• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS OBAT DAN SERAT PANGAN DALAM MENURUNKAN PROFIL LIPID DARAH MENCIT HIPERKOLESTEROLEMIA

ABSTRAK

Hiperkolesterolemia merupakan salah satu gangguan metabolisme lipoprotein yang ditandai dengan konsentrasi kolesterol dan LDL-c yang tinggi dalam darah. Simvastatin dan atorvastatin adalah kelompok obat statin yang dapat menurunkan kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia. Serat pangan karagenan telah diteliti dapat menurunkan konsentrasi kolesterol total serum, trigliserida, dan LDL-c, serta meningkatkan konsentrasi HDL-c. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas obat dan serat pangan karagenan dalam menurunkan profil lipid darah mencit hiperkolesterolemia. Mencit percobaan ditempatkan dalam suatu rangcangan acak lengkap dengan lima kelompok perlakuan yang diulang sebanyak lima kali. Kelompok kontrol dibagi menjadi kontrol negatif, yaitu mencit yang diberi diet standar dan kontrol positif, yaitu mencit yang diberi diet hiperkolesterolemik. Kelompok perlakuan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mencit yang diberi simvastatin, atorvastatin, dan serat pangan karagenan. Parameter yang diukur adalah konsentrasi kolesterol total, HDL-c, LDL-c, trigliserida, dan glukosa dalam serum yang dianalisis dengan metode enzimatis kolorimetri masing-masing menggunakan Kit Boehringer. Sampel organ hati dan feses diekstraksi dengan menggunakan dietil eter, untuk mengetahui konsentrasi kolesterol dengan metode enzimatis kolorimetri menggunakan Kit Boehringer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kolesterol total serum menurun setelah diberikan simvastatin (32,00%), atorvastatin (39,11%), karagenan (11,25%). Konsentrasi trigliserida menurun setelah diberikan simvastatin (30,23%), atorvastatin (32,17%), karagenan (6,01%). Konsentrasi HDL-c meningkat setelah diberikan simvastatin (15,51%), atorvastatin (5,00%), karagenan (38,79%). Konsentrasi LDL-c serum menurun setelah diberikan simvastatin (75,24%), atorvastatin (69,66%), karagenan (76,02%). Konsentrasi kolesterol dalam feses meningkat setelah diberikan simvastatin (50,61%), atorvastatin (50,84%), karagenan (128,24%). Konsentrasi kolesterol hati menurun setelah diberikan simvastatin (42,28%), atorvastatin (35,15%), sedangkan karagenan meningkat (10,98%). Kesimpulan penelitian ini adalah simvastatin, atorvastatin, dan serat pangan karagenan efektif menurunkan profil lipid darah mencit hiperkolesterolemia.

Kata kunci : hiperkolesterolemia, karagenan, atorvastatin, simvastatin.

ABSTRACT

Hypercholesterolemia is a metabolic disorder characterized by the increased blood lipoprotein cholesterol and LDL-c concentrations. Simvastatin and atorvastatin are statin drugs that could lower blood cholesterol in patients with hypercholesterolemia. The carrageenan dietary fiber was investigated and lowered serum concentrations of total cholesterol, triglycerides, and LDL-c, and increased serum concentrations of HDL-c. An experiment was conducted to analyze the

effectiveness of drugs and carrageenan dietary fiber in decreasing blood lipid profiles of hypercholesterolemic mice. The experimental mice were assigned into a completely randomized design with five treatment groups and each group was repeated five times. The control group was divided into negative control group that was fed with a standard diet and a positive control group that was fed with a hypercholesterolemic diet. The treatment group was divided into three groups that were given simvastatin, atorvastatin, and carrageenan dietary fiber, respectively. The parameters measured were serum concentrations of total cholesterol, HDL-c, LDL-c, triglycerides, and glucose that were analyzed by enzymatic colorimetric methods using Boehringer kit. Liver and feces samples were extracted with diethyl ether, to determine the concentrations of cholesterol by enzymatic colorimetric method using a Boehringer kit. The results showed that serum total cholesterol concentration decreased after the administration of simvastatin (32.00%), atorvastatin (39.11%), and carrageenan (11.25%). Serum triglyceride concentrations decreased after the administration of simvastatin (30.23%), atorvastatin (32.17%), and carrageenan (6.01%). Serum HDL-c concentrations increased after the administration of simvastatin (15.51%), atorvastatin (5.00%), and carrageenan (38.79%). Serum concentrations of LDL-c decreased after the administration of simvastatin (75.24%), atorvastatin (69.66%), and carrageenan (76.02%). Cholesterol concentration of feses increased after the administration of simvastatin (50.61%), atorvastatin (50.84%), and carrageenan (128.24%). Cholesterol concentration of liver decreased after the administration of simvastatin (42.28%), atorvastatin (35.15%), whereas carrageenan increased (10.98%). Conclusion of this study is that simvastatin, atorvastatin, and carrageenan dietary fiber effectively lowered blood lipid profile of hypercholesterolemic mice.

Keywords: Carrageenan, hypercholesterolemia, atorvastatin, simvastatin.

PENDAHULUAN

Hiperlipidemia adalah salah satu faktor risiko yang dapat diubah dan menentukan perkembangan serta progresivitas dari penyakit jantung koroner. Identifikasi dan intervensi pasien hiperlipidemia berperan penting dalam pencegahan PJK (Kumar et al. 2007). Intervensi yang sering dilakukan adalah dengan pemberian obat golongan statin, salah satunya simvastatin (Ma et al. 2005), atorvastatin. Obat golongan statin dapat menginduksi peningkatan kerja reseptor LDL, sehingga meningkatkan katabolisme fraksional dari LDL dan ekstraksi precursor LDL oleh hati atau VLDL sisa (Katzung 2002).

Statin sebagai penghambat 3-hidroksi 3-metylglutaryl koenzim A (HMGCoA) reduktase dianggap obat yang paling efektif dalam pengobatan hiperkolesterolemia dan pencegahan aterosklerosis (Vaughan et al. 2000; Cortese

dan Liberatoscioli 2003). Statin adalah inhibitor selektif dari HMG KoA redutase, membatasi tingkat aktivitas enzim biosintesis kolesterol, mengurangi low density lipoprotein, lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL), dan trigliserida (Lutgens et al. 2004). Selain penurun lipid, statin memiliki efek tambahan pada penyakit aterosklerosis pembuluh darah, yang meliputi anti- inflamasi (Sparow et al. 2001), anti-trombotik properti (Halcox dan Deanfield, 2004), dan meningkatkan fungsi endotel (Wassmann et al. 2003 ). Statin bersifat kompetitif menghambat HMG-CoA reduktase, membatasi tingkat enzim dari jalur mevalonate, sehingga mengurangi sintesis kolesterol intraselular. Penurunan ini mengakibatkan peningkatan ekspresi reseptor LDL hati (Lutgens et al. 2004), yang berakibat proses katabolisme LDL terganggu.

Penggunaan obat simvastatin mempunyai kecenderungan meningkat (Ma et al. 2005). Ini dikarenakan meningkatnya jumlah pasien hiperlipidemia oleh karena pola hidup tidak sehat dan keunggulan simvastatin sebagai obat penurun kadar lemak darah (Genest 2007). Keunggulan simvastatin adalah pertama simvastatin telah mempunyai sediaan generik di Indonesia, yang berarti obat lebih murah dan sudah teruji di masyarakat lebih dari 20 tahun. Kedua, simvastatin menurunkan 20% kadar total kolesterol dan penurunan risiko penyakit pembuluh darah sebanyak 24% dengan dosis 40mg/hari (Genest 2007).

Upaya pencegahan hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan dan komponen makanan (Ros 2000; Thomsen et al. 2004). Obat- obatan dan dan diet (serat pangan) telah terbukti efektif dalam mengurangi kadar kolesterol dan risiko PJK dan kematian Lin et al. 2004; Jenkins et al. 2006). Obat statin memberikan terapi yang efektif menurunkan kolesterol dan banyak diresepkan, tetapi obat statin dapat menyebabkan efek samping yang besar (McKinney et al. 2006). Saat ini, tingginya biaya obat-obatan adalah keterbatasan untuk adhesi terapi farmakologis. Oleh karena itu, strategi alternatif untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler, seperti terapi diet, telah menerima banyak perhatian dari masyarakat ilmiah (Sudha et al. 2009). Menurunkan plasma LDL-c dengan menggunakan obat bukan suatu pilihan yang baik, dengan memilih komponen makanan tertentu seperti serat pangan, tanaman sterol, kacang- kacangan, dan protein kedelai (Ramunsen et al. 2006; Teixeira et al. 2000) lebih

banyak direkomendasikan untuk upaya menurunkan konsentrasi kolesterol dalam darah. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian untuk mengevaluasi peran serat pangan karagenan dalam menurunkan parameter lipid darah dibandingkan dengan simvastatin dan atorvastatin.

BAHAN DAN METODE