertujuan sebagai wadah untuk memberikan saran kepada manajemen dalam pengambilan keputusan di bidang ketenagakerjaan. Wadah tersebut mempermudah Pekerja dalam menyampaikan aspirasi kepada Perusahaan secara berjenjang sehingga komunikasi dua arah antar Perusahan dan Pekerja tetap terjaga.

untuk dapat memayungi seluruh karyawan, Perusahaan telah bersepakat membuat Perjanjian Kerja bersama (PKb) yang memuat seluruh ketentuan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. [G4-hr4] [G4-11]

inDustrial relationsHiPs

In pursuant of advancing the Company, management maintains harmonious industrial relations with Labor Union to create a conducive working environment and ensure the sustainability of the company’s work.

Management considers the Labor Union as Strategic Partners thus the hR policies may obtain inputs from the Labor Union. Management intensely conduct meetings with Labor Unions at least 3 (three) months.

In addition, Management has established a bipartite forum with the Labor Union that serves to accommodate and resolve emerging employment issues or potential problems and aims as a forum to provide advice to the Management

in decision making in the ield of employment.

The forum makes ease the employees to convey aspirations to the Company gradually so that two- way communication between the Company and Employees is maintained.

In order to be able to cover all employees, the Company has agreed to establish Collective Labor Agreement (PKB) containing all provisions related to employment. [G4-hR4][G4-11]

Kesehatan Dan KeseLaMatan Kerja [g4- La5, g4-La6, g4-La7]

Perseroan bertekad untuk mencapai standar setinggi-tingginya dalam pengelolaan K3 dan menjadikannya salah satu prioritas utama dalam setiap aktivitas operasional. untuk memastikan bahwa standar K3 telah dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan, Perseroan telah mengadopsi standar internasional sistem manajemen Occupational health and Safety Assessment Series (ohSaS) 18001:2007 untuk seluruh Cabang Pelabuhan yang telah diakreditasi oleh PT SGS Indonesia. Selain itu, Perseroan juga mengacu pada Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SmK3).

jaminan Kesehatan dan Keamanan Kerja

Perseroan berkomitmen untuk selalu mengelola aset sumber daya manusia serta melaksanakan praktik ketenagakerjaan yang bertanggung jawab. hal tersebut tercermin dalam kebijakan ketenagakerjaan yang memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan kerja yang menyeluruh bagi seluruh warga. Kebijakan tersebut tidak hanya dirumuskan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit saat melaksanakan pekerjaan, namun juga untuk menekankan rasa tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

occuPational HealtH anD safety

The Company is committed to achieving the highest standards in OhS management and making it one of the top priorities in all the Company’s operational activities. To ensure that OhS standards have been implemented consistently and continuously, the Company adopts international standards of Occupational health and Safety Assessment Series (OhSAS) 18001:2007 management system for Tanjung Priok Port, which has been accredited by PT SGS Indonesia. In addition, the Company also refers to Government Regulation No. 50 of 2012 concerning Management System Implementation of Occupational health and Safety.

Health Warranty and Work safety

The Company is committed to always manage human resources and carry out responsible

employment practices. This is relected in the

employment policy that addresses the overall health and safety aspects for all employees. The policy is not only formulated to prevent accidents and sickness while carrying out the work, but also to emphasize a sense of responsibility in creating a conducive working environment.

Pada bulan November tahun 2016, Perusahaan telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Kerja bersama, pembaharuan terhadap PKb antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) ini dilakukan oleh Tim Perunding yang dibentuk oleh kedua belah pihak.

In November 2016, the Company has agreed and signed a Collective Labor Agreement, renewal of the PKB between the Company and the Workers Union of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) is conducted by the Negotiating Team established by both parties.

Perusahaan memfasilitasi pekerja (khususnya pekerja operasional) dengan pakaian kerja serta aPd (alat Pengaman diri) sesuai dengan standar yang berlaku. Selain hal tersebut di atas, Perusahaan mengikutsertakan seluruh pekerja dalam program bPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan jaminan kepada seluruh pekerja berupa Jaminan hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Pensiun. bagi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu aspek esensial dari rantai praktik tanggung jawab sosial, baik kepada pekerja dan juga lingkungan sekitar. dengan penerapan aspek K3 yang tepat dan sesuai dengan aturan keselamatan, maka Perseroan telah meminimalisir risiko dan dampak kecelakaan kerja.

Tendensi statistik kecelakaan di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sepanjang tahun 2016 cenderung menurun dibanding tahun lalu. hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran safety di lingkungan pelabuhan, di antaranya dengan meningkatnya kesadaran kepatuhan penggunaan aPd (alat Pelindung diri) di tengah peningkatan volume dan kegiatan operasional.

Perusahaan membagi kategori tingkat kecelakaan kerja sebagai berikut:

The Company facilitates employee (especially operational employee) with work clothes and APD (Self-Defense Equipment) in accordance with applicable standards. In addition to the foregoing, the Company involves all workers in the Employment BPJS program to provide assurance to all workers in the form of Old Age Security, Work Accident Insurance Death Insurance, and Pension Insurance.

For PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Occupational Safety and health aspect is one of the essential aspects of social responsibility practices chain, both to employees and to the surrounding environment. Through appropriate implementation of OSh aspects that goes in accordance with the safety regulations, the Company has minimized the risks and accident impacts.

The accident statistics tendency in PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) throughout 2016 has inclined if compared to last year. This is in conformity with the increased awareness of safety in the port environment, among others with the increased awareness of PPE (Personal Protective Equipment) utilization amid increasing volume and operational activities.

The company divides the category of work accident level, as follows:

Jumlah kecelakaan adalah jumlah insiden/ accident baik yang mengakibatkan kerusakan properti, kecelakaan ringan, hingga fatality/ meninggal dunia dalam kegiatan bekerja. Fatality adalah kecelakaan yang menyebabkan pekerja meninggal di area kerja. Kecelakaan berat adalah kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan waktu kerja.

Secara keseluruhan, jumlah kecelakaan yang terjadi didominasi oleh kecelakaan lalu lintas (trucking) di dalam area pelabuhan serta kejadian kebakaran baik di dermaga maupun di kapal. Kecelakaan kerja selama tahun 2016 terjadi kepada pihak eksternal yang sedang melakukan kegiatan operasional di lingkungan pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), seperti abK (anak buah Kapal), supir truk dan TKbm (Tenaga Kerja bongkar muat).

Sebagai bentuk peningkatan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan Perundang- undangan yang berlaku serta komitmen atas kesehatan pekerja, Perusahaan memfasilitasi pekerja dengan program kesehatan, yakni program bPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan dengan pola fee for service, melalui jaringan

Total accidents is the number of incidents/accident that caused property damage, minor accidents or fatality/death in work activities. Fatality is an accident that causes employees to decease in the work area. heavy Accidents are accidents that causes working time loss.

Overall, total occurred accidents in the Company

are dominated by traic accidents (trucking)

within the port area as well as the occurrence

of ires both on the dock and on the ship.

Working accidents throughout 2016 occurred to external parties within the operations in the port environment of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), such as ABK (Ship Crew), truck drivers and TKBM (Loading and Unloading Crewa).

As a result of improving the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations as well as the commitment to the employees’ health, the Company facilitates employees with health programs, namely BPJS Kesehatan program and health facilities with fee for service pattern through the Rumah Sakit Pelabuhan network

Tingkat Kecelakaan Kerja Work Accident Level

Tahun 2015 Year 2015 Tahun 2016 Year 2016 Jumlah Kecelakaan Total Accident 108 106 Fatality Fatality 4 3 Kecelakaan berat heavy Accident 2 2

untuk membangun budaya keselamatan dan memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan, aturan mengenai K3 telah dituangkan dalam Perjanjian Kerja bersama (PKb) yang disusun bersama oleh manajemen dan Serikat Pekerja. Pada bab vII tentang Keselamatan Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Pasal 29 tentang Keselamatan Kerja dinyatakan sebagai berikut: [G4-la8]

To build a safety culture and to provide insight to all employees, OhS rules are stipulated in Collective Labor Agreement jointly established by Management and the Labor Union. In Chapter VII concerning Occupational Safety and Social Security of Labor, Article 29 on Occupational Safety states as follows: [G4-LA8]

rumah Sakit Pelabuhan (rS. Pelabuhan Jakarta, rS. Port medical Center di Jakarta, rS. Pelabuhan Palembang dan rS. Pelabuhan Cirebon) serta pola reimbursement. Selain hal tersebut di atas, Perusahaan mengikutsertakan seluruh pekerja dalam program bPJS Ketenagakerjaan berupa Jaminan hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Pensiun.

Sebagai langkah antisipasi dan upaya pencegahan kecelakaan, Perusahaan juga memfasilitasi pekerja (khususnya pekerja operasional) dengan pakaian kerja serta alat Pelindung diri (aPd) sesuai standar yang berlaku dengan melihat risiko dari setiap kegiatan. Kegiatan pencegahan lainnya meliputi awareness safety bagi para pekerja, TKbm, dan para Stakeholder, peningkatan fungsi access control (ISPS) dan induksi visitor (mandatory) serta upaya penanganan berupa Drill Emergency Response: pelatihan kebakaran di darat dan Marine Emergency Response yang dilakukan setiap tahun untuk mencapai target roadmap K3 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), yaitu zero Accident (Nihil Kecelakaan).

(Pelabuhan Jakarta hospital, Port Medical Center hospital in Jakarta, Port of Palembang hospital and Port Cirebon hospital) and reimbursement pattern. In addition to the aforementioned facilities, the Company engages all employees in BPJS Ketenagakerjaan program in the form of Old Age Security, Work Accident Insurance, Death Insurance and Pension Insurance.

As a precautionary measure and efort to prevent

accidents, the Company also facilitates employees (especially operational workers) with work uniforms and Personal Protective Equipment (PPE) in accordance with applicable standards by considering at the risks of each activity. Other preventive activities include awareness safety for workers, TKBM, and Stakeholders, improving access control (ISPS) and visitor induction (mandatory) as well as the handling of Drill

Emergency Response: ire training on land and

Marine Emergency Response that conducted annually to Achieve the K3 roadmap targets of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), that achieve zero Accident.

butir (1):

untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, Pengusaha melaksanakan pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), baik melalui pelatihan keselamatan kerja kepada semua Pekerja maupun menyediakan fasilitas penunjang keselamatan kerja bagi para Pekerja sesuai dengan bidang tugasnya.

butir (2):

Perusahaan menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja berupa:

a. Tanda-tanda peringatan pada lokasi yang berisiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;

b. Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada lokasi kerja;

c. Pakaian dan perlengkapan kerja alat Pelindung diri sesuai persyaratan K3 untuk pekerja-pekerja operasional.

butir (3):

Pekerja harus mematuhi peraturan keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

butir (4):

Pekerja harus bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sendiri dan orang lain yang mungkin terkena akibat dari kegiatan operasionalnya serta mengambil tindakan-tindakan pro aktif untuk menghindari bahaya yang timbul di tempat kerja.

Point (1):

To prevent and reduce the likelihood of occupational accidents and diseases, Employer implements Occupational, health and Safety (OhS) advisory, by providing occupational safety training to all Employees and support facilities for occupational safety of the employees in their

respective work ields.

Point (2):

The Company provides occupational safety and health facilities including:

a. Warning signs at locations with risks of occupational safety and health;

b. First aid on accident equipment at work locations;

c. Personal protective clothes and equipment according to OhS requirements for operational employees.

Point (3):

Employees must comply with occupational safety regulations in accordance with the applicable regulations.

Point (4):

Employees must take responsibility for safety of

themselves and others who may be afected as

a result of their operations and taking proactive measures to avoid hazards arising in the workplace.

organisasi K3

untuk mendukung konsistensi penerapan aspek K3 di lingkungan Perseroan, manajemen telah membentuk Kepanitiaan K3 dan mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan program-program K3. Perseroan memiliki organisasi yang khusus menangani masalah K3 di setiap Cabang Pelabuhan ataupun anak Perusahaan dimana salah satu syarat kompetensi personelnya adalah ahli K3. [G4-la5]

pelatihan K3

untuk meningkatkan kompetensi dan awareness di bidang K3 bagi seluruh karyawan, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai pelatihan dan simulasi sebagai berikut:

• Pelatihan OHS Management System &

Continual Improvement;

• Pelatihan Safety Awareness;

• Pelatihan Safety Inspector/Safety Oicer;

• Pelatihan melakukan Tool Box Meeting dan Safety Talk;

• Pelatihan Accident Reporting;

Drill kebakaran (tanggap darurat) di lapangan;

• Drill penggunaan APAR (Alat Pemadam Api

ringan) di Kantor Pusat.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas aspek keselamatan di lingkungan kerja. upaya ini diaktualisasikan dengan melaksanakan Safety Improvement Project dengan program- program percontohan di beberapa pelabuhan terpilih. Selain itu Perseroan juga mencanangkan budaya K3 (Safety First) sebagai bagian dari Transformasi budaya di seluruh unit Perseroan.

oHs organization

To support consistent OhS implementation within the Company, management has established OhS Committee and allocates budget for implementation of OhS programs. The Company has a specialized organization to manage OhS issues in each Branch or Subsidiary in which one of the required personnel competences is OhS Expert. [G4-LA5]

oHs training

To improve the competence and awareness in OhS aspect for all employees, the Company has organized various trainings and simulations as follows:

OHS Management System & Continual

Improvement Training;

Safety Awareness Training;

Safety Inspector/Safety Oicer Training;

Tool Box Meeting and Safety Talk Training;

Accident Reporting Training;

Fire drill (emergency responsiveness) at

ield;

APAR (Light Fire Extinguisher) drill at Head

Oice.

The Company continuously strives to improve the quality of safety aspects in the work environment.

This efort is actualized by implementing the

Safety Improvement Project with pilot programs in selected ports. In addition, the Company also initiated the safety and health culture as part of the Cultural Transformation in all units of the Company.

peLatIhan Dan penDIDIKan [g4-La9, g4- La10, g4-La11]

Pengembangan kompetensi karyawan IPC dilakukan secara aktif dan berkesinambungan demi menciptakan sumber daya manusia kompeten, berkualitas dan berkinerja tinggi. di tahun 2016, Perusahaan mengalokasikan sebesar rp56,24 miliar sebagai dana program pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan.

Program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di Perusahaan berlaku dan berhak diikuti oleh seluruh karyawan dari berbagai level jabatan. Pelaksanaannya dilakukan secara mandiri maupun melibatkan pihak ketiga. di tahun 2016, pelatihan- pelatihan yang diselenggarakan telah diikuti oleh para karyawan dari level jabatan direksi, manajerial dan Staf.

beragam program pengembangan kompetensi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas serta kapasitas yang dimiliki dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan posisi serta jabatan masing-masing peserta program.

Secara lebih terperinci, daftar pelatihan yang telah diadakan dan diikuti di sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut:

eDucation anD training [g4-la9, g4-la10, g4-la11]

Development of IPC employees’ competence is conducted actively and continuously in order to generate competent human resources, high quality and high performance. In 2016, the Company allocates Rp56.24 billion as the expense for education, training and employee development program.

human resources education and training program in the Company is binding and entitled to be participated by all employees from various levels

of oice. It is conducted independently or by

involving third parties. In 2016, the employees from

Directors, managerial and staf have participated

in the Company’s trainings.

Various competence development program are aim to enhance the capabilities and capacity in performing duties and responsibilities in accordance with respective programs participant positions and functions.

Speciically, the list of the trainings that have been

conducted and participated throughout 2016 are as follows:

level Jabatan Position Level Jenis Pelatihan Training Type Jumlah Peserta Total Participants biaya Expense Pendidikan Formal Formal Education 97 rp21.466.637.315

Staf/Pelaksana Staf/Executor dalam negeri

National

6

rp388.500.000

manajerial Managerial 3

Staf/Staf luar negeri

Overseas 36 rp15.595.293.798

manajerial/Managerial emba 52 rp5.482.843.517

Staf/Pelaksana Staf/Executor Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

22

rp199.789.008

manajerial/Managerial 3

Staf/Pelaksana Staf/Executor Satuan Pengawas Internal

Internal Audit Unit

11

rp113.167.346

manajerial Managerial 20

Staf/Pelaksana Staf/Executor Strategi Perusahaan