• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Dampak Potensial

Dalam dokumen Andal Pt. Prima Alumga lampung (Halaman 109-122)

Tabel 4.1. Matrik identifikasi Dampak Potensial

B. Evaluasi Dampak Potensial

Evaluasi dampak potensial merupakan tahapan lanjutan dari identifikasi dampak potensial dalam proses pelingkupan (scoping). Evaluasi dampak potensial dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak penting hipotetik yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL.

Metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi dampak potensial ini adalah interaksi kelompok dalam Tim Studi ANDAL dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan pakar, instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat yang berkepentingan serta dengan memperhatikan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep-056 Tahun 1994 Tentang Pedoman Umum Mengenai Ukuran Dampak Penting.

Adapun dampak-dampak besar dan penting hipotesis sebagai hasil dari evaluasi dampak potensial adalah :

1. TAHAP PRA KONSTRUKSI a. Pengurusan Perijinan

Pada kegiatan ini dampak penting hipotetik yang diprakirakan muncul adalah: Persepsi positif masyarakat merupakan dampak lanjutan dari tidakan pemenuhan kewajiban yang dilakukan oleh PT. PRIMA ALUMGA, dalam pengurusan ijin, dampak ini juga tidak dikaji lebih lanjut karena persepsi positif tersebut sudah dibuktikan oleh masyarakat Kampung Sungai Cambai Kecamatan Mesuji Timur dan Sungai Sidang Kecamatan Rawa Jitu Utara, dengan memberikan ijin persetujuan rencana pembangunan kebun dilakukan di lokasi tersebut.

b. Sosialisasi/Konsultasi Publik

Pada kegiatan ini dampak penting hipotetik yang diprakirakan muncul adalah: Persepsi dan sikap positif masyarakat tetapi dampak tersebut merupakan dampak potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi), hal ini didasarkan pada hasil sosialisasi masyarakat yang secara umum dan tegas mendukung rencana keberadaan perusahaan.

c. Pembebasan Lahan

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Hilangnya kesempatan kerja bagi masyakarat yang mengelola lahan usaha taninya karena terkena aktivitas perkebunan, karena umumnya masyarakat sekitar perkebunan memiliki mata pencaharian sebagai petani dan mengandalkan usaha taninya sebagai sumber penghasilan.

Berkurangnya pendapatan masyarakat sebagai dampak lanjutan dari hilangnya kesempatan kerja, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sumber pendapatan petani berasal dari pemanfaatan lahan yang mereka usahakan. Konflik sosial berupa demo-demo/unjuk rasa akan terjadi apabila penanganan pembebasan lahan tidak dilaksanakan secara serius dan transparan serta tidak aspiratif.

Persepsi negatif masyarakat akan muncul jika dalam pelaksanaan pembebasan lahan dilakukan tidak benar dan tidak bisa diterima oleh masyarakat hingga muncul konflik.

2. TAHAP KONSTRUKSI

a. Mobilisasi Alat Berat, Material dan Tenaga Kerja

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Terbukanya kesempatan kerja,dalam kegiatan pengangkutan material berupa kebutuhan bahan pertanian, bahan bangunan dan lainnya dalam jumlah yang besar dan akan terus dilakukan sepanjang pembangunan kebun dan membutuhkan banyak tenaga kerja.

Meningkatnya pendapatan masyarakat, merupakan dampak hipotetik penting kerena semakin terbukanya peluang kerja dan semakin banyak masyrakat kampung yang bekerja maka diperkirakan pendapatan masyarakat akan semakin meningkat dan ini marupakan kajian yang sangat penting untuk mengetahui manfaat langsung dari berdirinya perusahaan perkebunan di Kampung Sungai Cambai Kecamatan Mesuji Timur dan Sungai Sidang Kecamatan Rawa Jitu Utara.

Dampak penting hipotetik yang tidak dikaji lebih lanjut adalah :

Terbukanya peluang berusaha, hal tersebut tidak termasuk dalam dampak penting hipotetik karena peluang berusaha tidak akan serta merta dimanfaatkan masyarakat dalam kondisi awal masuknya proyek karena masyarakat membutuhkan berbagai faktor penunjang lainnya sebelum melakukan suatu usaha/bisnis.

Peningkatan debu dan kebisingan, hal tersebut tidak termasuk dalam dampak penting hipotetik karena volume gas dan debu yang dihasilkan alat untuk mobilisasi diperkirakan sangat kecil dan tidak dilakukan dalam intensitas yang terlalu sering atau padat.

Penurunan kesehatan masyarakat, merupakan dampak hipotetik yanh juga dianggap tidak penting pada bagian ini karena faktor pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan ini tidak terlalu besar.

b. Pembukaan Lahan

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Hilangnya keanekaragaman jenis flora (vegetasi) yang menutupi lahan yang diusahakan, hal tersebut merupakan dampak hipotetik penting untuk dikaji karena akan menimbulkan dampak lanjutan seperti musnahnya flora yang dilindungi, musnahnya habitat satwa dan terjadinya peningkatan erosi tanah dan penurunan kualitas kesuburan tanah.

Peningkatan kebisingan, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan adanya aktifitas alat-alat berat yang diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya peningkatkan kebisingan di lingkungan kerja yang melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Peningkatan erosi tanah (sebagai dampak lanjutan dari peningkatan debit aliran permukaan), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena lahan tersebut diprakirakan dapat meningkatkan terjadinya erosi tanah sampai ke tingkat yang berat hingga sangat berat.

Penurunan kualitas air sungai (khususnya parameter pH, TSS, Fe, Mn, BOD, COD dan DO sebagai dampak lanjutan dari peningkatan erosi tanah), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya peningkatan erosi tanah yang membawa sedimen apabila masuk ke badan perairan akan menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air permukaan khususnya parameter pH, TSS, BOD, COD, DO,Fe dan Mn yang melampaui baku mutu lingkungan.

Terjadinya migrasi satwa/fauna darat (sebagai dampak lanjutan dari hilangnya vegetasi/flora darat penutup tanah), karena walaupun dilokasi studi tidak ditemukannya adanya jenis satwa/fauna darat dari jenis yang langka dan dilindungi serta bernilai ekonomis penting namun beberapa jenis satwa yang terdaftar hidup dilokasi rencana royek berdasarkan observasi mengalami migrasi ketempat lain.

Dampak penting potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi) dan bukan merupakan dampak penting hipotetik adalah :

Perubahan kualitas udara ambien berupa peningkatan kandungan gas SO2, NO2, dan CO karena pada umumnya gas buang yang dihasilkan oleh penggunaan BBM oleh alat-alat berat tersebut jika dibandingkan dengan luas wilayah yang terkena dampak umumnya masih berada dibawah baku mutu lingkungan. Berdasarkan analogi pada kegiatan sama dimana penggunaan bahan bakar sebanyak 176 l/hari dari seluruh unit alat berat yang beroperasi dalam 1 hari maka diperoleh kandungan gas SO2 13.85 µg/m3 ,CO 25.16 (g/m3 dan NO2 8,02 (g/m3 yang berarti masih berada dibawah baku mutu lingkungan. Terjadinya migrasi satwa/fauna darat (sebagai dampak lanjutan dari hilangnya vegetasi/flora darat penutup tanah), karena dilokasi studi tidak ditemukannya adanya jenis satwa/fauna darat dari jenis yang langka dan dilindungi serta bernilai ekonomis penting.

Penurunan kesuburan tanah, tidak merupakan dampak hipotetik penting karena kesuburan tanah tidak menjadi masalah pada tahap pembukaan lahan, selama pembangunan kebun kelapa sawit akan dilakukan peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan.

Iklim mikro, Perubahan iklim mikro (sebagai dampak lanjutan dari hilangnya vegetasi penutup tanah), tidak merupakan dampak penting untuk dikaji lebih lanjut karena perubahan iklim mikro (khususnya suhu/temperatur udara) yang terjadi relatif cukup kecil (berkisar antara 1 - 2 oC saja).

Hilangnya keragaman jenis flora yang dilindungi, tidak merupakan dampak penting karena berdasarkan hasil survai vegetasi diketahui tidak ada jenis tumbuhan yang memilki nilai ekonomis tinggi dan merupakan tumbuhan langka.

c. Pembangunan Fasilitas Perusahaan dan Umum

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Peningkatan erosi tanah (sebagai dampak lanjutan dari peningkatan debit aliran permukaan), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan pembangunan bangunan sarana dan prasarana penunjang akan merubah bentang alam dan merusak vegetasi maka diprakirakan dapat meningkatkan terjadinya erosi tanah sampai ke tingkat yang berat hingga sangat berat.

Penurunan kualitas air sungai (khususnya parameter pH, TSS, Fe, Mn, BOD, COD dan DO sebagai dampak lanjutan dari peningkatan erosi tanah), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya peningkatan erosi tanah yang membawa material tanah apabila masuk ke badan perairan diprakirakan akan menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air permukaan khususnya parameter pH, TSS, BOD, COD, DO,Fe dan Mn yang melampaui baku mutu lingkungan.

Kuantitas air sungai, hal terseut dianggap penting karena setalah lahan dibuka pada dasarnya akan terjadi pengurangan kandungaan air tanah yang berdampak lanjut pada menurunnya debit air sungai dan hal ini akan

mengakibatkan kekurangan air untuk kebutuhan konsumsi ataupun keperluan sehari – hari lainnya dari karyawan yang jumlahnya cukup banyak.

Terbukanya peluang kerja, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya penggunaan tenaga kerja pada kegiatan pembangunan sarana dan prasarana di perusahaan akan dapat membuka kesempatan kerja khususnya bagi tenaga kerja lokal di sekitar lokasi kebun yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di kampung disekitar lokasi perkebunan.

Peningkatan pendapatan karyawan/masyarakat (sebagai dampak lanjutan dari terbukanya peluang kerja), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya pekerja pembangunan sarana dan prasarana di kebun maka pekerja akan dapat meningkatkan pendapatan.

Dampak penting potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi) dan bukan merupakan dampak penting hipotetik adalah :

Hilangnya vegetasi penutup tanah, karena mayoritas jenis vegetasi/flora darat yang terdapat di lokasi studi adalah jenis semak belukar dan tidak ada dari jenis yang langka dan dilindungi serta bernilai ekonomis penting disamping itu dampak tersebut telah muncul saat pembukaan lahan.

Terganggunya kehidupan biota perairan (sebagai dampak lanjutan dari penurunan kualitas air permukaan) karena badan perairan disekitar lokasi studi tidak ditemukannya jenis biota perairan yang langka, dilindungi dan bernilai ekonomis penting serta tidak ada masyarakat disekitar lokasi studi yang melakukan usaha budidaya ikan di dalam karamba.

d. Pembuatan Drainase

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Terbukanya peluang kerja, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya penggunaan tenaga kerja untuk pelaksanaan Pembangunan saluran drainase di perusahaan maka sudah barang tentu akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan kerja yang berlanjut dengan peningkatan pendapatan.

Peningkatan erosi tanah, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik Pembangunan saluran drainase tentunya didahului dengan pembersihan vegetasi dan pengupasan tanah yang dapat meningkatkan erosi. Penurunan kualitas air sungai (khususnya parameter pH, TSS, Fe, Mn, BOD, COD dan DO sebagai dampak lanjutan dari peningkatan erosi tanah), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena dengan adanya peningkatan erosi tanah yang membawa material tanah yang apabila masuk ke badan perairan diprakirakan akan menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air permukaan khususnya parameter pH, TSS, BOD, COD, DO,Fe dan Mn yang melampaui baku mutu lingkungan.

Peningkatan kebisingan, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena dengan adanya aktifitas alat-alat berat dalam pembangunan saluran drainase diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya peningkatkan kebisingan di lingkungan kerja yang melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Dampak penting potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi) dan bukan merupakan dampak penting hipotetik adalah :

Perubahan kualitas udara ambien berupa peningkatan kandungan gas SO2, NO , dan CO karena pada umumnya gas buang yang dihasilkan oleh

penggunaan BBM oleh alat-alat berat tersebut jika dibandingkan dengan luas wilayah yang terkena dampak umumnya masih berada dibawah baku mutu lingkungan. Berdasarkan analogi pada kegiatan sama dimana penggunaan bahan bakar sebanyak 624 l/hari atau 0,49 ton diperoleh kandungan gas SO2

191,25 µg/m3 CO 347,08 µg/m3 dan NO2 110,63 µg/m3 yang berarti masih berada dibawah baku mutu lingkungan.

Hilangnya vegetasi penutup tanah, karena mayoritas jenis vegetasi/flora darat yang terdapat di lokasi studi adalah jenis semak belukar dan tidak ada dari jenis yang langka dan dilindungi serta bernilai ekonomis penting

Terjadinya migrasi satwa/fauna darat (sebagai dampak lanjutan dari hilangnya vegetasi/flora darat penutup tanah), karena dilokasi studi tidak ditemukannya adanya jenis satwa/fauna darat dari jenis yang langka dan dilindungi serta bernilai ekonomis penting.

e. Konservasi Tanah dan Air

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Peningkatan keanekaragam jenis flora (berupa vegetasi dari LCC yang ditanam), Dampak penutupan lahan sebagai hasil kegiatan penanaman tanaman penutup tanah perlu dikaji lebih jauh karena pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut baru akan berhasil dengan baik jika dikelola dengan sungguh-sungguh.dan peran dari tumbuhan penutup tanah ini sangat besar bagi kelangsungan hidup tanaman kelapa sawit yang ditanam.

Penurunan erosi tanah (sebagai dampak langsung akibat tindakan konservasi pada tanah terbuka), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena pada lahan yang berpotensi erosi tinggi akan dilakukan tindakan konservasi seperti pembuatan teras dan tanggul sehingga erosi tanah menjadi ke tingkat bahaya ringan hingga sangat ringan.

Terbukanya peluang kerja, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya penggunaan tenaga kerja untuk pelaksanaan penanaman tanaman penutup tanah dan pembuatan teras maka sudah barang tentu diprakirakan akan dapat membuka peluang kerja khususnya bagi tenaga kerja lokal di sekitar lokasi kebun yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di kampung disekitar lokasi perkebunan.

Peningkatan pendapatan karyawan/masyarakat (sebagai dampak lanjutan dari terbukanya peluang kerja), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena dengan adanya pekerja maka diprakirakan akan dapat meningkatkan pendapatan karyawan.

Dampak penting potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi) dan bukan merupakan dampak penting hipotetik adalah :

Penurunan kualitas air sungai tidak merupakan dampak penting karena setelah upaya konservasi tanah dan air dilakukan maka yang terjadi justru peningkatan kualitas air sungai.

f. Penataan Afdeling dan Blok Kebun

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Terbukanya kesempatan kerja pada kegiatan pembutan petak kebun merupakan hal yang perlu dikaji lebih lanjut karena kegiatan ini akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja yang ada di Kampung Sungai Cambai Kecamatan Mesuji Timur dan Sungai Sidang Kecamatan Rawa Jitu Utara, yang cukup tersedia.

Peningkatan pendapatan masyarakat perlu dikaji lebih lanjut karena kegiatan ini akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang selama ini berdasarkan observasi dilapangan diketahui bahwa pendapatan masyarakat selama ini relatif kecil.

Dampak penting hipotetik yang tidak dikaji lebih lanjut adalah :

Persepsi dan sikap positif masyarakat, karena dampak tersebut merupakan dampak potensial yang telah diketahui sejak dilakukannya sosialisasi rencana kegiatan pembukaan kebun bahwa masyarakat sangat mendukung kegiatan pembangunan perkebunan dan pabrik oleh PT. PRIMA ALUMGA.

g. Pengadaan Bibit

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Peningkatan kebisingan, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan adanya aktifitas alat-alat berat yang diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya peningkatkan kebisingan di lingkungan kerja yang melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Peningkatan erosi tanah (sebagai dampak lanjutan dari peningkatan debit aliran permukaan), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karen limpasan air siraman dan pemupukan masuk kebadan air/sungai dapat meningkatkan terjadinya erosi tanah sampai ke tingkat yang berat hingga sangat berat.

Penurunan kualitas air sungai (khususnya parameter pH, TSS, Fe, Mn, BOD, COD dan DO sebagai dampak lanjutan dari peningkatan erosi tanah), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya peningkatan erosi tanah yang membawa material tanah yang apabila masuk ke badan perairan diprakirakan akan menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air permukaan khususnya parameter pH, TSS, BOD, COD, DO, Fe dan Mn yang melampaui baku mutu lingkungan.

Gangguan kesehatan masyarakat (sebagai dampak lanjutan dari penurunan kualitas air permukaan), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan air merupakan sumber air minum dan MCK, bagi masyarakat kampung dilokasi proyek bila terjadi penuruan kualitas air diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesehatan.

Terbukanya peluang kerja, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya penggunaan tenaga kerja untuk pelaksanaan pembibitan di perusahaan maka sudah barang tentu akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan kerja yang berlanjut dengan peningkatan pendapatan.

Peningkatan pendapatan masyarakat (sebagai dampak lanjutan dari terbukanya peluang usaha), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan terbukanya peluang usaha berdampak semakin meningkatnya unit usaha ekonomi masyarakat sehingga roda perekonomian lokal berkembang dengan pesat.

Dampak penting potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi) dan bukan merupakan dampak penting hipotetik adalah :

Perubahan kualitas udara ambien berupa peningkatan kandungan gas SO2, NO2, dan CO karena pada umumnya gas buang yang dihasilkan oleh penggunaan BBM oleh alat-alat berat tersebut jika dibandingkan dengan luas wilayah yang terkena dampak umumnya masih berada dibawah baku mutu lingkungan. Berdasarkan analogi pada kegiatan sama dimana penggunaan

bahan bakar untuk 1 unit sebanyak 88 l/hari atau 0,069 ton dan bila alat berat beroperasi seluas 8 ha/hari maka diperoleh kandungan gas SO2 13,79 µg/m3

CO 24,98 µg/m3 dan NO2 7,96 µg/m3 yang berarti masih berada dibawah baku mutu lingkungan.

Terjadinya migrasi satwa/fauna darat (sebagai dampak lanjutan dari hilangnya vegetasi/flora darat penutup tanah), karena dilokasi studi tidak ditemukannya adanya jenis satwa/fauna darat dari jenis yang langka dan dilindungi serta bernilai ekonomis tinggi.

Terganggunya kehidupan biota perairan (sebagai dampak lanjutan dari penurunan kualitas air permukaan) karena badan perairan disekitar lokasi studi tidak ditemukannya jenis biota perairan yang langka, dilindungi dan bernilai ekonomis penting serta tidak ada masyarakat disekitar lokasi studi yang melakukan usaha budidaya ikan di dalam karamba.

Kuantitas air sungai, Hal tersebut tidak menjadi dampak penting karena setalah dihitung dan dibandingkan antara kebutuhan air untuk pembibitan dan air yang tersedia berdasarkan debit dan luasaan penampang sungai ternyata dapat diketahui bahwa ketersediaan air tidak menjadi masah yang serius sepanjang tahun.

h. Penanaman

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Bertambahnya populasi flora (tanaman kelapa sawit) sebagai dampak langsung akibat penanaman, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan lahan terbuka telah dapat di hijaukan kembali dengan ditanami kelapa sawit.

Penurunan kualitas udara ambien berupa peningkatan debu, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya aktifitas truk dalam aktivitas pengangkutan bibit 29 trip/hari diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya peningkatkan kandungan debu di udara ambient yang melebihi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

Terbukanya peluang kerja, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena dengan adanya penggunaan tenaga kerja untuk pelaksanaan penanaman tanaman kelapa sawit maka sudah barang tentu diprakirakan akan dapat membuka peluang kerja khususnya bagi tenaga kerja lokal di sekitar lokasi kebun yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di kampung disekitar lokasi perkebunan.

Peningkatan pendapatan karyawan/masyarakat (sebagai dampak lanjutan dari terbukanya peluang kerja), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya pekerja maka diprakirakan akan dapat meningkatkan pendapatan karyawan.

Dampak penting potensial yang tidak dikaji lebih lanjut (di eliminasi) dan bukan merupakan dampak penting hipotetik adalah :

Peningkatan erosi tanah, hal tersebut tidak dijadikan dampak hipotetik penting karena, meskipun pada kegiatan penanaman dilakukan penggalian lubang tanam dan pembongkaran tanah namun erosi yang akan terjadi diperkirakan tidak terlalu besar karena dengan segera hidupnya tanaman maka erosi yang terjadi dapat berkurang dengan adanya penutupan oleh kanopi tanaman kelapa sawit tersebut.

Perubahan iklim mikro, hal tersebut tidak dijadikan dampak hipotetik penting karena justru perubahan iklim mikro yang terjadi menuju perubahan yang lebih

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), hal tersebut tidak dijadikan dampak hipotetik penting karena dalam kegiatan ini tidak banyak dilakukan menggunakan alat berat atau mesin karena hampir semua pekerjaan dilakukan secara manual.

i. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Dampak penting hipotetik yang timbul dari kegiatan ini adalah berupa :

Terbukanya peluang kerja, hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik karena dengan adanya penggunaan tenaga kerja untuk pelaksanaan penanaman tanaman kelapa sawit maka sudah barang tentu diprakirakan akan dapat membuka peluang kerja khususnya bagi tenaga kerja lokal di sekitar lokasi kebun yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di kampung disekitar lokasi perkebunan.

Peningkatan pendapatan karyawan/masyarakat (sebagai dampak lanjutan dari terbukanya peluang kerja), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan dengan adanya pekerja maka diprakirakan akan dapat meningkatkan pendapatan karyawan.

Bertambahnya jumlah vegetasi/flora sebagai dampak erpeliharanya populasi tanaman kelapa sawit hal ini dijadikan dasar penentuan dampak penting hipotetik dikarenakan populasi kelapa sawit tetap terjamin sesuai yang direncanakan 136 pohon/ha.

Penurunan erosi tanah (sebagai dampak langsung akibat pemeliharaan terhadap bangunan konservasi), hal ini dijadikan dasar penentuan dampak

Dalam dokumen Andal Pt. Prima Alumga lampung (Halaman 109-122)