• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa di sekolah. Siswa dapat belajar dengan baik jika disertai dengan adanya dorongan atau motivasi dari dalam dirinya. Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar akan merasa senang dalam mempelajari sesuatu tanpa ada paksaan atau tuntutan dari lingkungan, sehingga proses belajar siswa akan berjalan dengan lebih efektif jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar. Sardiman (2009) mengemukakan bahwa suatu proses belajar memerlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi keberhasilan yang akan dicapai siswa dalam belajar. Oleh karena itu, adanya motivasi dalam diri siswa akan senantiasa menentukan intensitas belajar para siswa, semakin tinggi motivasi belajarnya, maka semakin intensif kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Maslow (dalam Purwanto, 1990) mengemukakan salah satu kebutuhan pokok individu yaitu kebutuhan akan penghargaan diantaranya

commit to user

kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, dan pangkat. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan akan penghargaan yang diberikan oleh individu lain atas prestasi, kemampuan, kedudukan atau pangkat yang dimiliki. Hal tersebut berarti individu akan berusaha mencapai prestasi dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga keberadaanya akan diakui dan dihargai oleh individu lain. Usaha yang dapat dilakukan individu untuk dapat mencapai prestasi dan kemampuan yang diharapkan yaitu dengan belajar secara sungguh-sungguh. Melalui belajar yang sungguh-sungguh individu dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan prestasi yang dimiliki sehingga akan mempengaruhi penilaian individu lain terhadap status dan keberadaannya.

Mc.Clelland (dalam Yamin, 2005) mengemukakan salah satu teori motivasi yang berhubungan erat dengan konsep belajar yaitu kebutuhan untuk berprestasi. Mc.Clelland (dalam Sobur, 2003) menjelaskan bahwa dalam kehidupan psikis individu, ada daya yang mampu mendorongnya ke arah suatu kegiatan yang hebat, sehingga dengan daya tersebut dirinya dapat mencapai kemajuan yang sangat cepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam diri individu terdapat suatu daya yang mendorong dan menggerakkan individu untuk melakukan suatu usaha atau tindakan dengan harapan memperoleh hasil yang baik bagi dirinya. Daya tersebut diantaranya tercermin dari dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar. Individu yang memiliki kebutuhan

commit to user

prestasi belajar yang tinggi akan muncul suatu dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan usaha keras yaitu dengan belajar secara lebih giat dan tekun demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Dorongan atau motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Tanpa adanya motivasi untuk belajar, maka siswa tidak akan dapat belajar dengan baik karena tidak adanya dorongan atau semangat untuk melakukan kegiatan belajar. Uno (2008) mengemukakan bahwa hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Pendapat tersebut berarti bahwa motivasi belajar siswa dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri siswa yang dapat menjadi pendorong bagi dirinya untuk melakukan kegiatan belajar yang ditandai dengan adanya perubahan pada tingkah laku tertentu. Perubahan tersebut ditandai dengan beberapa indikator tingkah laku atau unsur yang menunjuk pada perubahan tingkah laku siswa yang dapat berupa semangat ataupun minat untuk belajar.

Sardiman (2009) menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki siswa dalam belajar, sehingga

commit to user

kegiatan belajar dapat berlangsung dengan baik dan tujuan belajar siswa dapat tercapai. Sardiman (2009) selanjutnya menjelaskan bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Hal tersebut berarti motivasi belajar merupakan faktor psikis yang ada dalam diri siswa yang terlepas dari kegiatan kognitifnya dan dapat berupa dorongan psikis untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar yang ada dalam diri siswa dapat menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Senada dengan pendapat dari Sardiman, Yamin (2005) menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri individu untuk dapat melakukan kegiatan belajar serta menambah keterampilan dan pengalaman. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan psikis yang berasal dari dalam diri individu yang dapat menggerakkannya untuk melakukan kegiatan belajar yang dapat bermanfaat untuk menambah keterampilan dan pengalamannya.

Woolfolk (2009) mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan kecenderungan untuk menganggap kegiatan-kegiatan akademik berfaedah dan berusaha mengambil manfaat darinya. Pernyataan tersebut berarti bahwa individu yang memiliki motivasi belajar akan memandang kegiatan belajarnya sebagai kegiatan yang memiliki nilai dan bermakna bagi dirinya serta berusaha mengambil manfaat dari kegiatan belajarnya tersebut untuk diterapkan ke dalam kehidupannya. Senada dengan pendapat Woolfolk,

commit to user

Brophy (1998) mendeskripsikan motivasi belajar sebagai suatu kecenderungan siswa untuk melakukan kegiatan akademik yang berarti dan bermanfaat, untuk selanjutnya berusaha meraih hasil yang baik dari kegiatan tersebut. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan motivasi belajar, siswa akan memiliki semangat dalam dirinya untuk melakukan kegiatan belajar hingga mencapai tingkat pemahaman dari sesuatu yang dipelajari. Hal tersebut berarti bahwa melalui motivasi belajar, siswa akan berusaha mendorong dirinya untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik untuk kemudian menggunakan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas, motivasi belajar dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang ditandai dengan adanya perubahan pada tingkah lakunya sebagai hasil dari proses belajar, serta tercapainya tujuan belajar untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.