• Tidak ada hasil yang ditemukan

371Findings from PST #

Dalam dokumen D BING 1107160 Appendix (Halaman 106-108)

PSTs‘ Elements of Reflection Coding Comments

S#1: Langkah untuk mengatasi masalah siswa saat buat RPP berikutnya

Antisipasiku saya selalu buat … pertama kan misalnya kayak RPP yang kemarin sudah

saya buat sekreatif mungkin untuk bisa membuat mereka aktif tapi tidak berjalan. Terus saya buat RPP baru lagi mungkin saya ganti dengan metode itu. Yang metode pertama mungkin boring terus ganti lagi misalnya dengan cooperative learning. Ternyata setelah saya jalankan malah tambah pasif. Jadi yang selalu saya lakukan di kelas itu seperti tadi, ini awalnya tidak ada di RPPku tentang meminta mereka menulis satu-satu. Tidak ada. Karena saya berpikir menjelaskan bodo-bodo tidak ada yang mengerti, jadi … Tidak ada tertulis. Kalo yang ini natural karena setiap saya melihat saya jelaskan saya suruh tanya jawab tidak ada respon. Ada yang tau begini? Tidak ada. Akhirnya saya suruh satu-satu naik menulis. Dengan begitu mereka aktif dan bisa kelihatan kemampuannya. (S#1_SR-PST3)

LP yg sdh dibuat tidak berjalan Buat baru, ganti metode

Ss semakin pasif dg cooperative learning Ss diminta maju satu-satu ke depan untuk

menulis

Ss terlihat aktif dan kelihatan kemampuannya

LP yg PST sudah disiapkan sekreatif mungkin tdk berjalan sesuai harapan. PST buat LP baru untuk pertemuan berikutnya denga metode berbeda, misalnya cooperative learning tetapi Ss malah kelihatan semakin pasif. PST berpikir dengan menjelaskan juga Ss tetap tdk mengerti dan terlintas di benaknya untuk meminta Ss maju ke depan kelas satu-satu untuk menulis. Ternyata cara ini berhasil karena Ss jadi lebih aktif dan PST bisa melihat kemampuan mereka.

P#1 : Prediksi kesulitan yang akan dihadapi Kalau yang pertama belum. Kalau yang berikutnya memang saya sudah perkirakan penggunaan RPPnya tidak akan berjalan sesuai yang tertulis dikarenakan kesulitannya dari siswanya karena kurang

pengetahuannya. Misalnya bahasa Inggris meskipun itu yang saya jelaskan sudah berulang kali pakai bahasa Indonesia tidak pakai bahasa Inggris lagi. Mungkin pemahamannya mereka yang kurang. (P#1_SR-PST3)

LP tidak berjalan sesuai yg direncanakan Ss kesulitan krn kurang pengetahuan Dijelaskan dalam bhs Indonesia juga

mereka masih kurang paham

Pada pertemuan kedua, PST sudah memprediksi bahwa LP tidak akan berjalan sebagaimana yg direncanakan dikarenakan keterbatasan pengetahuan Ss sehingga saat diberi penjelasan dalam bahasa Indonesia pun mereka tetap kurang paham.

H#1: Perkiraan sebab masalah yang terjadi  Misalnya kayak RPP yang kemarin sudah saya buat sekreatif mungkin untuk bisa membuat mereka aktif tapi tidak berjalan. Terus saya buat RPP baru lagi mungkin saya ganti dengan metode itu. Yang metode pertama mungkin boring terus ganti lagi misalnya dengan cooperative learning. Ternyata setelah saya jalankan malah tambah pasif. ... saya suruh tanya jawab tidak ada respon. Ada yang tau begini? Tidak ada. Akhirnya saya suruh satu-satu naik menulis. Dengan begitu mereka aktif dan bisa kelihatan kemampuannya. (H#1_SR-PST3)

Mungkin metode ngajar yg membosankan

Diganti tapi Ss tambah pasif

LP pertama yg tidak berjalan dengan baik kemungkinan salah satu penyebabnya metode yg kurang tepat sehingga diganti saat buat LP kedua dg cooperative learning tetapi ternyata dg menggunakan metode ini Ss malah tambah pasif.

H#2: Perkiraan sebab masalah yang terjadi Kalau yang pertama belum. Kalau yang berikutnya memang saya sudah perkirakan penggunaan RPPnya tidak akan berjalan sesuai yang tertulis dikarenakan kesulitannya dari siswanya karena kurang

pengetahuannya. Misalnya bahasa Inggris meskipun itu yang saya jelaskan sudah berulang kali pakai bahasa Indonesia tidak pakai bahasa Inggris lagi. Mungkin pemahamannya mereka yang kurang. (H#2_SR-PST3)

Mungkin pengetahuan Ss yg kurang Mungkin pemahaman Ss kurang

Setelah menyesuaikan metode yg digunakan untuk pertemuan kedua tapi ternyata tidak berhasil juga PST menduga masalahnya pada Ss yg minim pengetahuannya karena diberi penjelasan dalam bahasa Indonesia pun mereka kurang paham juga.

R#1: Apa yang kira-kira diperoleh siswa Pertama, penggunaan tenses-tenses yang sudah mereka dapat. Terus, dalam bentuk kalimatnya dan kosakata baru ada tambahan. Personal pronoun juga masih ada.Sebenarnya itu hari saya mau kasih menulis tapi waktu tidak cukup. (R#1_SR-PST3)

Ss memperoleh pengetahuan tambahan (tenses, bentuk kalimat, kosakata baru) Waktu tidak cukup untuk memberi

kegiatan menulis

PST berargumen bahwa Ss memperoleh beberapa hal dlm PBM berupa tambahan pengetahuan ttg tenses, bentuk kalimat, dan kosakata baru. Kegiatan hendak ditambah tetapi waktu tidak memungkinkan.

Sitti Nurfaidah, 2016

EFL PRE-SERVICE TEACHERS’ REFLECTION: A CASE STUDY IN AN INDONESIAN INSTRUCTIONAL CONTEXT Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

372

PSTs‘ Elements of Reflection Coding Comments

R#2: Sukseskah pengajaran unit ini Pertama saya mengajar saya rasa agak sukses karena mereka bisa tampil di depan satu-satu menulis di papan, dan itu semuanya. (R#2_SR-PST3)

Pengajaran agak sukses krn semua Ss bisa tampil di satu-satu di depan kelas

Salah satu ukuran kesuksesan PBM menurut PST adalah Ss mau dan mampu tampil ke depan kelas mengejakan tugas yang diberikan, dan pd PBM ini semua siswa maju ke depan. T#1: Kira-kira yang ingin dilakukan/dirubah jika mengajar materi yg sama  Yang

saya ubah..Kalau untuk dipakai ini mungkin sudah tidak sesuai lagi karena tergantung dari siswanya. Kita lihat dulu kondisi siswanya dengan cara lain yang akan digunakan. Misalnya kan saya pernah menggunakan kerja kelompok di sini tapi tidak berjalan mungkin di kelas lain bisa saya gunakan itu mungkin. Mereka mungkin lebih aktif. (T#1_SR-PST3)

PST tidak akan meggunakan cara yg sama untuk mengajar materi yg sama Tergantung kondisi Ss yg dihadapi Cara sama jika Ss lebih aktif

Jika PST diminta mengajar materi yg sama ia tidak akan menggunakan cara yg sama digunakannya pd kelas ini krn tdk berjalan. Tetapi ia kan melihat dulu kondisi Ss yg akan diajarnya apakah sama dg yg dihadapi sekarang atau lebih aktif. Jika Ss lebih aktif maka cara yg sama akan diterapkannya.

T#2: Jika diberi kesempatan siswa yang lebih pintar  Kalau semuanya pintar mungkin mata pelajarannya ini tidak terlalu sulit saya ajarkan mungkin akan lebih bertingkat lagi, bertahap. Saya akan belajar lagi untuk menghadapi siswa yang pintar. (T#2_SR-PST3)

Tidak sulit mengajar Ss pintar Materi akan lebih bertingkat, bertahap

Jika PST diberi kesempatan untuk menghadapi Ss yg lebih pintar dibandingkan yg dihadapi sekarang maka PST kemungkinan tidak kesulitan menyampaikan materi, dan materi yang diberikan akan lebih kompleks.

T#3: Jika diberi kesempatan siswa yang lebih lemah  Ya mungkin kita mulai dari nol untuk mengajarkannya. Apa itu to be, apa itu verb, mulai dari situ. (T#3_SR-PST3)

Mengajar mulai dr nol Mulai dari hal dasar

Jika PST diberi kesempatan untuk menghadapi Ss yg lebih lemah dibandingkan yg dihadapi sekarang maka materi yang diajarkan dimuali dr yang dasar-dasar dulu.

Sitti Nurfaidah, 2016

EFL PRE-SERVICE TEACHERS’ REFLECTION: A CASE STUDY IN AN INDONESIAN INSTRUCTIONAL CONTEXT Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

373

Dalam dokumen D BING 1107160 Appendix (Halaman 106-108)