• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas X MAN Yogyakarta I pada Materi Alat-Alat Optik. Penelitian tersebut memperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran SSCS efektif untuk

3. Uji Coba Kelompok Besar (field tryout)

4.1 Hasil Pengembangan

4.1.2 Tahap Perancangan (Design) .1 Membuat Hal yang Dibutuhkan

4.1.2.2 Evaluasi Formatif

Setelah dilakukan perancangan awal Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Model Pebelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk mendukung kemampuan berpikir kritis matematis, maka langkah selanjutnya adalah memvalidasi instrument yang sudah dirancang. Validasi instrument yang telah dirancang dilakukan dengan tiga tahap oleh tiga orang ahli yang dipilih sesuai pertimbangan keahlian, kepakaran dan pengalaman dalam materi sistem persamaan linear dua variabel untuk memperoleh LKPD Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Model Pebelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) yang valid.

Hal yang dibutuhkan seperti lembar validasi desain, lembar validasi materi, angket respon guru, angket respon siswa, lembar observasi aktivitas siswa dan soal tes kemampuan berpikir kritis matematis divalidasi oleh seorang ahli instrument, sedangkan LKPD divalidasi melalui dua tahap oleh dua orang ahli yaitu ahli desain dan ahli materi.

a. Validasi Instrumen 1. Tahap Validasi instrumen

Tahap pertama yang dilakukan adalah memvalidasi hal yang dibutuhkan (instrumen) yaitu angket validasi desain, angket validasi materi, angket respon guru, angket respon siswa, dan soal tes kemampuan berpikir kritis matematis oleh ahli instrument yaitu bapak Drs. Wardi Syafmen, M.Si. Validasi instrument dilakukan dengan mengisi angket tertutup dan terbuka yang terdiri dari 4 indikator dengan 11 pertanyaan.

Adapun lembar validasi instrumen dapat dilihat pada Lampiran 1 dan analisis hasil validasi instrumen oleh ahli instrumen diperoleh persentase sebesar 80%. Lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

2. Revisi Instrumen

Adapun hasil revisi yang telah dilakukan penulis terhadap instrumen yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1) Revisi Angket Respon Guru

(1) Memperbaiki point 1, 2 dan dijadikan dalam satu kalimat.

(2) Memperbaiki kalimat pernyataan angket pada point 4 yang kata-kata dan maksudnya kurang jelas dan diletakkan pada point 2.

(3) Menambahkan unsur berpikir kritis dalam bagian kelayakan isi pada point 4 dan dalam bagian sajian pada point 17.

(4) Menghilangkan point 5,10 dan menambahkan unsur stimulus dan respon pada point 16.

2) Revisi Angket Respon Peserta Didik

(1) Mengganti kriteria atau aspek yang dinilai dalam penyusunan angket.

(2) Menambahkan unsur berpikir kritis pada ponit 8.

(3) Menambahkan unsur model pembelajaran SSCS pada point 9.

Setelah dilakukan validasi oleh ahli instrument dan sudah direvisi sesuai saran maka diperoleh data hasil validasi instrumen seperti pada tabel berikut

Tabel 4.1 Data Hasil Validasi Instrumen Oleh Ahli Instrumen

No Hasil Data ( )

( ) ( ) ( ) ( )

1 Angket validasi Instrumen angket validasi desain 44 55 2 Angket validasi Instrumen angket validasi materi 44 55 3 Angket validasi Instrumen angket respon guru 44 55 4 Angket validasi Instrumen angket respon siswa 44 55 5 Angket validasi Instrumen lembar observasi aktivitas

siswa

44 55

( ) ( ) ( ) ( ) 6 Angket validasi Instrumen soal tes kemampuan literasi

matematis

44 55

Rata-rata

Kategori Valid

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa penilaian validasi instrumen penelitian ini berada pada ketegori valid dimana persentase yang diperoleh adalah sebesar 80% sehingga dengan demikian masing-masing instrument penelitian dapat digunakan untuk menguji kelayakan LKPD.

b. Validasi Desain 1. Tahap validasi

Setelah melakukan validasi instrument langkah selanjutnya adalah validasi desain tampilan LKPD yang akan divalidasi oleh ahli desain yaitu Ibu Marlina, S.Pd, M.Pd. yang merupakan dosen Pendidikan Matematika Universitas Jambi.

Penilaian desain LKPD bebasis model pembelajran SSCS ditinjau dari aspek kesederhanaan, keterpaduan, keseimbangan, bentuk, warna dan desain isi LKPD.

Setelah LKPD bebasis model pembelajran SSCS dibaca oleh validator, kemudian validator mengisi angket validasi desain yang disertai komentar dan saran terhadap LKPD tersebut. Adapun angket validasi desain dapat dilihat pada Lampiran 3 dan analisis hasil angket validasi desain oleh ahli desain diperoleh persentase sebesar 85,45%. Lengkapnya dapat dapat dilihat pada Lampiran 5.

2. Revisi Desain LKPD

Berdasarkan komentar dan saran oleh ahli desain, maka terdapat poin yang harus sedikit direvisi yaitu sebagai berikut:

1) Memperbaiki kegiatan pembelajaran dalam LKPD sesuai dengan tahapan model pembelajaran SSCS

2) Memperbaiki kombinasi warna dan tulisan pada cover halaman sampul Adapun hasil revisi yang telah dilakukan peneliti terhadap LKPD sesuai saran yang diberikan oleh validator desain terhadap LKPD dapat dilihat pada Lampiran 6.

c. Validasi Materi 1. Tahap Validasi Materi

Setelah validasi desain dilakukan maka selanjutnya materi yang terdapat dalam LKPD yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi yaitu bapak Drs.

Wardi Syafmen, M.Si yang merupakan dosen Pendidikan Matematika Universitas Jambi. Penilaian isi materi LKPD bebasis model pembelajran SSCS ditinjau dari aspek kelayakan isi, kelayakan bahan ajar, kelayakan penyajian dan kelayakan kebahasaan. Setelah LKPD bebasis model pembelajran SSCS dibaca oleh validator, kemudian validator mengisi angket validasi materi yang disertai komentar dan saran terhadap LKPD tersebut. Adapun angket validasi materi dapat dilihat pada Lampiran 4 dan analisis hasil angket validasi materi oleh ahli materi diperoleh persentase sebesar 80%. Lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

2. Revisi Materi LKPD

Berdasarkan komentar dan saran oleh ahli materi, maka terdapat poin yang harus direvisi yaitu sebagai berikut:

1) Membuat arti sederhana dari setiap tahapan model pembelajaran SSCS.

2) Mencocokan setiap petunjuk atau perintah dari kegiatan belajar dengan tahapan model pembelajaran SSCS.

3) Memperbaiki tata letak dan penulisan dari indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang ada pada soal kegiatan diskusi.

4) Soal atau permasalahan kontekstual pada kegiatan diskusi dibuat lebih spesifik dengan penyelesaian sesuai dengan tahapan model pembelajaran SSCS dan indikator kemampuan berpikir kritis harus tertuang dalam penyelesaian soal tersebut.

Adapun hasil revisi yang telah dilakukan peneliti terhadap LKPD sesuai saran yang diberikan oleh validator materi terhadap LKPD dapat dilihat pada Lampiran 7.

Setelah instrument dan LKPD divalidasi dan direvisi maka selanjutnya yaitu melihat kevalidan LKPD dengan melihat rata-rata persentase kevalidan LKPD dari hasil validasi desain dan validasi materi yang dapat terlihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Data Hasil Validasi LKPD Oleh Ahli Desain dan Ahli Materi

No Hasil Data ( )

1 Angket validasi desain 94 110

2 Angket validasi materi 84 105

Rata-rata

Kategori Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kevalidan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk mendukung kemampuan berpikir kritis matematis yaitu sebesar yang ada pada rentang sehingga dapat dikatakan sangat valid. Setelah LKPD dan instrument dinyatakan valid dengan kriteria sangat valid maka langkah selanjutnya LKPD dan instrument dapat diujicobakan kepada siswa dikelas X SMK.