• Tidak ada hasil yang ditemukan

386Findings from PST #

Dalam dokumen D BING 1107160 Appendix (Halaman 121-124)

Journal Entries Levels

Journal Entry #1 (RTJ-PST4_Entry #1)

Pada pertemuan ketiga, saya mengajar mata pelajaran reading. Partama saya masuk, sekitar 5 menit saya mereview

pelajaran sebelumnya tentang expression of happiness, dan mereka sudah mulai mengerti tentang itu. Setelah itu, saya mulai pada topik baru hari itu tentang procedure text. Tetapi sebelum saya mengulasnya lebih jauh, saya membrainstorming dengan bertanya kepada mereka terlebih dahulu bahwa apakah mereka sudah pernah belajar tentang jenis-jenis text sebelumnya, dan ternyata sudah ada sebagian text yang mereka sudah tahu, diantaranya

narrative text, recount text, dan descriptive text. Kemudian saya menuliskan beberapa macam text yang ada dalam bahasa inggris. Tetapi pada hari itu saya memberitahukan kepada mereka bahwa kita cuma akan fokus pada

procedure text. Setelah itu, saya menjelaskan tentang apa itu yang di maksud dengan procedure text dan semua yang berkaitan dengan topik (procedure text). (DW #1_RTJ-PST4_Entry #1)

DW

Sesudah mejelaskan lebih jauh, saya memperlihatkan kepada siswa tentang contoh procedure text. Untuk dijadikan contoh saya tidak mengambilnya di dalam buku yang diberikan dari sekolah karena saya merasa bahwa contoh di dalam buku tersebut akan menyusahkan siswa untuk memahaminya terutama dari segi makna. Akhirnya, setelah saya pikir-pikir saya berikan saja mereka contoh yang sering mereka dengar atau mereka lakukan di rumah, seperti bagaimana cara memasak nasi, atau bagaimana cara membuat teh. (DialR #1-L5_RTJ-PST4_Entry #1)

DialR-L5

Tetapi ternyata walaupun saya telah memberikan contoh semacam itu, mereka tetap juga tidak mengerti. Cuma ada satu dua orang yang paham. Mulai dari situ saya sudah bingung dan capek bagaimana caranya supaya mereka mengerti. Kemudian saya duduk sejenak di kursi dan merenung ternyata begini kalau jadi guru. (DialR #2- L3_RTJ-PST4_Entry #1)

Sitti Nurfaidah, 2016

EFL PRE-SERVICE TEACHERS’ REFLECTION: A CASE STUDY IN AN INDONESIAN INSTRUCTIONAL CONTEXT

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

387

Journal Entries Levels

Setelah itu saya kembali menjelasakan satu persatu dari topik hari itu sambil megelilingi mereka satu persatu, dan

mereka mulai mengerti sedikit demi sedikit. Saya merasa senang. (DialR #3-L3_RTJ-PST4_Entry #1) DialR-L3 Selanjutnya, saya membagi mereka kedalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 3 orang. Kemudian

saya membagikan mereka contoh lain tentang procedure text, dan dari contoh tersebut pada bagian generic structure yang ketiga dari procedure text (langkah-langkahnya) saya sudah mengacaknya. Kemudian saya menyuruh mereka bersama kelompoknya untuk membacanya terlebih dahulu dan mengidentifikasinya. Setelah itu, saya menyuruh mereka untuk menyusunnya kembali menjadi paragraf yang baik dan benar. (DW#2_RTJ- PST4_Entry #1)

DW

Saya memberi mereka waktu sekitar 20 menit. Ketika waktunya selesai saya meminta kepada setiap kelompok untuk menuliskannya di papan tulis. Dan ternyata semua pekerjaan mereka betul semua. Saya merasa bahwa mereka sudah mulai mengerti. Tetapi walaupun mereka mulai mengerti, saya merasa bahwa saya masih belum memberikan mereka inti dari membaca (reading) pada waktu itu, karena saya lebih banyak menjelaskan daripada memberikan mereka latihan membaca. Saya sadar bahwa itu adalah salah satu kekurangan saya sehingga dari sebagian tujuan pembelajaran saya belum tercapai. (DialR #4-L5_RTJ-PST4_Entry #1)

DialR-L5

Journal Entry #2 (RTJ-PST4_Entry #2)

Berikutnya, pada pertemuan yang keempat saya masih mengajarkan mata pelajaran yang sama dan materi yang

sama pula. (DW #3_RTJ-PST4_Entry #2) DW

Saya tidak mengajar seluruh siswa pada hari itu, saya sempat berpikir bahwa apakah mereka tidak senang dengan saya atau pengajaran saya. Tapi katanya teman-temannya sudah begitu sifatnya, bukan hanya sama saya tetapi sama guru lain juga begitu. (DialR #5-L3_RTJ-PST4_Entry #2)

DialR-L3 Kemarin saya tidak begitu banyak menjelaskan. Saya cuma bertanya kepada mereka tentang pelajaran yang

kemarinnya dan mereka sudah tahu. Mulai dari pengertian tentang procedure text itu sendiri, generic structure dan yang lain-lainnya. (DW #4_RTJ-PST4_Entry #2)

DW Kemudian saya membagikan kepada mereka bacaan mengenai materi pada hari itu (handout), dan selanjutnya saya

meminta kepada siswa (satu persatu) untuk latihan membaca dalam bahasa Inggris karena pada pertemuan yang ketiga saya belum mencobanya. Saya mendekati mereka satu persatu untuk memandu atau membantu mereka membaca. Dan ternyata mereka sangat kesusahan ketika membaca yang berbahasa Inggris. (DialR #6-L3_RTJ- PST4_Entry #2)

DialR-L3

Setelah saya mengamati mereka satu persatu, tumbuh dalam benak saya bahwa yang paling mereka tidak suka adalah ketika disuruh membaca satu persatu. Kenapa? Ada dua alasan kenapa saya mengatakan demikian. Yang pertama, ketika saya menyuruh mereka untuk membaca satu persatu ada saja tingkah yang mereka lakukan atau respon dan juga mimik wajah mereka yang tidak biasanya. Ada yang kelihatan bosan, ada yang keluar sebentar, dan lain-lain. Yang kedua, lain halnya ketika saya membacakan di depan dan saya menyuruh mereka untuk mengikuti, mereka sangat semangat dan antusias. Selain itu juga, saya berfikir bahwa mereka kayaknya kurang sekali diberikan latihan untuk membaca. (DialR #7-L4_RTJ-PST4_Entry #2)

DialR-L4

Sampai sekarang saya masih memikirkan kira-kira metode atau teknik apa yang harus saya terapkan supaya mereka tidak merasa kesusahan lagi dalam membaca yang berbahasa Inggris. Saya sadar bahwa masih banyak sekali kekurangan saya dalam mengajar terutama dalam penyampaian materi dan juga teknik yang saya gunakan. (DialR #8-L5_RTJ-PST4_Entry #2)

DialR-L5

Sebelum saya menyimpulkan materi pada hari itu (kemarin), terlebih dahulu saya memberikan feedback mengenai tugas mereka yang saya berikan pada pertemuan yang kedua. Selanjutnya, juga sebelum saya menyipulkan materinya secara rinci, saya meminta beberapa siswa untuk menyimpulkannya, kemudian kalau masih ada yang kurang nanti saya yang menambahkan. (DW #5_RTJ-PST4_Entry #2)

DW

Journal Entry #3 (RTJ-PST4_Entry #3)

Pada pertemuan yang kelima ini adalah hari atau pertemuan yang menjengkelkan buat saya. Saya sudah dengan capek mengaturnya untuk pembelajaran hari ini, dari membuat lesson plan sampai buat media, ternyata saat saya tiba di sekolah kelasnya sudah kosong. Murid-muridnya sudah pergi semua. (DialR #9-L3_RTJ-PST4_Entry #3)

DialR-L3 Setelah itu, saya ke kantor untuk menanyakan apakah kelas satu memang tidak masuk hari ini, tapi ternyata guru-

guru yang ada di kantor bilang jam pertama mereka masuk. Akhirnya saya bingung apakah saya pulang saja atau saya menunggu saja sampai muridnya datang. Kemudian saya memutuskan untuk menunggu di teras kantor saja sampai muridnya datang. Ketika saya menunggu murid-muridnya, salah seorang guru yang ada di kantor pergi mencari murid-muridnya. Setelah saya menunggu kurang lebih satu jam murid-muridnya pun berada di kelas. Saat itu juga saya langsung pamit kepada guru-guru yang ada di kantor. (DialR #10-L3_RTJ-PST4_Entry #3)

DialR-L3

Saya dengan senang hati masuk di kelas, ternyata muridnya yang datang hanya 5 orang. Dalam pikiran saya mungkin yang lain masih di kampung atau masih silaturrahim karena sekarang masih suasana Idul Adha‘. Untuk menghibur hati saya yang masih agak kecewa saya berpikir positif saja. (DialR #11-L5_RTJ-PST4_Entry #3)

DialR-L5 Setelah itu, saya masuk pada materi. Tetapi sebelum saya masuk pada materi saya mereview pelajaran DialR-L3

Sitti Nurfaidah, 2016

EFL PRE-SERVICE TEACHERS’ REFLECTION: A CASE STUDY IN AN INDONESIAN INSTRUCTIONAL CONTEXT

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

388

Journal Entries Levels

sebelumnya, dan ternyata mereka masih mengingatnya. Pada pertemuan kali ini saya mengajar skill writing

dengan topik tentanog narrative text. Sebelum saya menjelaskan lebih jauh saya membrainstorming dulu, dan mereka merespon dengan baik. (DialR #12-L3_RTJ-PST4_Entry #3)

Karena waktunya sudah tidak memungkinkan (hampir habis), hari ini saya hanya menjelaskan garis-garis besarnya saja, seperti, apa itu narrative text, cerita apa saja yang termasuk narrative text, generic stucture dari narrative text

dan gaya bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran saya pada hari ini belum ada yang tercapai. (DialR #13-L3_RTJ-PST4_Entry #3)

DialR-L3 Kemudian, hampir semua rencana atau prosedur pembelajaran yang telah saya susun di lesson plan belum

teraplikasikan karena beberapa faktor seperti yang saya tulis di atas. Jadi kesimpulannya pada hari ini saya belum memberikan aktifitas kepada siswa. Insya Allah saya berencana saya akan lanjutkan pada pertemuan berikutnya (besok). (DialR #14-L4_RTJ-PST4_Entry #3)

DialR-L4

Journal Entry #4 (RTJ-PST4_Entry #4)

Pada pertemuan yang ketujuh ini saya mengajar skill listeningdengan topic tentang ―Expression of Sympathy and

Showing Affection”. (DW #6_RTJ-PST4_Entry #4) DW Siswanya tidak datang semua, hanya kurang lebih 6 orang yang hadir. Kata yang hadir teman-teman mereka yang

lain pergi nonton bola. Saya sedikit kecewa pada saat pertemuan kemarin karena saya melihat antusisame siswanya untuk belajar sangat kurang. Saya berpikir bahwa tidak ada semangat dan kemauan dalam diri mereka untuk belajar dengan serius. Berbagai macam tingkah yang mereka lakukan di dalam kelas. Tapi walaupun mereka seperti itu saya harus tetap sabar menghadapi mereka. Karena ini adalah sudah tugas saya. (DialR #15-L4_RTJ- PST4_Entry #4)

DialR-L4

Pada pertemuan kali ini saya membuka pelajaran seperti biasa yang saya lakukan setiap mengajar, yang mana pastinya saya memberi salam, kemudian menyinggung sedikit pelajaran sebelumnya. Kemudian saya

membrainstorming mereka dengan memberikan situasi atau beberapa pertanyaan yang sesuai dengan topik pada hari itu. Setelah itu saya menjelaskan seperti apa itu ekspresi tentang sympathy dan bagaimana menunjukkan perhatian (affection). Selanjutnya, saya memperlihatkan kepada mereka contoh-contoh ekspresi menunjukkan

sympathy dan affection. Kemudian saya memberikan contoh bagaimana mengucapkan ekpresi-ekspresi tersebut dan mereka mengikuti. (DW #7_RTJ-PST4_Entry #4)

DW

Teknik yang saya gunakan pertama adalah pair work. Dalam pair work ini saya menyuruh mereka untuk menganalisis yang mana yang termasuk Expression of Sympathy and Showing Affection dalam percakapan yang telah saya bagikan. Tetapi saya melihat mereka masih kebingungan menganalisinya. Akhirnya saya mendatangi mereka perpasangan untuk menjelaskan bagaimana cara menganalisnya, karena kalau saya menjelaskan di depan mereka tidak ada yang memperhatikan akibatnya mereka tidak mengerti atau bingung apa yang harus mereka lakukan sebenarnya. (DialR #16-L3_RTJ-PST4_Entry #4)

DialR-L3

Setelah mereka menganalisisnya, saya menyuruh mereka untuk menuliskan di depan apa yang mereka analisis.

Kemudian, saya mempronounce kembali dan mereka mengikutinya. (DW #8_RTJ-PST4_Entry #4) DW Pada pertemuan kemarin (kamis) kami mengakhiri pelajaran sampai disitu (sebelum waktunya habis) karena sudah

ada tanda bel untuk istrahat, katanya guru-gurunya ada rapat. (DesR #2-L1_RTJ-PST4_Entry #4) DesR-L1 Journal Entry #5 (RTJ-PST4_Entry #5)

Pada pertemuan kedelapan ini saya masih melanjutkan materi sebelumnya (pertemuan ke-7), karena belum tuntas. Seperti biasanya pula, pertama-tama saya mereview kembali materi kemarin, kemudian saya membimbing mereka lagi untuk mengucapkan bersama-sama tentang ―expression of sympathy and showing affection‖. Dalam

mengucapkan masing-masing dari ekpresi tersebut cukup mengabiskan waktu yang lama sampai mereka bisa mengucapkannya. Setelah mereka mengerti, saya memberikan mereka tugas per individu, dengan memberikan mereka percakapan, namun masing-masing kalimat dalam percakapan tersebut sudah teracak. Kemudian,

sehubungan dengan percakapan yang teracak tersebut, saya memberi instruksi bahwa saya yang akan membacakan kalimat yang benarnya dan mereka memberikan nomor atau angka secara terurut, sehingga dengan begitu mereka dengan mudah menuliskannya kembali dengan benar. (DesR #2-L2_RTJ-PST4_Entry #5)

DesR-L2

Saya memberikan mereka waktu kurang lebih 20 menit untuk menulis. Setelah itu, saya menyuruh mereka untuk bercakap di depan. Namun, sebelum itu saya menyuruh mereka untuk memilih jari saya, dan dijari saya tersebut saya sudah tuliskan nomor dan saya panggil sesuai nomornya. Setelah mereka selesai bercakap, saya memandu mereka untuk mengucapkan lagi ekspresi-ekspresi tersebut, setelah itu saya mengumpulkan tugas mereka dan menutup kelas. (DW #9_RTJ-PST4_Entry #4)

Sitti Nurfaidah, 2016

EFL PRE-SERVICE TEACHERS’ REFLECTION: A CASE STUDY IN AN INDONESIAN INSTRUCTIONAL CONTEXT

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

389

Dalam dokumen D BING 1107160 Appendix (Halaman 121-124)