• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Dalam dokumen PERBUP RKPD 2015 (Halaman 102-106)

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi Di Kabupaten Bandung Tahun

15) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan koperasi dan usaha kecil menengah salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:

a) Persentase Koperasi Aktif

Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat, penurunan kemiskinan, dan perluasan lapangan pekerjaan. Semakin banyaknya koperasi yang aktif, maka diharapkan semakin berdayanya ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan dan menurunnya jumlah pengangguran.

Jumlah koperasi pada kurun waktu 4 tahun yakni tahun 2010-2013 mengalami penambahan begitu juga dengan koperasi aktif pada tahun 2013 jumlah koperasi aktif sebanyak 870 koperasi. Bila dibandingkan dengan tahun 2012, jumlah koperasi aktif di Kabupaten Bandung meningkat sebesar 6,10%, dari tahun 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.70

Persentase Koperasi Aktif di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 1 Jumlah koperasi aktif 782 820 820 870 2 Jumlah koperasi 1524 1.555 1.560 1.593 3 Persentase koperasi aktif 51,31 52,75 52,56 54,61

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013

b) Jumlah UKM Non BPR/LKMUKM

Usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha dalam rangka

meningkatkan pendapatan. Semakin banyak jumlah UKM akan menunjukkan semakin besar kapasitas pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam meningkatkan ekonomi daerah melalui UKM.

Pada tahun 2013, jumlah UKM di Kabupaten Bandung mencapai sebanyak 16.002 unit. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 7.894 unit atau bertambah sebesar 102,71%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

II - 65

RKPD Kabupaten Bandung 2015

Tabel 2.71

Jumlah UKM dan Koperasi di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013

No. Uraian 2010 2011 2012 2013

1 UKM 5.614 5.584 7.894 16.002

2 Koperasi 1.531 1.561 1.593 1.593

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013

c) Jumlah BPR dan LKM

BPR merupakan salah satu lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sedangkan lembaga keuangan mikro (LKM) merupakan lembaga non perbankan baik koperasi maupun non koperasi yang bergerak di simpan pinjam atau didalamnya adalah unit simpan pinjam sebagai lembaga pembiayaan mikro kecil.

LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Semakin banyak jumlah BPR dan LKM, maka akan semakin mudah bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil dalam mengakses keuangan dalam rangka meningkatkan perkonomiannya. Jumlah BPR dan LKM di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.72

Jumlah BPR/LKM di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 1. Jumlah BPR 58 367 72 24 2. Jumlah LKM - Koperasi 76 30 36 36 - Non koperasi - - - Jumlah 134 397 108 60

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013

II - 66

RKPD Kabupaten Bandung 2015

d) Jumlah Omzet

Tabel 2.73

Jumlah Omzet Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2010-2013 No Kegiatan Omzet 2010 2011 2012 2013 1 Koperasi 596,8 644,3 663,6 n/a 2 UKMK 3.021,9 3.070,5 3.084,3 n/a

Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2013

16) Penanaman Modal

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan penanaman modal dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:

a) Realisasi Investasi PMA/PMDN di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013

Data realisasi investasi dalam kurun waktu 4 tahun trakhir terus mengalami peningkatan baik dalam nilai investasi maupun jumlah proyeknya, walaupun jumlah proyek yang ada tidak sebanding dengan nilai investasinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.74

Jumlah Investasi PMDN/PMA di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013

Tahun

Persetujuan Penyerapan Tenaga

Kerja Jumlah

Proyek Nilai Investasi Indonesia Asing

2010 6 386.120.983.016,00 6.270 12

2011 18 462.234.306.778,00 10.188 41

2012 76 3.692.192.487.389,00 45.125 114

2013 29 2.716.672.903.833,00 32.936 62

Sumber: BPMP Kabupaten Bandung Tahun 2013

Berdasarkan data diatas bahwa realisasi investasi tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012 yang berbanding lurus dengan jumlah proyeknya. Perkembangan realisasi investasi berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2010-2013 ini sangat tergantung dari kepatuhan dan perhatian para pengusaha dalam menyampaikan laporan penanaman modal setiap tahunnya. Jika kepatuhan para pengusaha dalam penyampaian laporan investasi semakin baik maka tidak menutup kemungkinan

II - 67

RKPD Kabupaten Bandung 2015

nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin meningkat dan jika para pengusaha kurang baik dalam penyampaian laporan investasi maka kemungkinan nilai investasi Kabupaten Bandung akan semakin menurun.

Realisasi investasi pada tahun 2013 hanya terdiri dari 5 bidang usaha dari 24 keseluruhan bidang usaha. Masih terdapat bidang usaha sektor primer yang masih belum mendapat perhatian dan minat investor terutama bidang kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Sektor primer baru terisi 4% dari total nilai investasi sedangkan sektor tersier hanya terisi 3%. Sektor tersier yang belum mendapat perhatian investor diantaranya bidang listrik, gas, dan air, hotel dan restoran, perumahan, kawasan industri, perkantoran dan jasa lainnya.

Berdasarkan nilai investasi yang sudah terealisasi pada tahun 2013 nilainya berjumlah Rp.2.716.672.903.833,00. Nilai investasi ini didominasi oleh sektor sekunder yang

tersebar pada bidang industri tekstil sebesar

Rp.1.896.379.382.334,00 dengan jumlah proyek sebanyak 25 dari 29 proyek atau 93% dari nilai total investasi di tahun 2013. Industri lainnya seperti industri barang jadi dari kulit dan alas kaki, industri kertas dan percetakan juga mengisi dinamika investasi di Kabupaten Bandung.

17) Kebudayaan

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola- pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Benda-benda cagar budaya yang dilestarikan meliputi:

Tabel 2.75

Benda, Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Tahun 2012-2013 Tahun Jumlah Benda, Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan

Total Benda, Situs, dan Kawasan Cagar

Budaya yang Dimiliki Daerah Benda, Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan (%) 2012 11 50 22 2013 108 108 100

II - 68

RKPD Kabupaten Bandung 2015

Tabel 2.76

Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Bandung Tahun 2012-2013

Tahun 2012 2013

Jumlah

Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya 11 8 Jumlah Grup Kesenian Terdata 560 Terdaftar 50 Terdata 614 Terdaftar 87 Jumlah Gedung Kesenian 1 1 Jumlah Sanggar Kesenian 610 619 Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya 37 48

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung

18) Kepemudaan dan Olahraga

Dalam dokumen PERBUP RKPD 2015 (Halaman 102-106)