• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bandung Sampai Dengan Tahun

Dalam dokumen PERBUP RKPD 2015 (Halaman 165-194)

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

II 104 RKPD Kabupaten Bandung

1. Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3)

2.3. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bandung Sampai Dengan Tahun

Dari hasil pencapaian indikator program dan realisasi untuk tahun 2013 diperoleh gambaran mengenai keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung di tahun 2013 sebagai gambaran dalam penentuan kegiatan- kegiatan tahun berikutnya secara umum. Namun untuk memberikan usulan/rekomendasi terhadap program dan kegiatan yang menjadi prioritas utama dan program dan kegiatan yang bisa dikurangi prioritasnya harus dilihat capaian indikator kinerja sampai dengan tahun ke-3 RPJMD (2011- 2013) terhadap target capaian akhir RPJMD Kabupaten Bandung.

Berdasarkan indikator kinerja sasaran sebanyak 127 indikator kinerja terdapat 32 indikator kinerja yang belum tercapai (sehingga harus diprioritaskan), 27 indikator yang sudah melebihi target kinerja pada tahun 2014 atau 2015, dan terakhir indikator kinerja yang telah sesuai dengan rencana sebanyak 68 indikator kinerja. Berdasarkan hal tersebut

usulan/rekomendasi terhadap pelaksanaan kegiatan tahun

berikutnya/RKPD Kabupaten Bandung tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1) Penentuan prioritas utama sasaran, program, dan kegiatan berdasarkan

capaian kinerja sampai dengan tahun 2013, yaitu:

a) Pada program penataan adminisitrasi kependudukan dalam mendukung pencapaian sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan pendukung untuk peningkatan cakupan penerbitan akta kelahiran dalam mengejar kekurangan 8,97% dari

target akhir 67%, pada SKPD Disdukcasip, kecamatan,

desa/kelurahan dan lain-lain.

b) Pada program penataan peraturan perundang-undangan pada sasaran terwujudnya regulasi penyelengaraan pemerintahan daerah dalam meningkatkan jumlah perda yang ditertibkan demi mengejar 103 perda pada akhir tahun 2015, pada SKPD Setwan dan kinerja DPRD Kabupaten Bandung.

c) Pada program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pada sasaran meningkatnya SDM aparatur yang profesional dalam meningkatkan persentase peningkatan kapasitas aparatur demi mengejar ketertinggalan 7,13% dari target 23,34% pada tahun 2015, pada SKPD BKPP sebagai koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung.

d) Pada program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa pada sasaran meningkatnya pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam meningkatkan jumlah aplikasi yang bisa diakses oleh seluruh SKPD dan jumlah SKPD yang terhubung dengan jaringan komunikasi data Pemerintah Kabupaten Bandung demi mengejar ketertinggalan 6 aplikasi dari target 8 aplikasi pada pada tahun 2015, pada SKPD Bapapsi sebagai koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung.

e) Pada program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan dan program peningkatan kualitas pelayanan informasi pada sasaran meningkatnya pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam meningkatkan persentase penataan kearsipan yang baik harus mengejar ketertinggalan 3% dari target 15% pada

II - 128

RKPD Kabupaten Bandung 2015

pada tahun 2015, pada SKPD BAPAPSI sebagai koordinator dan seluruh SKPD di Kabupaten Bandung.

f) Pada program pendidikan non formal, program pendidikan menengah dan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun pada sasaran meningkatnya penduduk melek huruf dalam meningkatkan Angka Melek Huruf demi mengejar ketertinggalan 0,12 poin dari target 98,81 poin pada pada tahun 2015, pada SKPD Disdik dan kecamatan.

g) Pada program program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan menengah pada sasaran meningkatkan

penduduk bersekolah demi mengejar APM SD/sederajat

ketertinggalan 5,55 poin dari 99,67 poin di tahun 2015, APM SMP/sederajat ketertinggalan 14,38 poin dari 82,25 pada tahun 2015. APM SMA/sederajat ketertinggalan 0,67 poin dari target 42,25 poin pada tahun 2015, pada SKPD Disdik dan Kecamatan. h) Pada program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, dan

program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda pada sasaran meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan demi mengejar peningkatan jumlah atlet yang berprestasi di tingkat nasional dan Provinsi Jawa Barat dan Peningkatan Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk dengan target pada tahun 2015 adalah 90 orang berprestasi dan 445 klub olah raga, pada SKPD Dispopar, Kecamatan dan Kelurahan.

i) Pada program peningkatan peran serta kepemudaan pada sasaran meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan untuk meningkatkan jumlah pemuda pelopor pembangunan yang pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 409 orang, pada SKPD Dispopar, Kecamatan dan Kelurahan.

j) Pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program upaya kesehatan masyarakat dan program kesehatan reproduksi remaja dan lain-lain pada SKPD Dinkes, BKBPP, Kecamatan dan lain-lain untuk mencapai sasaran meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menurunkan angka 1,51 persen dari target akhir 32,5 % tahun akhir 2015.

k) Pada program obat dan perbekalan kesehatan pada sasaran meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat untuk meningkatkan cakupan ketersediaan dan pemerataan obat yang bermutu perkapita mengejar ketertinggalan sebesar Rp.2.860,00 per kapita dari target akhir 2015 sebesar Rp.6.000,00 per kapita, pada SKPD Dinas Kesehatan.

l) Pada program pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan dalam menunjang sasaran meningkatkan minat baca

masyarakat untuk meningkatkan jumlah koleksi buku

perpustakaan untuk mengejar ketertinggalan 15.967 jenis buku dari target akhir tahun 2015 sebesar 23.535 jenis buku, pada SKPD Bapapsi.

m) Pada program lingkungan sehat perumahan dalam menunjang pencapaian sasaran meningkatkan infrastruktur desa untuk meningkatkan persentase layanan air bersih di pedesaan untuk

II - 129

RKPD Kabupaten Bandung 2015

meningkatkan layanan air bersih diperdesaan, dan sasaran terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni untuk meningkatkan akses aman terhadap sanitasi yang masih tertinggal 7,37% dari target 60% pada akhir tahun 2015, pada SKPD Dispertasih.

n) Pada program pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal pada sasaran meningkatnya kuantitas, dan kualitas aparat penegak perda untuk meningkatkan rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk, dimana capaian akhir tahun 2015 ditargetkan mencapai 1:25.385 atau 1 petugas pamong praja mewakili 25.385 masyarakat dan rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 1:442 atau 1 orang Linmas mewakili 442 penduduk Kabupaten Bandung, pada SKPD Satpol PP dan Kesbangpol dan Kecamatan.

o) Pada program peningkatan wasasan kebangsaan pada sasaran meningkatnya kesadaran wawasan kebangsaan bagi masyarakat, dimana capaian akhir tahun 2015 sebesar 600:1600 per tahun dan rasio peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti pendidikan politik (poin), pada SKPD Satpol PP dan Kesbangpol dan Kecamatan.

p) Pada program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan dan program lingkungan sehat perumahan pada sasaran terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni, untuk menaikan capaian akses aman terhadap air bersih di kawasan perdesaan yang masih tertinggal 15,16 persen dari target 27 persen pada tahun 2015, pada SKPD BPMPD dan Dispertasih.

q) pada program perencanaan tata ruang pada sasaran terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan tata ruang wilayah, untuk mengejar kekurangan kinerja tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital sebesar 22,53% terhadap target tahun 2014 sebesar 41,94% dilaksanakan oleh Dispertasihdan Bappeda.

r) Pada program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan pada sasaran pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dalam meningkatkan rasio jumlah pelayanan angkutan terhadap penumpang yang masih kurang 38,87 poin terhadap target akhir 2015 sebesar 1:15, pada SKPD Dinas Perhubungan dan Bina Marga.

s) Pada program rehabilitasi dan pemeriharaan prasarana dan fasilitas LLAJ pada sasaran terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar untuk mengejar persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan pengujian kendaraan bermotor yang kurang 18,62% dari target 100% pada akhir tahun 2015, pada SKPD Dishub. t) Pada program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi pada

sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar untuk mengejar ketertinggalan 230 unit koperasi tadi target 1.853 koperasi pada tahun 2015, pada SKPD Diskoperindag.

u) Pada program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri pada sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar untuk meningkatkan jumlah pasar tradisional yang sudah

II - 130

RKPD Kabupaten Bandung 2015

ditata untuk mengejar kekurangan 3 pasar yang belum ditata dari target akhir 5 pasar pada tahun 2015.

v) Pada program pengembangan pemasaran pariwisata dan program pengembangan destinasi pariwisata pada sasaran mengembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal untuk mengejar ketertinggalan jumlah daya tarik wisata yang pada akhir tahun 2015 ditargetkan bisa mencapai 60 lokasi unggulan dan jumlah kunjungan wisata yang pada akhir tahun 2015 ditargetkan bisa mencapai 7,6 juta kunjungan (orang).

2) Penentuan sasaran, program dan kegiatan prioritasnya yang sudah melebihi target 2014 atau akhir 2015 sehingga dapat diturunkan prioritasnya, yaitu:

a) Pada program penataan administrasi kependudukan pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan melihat indikator cakupan penertiban KK (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 100 dari target akhir 2015 sebesar 100;

b) Pada program penataan administrasi kependudukan pada sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan melihat indikator cakupan penertiban KTP (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 98,05 dari target akhir 2015 sebesar 100;

c) Pada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah pada sasaran meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah melihat indikator persentase serapan belanja daerah (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 91,16 dari target akhir 2015 sebesar 91,5;

d) Pada program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada sasaran meningkatknya kualitas tenaga pendidik melihat indikator presentase guru berpendidikan minimal S1/D4 (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 82,42 dari target akhir 2015 sebesar 80,67;

e) Pada program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya pada sasaran meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan. melihat indikator persentase Puskesmas, Puskesmas pembantu dan jaringannya yang dibangun sesuai standar (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 72,58 dari target akhir 2015 sebesar 81;

f) Pada program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular pada sasaran meningkatnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan. melihat indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)

(persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 94,98 dari target akhir 2015 sebesar 90;

II - 131

RKPD Kabupaten Bandung 2015

g) Pada program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri pada sasaran pengendalian jumlah penduduk melihat indikator persentase capaian peningkatan peran serta masyarakat dalam program KB disetiap desa (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 90 dari target akhir 2015 sebesar 95;

h) Pada program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri pada sasaran pengendalian jumlah penduduk melihat indikator cakupan pasangan usia subur peserta KB aktif (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 81,95 dari target akhir 2015 sebesar 70;

i) Pada program pengembangan perumahan pada sasaran

meningkatnya infrastruktur desa melihat indikator persentase rumah layak huni (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 85,88 dari target akhir 2015 sebesar 85,89;

j) Pada program peningkatan ketahan pangan (pertanian/perkebunan) pada sasaran meningkatnya perkembangan kemandirian desa melihat indikator persentase jumlah konsumsi pangan utama terhadap ketersediaan pangan utama (ton) skor PPH (pola pangan harapan) dan skor PPH konsumsi pangan (persen poin) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 95,9 dari target akhir 2015 sebesar 94,8;

k) Pada program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah

melihat indikator persentase pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong (lokasi) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 73,49 dari target akhir 2015 sebesar 78,56;

l) Pada pembangunan turap/talud/bronjong pada sasaran

meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman (lokasi) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 47,95 dari target akhir 2015 sebesar 64,2;

m) Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator kondisi rusak sedang (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 20,58 dari target akhir 2015 sebesar 12,86;

n) Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator kondisi baik (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 50,84 dari target akhir 2015 sebesar 60,78;

o) Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator jalan mantap telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 71,42 dari target akhir 2015 sebesar 73,64;

II - 132

RKPD Kabupaten Bandung 2015

p) Pada program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase kondisi jembatan baik (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 82,46 dari target akhir 2015 sebesar 67,41;

q) Pada program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya pada sasaran meningkatnya pemenuhan insfrastruktur dasar wilayah melihat indikator persentase penanganan drainase skala kawasan dan skala kota (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 2,33 dari target akhir 2015 sebesar 3,56;

r) Pada program pengembangan perumahan pada sasaran

terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni melihat indikator cakupan ketersediaan rumah layak huni (persen/unit) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 85,88 (635.910 unit) dari target akhir 2015 sebesar 85,89 (714.626 unit);

s) Pada program pengembangan perumahan pada sasaran

terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni melihat indikator persentase luas permukiman yang tertata (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 90,99 dari target akhir 2015 sebesar 90,22;

t) Pada pada sasaran terwujudnya pola dan struktur ruang yang sesuai dengan tata ruang wilayah melihat indikator persentase bangunan ber-IMB (persen/unit) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 7,35 dari target akhir 2015 sebesar 8 (25.297 unit);

u) Pada program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah pada sasaran meningkatnya pelaku KUMKM dan pelaku usaha modal besar melihat indikator nilai investasi (milyar rupiah) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 8248 milyar dari target akhir 2015 sebesar 6700 milyar;

v) Pada program rehabilitasi hutan dan lahan pada sasaran terselenggaranya konservasi sumber daya alam melihat indikator persentase luas lahan kritis yang ditanami (persen) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 48 dari target akhir 2015 sebesar 54,94;

w) Pada program rehabilitasi hutan dan lahan pada sasaran terselenggaranya konservasi sumber daya alam melihat indikator luas hutan rakyat/agroforesty (Ha) telah sama atau melebihi target capaian akhir tahun 2014 atau 2015 sebesar 49493,18 dari target akhir 2015 sebesar 12925.

3) Penentuan program dan kegiatan sasaran khusus (indeks komposit IPM), yaitu:

a) Pencapaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) realisasi pada tahun 2013 mencapai 34,01 sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 32,5, artinya Kabupaten Bandung harus bisa menurunkan 1,51 pada tahun 2015.

II - 133

RKPD Kabupaten Bandung 2015

b) Pencapaian indikator peningkatan Angka Harapan Hidup (Indeks Kesehatan) realisasi pada tahun 2013 mencapai 75,56 sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 76,02, artinya Kabupaten Bandung harus bisa meningkatkan 0,46 pada tahun 2015.

c) Pencapaian Indeks Purchasing Power Parity (PPP) dan Indeks Daya Beli Kabupaten Bandung pada tahun 2013 mencapai 65,42 sedangkan pada tahun 2015 ditargetkan harus mencapai 66,17, artinya Kabupaten Bandung harus bisa meningkatkan 0,75 pada tahun 2015.

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah timbul sebagai akibat dari adanya kesenjangan antara capaian kinerja pembangunan saat ini dengan target kinerja pembangunan yang telah direncanakan. Faktor–faktor

penyebab munculnya permasalahan pembangunan daerah dapat

diidentifikasi mulai dari input, proses, keluaran maupun hasil yang direncanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya baik pengaruh internal maupun eksternal. Identifikasi berbagai permasalahan yang timbul selama pelaksanaan pembangunan tahun 2012 dan 2013 diformulasikan dengan pendekatan kausalitas (sebab/akibat).

Secara umum permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tiap- tiap SKPD dan urusan yang menjadi tupoksi masing-masing saling terkait antara satu dengan yang lain. Dari setiap permasalahan yang timbul harus selalu diupayakan solusi yang terbaik (faktor penentu keberhasilan) bagi perkembangan dan kelanjutan pembangunan Kabupaten Bandung. Pendekatan identifikasi permasalahan dilakukan berdasarkan prioritas pembangunan yang ditetapkan dan urusan penyelenggaraan pemerintahan.

Berikut penyajian identifikasi permasalahan pembangunan daerah yang dirumuskan dalam matrik keterkaitan antara prioritas pembangunan daerah, urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah serta permasalahan dan faktor penentu keberhasilan pembangunan daerah:

II - 134

RKPD Kabupaten Bandung 2015

Tabel 2.125

Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung

Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah serta Urusan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Tahun 2013

No. Pembangunan Prioritas Urusan Permasalahan Faktor Penentu Keberhasilan

1. Reformasi

Birokrasi

Perencanaan Pembangunan

Adanya keterlambatan regulasi baik dari tingkat pusat maupun dari provinsi, sehingga DPA yang sudah ditetapkan harus dirubah di dalam proses perubahan ang- garan untuk menyesu- aikan dengan regulasi yang baru, hal ini berakibat terhadap pelaksanaan anggaran.

Merevisi ulang dokumen perencanaan disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Belum optimalnya pemahaman tentang mekanisme perencanaan pembangunan baik di tingkat SKPD, Kecamatan maupun Desa/Kelurahan Peningkatan kapasitas SDM perencana. Membentuk forum perencanaan. Kependudukan dan Catatan Sipil Prosedur pelayanan

publik yang dilakukan oleh SKPD pemberi pelayanan masih perlu ditingkatkan

implementasinya.

Tantangan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah masyarakat yang semakin kritis terhadap Pemerintah terutama terkait dengan pelayanan yang diberikan.

Peningkatan kembali

SOP dan percepatan implementasi SPM di seluruh SKPD pemberi pelayanan. Implementasi PATEN dan ISO di 31 kecamatan.

Kuantitas dan kualitas SDM masih belum memadai khususnya : tenaga operator dan teknis (administrator database, Network dan Help Desk SIAK).

Oprimalisasi, penam- bahan dan peningkatan kapasitas tenaga operator dan tenaga teknis lainnya untuk peningkatan pelayanan administrasi kependu-dukan dan pencatatan sipil, sehingga diperoleh data

kependudukan yang valid, akurat dan mudah diakses.

Sering terlambatnya penyampaian data kependudukan LAMPID dari tingkat kecamatan.

Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait.

II - 135

RKPD Kabupaten Bandung 2015

No. Prioritas

Pembangunan Urusan Permasalahan

Faktor Penentu Keberhasilan Masih rendahnya

pemahaman SDM ditingkat aparat ataupun tenaga teknis pendukung

kegiatan, baik yang berada di Disdukcasip ataupun tingkat kecamatan dalam pelaksanaan tertib adminduk sesuai prosedur yang telah ditetapkan, sehingga masih berdampak pada banyaknya duplikasi data penduduk.

Memperluas cakupan sosialisasi Administrasi Kependudukan bagi aparat desa, kecamatan dan tokoh masyarakat untuk mendorong dan terwujudnya tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Bintek bagi aparatur dan tenaga pendukung. Ketidakstabilan infrastruktur jaringan SIAK. Pemeliharaan infrastruktur fisik jaringan SIAK sebagai langkah antisipasi apabila ada perangkat jaringan yang rusak.

Perlu penyesuaian kembali dengan terbitnya Surat Edaran No. 1 Tahun 2013 tentang Pencabutan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 6 Tahun 2012 bahwa pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu 1(satu) tahun, tidak perlu dengan penetapan Pengadilan Negeri. Dengan demikian kebutuhan akan blanko Akta Kelahiran meningkat seiring dengan

meningkatnya animo masyarakat dalam

pembuatan akta kelahiran.

Memperbanyak formulir dan blanko Akta Kelahiran.

Masih banyaknya penduduk yang belum tertib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Mengoptimalkan pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Pertanahan Masih terdapat perbedaan

penafsiran dengan Kantor Pertanahan Nasional Kab. Bandung tentang

pengadaan tanah skala kecil (< 1 ha), yang mengakibatkan

pelaksanaan pengadaan tanah < 1 ha tidak dapat terlaksana pada tahun 2013.

Meminta ketegasan aturan kepada Kantor Pertanahan Kab. Bandung untuk pengadaan tanah bagi kepentingan umum dalam skala kecil.

Penanaman Peluang investasi yang

dipromosikan belum

Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait

II - 136

RKPD Kabupaten Bandung 2015

No. Prioritas

Pembangunan Urusan Permasalahan

Faktor Penentu Keberhasilan

Modal memenuhi syarat

perbankan sehingga berpengaruh terhadap calon investor yang akan berivestasi.

untuk lebih

mematangkan materi yang akan di investasikan dalam bentuk kajian- kajian teknis seperti DED. Regulasi tentang investasi

baik pusat maupun dearah belum sepenuhnya mendukung arus investasi.

Pembuatan regulasi daerah yang sesuai dengan regulasi pusat dengan menitikberat-kan pada pengurangan persyaratan yang memberatkan, diharapkan dapat menarik investor. Terbitnya ijin dari pusat

menyangkut investasi, namun relisasinya cukup lama.

Melakukan terobosan- terobosan melalui aturan sepanjang tidak

bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi Adanya kegiatan dari

pengusaha yang tidak memperhatikan potensi daerah.

Melakukan sosialiasi kepada pengusaha secara berkala melaui

pembuatan format dan isian laporan yang lebih dipahami oleh pengusaha. Kondisi masyarakat yang

belum spenuhnya

memahami akan perlunya investasi.

Melakukan sosialiasi melalui aparat di daerah mengenai pentingya investasi yang berhubungan dengan pelaksanaan

pemerintahan saat ini. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Masih terjadinya tumpang tindih waktu dalam penyelenggaraan kegiatan Lembaga DPRD.

Mempertajam fungsi –

fungsi DPRD

(pengawasan, legislasi dan budgeter).

Masih belum optimalnya peran dan fungsi DPRD.

Meningkatkan kapasitas Anggota DPRD melalui kegiatan penataran, pelatihan Bimbingan Teknis atau kegiatan sejenisnya.

Statistik Masih lemahnya

penyediaan data statistik untuk menunjang

Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dan BPS dalam hal

II - 137

RKPD Kabupaten Bandung 2015

No. Prioritas

Pembangunan Urusan Permasalahan

Faktor Penentu Keberhasilan perencanaan

pembangunan.

penyediaan data dan pentingnya data untuk menunjang perencanaan pembangunan.

Masih banyaknya SKPD terkait belum bisa melengkapi Data Pokok Perencanaan

Pembangunan Daerah sesuai indikator dalam Permendagri No 54 Tahun 2010.

Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait tentang pentingnya penyediaan data pokok perencanaan pembangunan sebagaimana di maksud untuk menunjang pelaksanaan perencanaan pembangunan.

Perbedaan data Indikator Perencanaan yang dikeluarkan oleh BPS dan data yang dikeluarkan oleh SKPD terkait.

Meningkatkan koordinasi dengan SKPD terkait dan BPS untuk penyamaan data dan kesepakatan penggunaan data. Data Sistem Informasi

Pembangunan Daerah (SIPD) yang

dikoordinasikan Dirjen Bina Bangda belum dapat di laksanakan dengan optimal.

Membuat Pokja SIPD Kabupaten Bandung dan mengajukan aggaran

Dalam dokumen PERBUP RKPD 2015 (Halaman 165-194)