• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI GUGUS INTI II KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KELAS III SDN 026 BALIKPAPAN UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018

DI GUGUS INTI II KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Waswat ABSTRAK

Kompetensi guru khususnya guru kelas V dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda masih rendah. Untuk meningkatkan kompetensi guru kelas V dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda maka diperlukan tindakan sebagai langkah perbaikan, dengan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan sekolah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif, sedangkan penilaian terhadap kriteria kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar dari guru yang diamati dan diobservasi dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan komptensi guru dalam mengajar dinilai melalui 4 aspek penilaian yaitu perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan proses pembelajaran menunjukkan peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya.

Rata-rata hasil penilaian terhadap 4 aspek penilaian kompetensi guru dalam mengajar pada setiap siklusnya dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal sebesar pada kondisi awal sebesar 54,78 masuk dalam kriteria (K), pada siklus kedua 73,36 masuk dalam kriteria (C) dan pada siklus terakhir sebesar 90,59 dan masuk dalam kriteria nilai (B). Kesimpulannya adalah pelaksanaan supervisi akademik dengan teknik individual ditunjang dengan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terbukti mampu meningkatkan kompetensi guru kelas V di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci: supervisi, teknik individual, kompetensi

PENDAHULUAN

Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan bertugas

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)

140 BORNEO, Volume XII, Nomor 1, Juni 2019

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru.

Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya.

Pembelajaran akan berhasil dengan baik bila pembelajaran itu mampu menggali kemampuan siswa dalam eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sehingga siswa betul-betul memahami materi yang telah dipelajari. Demikian pula dalam mengakhiri pembelajaran, seorang guru harus menanamkan kesan yang mendalam bagi siswa sehingga materi itu betul-betul dikuasai dan dipahami siswa, guru membuat umpan balik sesuai materi yang dipelajari secara proporsional, serta bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian, supervisi akademik merupakan kegiatan terencana yang ditujukan pada aspek kualitatif sekolah dengan membantu guru melalui dukungan dan evaluasi pada proses belajar dan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Supervisi Akademik

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Tujuan supervisi akademik di antaranya adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya,mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).

Teknik Supervisi kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017 BORNEO, Volume XIII, Nomor 1, Juni 2019 141

kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.

Supervisi akademik juga mencakup buku kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi akademik tidak kalah pentingnya dibanding dengan supervisi administratif. Sasaran utama supervisi edukatif adalah proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan mutu hasil pembelajaran.

Seorang pengawas sekolah yang akan melaksanakan kegiatan supervisi harus menyiapkan perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan tujuan, sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan yang direncanakan. Secara umum kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: supervisi umum dan supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan untuk seluruh kegiatan teknis administrasi sekolah, sedangkan supervisi akademik lebih diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Teknik-teknik supervisi

Menurut Purwanto (2004:120-122), secara garis besar cara atau tehnik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tehnik perseorangan dan teknik individual. Teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: Mengadakan kunjungan kelas (classroom visition), Mengadakan kunjungan observasi (observation visits), Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa, Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Teknik Kelompok ialah supervisi yang dilakukan secara kelompok.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings), Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Mengadakan penataran-penataran (inservice-training).

Standar Kompetensi Guru

Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Diyakini Robotham (1996:27), kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman.Syah (2000:229) mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.

Depdiknas (2004: 4) tujuan adanya standar kompetensi guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.

Hipotesis Tindakan Penelitian

Hipotesis dari pelaksanaan tindakan penelitian ini yaitu pelaksanaan supervisi oleh pengawas sekolah menggunakan teknik individual dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar di Gugus Inti II Kecamatan Palaran Kota Samarinda Tahun 2015/2016.

(BORNEO, Volume XI, Nomor 2, Desember 2017)

142 BORNEO, Volume XII, Nomor 1, Juni 2019

METODE PENELITIAN