• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fokus Layanan Keistimewaan Aceh

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Halaman 25-30)

2.3 Pelayanan Umum

2.3.1 Fokus Layanan Keistimewaan Aceh

2.3.1.1 Pendidikan Formal dan Informasi Keislaman

Selain pendidikan formal keislaman (PAUD Islam, TK Islam, MIN/S, MTsN/S, MAN/S), di Kabupaten Bener Meriah terdapat 18 (delapan belas) pesantren yang terdaftar pada Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah yang mempunyai metode pengajaran perpaduan khalafi dan salafi, atau dapat disebut sebagai sekolah keagamaan swasta, dan ada juga yang hanya menerapkan metode salafi. Pesantren tersebut tersebar di 10 (sepuluh) Kecamatan, meski belum merata di semua Kecamatan. Di Kecamatan Bukit terdapat 5 (lima) pesantren yakni Pesantren An-Nur dengan jumlah santri 75 orang, Pesantren Bustanul Arifin I dengan jumlah santri 580 orang, Pesantren Semayon Nusantara dengan jumlah santri 205 orang, Pesantren Bustanul Arifin II dengan jumlah santri 350 orang, Pesantren Ummahatul Mu’minin dengan jumlah santri 35 orang.

Di Kecamatan Permata terdapat 3 pesantren yaitu Pesantren Bustanul Ulum dengan jumlah santri 300 orang, Pesantren Nurul Huda dengan jumlah santri 146 orang dan Pesantren Darul Ulum Al-Fatah dengan jumlah santri 25 orang. Sedangkan di Kecamatan Bandar terdapat 2 pesantren yaitu Pesantren Haqqul Mubin dengan jumlah santri 106 orang dan Pesantren Madinatut Diniyah Babussalam dengan jumlah santri 125 orang.

Di Kecamatan Wih Pesam terdapat 2 pesantren yaitu Pesantren Ahlussunah Wal Jamaah dengan jumlah santri 323 orang dan Pesantren Raudhatul Huda dengan jumlah santri 35 orang.

Sedangkan di Kecamatan Bener Kelipah hanya terdapat 1 pesantren yaitu Pesantren Darussa’adah dengan jumlah santri 150 orang. Kecamatan Timang Gajah juga hanya memiliki 1 pesantren yaitu Pesantren Raudhatul Ulum dengan jumlah santri 720 orang. Kecamatan Pintu Rime Gayo termasuk kecamatan yang mempunyai banyak pesantren yaitu 4 pesantren diantaranya Pesantren Darul Mukhlasin dengan jumlah santri sebanyak 48 orang, Pesantren Darussa’adah dengan jumlah santri 120 orang, Pesantren Nurul Islam dengan jumlah santri 559 orang dan Pesantren Al-Mubarak dengan jumlah santri 80 orang.

Berdasarkan metode yang diterapkan di Pesantren, maka pesantren dapat dibedakan menjadi dua, yakni pesantren Khalafi dan Salafi. Di Kabupaten Bener Meriah, dari 18 jumlah pesantren yang ada, 13 pesantren menerapkan metode Khalafi dan sisanya (5 pesantren) menerapkan metode salafi.

Informasi mengenai pesantren yang terdapat di Kabupaten Bener Meriah secara detail dapat dilihat pada tabel 2.26.

Tabel 2.26 Nama-Nama Pesantren Khalafi dan Salafi Kabupaten Bener Meriah Tahun 2016

No Nama Pesantren Alamat LK Santri PR Jumlah Metode

1 2 3 4 5 6 7

1 Bustanul Ulum Permata 80 220 300 Khalafi

2 Haqqul Mubin Bandar 58 48 106 Khalafi

3 Ahlussunah Wal Jama’ah Wih Pesam 123 200 323 Khalafi

4 An-Nur Bukit 25 50 75 Khalafi

5 Darul Mukhlasin PRG 23 25 48 salafi

6 Nurul Huda Permata 96 50 146 Khalafi

7 Darul Ulum Al-Fatah Permata 15 10 25 salafi

8 Darussa’adah PRG 50 70 120 Khalafi

9 Darussa’adah Bener Kelipah 55 95 150 Khalafi

10 Bustanul Arifin I Bukit 0 580 580 Khalafi

11 Bustanul Arifin II Bukit 350 0 350 Khalafi

12 Semayon Nusantara Bukit 86 119 205 Khalafi

13 Nurul Islam PRG 268 291 559 Khalafi

14 Raudhatul Huda Wih Pesam 35 0 35 salafi

No Nama Pesantren Alamat Santri

Jumlah Metode

LK PR

1 2 3 4 5 6 7

15 Raudhatul Ulum Timang Gajah 240 480 720 Khalafi

16 Al-Mubarak PRG 25 55 80 Khalafi

17 MadinatutDiniyah Babussalam Bandar 50 75 125 salafi

18 Ummahatul Mu’minin Bukit 0 35 35 salafi

Sumber: Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah Kab. Bener Meriah 2016

Selain pesantren/dayah yang masuk pada program/kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, juga terdapat balai pengajian yang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, dimana balai pengajian mendapat dukungan dana berupa dana otonomi khusus yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana balai pengajian. Adapun balai pengajian yang terdaftar pada Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah terlihat pada tabel 2.27.

Tabel 2.27 Nama-Nama Balai Pengajian Kabupaten Bener Meriah Tahun 2016

No Nama Balai Pengajian Alamat Santri

Jumlah Metode

LK PR

1 2 3 4 5 6 7

1 Miftahul Jannah Bandar 85 75 160 Salafi

2 Nurul Iman Bandar 0 0 0 Salafi

3 Madinatut Thulabah Al-Aziziyah Bener Kelipah 40 29 69 Salafi

4 Al-Hikam Al-Aziziyah Bener Kelipah 12 17 29 Salafi

5 Babul Khairi Gajah Putih 25 35 60 Salafi

6 Darul Huda Pintu Rime Gayo 12 6 18 Salafi

7 Baitul Iman Pintu Rime Gayo 10 13 23 Salafi

8 Najmul Hidayah Bandar 15 20 35 Salafi

9 Al-Ikhlas Bukit 16 10 26 Salafi

10 Babussalam Wih Pesam 31 29 60 Salafi

11 Nurul Fajri Gajah Putih 59 60 119 Salafi

12 Sabilul Huda Bandar 30 11 41 Salafi

13 Al-Azhar Wih Pesam 0 25 25 Salafi

14 Nurul Bilat At-Tazhiziah Bandar 15 20 35 Salafi

Sumber: Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah Kab. Bener Meriah 2016

Tabel 2.28 menginformasikan rekapitulasi nama pesantren, jumlah santri dan jumlah dewan guru yang ada pada tiap-tiap pesantren/dayah di Kabupaten Bener Meriah pada Tahun 2016.

Tabel 2.28 Nama Pesantren/Dayah, Jumlah Santri dan Jumlah Dewan Guru di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2016

No Pesantren Alamat Santri Jumlah Dewan

Guru Jumlah Santri Yg

Menetap Jumlah

LK PR LK PR LK PR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Bustanul Ulum Permata 140 230 370 11 8 19 15 25 40

2 Haqqul Mubin Bandar 54 32 86 11 1 12 54 32 86

3 Ahlussunnah Wal Jama’ah

Wih Pesam 162 183 345 29 42 71 162 180 342

4 Annur Bukit 25 39 64 10 27 37 25 39 64

5 Darul Mukhlasin PRG 38 28 66 7 7 14 38 28 66

6 Nurul Huda Permata 80 75 155 12 8 20 40 52 92

7 Darul Ulum Al-Fatah

Permata 28 11 39 4 4 8 12 0 12

8 Darussa’adah PRG 68 85 153 10 5 15 68 85 153

9 Darussa’adah Bener Kelipah

100 132 232 15 10 25 100 132 232

10 Bustanul Arifin I Bukit 0 550 550 24 29 53 0 550 550

11 Semayon Nusantara Bukit 126 121 247 12 3 15 126 121 247

12 Nurul Islam PRG 263 248 511 29 41 70 263 248 511

13 Bustanul Arifin II Bukit 297 0 297 17 19 36 297 0 297

14 Raudhatul Huda Wih Pesam 60 15 75 7 2 9 35 15 40

15 Raudhatul Ulum Timang Gajah

250 400 650 10 36 46 250 400 650

16 Al-Mubarak PRG 45 56 101 8 10 18 45 56 101

17 Madinatuddiniyah Bandar 164 78 242 13 10 23 139 71 210

18 Ummahatul Mukminin

Bukit 40 90 130 3 8 11 50 60 110

19 Tauthiatul Jannah Permata 42 14 56 10 7 17 42 14 56

TOTAL 1982 2387 4.472 242 277 519 1761 2108 3869

Sumber: Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah, 2016

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang bersekolah di pesantren/dayah berjumlah 4.472 orang yang tersebar di 10 (sepuluh) Kecamatan dengan persebaran yang tidak merata. Pesantren/dayah yang ada di daerah perkotaan memiliki jumlah santri yang lebih banyak dibandingkan dengan pesantren/dayah yang berada di daerah pedesaan. Berdasarkan metode pesantren/dayah yang ada di Kabupaten Bener Meriah, semua santri yang menempuh pendidikan di pesantren/dayah yang menerapkan metode Khalafi, akan mendapatkan pendidikan formal (baik tingkat SMP/MTs maupun SMA/MA) dan pendidikan keagamaan yang sesuai dengan kurikulum pesantren/dayah yang telah ditetapkan. Bagi pesantren/dayah yang menerapkan merode salafi, santri-santri hanya fokus dalam pendidikan keagamaan yang sesuai dengan kurikulum pesantren/dayah.

Dalam rangka melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pesantren/dayah memerlukan ketersedian sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar tersebut. Pada tabel 2.26 menginformasikan mengenai sarana dan prasarana yang telah tersedia dan sarana dan prasarana yang masih diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. Namun, sarana dan prasarana yang telah tersedia di pesantren/dayah hingga saat ini belum di assesment mengenai kondisi atau kualitasnya. Secara detail mengenai sarana dan prasarana yang telah tersedia dan kebutuhan tambahan sarana prasarana di pesantren/dayah terlihat pada tabel 2.29.

Tabel 2.29 Sarana dan Prasarana Pesantren/Dayah Kabupaten Bener Meriah Tahun 2016

No Nama Pesantren Sarana dan Prasarana Kekurangan Sarana Prasarana

RKB Mushola Asrama RKB Mushola Asrama

Putra Putri Putra Putri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Bustanul Ulum 7 1 4 5 4 - 1

2 Haqqul Mubin 7 1 1 1 - - 1 1

3 Ahlussunnah Wal

Jama’ah 10 2 4 4 - - 4 5

4 Annur 6 1 1 3 - - 1 -

5 Darul Mukhlasin 4 - 1 1 - 1 1 1

6 Nurul Huda 3 1 8 4 2 - 2 -

7 Darul Ulum

Al-Fatah 2 - - - - - - -

8 Darussa’adah - - - - - - - -

9 Darussa’adah 10 1 2 2 - - 1 2

10 Bustanul Arifin I 18 1 0 12 - - - 2

11 Semayon

Nusantara

12 1 20 20 - - - -

12 Nurul Islam 18 1 6 5 - - 1 2

13 Bustanul Arifin II 13 1 105 (8) 0 2 - 2 -

14 Raudhatul Huda 2 1 8 3 - - - -

15 Raudhatul Ulum 8 1 8 10 - - - -

16 Al-Mubarak 5 - 1 1 4 1 2 2

17 Madinatuddiniyah - - - - - - - -

18 Ummahatul

Mukminin 4 1 - - - - - -

19 Tauthiatul Jannah 1 1 1 1 - - - -

Sumber: Kantor Pembinaan dan Pendidikan Dayah,2016

Sarana dan prasarana yang ada di pesantren/dayah ada yang di dukung oleh Kabupaten Bener Meriah berbentuk dana otonomi khusus serta ada juga dari hasil swadaya masyarakat atau sumbangan dari pihak tertentu, dari tabel diatas angka yang di beri tanda (Bold) merupakan sarana dan prasarana dari dana otonomi khusus sedangkan angka lainnya dari swadaya, sehingga sarana dan prasarana yang ada banyak yang terbuat dari papan, atau gubuk- gubuk kecil yang di bangun dengan gotong royong.

2.3.1.1.1 Informasi Keislaman

Fokus utama pelaksanaan pembangunan keagamaan di Bener Meriah adalah pada Pelaksanaan Syariat Islam sebagai bagian dari Keistimewaan Aceh di bidang keagamaan. Kebijakan

ini diantaranya dilaksanakan melalui penyelenggaraan syi`ar Islam, penegakan hukum pidana Islam (Jinayah), Pengelolaan Zakat, Infaq, Sadaqah serta penyelenggaraan pendidikan keislaman.

2.3.1.1.1.1 Syariat Islam

Islam sebagai agama (Dinul Islam) merupakan suatu rangkaian dari 3 (tiga) pilar yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Ketiga pilar tersebut perlu terus-menerus mendapat dukungan penguatan agar diperoleh pemahaman dan pengamalan yang yang kuat bagi semua masyarakat. Pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keislaman tersebut adalah tujuan utama dari penerapan Syari’at Islam sebagai kebijakan besar di Aceh untuk mewujudkan Aceh yang islami.

Di Kabupaten Bener Meriah masih terdapat sejumlah kekurangan, sehingga pelaksanaan Syariat Islam dimaksud dirasakan masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat sejumlah indikasi, seperti; Tingkat pelanggaran Qanun Syari`at Islam, parekter ber-muamalah, perilaku hidup, karakter dan budipekerti, kehidupan keluarga, lingkungan dan masyarakat, hingga tatakelola pemerintah yang belum mencerminkan nilai nilai keislaman.

Semua itu adalah tugas utama pembangunan pada sektor yang disebut sebagai Dinul Islam tersebut, yang kemudian terbagi kebeberapa urusan pembangunan. Salah satu yang ingin ditonjolkan sebagai pilar pembangunan keagamaan dalam masyarakat adalah peran rumah ibadah (Masjid dan Mersah) di Kabupaten Bener Meriah.

Berdasarkan data pada tabel 2.30, menginformasikan mengenai data layanan rumah ibadah di Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2016. Jumlah Masjid pada tahun 2016 sebesar 156 dan Menasah berjumlah 363, dengan jumlah Imam Masjid 233 dan Imam Kampung 234. Sementara jumlah Bilal dan Khadam masing-masing berjumlah 233. Selanjutnya jumlah TKA/TPA di Kabupaten Bener Meriah berjumlah 235 dengan jumlah guru pengajian berjumlah 826. Untuk informasi lebih detail dapat dilihat pada tabel 2.30.

Tabel 2.30 Rekapitulasi Data Layanan Rumah Ibadah di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2016

No Kecamatan

Jumlah Masjid Menasah Imam

masjid/

Kampung Bilal Khadam TKA/TPA Guru Pengajian

1 2 5 6 7 8 9 10 11

1 Bukit 18 42 18/40 20 20 40 57

2 Bandar 23 48 16/35 16 16 36 49

3 Permata 27 44 26/27 26 26 27 68

4 Bener Kelipah 2 16 2/12 2 2 13 11

5 Mesidah 8 17 8/15 8 8 16 24

6 Syiah Utama 3 30 4/15 4 4 1 17

7 Wih Pesam 22 37 22/27 22 22 29 57

8 Timang Gajah 22 54 22/30 22 22 37 64

9 Gajah Putih 8 46 5/10 5 5 10 17

10 Pintu Rime Gayo

23 29 28/23 28 28 26 56

Jumlah 156 363 233/234 233 233 235 826

Sumber : Dinas Syariat Islam, 2017

Meskipun di Kabupaten Bener Meriah, ketersedian sarana keagamaan (Masjid dan Menasah) telah sedia disetiap Kampung, namun hingga saat ini masih belum dapat diketahui mengenai kualitas sarana dan prasarana seperti kualitas sanitasi, ketersediaan air bersih, listrik, bangunan yang baik dan lain-lain yang dimiliki oleh masjid dan menasah. Dan hal tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah, sehingga pada masa-masa yang akan datang kualitas sarana keagamaan dapat ditingkatkan di Kabupaten Bener Meriah.

Pada Tabel 2.31 mendiskripsikan mengenai jumlah pelangaran Qanun syariat Islam di Kabupaten Bener Meriah pada tahun 2016. Berdasarka jenis pelanggarannya, pelanggaran terhadap Qanun 14 tahun 2003 (Khalwat) merupakan pelanggaran yang terbesar yang dilakukan, yakni sebesar

27 ( dua puluh tujuh) kasus pelanggaran. Disusul dengan kasus pemerkosaan sebanyak 2 (dua) kasus dan terakhir pelecehan seksual sebanyak 1 (satu) kasus.

Tabel 2.31 Jumlah Pelanggaran Qanun Syariat di Kabupaten Bener Meriah Dari Tahun 2016

No Jenis Kasus Tahun

2016

1 2 3

1 Qanun 14 TAhun 2003 (Khalwat) 27

2 Pelecehan Seksual 1

3 Pemerkosaan 2

Sumber : BPS 2016

2.3.1.1.1.2 Baitul Maal

Menurut Qanun nomor 10 tahun 2007 mengenai Baitul Maal, Baitul Mal adalah Lembaga Daerah Non Struktural yang diberi kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan zakat, wakaf, harta agama dengan tujuan untuk kemaslahatan umat serta menjadi wali/wali pengawas terhadap anak yatim piatu dan/atau hartanya serta pengelolaan terhadap harta warisan yang tidak ada wali berdasarkan Syariat Islam.

Tabel 2.32, memberikan gambaran mengenai jumlah penerimaan zakat di Kabupaten Bener Meriah selama kurun waktu 2012 – 2016. Meskipun jumlah penerimaan zakat selama 5 (lima) tahun terakhir terjadi fluktuasi, namun ada kecenderungan meningkat. Bila pada tahun 2012 jumlah penerimaan zakat sebesar Rp. 6.213.102.803 maka pada akhir periode ini (tahun 2016) terjadi peningkatan menjadi Rp. 8.218.987.138.

Tabel 2.32 Penerimaan Zakat Kabupaten Bener Meriah Melalui Baitul Maal Tahun 2013-2016

No Tahun Jumlah Penerimaan

1 2 3

1 2012 6.213.102.803

2 2013 5.346.552.289

3 2014 6.932.944.653

4 2015 9.212.262.694

5 2016 8.218.987.138

Sumber: Baitul Maal Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017

Tabel 2.33 menjabarkan mengenai penyaluran Zakat di Kabupaten Bener Meriah tahun 2013-2016. Tahun 2016 jumlah Zakat yang disalurkan berjumlah Rp. 8,647,815,000.00.

Tabel 2. 33 Penyaluran Zakat Kabupaten Bener Meriah Melalui Baitul Maal Tahun 2013-2016

No Uraian Penyaluran

2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6

1 FAKIR 982,350,000.00 1,388,599,987.00 1,628,450,000.00 2,112,400,000.00

2 MISKIN 2,213,800,000.00 1,781,949,983.00 2,515,150,000.00 2,530,650,000.00

3 AMIL UPZ 403,204,696.00

1,039,852,399.00 1,565,298,829.00 2,113,095,000.00

4 AMIL KABUPATEN 683,070,312.00

5 MUALAF 26,150,000.00 67,300,000.00 55,703,000.00 56,830,000.00

6 RIQAB - - - -

7 GHARIM 406,948,660.00 131,750,000.00 298,493,000.00 291,056,000.00

8 SABILllLLAH 1,411,347,000.00 849,680,000.00 1,076,527,000.00 1,342,434,000.00

9 IBNU SABIL 387,750,000.00 331,050,000.00 540,850,000.00 201,350,000.00

JUMLAH 6,514,620,668.00 5,590,182,369.00 7,680,471,829.00 8,647,815,000.00

Sumber: Baitul Maal Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017

Adapun mengenai Muzakki di Kabupaten Bener Meriah, pada tahun 2015 terdapat 3.941 jiwa masyarakat yang menjadi Muzakki dan 3.859 jiwa yang menjadi Mustahik. Sementara pada tahun 2016, terdapat 3.290 Muzakki dan 5.110 Mustahik.

Tabel 2.34 Penyaluran Zakat Konsumtif dan Produktif Tahun 2015 -2016

No Uraian Tahun

2015 2016

1 2 3 4

1 Konsumtif 1.808.050.000 1.912.250.000

2 Produktif 37.500.000 82.300.000

Jumlah 1.845.550.000 1.994.550.000

Sumber: Baitul Maal Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 2.34 di atas, pada tahun 2015 Rp. 1.808.050.000 penyaluran zakat diberikan secara konsumtif dan Rp. 37.500.000 disalurkan secara produktif. Sementara pada tahun 2016, penyaluran zakat secara kunsumtif adalah sebesar Rp. 1.912.250.000 dan penyaluran secara produktif adalah sebesar Rp. 82.300.000. Berdasarkan tahun 2015 dan data tahun 2016, jumlah penyaluran zakat secara konsumtif masih dominan bila dibandingkan dengan penyaluran produktif. Namun demikian, pada tahun-tahun yang akan datang, diharapkan penyaluran zakat secara produktif dapat lebih ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bener Meriah.

2.3.2 Pelayanan Urusan Wajib

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Halaman 25-30)