• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Motivasi Belajar

2. Fungsi dan Peran Motivasi dalam Belajar

Motivasi merupakan salah satu hal yang penting yang harus dimiliki oleh siswa yang hendak belajar. Tanpa adanya motivasi, proses belajar tidak akan berjalan dengan baik karena siswa tidak memiliki keinginan yang berasal dari dalam dirinya untuk mempelajari sesuatu. Oleh karena itu, motivasi belajar hendaknya dimiliki dan senantiasa ditumbuhkembangkan dalam diri siswa yang akan melakukan kegiatan

commit to user

belajar sehingga tujuan belajar dapat dicapai. Sardiman (2009) menjelaskan bahwa motivasi memiliki beberapa fungsi penting dalam proses belajar siswa, yaitu: (a) mendorong siswa untuk berbuat; (b) menentukan arah perbuatan kepada tujuan yang hendak dicapai; dan (c) menyeleksi perbuatan.

Fungsi motivasi dalam belajar menurut Sardiman (2009) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mendorong siswa untuk berbuat

Motivasi memiliki fungsi yang penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar siswa. Tanpa adanya motivasi, siswa akan mengalami hambatan-hambatan dalam proses belajarnya karena tidak disertai dorongan dan keinginan untuk belajar dari dalam dirinya. Sardiman (2009) menjelaskan bahwa motivasi dalam diri siswa dapat berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi dirinya untuk melakukan kegiatan- kegiatannya, termasuk kegiatan belajar. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa melalui motivasi yang ada dalam dirinya, siswa akan mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik karena adanya dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk mempelajari suatu pengetahuan sehingga siswa dapat mencapai tujuan belajarnya secara optimal. Crow dan Crow (1984) menjelaskan bahwa motivasi berfungsi sebagai penggerak tingkah laku adalah sangat penting di dalam proses belajar. Senada dengan pendapat dari Crow dan Crow, Hamalik (2008) menjelaskan bahwa motivasi belajar penting artinya

commit to user

dalam proses belajar siswa karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa motivasi berfungsi penting dalam menggerakkan tingkah laku siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi yang ada dalam diri siswa akan mampu mendorong tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan belajar sehingga siswa tersebut merasa bergairah dalam mempelajari suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya.

b. Menentukan arah perbuatan kepada tujuan yang hendak dicapai.

Sardiman (2009) menjelaskan bahwa motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Senada dengan pendapat Sardiman, Uno (2008) menjelaskan bahwa motivasi merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat dicapai. Kedua pendapat tersebut berarti bahwa motivasi yang ada dalam diri siswa akan membawa dirinya mampu bergerak maju untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan merasa puas atas hasil usahanya. Crow dan Crow (1984) menjelaskan bahwa motivasi dalam diri siswa akan memberi petunjuk pada tingkah lakunya. Hal tersebut berarti tingkah laku siswa akan selalu diarahkan oleh motivasi yang ada dalam dirinya untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Siswa akan mengarahkan dirinya untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat bagi tercapainya tujuan tersebut. Yamin (2005) mengemukakan bahwa motivasi belajar

commit to user

tidak hanya memberikan kekuatan pada daya-daya belajar, tetapi juga memberi arah yang jelas. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar yang ada dalam diri siswa tidak hanya berfungsi dalam memberikan dorongan-dorongan untuk belajar saja, tetapi juga memberikan arah mengenai tingkah laku yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan belajar. Sebagai contoh, siswa yang memiliki minat yang tinggi dalam bidang biologi akan termotivasi untuk memenuhi minatnya tersebut dengan banyak mempelajari tentang pelajaran biologi diantaranya dengan banyak belajar tentang alam, makhluk hidup, organ-organ tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Selain itu siswa juga akan mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bidang biologi diantaranya dengan bergabung dalam kelompok ilmiah remaja di sekolahnya.

c. Menyeleksi perbuatan

Sardiman (2009) menjelaskan bahwa motivasi dalam diri siswa juga dapat berfungsi untuk menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pendapat tersebut dapat menggambarkan bahwa motivasi yang ada dalam diri siswa dapat mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat dalam mencapai tujuannya dan siswa akan menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghambat tercapainya tujuan belajar. Crow dan Crow (1984) menjelaskan bahwa motivasi dalam

commit to user

diri siswa berfungsi sebagai pemilih kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukan oleh siswa. Hal tersebut berarti motivasi yang ada dalam diri siswa akan mampu mengarahkan siswa tersebut untuk memilih dan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang ingin dilakukan demi suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh, siswa yang termotivasi untuk menjadi juara kelas akan melakukan perbuatan-perbuatan yang mendukung dan berkeinginan keras untuk mencapai tujuan tersebut. Siswa tersebut akan belajar dengan giat, mengerjakan tugas dengan baik, dan disiplin dalam melaksanakan setiap kegiatan-kegiatannya di sekolah. Siswa tersebut akan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghambat dirinya untuk menjadi juara kelas, diantaranya malas belajar, membolos, menyontek pekerjaan teman, dan sering melanggar peraturan sekolah.

Berbagai fungsi motivasi tersebut di atas menunjukkan bahwa motivasi menentukan keberhasilan siswa dalam belajar dan mencapai tujuan belajarnya serta mampu menuntun siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam proses belajarnya. Selain berbagai fungsi di atas, motivasi juga berperan penting dalam proses belajar siswa. Peran motivasi dalam belajar berbeda dengan fungsinya. Uno (2008) menjelaskan ada tiga peran penting motivasi dalam belajar, yaitu: (a) motivasi menentukan penguatan belajar; (b) motivasi memperjelas tujuan belajar; dan (c) motivasi menentukan ketekunan belajar.

commit to user

Peran motivasi dalam belajar menurut Uno (2008) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Motivasi menentukan penguatan belajar

Motivasi berperan penting dalam menentukan jalannya proses belajar siswa. Yamin (2005) menjelaskan bahwa motivasi berperan dalam memberikan penguatan, sokongan, dan arahan pada perilaku yang erat kaitannya dengan belajar. Senada dengan pendapat dari Yamin, Uno (2008) menjelaskan bahwa motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar siswa jika siswa yang sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan dengan bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa motivasi yang ada dalam diri siswa akan memberikan penguatan bagi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa yang berkaitan dengan proses belajar serta mengarahkan siswa tersebut untuk melakukan usaha-usaha dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dengan berdasar pada hal-hal yang pernah dilalui sebelumnya. Sebagai contoh, siswa sedang belajar matematika dengan bantuan tabel logaritma, tanpa tabel tersebut siswa tidak akan bisa mengerjakannya. Oleh karena itu, siswa berusaha mencari tabel tersebut. Usaha siswa untuk mencari tabel tersebut merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar.

commit to user

b. Motivasi memperjelas tujuan belajar

Uno (2008) menjelaskan bahwa siswa akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi dirinya. Penjelasan tersebut berarti siswa akan lebih termotivasi untuk belajar jika dirinya telah memperoleh hasil dari kegiatan belajarnya tersebut yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya. Yamin (2005) mengemukakan bahwa siswa akan termotivasi jika dirinya percaya bahwa suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu yang mempunyai nilai positif bagi dirinya. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa siswa akan termotivasi untuk mempelajari suatu pengetahuan dan melakukan perilaku tertentu jika hasilnya akan dapat memberikan nilai positif atau bermanfaat bagi dirinya. Hamalik (2008) mengemukakan bahwa jika siswa telah menyadari kemungkinan aplikasi suatu pengetahuan, maka motivasi belajarnya akan tergugah dan merangsang kegiatan belajar lebih efektif. Hal tersebut berarti bahwa jika siswa telah mengetahui kemungkinan aplikasi suatu pengetahuan, maka siswa tersebut akan lebih termotivasi untuk mempelajarinya. Sebagai contoh, siswa akan tertarik untuk belajar tentang mesin motor jika dirinya telah mengetahui manfaat dari hasil belajar mengenai mesin motor tersebut. Jika pada suatu saat, siswa diminta untuk memperbaiki mesin kendaraan bermotor yang rusak, dan ternyata dirinya mampu memperbaiki mesin tersebut, maka siswa akan semakin termotivasi

commit to user

untuk belajar tentang mesin karena dirinya telah mengetahui manfaat dari hasil belajarnya tersebut.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Sardiman (2009) menjelaskan bahwa dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, serta dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar yang ada dalam diri siswa akan dapat mendorong siswa tersebut untuk mengembangkan berbagai inisiatif dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajarnya, sehingga siswa akan memiliki ketahanan dalam belajar dan tidak mudah menyerah. Uno (2008) menjelaskan bahwa siswa yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Hal tersebut berarti motivasi yang ada dalam diri siswa berperan dalam menumbuhkan ketahanan dan ketekunan dalam mempelajari suatu pengetahuan tertentu yang dapat bermanfaat bagi dirinya. Siswa yang tidak memiliki motivasi dalam mempelajari sesuatu, maka akan mudah terpengaruh oleh kegiatan yang lain dan tidak akan bertahan lama dalam belajar. Semakin tinggi motivasi siswa dalam mempelajari hal tertentu, maka semakin tekun dirinya dalam mempelajari hal tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka motivasi memiliki beberapa fungsi dan peran yang positif dalam belajar khususnya bagi para siswa. Motivasi dalam diri siswa akan dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan-

commit to user

kegiatan yang bermanfaat dan menunjang kegiatan belajarnya, sehingga akan dicapai hasil dan tujuan belajar yang optimal.