• Tidak ada hasil yang ditemukan

TELAAHAN TERHADAP DAMPAK PENTING

Dalam dokumen Andal Pt. Prima Alumga lampung (Halaman 154-162)

Tabel 5.4. Matrik Sifat Penting Dampak

6.1. TELAAHAN TERHADAP DAMPAK PENTING

Berdasarkan hasil Evaluasi Dampak dimana dihasilkan keputusan berupa Dampak Penting (yang dilanjutkan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup /RKL dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup / RPL atau Dampak Tidak Penting (yang tidak dilanjutkan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup / RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup / RPL) dengan metode

“Matriks Sederhana” sebagaimana hasilnya disajikan pada Tabel 6.1.

Atas hasil tersebut maka dapat diuraikan mengenai komponen-komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting sebagai berikut :

a. Komponen Fisik-Kimia

Keputusan dampak penting (penting dikelola) untuk Komponen Fisik-Kimia adalah sbb :

1. Komponen lingkungan fisik-kimia yang akan terkena dampak yaitu : iklim mikro, kualitas udara, kebisingan, erosi dan sedimentasi, kesuburan tanah, dan kualitas air permukaan

2. Evaluasi secara lebih mendalam terhadap komponen/parameter fisik-kimia yang akan terkena dampak yaitu :

a). Iklim mikro

Kegiatan pembukaan lahan (tahap konstruksi) memberikan kontribusi negatif terhadap iklim mikro dengan besaran dampak 2 (kecil).

b). Kualitas udara

Tahap kegiatan konstruksi dengan jenis kegiatan mobilisasi, pembukaan lahan, pembangunan PMS dan fasilitas penunjangnya memberikan kontribusi negatif terhadap kualitas udara, dengan besaran dampak dari pembukaan lahan dan pembangunan PMS masing-masing skala 2 (kecil). Tahap kegiatan operasi dengan jenis kegiatan pengangkutan TBS dan pengolahan TBS memberikan kontribusi negatif terhadap kualitas udara, dengan besaran dampak dari pengangkutan TBS adalah 2 (kecil) dan pengolahan TBS adalah 2 (kecil).

c). Kebisingan

Tahap konstruksi : Jenis kegiatan pembukaan lahan memberikan kontribusi negatif terhadap kebisingan dengan besaran dampak 2 (kecil); Jenis kegiatan pembangunan PMS dan fasilitas penunjangnya memberikan kontribusi negatif terhadap kebisingan dengan besaran dampak 2 (kecil); Tahap Oprasi : Jenis kegiatan pengangkutan TBS memberikan kontribusi negatif terhadap kebisingan dengan besaran dampak 3 (sedangl), Jenis kegiatan pengolahan TBS memberikan kontribusi negatif terhadap kebisingan dengan besaran dampak 2 (kecil).

d). Erosi dan sedimentasi

Tahap konstruksi : Jenis kegiatan pembangunan fasilitas drainase, konservasi tanah dan air, penanaman dapat dikategorikan tidak ada dampak terhadap erosi dan sedimentasi. Sedangkan jenis kegiatan pembukaan lahan dan pembangunan fasilitas perusahaan memberikan kontribusi negatif dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

e). Kesuburan tanah

Tahap konstruksi : Jenis kegiatan pembukaan lahan memberikan kontribusi negatif dengan besaran dampak 1 (sangat kecil). Konservasi tanah dan air memberikan kontribusi positif terhadap kesuburan tanah dengan besaran dampak 1 (sangat keci); Jenis kegiatan pemeliharaan TBM memberikan kontribusi positif terhadap kesuburan tanah dengan besaran dampak 2 (kecil).

Tahap Oprasi : Jenis kegiatan pemeliharaan TM memberikan kontribusi positif terhadap kesuburan tanah dengan besaran dampak 3 (sedang).

b. Komponen biologi

Keputusan dampak penting (penting untuk dikelola) untuk Komponen Biologi sbb : 1. Komponen lingkungan biologi yang akan terkena dampak yaitu : Flora darat,

satwaliar dan biota perairan.

2. Evaluasi secara lebih mendalam terhadap komponen/parameter fisik-kimia yang akan terkena dampak yaitu :

a). Kanekaragaman Jenis Flora

Tahap konstruksi : Jenis kegiatan pembukaan lahan memberikan kontribusi negatif terhadap vegetasi penutup tanah dengan besaran dampak 3 (sedang); kegiatan pembangunan fasilitas perusahaan memberikan kontribusi negatif terhadap vegetasi penutup tanah dengan besaran dampak 2 (kecil); Jenis kegiatan penanaman kelapa sawit memberikan kontribusi positif terhadap vegetasi dengan besaran dampak 2 (kecil).

b). Keanekaragaman Jenis Satwaliar

Jenis kegiatan pembukaan lahan, pembangunan fasilitas perusahan dan penaman (Tahap Konstruksi) masing-masing memberikan kontribusi negatif terhadap keberadaan satwaliar dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

c). Biota Perairan

Jenis kegiatan pembukaan lahan dan pembangunan fasilitas perusahan (Tahap Konstruksi) masing-masing memberikan kontribusi negatif terhadap kehidupan biota perairan dengan besaran dampak 2 kecil).

c. Komponen Sosekbudkesmas

Keputusan dampak penting (penting dikelola) untuk Komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Komponen lingkungan sosekbudkesmas yang akan terkena dampak yaitu : pertumbuhan penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kesempatan kerja dan berusaha, fasilitas sosial dan kesehatan, konflik sosial, persepsi dan sikap

sumberdaya kesehatan.

2. Evaluasi secara lebih mendalam terhadap komponen/parameter sosekbudkesmas yang akan terkena dampak yaitu :

a). Pertumbuhan penduduk

Jenis kegiatan mobilisasi tenaga kerja dan pengadaan tenaga kerja (Tahap konstruksi) memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan penduduk masing-masing dengan besaran dampak 2 (kecil) dan 1 (sangat kecil).

b). Tingkat pendapatan masyarakat

Tahap Konstruksi. Jenis-jenis kegiatan yang memberikan kontribusi positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat adalah mobilisasi alat berat dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); pembukaan lahan memberikan kontribusi positif dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); pembangunan fasilitas perusahaan dan umum memberikan konstribusi positif dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan pengadaan bibit dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan penanaman dengan besaran dampak +2 (kecil); kegiatan pemeliharaan TM & TBM dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan pembangunan PMS dan fasilitas penunjangnya dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

Tahap Oprasi : Jenis-jenis kegiatan yang memberikan kontribusi positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat adalah kegiatan pemanenan TBS dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan pemeliharaan TM dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan pengolahan TBS dengan besaran dampak 1 sangat kecil); kegiatan peremajaan tanaman dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

Tahap Pasca Oprasi : Jenis-jenis kegiatan yang memberikan kontribusi positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat adalah kegiatan peremajaan tanaman (replanting) dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

c). Kesempatan kerja dan berusaha

Tahap Konstruksi. Jenis-jenis kegiatan yang memberikan kontribusi positif terhadap kesempatan kerja dan berusaha adalah mobilisasi dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); pembukaan lahan dengan besaran dampak 2 (kecil); pembangunan fasilitas perusahaan dan umum dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan pembangunan drainase dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan konservasi tanah dan air dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan penanaman kelapa sawit dengan besaran dampak 2 (kecil); kegiatan pemeliharaan TBM dan TM dengan besaran dampak 2 (kecil); kegiatan pembangunan PMS dan sarana penunjang dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

Tahap Operasi : Jenis-jenis kegiatan yang memberikan kontribusi positif terhadap kesempatan kerja dan berusaha adalah kegiatan pemanenan TBS dengan besaran dampak 1 (sangat kecil); kegiatan pengangkutan TBS dengan besaran dampak 2 (kecil); kegiatan pengolahan TBS dengan besaran dampak 2 (kecil); kegiatan peremajaan tanaman dengan besaran dampak 2 (kecil).

d). Fasilitas sosial dan kesehatan

Jenis kegiatan pembangunan fasilitas perusahaan dan fasilitas umu serta program CSR (Tahap Konstruksi) memberikan kontribusi positif terhadap fasilitas sosial dan kesehatan dengan besaran dampak 1 (sangat kecil).

e). Konflik sosial

Jenis kegiatan pembebasan lahan (Tahap Pra Konstruksi) memberikan kontribusi negatif terhadap konflik sosial dengan besaran dampak 4 (besarl) dan Jenis kegiatan pengadaan tenaga kerja (Tahap Konstruksi) memberikan kontribusi negatif terhadap konflik sosial dengan besaran dampak 4 (besar).

f). Persepsi dan sikap masyarakat

Jenis kegiatan perijinan dan sosialisasi (Tahap Pra Konstruksi) berpotensi memberikan kontribusi negatif terhadap persepsi dan sikap masyarakat dengan besaran dampak masing-masing 2 (kecil);

Jenis-jenis kegiatan (Tahap Konstruksi) yang berkontribusi negatif terhadap persepsi dan sikap masyarakat adalah kegiatan pengadaan tenaga kerja dengan besaran dampak 3 (sedang).

g). Kesehatan masyarakat

Jenis kegiatan (Tahap Konstruksi) pembukaan lahan memberikan kontribusi negatif terhadap kesehatan masyarakat dengan besaran dampak 2 (kecil); sedangkan jenis kegiatan (Tahap Oprerasi) yang memberikan kontribusi negatif terhadap kesehatan masyarakat adalah pengangkutan TBS dan pengolahan TBS dengan besaran dampak 2 (kecil).

h). Sumberdaya kesehatan

Jenis kegiatan (Tahap Konstruksi) berupa pembangunan fasilitas perusahaan dan umum dan tanggung jawab sosial perusahaan (program CSR) memberikan kontribusi positif terhadap sumberdaya kesehatan dengan besaran dampak 1 sangat (kecil).

Pemilihan Alternatif Terbaik

Jika dilihat dari potensi ketersediaan dan kecukupan suplai air untuk kegiatan oprasional PMS, maka lokasi PMS ditetapkan pada di tengah-tengah kebun dan juga terdapat anak sungai Mesuji. Dari sisi potensi dampak yang akan ditimbulkannya, untuk antisipasi telah diuraikan upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada dokumen RKL dan RPL.

Dalam dokumen Andal Pt. Prima Alumga lampung (Halaman 154-162)