• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Tahap-Tahap Perkembangan Karir

Setiap individu mengalami perkembangan karir dalam hidupnya. Manrihu (1988) menjelaskan bahwa perkembangan karir merupakan bagian dari keseluruhan perkembangan kehidupan. Hal tersebut berarti bahwa karir individu mengalami perkembangan sepanjang rentang kehidupannya yaitu sejak individu dilahirkan sampai meninggal dunia. Perkembangan karir individu berbeda-beda untuk setiap tahapan usia. Super (dalam Winkel, 1997) mengembangkan suatu konsep kematangan karir yang menunjuk pada keberhasilan individu dalam menyelesaikan semua tugas perkembangan karir yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Hal tersebut berarti bahwa konsep kematangan karir dari Super merupakan gambaran kematangan karir pada individu yang tercermin pada keberhasilan individu tersebut dalam menyelesaikan semua tugas perkembangan karir yang terjadi pada tahap-tahap perkembangan karir tertentu dalam hidupnya. Tugas-tugas perkembangan karir akan berbeda- beda untuk setiap tahap perkembangannya. Setiap tahap perkembangan karir harus dilalui dan dilaksanakan dengan baik oleh setiap individu demi tercapainya karir yang diinginkan. Super (dalam Sukardi, 1989) menjelaskan bahwa kematangan karir merupakan kualitas pengembangan karir yang diukur dalam suatu rangkaian kesatuan (kontinum). Hal tersebut berarti kematangan karir individu merupakan serangkaian proses yang terjadi di dalam kehidupan individu. Proses tersebut berlangsung melalui serangkaian tahap secara terus menerus seiring dengan bertambahnya usia

commit to user

individu. Super (dalam Winkel, 1997) selanjutnya membagi tahap perkembangan karir individu menjadi lima tahap, yaitu: (a) tahap pertumbuhan (growth); (b) tahap eksplorasi (exploration); (c) tahap pemantapan (establishment); (d) tahap pembinaan (maintenance); dan (e) tahap kemunduran (decline).

Masing-masing tahap perkembangan karir tersebut memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda untuk setiap tahapan usia. Perkembangan karir individu satu dengan individu lain tidak sama tetapi berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan selama hidupnya. Tahap-tahap perkembangan karir dari Super (dalam Winkel, 1997) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap pertumbuhan (Growth)

Usia 0-15 tahun, anak mulai mengembangkan berbagai potensi, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan dirinya yang selanjutnya akan membentuk suatu gambaran diri pada anak tersebut (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut berarti bahwa gambaran diri pada anak akan menjadi dasar bagi anak tersebut dalam melihat kemauan dan kemampuan yang ada dalam dirinya termasuk di dalamnya yaitu kemauan atau minat dan kemampuan anak dalam bidang tertentu yang dapat menjadi dasar bagi jenis pekerjaan yang akan dipilih nanti. b. Tahap eksplorasi (Exploration)

Usia 15-24 tahun, remaja mulai memikirkan berbagai alternatif pekerjaan yang diminati tetapi belum memiliki suatu pilihan karir yang

commit to user

mengikat dirinya (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja masih melakukan berbagai pertimbangan mengenai pilihan karirnya dengan mencari berbagai informasi yang relevan mengenai berbagai bidang karir atau pekerjaan untuk kemudian disesuaikan dengan minat dan kemampuannya.

c. Tahap pemantapan (Establishment)

Usia 25-44 tahun, individu akan berusaha memantapkan diri dengan pilihan karirnya melalui berbagai pengalaman yang telah didapat selama menjalani karir tertentu (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut berarti bahwa individu akan menjalani suatu bidang karir tertentu dengan berdasar pada pengalaman yang telah didapat pada masa sebelumnya yang telah banyak memberikan pelajaran dan masukan yang bermanfaat bagi kelangsungan dan perkembangan karir yang telah dipilih.

d. Tahap pembinaan (Maintenance)

Usia 45-64 tahun, individu yang sudah dewasa mulai menyesuaikan diri dengan pekerjaannya (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut berarti individu akan menekuni pekerjaannya sebagai suatu bagian dari hidupnya. Individu akan menjalankan setiap aktivitas pekerjaannya dengan menghayati dan mendalaminya sebagai upaya pembinaan diri untuk dapat berkarir dengan baik dalam pekerjaannya sekarang.

commit to user

e. Tahap kemunduran (Decline)

Usia 65 tahun ke atas, individu akan memasuki masa pensiun dan mulai melepaskan pekerjaan yang telah ditekuni sebelumnya (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut berarti bahwa pada tahap ini individu akan mengalami kemunduran dalam karirnya dan harus dapat menyesuaiakan diri dengan pola hidup yang baru. Individu akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan individu-individu lain yang seusia (lansia) dan kehidupannya akan lebih difokuskan pada pengabdian dan ibadah sebagai umat beragama.

Masing-masing tahapan perkembangan karir di atas menunjukkan adanya proses perkembangan karir yang berbeda-beda yang terjadi pada setiap individu. Semakin bertambah usia individu, maka kesiapan dan kemampuan individu dalam memilih dan menjalankan karir akan semakin meningkat dan semakin mantap, namun kemudian akan menunjukkan suatu kemunduran pada usia pensiun yaitu usia 65 tahun ke atas.

Pada masa usia tertentu individu akan dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan karir yang terjadi diantara tahap-tahap perkembangan karirnya. Tugas-tugas perkembangan karir tersebut merupakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh individu dalam proses perkembangan karirnya. Tugas perkembangan karir tersebut belum ada ketika individu dilahirkan melainkan sejak individu memasuki usia remaja sampai usia pensiun. Super (dalam Winkel, 1997) menjelaskan ada empat tugas perkembangan karir (vocational developmental task) individu, yaitu: (a) perencanaan

commit to user

garis besar masa depan (crystalization); (b) penentuan (specification); (c) pemantapan (establishment); dan (d) pengakaran (consolidation).

Tugas-tugas perkembangan karir tersebut merupakan tugas yang harus dilakukan oleh setiap individu yang berlangsung diantara tahap- tahap perkembangan karirnya. Berikut ini penjelasan mengenai tugas- tugas perkembangan karir (vocational developmental task) dari Super (dalam Winkel, 1997):

a. Perencanaan garis besar masa depan (Crystalization)

Usia 14-18 tahun, individu bersifat kognitif dengan meninjau diri sendiri dan situasi hidupnya (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut berarti bahwa individu akan mulai berpikir mengenai masa depannya khususnya dalam hal pekerjaan. Individu akan mulai menyiapkan dan merencanakan pekerjaan dengan melihat kemampuan yang ada pada dirinya. Individu juga akan mempertimbangkan situasi dan kondisi lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan keluarga maupun masyarakat yang dapat mempengaruhi pilihan pekerjaannya nanti. b. Penentuan (Specification)

Usia 18-24 tahun, individu mengarahkan diri ke bidang pekerjaan tertentu dan mulai memegang pekerjaan itu (Super dalam Winkel, 1997). Pilihan-pilihan karir individu secara berangsur-angsur akan menyempit dan mengantarkan individu tersebut pada keputusan karir yang pertama (Manrihu, 1988). Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa individu akan mulai mempersempit pilihan karirnya dan mulai

commit to user

mengarahkan dirinya pada suatu bidang karir tertentu. Tugas perkembangan karir ini menuntut individu untuk dapat membuat keputusan mengenai pilihan karirnya. Individu selanjutnya akan mulai menekuni bidang karir tertentu dengan berdasar pada keputusan dan pilihan karir yang telah diambil.

c. Pemantapan (Establishment)

Usia 24-35 tahun, individu akan membuktikan bahwa dirinya mampu memegang dan menjalankan pekerjaan yang telah dipilih (Super dalam Winkel, 1997). Hal tersebut berarti bahwa individu akan mulai memantapkan hati dan tekun dalam menjalankan pekerjaannya. Individu akan senantiasa mengembangkan dan meningkatkan upayanya demi kelangsungan dan keberhasilannya dalam berkarir. d. Pengakaran (Consolidation)

Sesudah usia 35 tahun sampai masa pensiun, individu mencapai status tertentu dan memperoleh senioritas (Super dalam Winkel, 1997). Individu yang lebih tua sering mengikatkan dirinya pada suatu pekerjaan tertentu dan cenderung mencurahkan segala sesuatu yang dimiliki demi pekerjaan tersebut (Manrihu, 1988). Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada tahap pengakaran, pekerjaan atau karir yang dijalankan individu telah melekat dalam dirinya dan individu telah mencapai status atau jabatan tertentu dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, individu telah memiliki banyak

commit to user

pengalaman dalam bidang karirnya sehingga akan menjadi senior dalam bidang karir atau pekerjaan yang selama ini telah ditekuni.

Tugas-tugas perkembangan karir di atas menunjukkan adanya tugas- tugas yang berbeda pada setiap tahapan usia yang harus dilakukan oleh setiap individu. Super (dalam Manrihu, 1988) menjelaskan bahwa tugas- tugas perkembangan karir tertentu harus dikuasai untuk dapat mencapai taraf-taraf kematangan karir berikutnya. Hal tersebut berarti bahwa masing-masing tugas perkembangan karir harus dapat dilaksanakan dengan baik agar individu dapat melanjutkan pada tugas-tugas perkembangan karir berikutnya, sehingga akan dapat dicapai suatu kematangan karir. Jika individu dapat melakukan tugas-tugas perkembangan karir tersebut dengan baik, maka individu akan dapat mencapai karir yang didambakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa setiap individu akan mengalami beberapa tahap perkembangan karir dalam hidupnya yang dimulai dari tahap pertumbuhan sampai dengan tahap kemunduran. Remaja termasuk dalam tahap eksplorasi atau perencanaan, sehingga remaja belum memiliki suatu pilihan pekerjaan yang mengikat dirinya. Seiring dengan bertambahnya usia remaja akan benar-benar merasa mantap pada suatu pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan tugas-tugas perkembangan karir yang dialami pada usia-usia tertentu.

commit to user