• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional

Dalam dokumen PERBUP RKPD 2015 (Halaman 148-151)

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

II 104 RKPD Kabupaten Bandung

1. Kualitas Tenaga Kerja (Rasio Lulusan S1/S2/S3)

2.2.2. Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional

Prioritas pembangunan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional dilakukan melalui 4 (empat) urusan oleh 34 (tiga puluh empat) SKPD yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Bapapsi dan 31 Kecamatan. Sedang rincian programnya yaitu: Pendidikan (6 progam); Kebudayaan (3 program); Kepemudaan dan Olahraga (6 program) dan Perpustakaan (1 program). Capaian Persentase Rata-rata kinerja keluaran/output prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional mencapai 92,78% dari target rata-rata 100%. Sedangkan realisasi capaian program terdapat 6 indikator program yang terealisasi sesuai rencana, 3 indikator program yang melebihi target/rencana, 5 indikator program terealisasi

II - 111

RKPD Kabupaten Bandung 2015

dibawah rencana. Capaian keuangan Prioritas Pembangunan Pengembangan

Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional sebesar

Rp.294.867.457.508,00 dari anggaran sebesar Rp.314.607.860.291,00 atau sebanyak 93,73%.

Sasaran yang ingin dicapai pada prioritas ini adalah meningkatnya penduduk bersekolah (terutama jenjang SD sederajat, SMP, sederajat dan SMA sederajat), meningkatnya penduduk melek huruf, meningkatnya kualitas tenaga pendidik, terwujudnya pelestarian budaya Sunda, meningkatknya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan, dan meningkatnya minat baca masyarakat.

Untuk memenuhi pencapaian sasaran “meningkatkan penduduk bersekolah”, pada tahun anggaran 2013 dengan melaksanakan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah baik infrastruktur maupun perlengkapan sekolah termasuk penambahan sekolah baru, penyediaan SD/SMP terbuka dan sekolah satu atap, beasiswa bagi siswa kurang mampu dan berprestasi, dan peningkatan cakupan Biaya Operasional Sekolah (BOS). Capaian indikator sasarannya adalah pemenuhan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2013 sebesar 8,70 tahun pada tahun 2013, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SD sederajat mencapai 105,90, sedangkan APK tingkat SMP sederajat naik menjadi 85,64, dan APK SMA dan sederajat sebesar 49,73.

Untuk pemenuhan sasaran “meningkatkan penduduk melek huruf” di Kabupaten Bandung, dilakukan kegiatan-kegiatan pembinaan dan bantuan terhadap kelembagaan dan kursus-kursus, penyelenggaraan kejar paket A dan kejar paket B melalui balai pendidikan/kursus yang telah ditunjuk, sosialisasi mengenai pendidikan kesetaraan dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya adalah Angka Melek Huruf Kabupaten Bandung sebesar 98,69 atau lebih tinggi 0,15 poin dari tahun 2012.

Untuk pemenuhan sasaran “meningkatnya kualitas tenaga pendidik dilakukan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik, pengembangan manajemen guru dan kepala sekolah, pengawasan dan penilaian kinerja guru, dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya adalah persentase guru yang berkualifikasi minimal D4/S1, pada tahun 2013 mencapai 84,32, angka itu mengalami pengingkatan dari tahun 2012 sebesar 83,21.

Untuk pemenuhan sasaran “terwujudnya pelestarian budaya Sunda” dilaksanakan kegiatan-kegiatan diantaranya pelestarian dan aktualisasi adat budaya Sunda, pembangunan gedung kesenian, pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno budaya Sunda, perekaman dan digitalisasi bahan pustaka dan lain-lain. Capaian indikator sasarannya adalah Jumlah Nilai-nilai Budaya yang Dilestarikan dan Jumlah Benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan, yang pada tahun 2013 fokus pemeliharaan dan pelestarian pada 20 situs budaya.

Untuk pemenuhan sasaran “meningkatnya prestasi olahraga dan peran pemuda dalam pembangunan” dilaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan organisasi kepemudaan, pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Capaian indikator sasarannya adalah jumlah pemuda pelopor pembangunan.

II - 112

RKPD Kabupaten Bandung 2015

Selain dengan ketercapaian yang ada pada Prioritas Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun dan Pendidikan Vokasional, terdapat pula beberapa hal yang belum tercapai. Beberapa ketidaktercapaian kinerja pada prioritas ini adalah:

1. Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Bandung tahun 2013 sebesar 8,70 tahun, artinya Kabupaten Bandung belum bisa mencapai WAJAR diknas 9 tahun pada tahun 2013, dibutuhkan usaha/kinerja lebih besar untuk bisa mencapai atau mendekati Wajib Belajar Pendidikan Nasional 12 tahun.

2. Kegiatan dalam penunjang pengembangan wajib belajar 12 tahun untuk tahun 2011-2013 masih sangat minim.

3. Seperti halnya wajib belajar 12 tahun, untuk pemenuhan prioritas pendidikan vokasional/pendidikan kejuruan masih belum optimal, terlihat dari jumlah warga belajar SMK tahun 2013 sebesar 37.614 siswa sedangkan untuk keseluruhan tingkat SMA sederajat sebesar 88.828 siswa.

4. Angka APM (Angka Partisipasi Murni) untuk semua tingkatan mengalami perlambatan sehingga terealiasi dibawah rencana, tingkatan dengan nilai APM paling lambat bahkan menurun adalah APM tingkat SMP dan sederajat tahun 2013 sebesar 67,87 atau terealiasi di bawah rencana (81,6).

5. Pertumbuhan jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk dari tahun 2010-2013 relatif sama/stagnan.

6. Kurangnya updating data terutama mengenai kepemudaan dan olahraga sebagai dasar dalam penyusunan rencana kedepan.

7. Jumlah altet berprestasi tingkat provinsi dan nasional dari Kabupaten Bandung tidak mengalami peningkatan yang berarti.

8. Tidak adanya pemetaan mengenai sistem keolahragaan terutama olahraga berprestasi yang menjadi andalan Kabupaten Bandung pada tahun-tahun kedepan.

9. Terbatasnya lingkup pelestarian budaya Sunda terutama dalam pengembangan budaya Sunda hanya pada 20 situs budaya sedangkan jumlah situs di Kabupaten Bandung berjumlah 183 situs.

10. Belum meratanya keberadaan perpustakaan yang ada di tiap kecamatan di Kabupaten Bandung sehingga berdampak pada kurangnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan dan minat baca masyarakat di Kabupaten Bandung, terlihat dari jumlah pempustaka (pengunjung penguna anggota non anggota) yang terlayani oleh jenis perpustakaan di Kabupaten Bandung untuk tahun 2013 sebesar 104.683 orang.

Dari hasil catatan-catatan diatas, berikut usulan/rekomendasi selanjutnya untuk prioritas ini:

1. Percepatan dalam pencapaian tujuan utama prioritas pengembangan

wajib belajar 12 tahun dan peningkatan pendidikan

vokasional/kejuruan.

2. Perubahan arah pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga dari yang sebelumnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana olahraga menjadi pendorong dalam peningkatan kuantitas/jumlah sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kabupaten Bandung.

3. Melaksanakan kegiatan updating data mengenai kepemudaan dan olahraga.

II - 113

RKPD Kabupaten Bandung 2015

4. Melaksanakan dorongan peningkatan pemuda dalam pembangunan baik secara kualitas maupun kuantitas.

5. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan budaya baca (terutama dalam mendatangi perpustakaan) di Kabupaten Bandung.

2.2.3. Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kualitas Kesehatan

Dalam dokumen PERBUP RKPD 2015 (Halaman 148-151)