• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 4 Skema prosedur penelitian

KELOMPOK   IV   Ekstrak jeruk 2 cc + ekstrak wortel 1 cc/hari/ekor selama 7 hari

Gambar 4 Skema prosedur penelitian

3.7   Analisis Data  

 

Gambar 5. Skema analisis data

Data variabel dependen yang diperoleh merupakan data kuantitatif, yaitu: kadar MDA plasma tikus wistar. Data ini akan di analisis secara inferensial. Uji statistik yang tepat untuk menganalisa beda (komparasi) lebih dari dua kelompok independen adalah uji ANOVA. Uji ANOVA yang digunakan adalah one way ANOVA.

Pertama data diuji apakah memenuhi asumsi untuk uji parametrik, yaitu: Data variabel dependen berupa interval atau rasio

Jumlah data ≥ 30

Data berdistribusi normal (p>0,05)

Asumsi pertama dan kedua dapat diperoleh saat proses penyusunan penelitian dan pengambilan sampel. Pemenuhan asumsi ketiga dengan dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan apakah data terdistribusi normal (p>0,05) menggunakan program komputer.

Apabila salah satu asumsi di atas tidak terpenuhi maka data akan diolah secara nonparametrik melalui uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney menggunakan program komputer.

Apabila asumsi – asumsi tersebut di atas terpenuhi maka data akan diuji secara parametrik dengan one way ANOVA (Analysis of Variance). Namun sebelum dilakukan uji ini ada beberapa

asumsi yang harus dipenuhi:

Data Variabel independen dalam bentuk nominal Sampel berasal dari kelompok yang independen Varian antar kelompok homogen (p>0.05) Data berdistribusi normal ((p>0.05)

Untuk asumsi pertama dilakukan pengkodean variabel independen sehingga menjadi data dalam bentuk nominal. Asumsi kedua dipenuhi saat proses pengambilan sampel dimana nilai suatu kelompok tidak tergantung nilai dari kelompok yang lain. Pemenuhan asumsi ketiga dan keempat dengan program komputer. Uji Levene untuk menentukan apakah varians data homogen (p>0.05). Uji distribusi normal telah dilakukan pada saat pemenuhan asumsi uji parametrik. Jika asumsi - asumsi tersebut terpenuhi maka uji one way ANOVA dapat dilakukan. Apabila asumsi tidak terpenuhi maka dilakukan transformasi data. Apabila proses transformasi data tidak juga memenuhi asumsi ini maka data tidak valid untuk dilakukan uji one way ANOVA, sehingga menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney menggunakan program komputer.

Dalam one way ANOVA saja kita tidak dapat menentukan kelompok mana yang berbeda satu dengan yang lainnya oleh karena itu dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significans Difference) untuk melakukan uji banding ganda. Taraf uji 5% untuk menunjukkan letak perbedaan pada tiap perlakuan digunakan pada penelitian ini. Seluruh pengolahan data menggunakan komputer dilakukan dengan software SPSS 17.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : Pemberian kombinasi ekstrak jeruk Medan dan wortel peroral sebagai asupan harian akan menurunkan kadar MDA plasma tikus Wistar dibandingkan dengan tanpa pemberian ekstrak jeruk Medan dan wortel. Terjadinya penurunan kadar MDA pada kelompok mencit yang diberi kombinasi ekstrak tersebut karena jeruk Medan yang mengandung vitamin C dan wortel yang mengandung β-karoten merupakan antioksidan poten yang dapat menurunkan radikal bebas. Pemberian kombinasi ekstrak jeruk Medan dan wortel peroral sebagai asupan harian akan lebih menurunkan kadar MDA plasma mencit bila diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama, disini terlihat bahwa pemberian hari selama 7 hari lebih menurunkan di bandingkan pemberian selama 5 hari dan 3 hari. Terjadinya penurunan kadar MDA pada kelompok mencit yang diberi kombinasi ekstrak tersebut karena jeruk Medan yang mengandung vitamin C dan wortel yang mengandung

β-karoten merupakan donor elektron bekerja dengan cara radical scavenzing yang menghambat peroksidasi lipid sehingga dapat menurunkan radikal bebas sehingga membantu antiokasidan endogen mengeliminir dengan cepat radikal bebas yang mungkin telsh terakumulasi dalam tubuh tikus karena ketidakseimbangan status antioksidannya.

5. 2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan hal-hal berikut:

Pemberian jus kombinasi jeruk Medan dan wortel sebagai asupan harian akan membantu penurunan kadar MDA plasma tikus yang terbentuk akibat aktifitas fisik, stress dan polusi dibanding tanpa pemberian ekstrak kombinasi.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan lebih banyak mengenai pengaruh dan efektifitas antioksidan dari jus kombinasi jeruk Medan dan wortel sebagai asupan harian terhadap penurunan kadar MDA plasma tikus terhadap berbagai aspek yang ditimbulkan akibat kerusakan yang ditimbulkan akibat penumpukan radikal bebas.

Menggunakan hasil penelitian ini untuk mengembangkan ekstrak jeruk Medan dan wortel dari

local resoueches sebagai antioksidan poten dengan komposisi yang lebih lengkap dan alami

sebagai asupan harian untuk menigkatkan stamina fisik dan menjaga status keseimbangan antioksiddan endogen tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Ames BN, Shigenaga MK, Hagen TM. 1993. Review Oxidant, Antioxidant, and the Degenerative Diseases of aging.Melalui: < Http://www.ajcn.org>

Best, Thomas M, Fiebig, M, Corr,David T; Brickson, Stacey; Ji, LiLi. 1999. Free Radical Activity, Antioxidant Enzyme and Gluthathione Changes with Muscle Stretch Injury in Rabbits. Melalui: < Http://www.jap.physiology.org>

Carr, A.C. and Frei, B. 1999. Toward A New Recommended Dietary Allowance for Vitamin C based on Antioxidant and Health Effects in Humans. American Journal of Cinical Nutrition Pp. 69;1086-107.

Collins, A. 2005. Assays for Oxidative Stress and Antioxidant Status: Applications to Research into The Biological Effectiveness of Polyphenols. American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 81, No. 1, 261S-267S.

Congy, F., Bonnefont-Rousselot, D., Dever S., et al. 1995. Study of Oxidative Stress in The Elderly. 24:1115-8. Melalui <http://www.ncbi.nlm.nih.gov/)> [01/02/08]

Cooper, K., 2003. Olahraga Berat Memicu Radikal Bebas.Melalui:http://www.kompas.com/kesehatan/news/0312/06/091258.htm

Cooper, K. 2003. Olahraga Berat Memicu Radikal Bebas. Melalui:

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0312/06/091258.htm

Cutler RG, Rodriguez H. 2003. Critical Reviews of Oxidative Stress and Aging, Advances in Basic Science, Diagnostics and Intervention. New Jersey: World Scientific.

Frei, B.. 2003. To C or Not to C, That is the Question! Journal of American College of Cardiology. Vol. 42. No.2. pp. 246-255

Haliwell, B., Gutteridge., 1998. Free Radical in Biology and Medicine 2nd ed. New York : Oxford University Press.

Haliwell, B. 2001. Role of Free Radicals in Neurodegenerative Disease, Therapeutic Implications for Antioxidant treatment (Review); 18; 685-716

Haliwell, B., Whiteman M. 2004. Measuring rective specie and oxidative damage in vivo and in cell culture; how should you do it and the results mean (Review). Br. J. Pharmacol; 142; 31-55

Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Bumi Aksara: Jakarta

June H. Mc.Dermott. 2000. Antioxidant Nutrients: Current Dietary Recommendations and Research Update. Melalui: < http://www.medscape.com/406705 >

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Rajagrafindo Persada: Jakarta

Nielsen, F., Mikkelsen, B., Nielsen, J., et all. 1997. Plasma Malondialdehyde as Biomarker for Oxidative Stress: Reference Interval and Effects of Life-Style Factors. American Association for Clinical Chemistry, 7:1209-14

Padayatty, Sebastian J.2003. Vitamin C as an Antioxidant: Evaluation of Its Role in Disease Prevenention. Melalui: < Http://www.ajcn.org>

Papas, A.M. 1999. Antioxidant Status, Diet, Nutrition and Health. London: CRC Press. Santoso, Singgih. 2010. Statistik Nonparametrik. Elex Media Komputindo: Jakarta Santoso, Singgih. 2010. Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo: Jakarta

Shils ME, Ross CA. 2006. Modern Nutrition in Health and Disease. 10th edition. Baltimore: Lippincott Williams and Wilkins.

Sulistyo, Joko S.Si. 2010. Enam Hari Jago SPSS 17. Cakrawala:Yogyakarta

Trevisan M, Browne R, Ram M, Muti P, Freudenheim J, Carosella M and Amstrong D. 2001. Correlates of Markers of Oxidative Status in the General Population. Melalui:

Http://intl.elsevierhealth.com/journal/clnu

Whitney E; Rolfes SR. Understanding Nutrition 10th edition. Belmont: Thomson Wadsworth. 2005.

Whyte, Greg. 2005. The value of anti-oxidants:an expert shifts the evidence. Melalui:

http://www. The value of anti-oxidant an expert sifts the evidence.htm

Winarsi H, M.S., 2007. Antioxidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.   

KARAKTERISTIK RUSIP AKIBAT SUHU DAN LAMA PEMANASAN