• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Keyakinan Diri

1. Pengertian Keyakinan Diri

Keyakinan diri berawal dari social learning theory yang dikemukakan oleh Bandura. Keyakinan diri yang ada pada diri individu akan mempengaruhi keyakinan individu terhadap dirinya sendiri dalam melakukan setiap kegiatan dalam hidupnya. Bandura (1994) mendefinisikan keyakinan diri sebagai keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk menghasilkan tingkat performa yang diharapkan yang mempunyai pengaruh terhadap peristiwa-peristiwa yang berimbas pada kehidupannya. Lebih lanjut Bandura (1997) menjelaskan bahwa keyakinan diri merupakan keyakinan individu akan kapabilitasnya untuk menghasilkan pencapaian tertentu. Pendapat Bandura tersebut berarti bahwa keyakinan diri yang ada dalam diri individu menunjukkan tingkat

commit to user

keyakinan individu tersebut terhadap kemampuannya untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Individu akan melakukan segala sesuatu dengan dilandasi keyakinan diri yang ada pada dirinya. Keyakinan yang ada dalam diri individu menjadi dasar bagi dirinya dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bandura (1982) menyatakan bahwa individu akan menghindari aktivitas yang menurutnya telah melebihi kemampuannya, serta akan melakukan aktivitas secara sungguh-sungguh yang menurutnya dapat dikuasai dengan baik. Pernyataan di atas berarti individu dalam melakukan segala sesuatu akan didasarkan pada keyakinannya terhadap kemampuan yang dimiliki.

Feldman (2009) mendefinisikan keyakinan diri sebagai keyakinan individu akan kemampuan yang dimiliki yang berperan dalam meningkatkan aspirasi dan ketekunannya. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa keyakinan diri dalam diri individu merupakan keyakinan individu terhadap kemampuannya yang dapat mempengaruhi aspirasi dan ketekunannya. Sedangkan Woolfolk (2009) mendefinisikan keyakinan diri sebagai keyakinan individu tentang kompetensi atau efektivitasnya di bidang tertentu. Keyakinan diri merupakan perasaan individu bahwa dirinya mampu menangani tugas tertentu dengan efektif. Hal tersebut berarti bahwa keyakinan diri yang ada dalam diri individu dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam bidang-bidang tertentu.

commit to user

Keyakinan individu pada suatu bidang tertentu akan dapat mempengaruhi keberhasilannya dalam menekuni dan menjalankan bidang tersebut.

Luthans (2006) menjelaskan bahwa keyakinan diri mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk mengerahkan motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu. Senada dengan pendapat Luthans, Bandura (1994) mengemukakan bahwa keyakinan individu terhadap keyakinan diri yang ada dalam dirinya akan menentukan perasaan, pikiran, motivasi dan perilakunya. Berdasarkan pendapat di atas maka keyakinan diri dalam diri individu akan dapat menentukan perasaan, pikiran, motivasi dan perilakunya sehubungan dengan keyakinan individu tersebut terhadap kemampuannya dalam melakukan tugas tertentu.

Keyakinan diri berkaitan dengan penilaian individu terhadap dirinya. Bandura (1982) menjelaskan bahwa penilaian individu terhadap keyakinan diri yang ada dalam dirinya akan menentukan usaha yang akan dilakukan individu serta ketahanan individu dalam menghadapi rintangan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa usaha serta ketahanan individu dalam menghadapi rintangan yang ada akan didasarkan pada penilaiannya terhadap keyakinan diri yang ada dalam dirinya. Semakin tinggi penilaian individu terhadap keyakinan diri dalam dirinya, maka akan semakin besar usaha yang dilakukan serta akan semakin kuat komitmen individu dalam menghadapi setiap rintangan yang ada. Sebaliknya, semakin rendah

commit to user

penilaian individu terhadap keyakinan diri dalam dirinya, maka akan semakin berkurang usaha yang dilakukan individu serta individu tidak akan mampu bertahan lama dalam menghadapi rintangan-rintangan dalam mencapai tujuannya.

Individu yang menilai dirinya memiliki tingkat keyakinan diri yang tinggi akan mengarahkan perhatian dan usahanya untuk dapat memenuhi tuntutan dari lingkungan serta mengerahkan usaha yang lebih besar untuk menghadapi rintangan yang ada. Sebaliknya, individu yang memiliki tingkat keyakinan diri yang rendah dalam menghadapi tuntutan dari lingkungan akan lebih merenungkan dan membayangkan tentang tingkat kesulitan yang dihadapi daripada memikirkan tentang kemampuan yang dimiliki (Bandura, 1982). Hal tersebut menunjukkan bahwa individu dengan tingkat keyakinan diri yang tinggi akan lebih terfokus pada usahanya dalam memenuhi tuntutan dari lingkungan serta menghadapi rintangan-rintangan yang muncul. Sebaliknya, individu dengan tingkat keyakinan diri yang rendah pikirannya akan lebih terfokus pada hal-hal negatif yang mungkin terjadi daripada memikirkan kemampuannya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang muncul dalam memenuhi tuntutan lingkungan di sekitarnya.

Bandura (2000) menjelaskan bahwa dalam menghadapi rintangan, kemunduran, dan kegagalan, individu yang meragukan kemampuannya akan dapat menurunkan usahanya atau sama sekali menyerah, sedangkan individu yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan menggunakan

commit to user

usaha yang lebih besar untuk menghadapi tantangan. Hal tersebut berarti bahwa individu dengan keyakinan diri yang rendah akan merasa ragu dengan kemampuannya dalam menghadapi kesulitan yang ada, sehingga akan menurunkan usahanya dalam mencapai tujuan yang diharapkan bahkan individu dapat sama sekali menyerah dalam mencapai tujuannya tersebut. Sebaliknya, individu dengan keyakinan diri yang tinggi akan merasa yakin dengan kemampuannya serta akan mengerahkan usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam usahanya mencapai tujuan yang diharapkan.

Individu dengan tingkat keyakinan diri yang tinggi akan senantiasa memiliki perasaan optimis dalam dirinya. Individu tersebut juga akan berpikir dan berorientasi ke depan dalam segala hal serta memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Woolfolk (2009) yang menjelaskan bahwa keyakinan diri mempengaruhi motivasi melalui goal setting. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat keyakinan diri pada diri individu di bidang tertentu, maka tujuan yang ditetapkan akan semakin tinggi dan tidak takut gagal. Individu tersebut akan memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.

Bandura (2000) mengemukakan bahwa individu dengan keyakinan diri tinggi berharap akan memperoleh hasil yang baik melalui pelaksanaan yang baik. Senada dengan pendapat Bandura, Luthans (2006) mengemukakan bahwa individu dengan keyakinan diri yang tinggi

commit to user

mengharapkan keberhasilan, mendapatkan sesuatu yang diinginkan, dan insentif hasil yang positif. Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa individu dengan keyakinan diri yang tinggi akan berorientasi pada keberhasilan dan kesuksesan dalam setiap tindakannya serta adanya harapan akan hasil yang positif bagi dirinya. Bandura (1994) menjelaskan bahwa individu yang memiliki keyakinan yang tinggi pada kemampuannya, akan memiliki keberanian untuk melakukan tugas yang sulit sebagai tantangan yang harus dikuasai bukan sebagai ancaman yang harus dihindari. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa individu yang memiliki keyakinan diri yang tinggi pada dirinya akan menghadapi setiap tantangan yang ada dan tidak akan menghindarinya demi mencapai tujuan yang diinginkan. Individu akan mempersiapkan diri dan menjaga komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan. Individu akan meningkatkan dan mempertahankan upayanya dalam menghadapi setiap kegagalan yang mungkin terjadi. Bandura (1994) selanjutnya menjelaskan bahwa individu akan cepat memulihkan rasa keberhasilan setelah kegagalan atau kemunduran, serta mendekati situasi yang mengancam dengan jaminan bahwa dirinya dapat melakukan kontrol atas situasi tersebut. Hal tersebut berarti bahwa individu dengan keyakinan diri yang tinggi tidak akan mudah menyerah setelah mengalami kegagalan dalam hidupnya dan akan terus berjuang menghadapi setiap hambatan dan tantangan yang ada demi mencapai tujuan yang diinginkan.

commit to user

Bandura (2000) menjelaskan bahwa individu dengan keyakinan diri rendah akan menganggap performanya tidak baik dan akan mengharapkan hasil yang negatif. Senada dengan pendapat Bandura, Luthans (2006) mengemukakan bahwa individu dengan keyakinan diri rendah mengharapkan kegagalan dan memikirkan disinsentif hasil yang negatif. Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa individu dengan keyakinan diri yang rendah akan bersikap pesimis dalam setiap tindakannya. Individu tersebut akan merasa tidak memiliki kemampuan dalam melakukan hal tertentu dan selalu berorientasi pada kegagalan. Bandura (1994) menjelaskan bahwa individu yang meragukan kemampuannya akan menghindar dari tugas-tugas sulit yang dianggap sebagai ancaman pribadi. Hal tersebut berarti bahwa individu yang memiliki keyakinan yang rendah pada dirinya akan menghindari hal-hal yang dapat menghambat upayanya untuk mencapai tujuan serta tidak menyukai tantangan. Individu tersebut memiliki komitmen yang lemah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada saat dihadapkan dengan tugas-tugas yang sulit, individu akan selalu memikirkan kekurangan pribadinya, hambatan yang akan dihadapi, dan berbagai hasil yang merugikan daripada berkonsentrasi pada upaya-upaya agar dapat melakukan tugas-tugas tersebut dengan sukses.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan keyakinan diri adalah suatu keyakinan yang ada pada diri individu mengenai kemampuannya untuk mencapai tujuan tertentu. Individu dengan keyakinan diri yang tinggi akan lebih berani dalam menghadapi tantangan

commit to user

dan mengatasi hambatan serta memiliki keyakinan yang tinggi bahwa dirinya akan dapat berhasil dalam mencapai tujuan. Sebaliknya, individu dengan keyakinan diri yang rendah akan menghindari tugas-tugas yang dianggap sulit dan merasa tidak yakin dengan kemampuannya serta selalu berpikir tentang hal-hal negatif yang dapat menghambat upayanya dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.