• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Jumlah Polong Per Tanaman

Dalam dokumen Prosiding pagi 2019 (Halaman 100-103)

Sampel

Berdasarkan hasil dari sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian POC Kosarmas dan bokashi jerami padi serta kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang nyata pada parameter jumlah polong per tanaman sampel.

Terdapat interaksi dari perlakuan POC Kosarmas dan bokashi jerami padi dalam meningkatkan jumlah polong per tanaman sampel. Kombinasi perlakuan K1B3 (3,5 liter/plot POC Kosarmas dan 1,5 kg/plot bokashi jerami padi) memberikan jumlah polong per tanaman

sampel tertinggi sebanyak 53,3 polong, dan jumlah polong yang terendaht terdapat pada kombinasi K1B0 (3,5 liter/plot POC Kosarmas dan tanpa pemberian bokashi) sebanyak 21,8 polong. Pemberian pupuk organik cair Kosarmas dan bokashi jerami padi mampu menyediakan hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Ketersediaan hara yang cukup akan mendukung terbentuknya polong penuh atau cipo, selain itu juga dipengaruhi oleh kemampuan tanaman dalam mengakumulasi fotosintat untuk pengisian polong. Persentase polong terisi penuh dan cipo merupakan cerminan partisi fotosintat (Yudiwanti et al., 2008).

Tabel 1. Jumlah Polong per Tanaman Sampel Kacang Tanah dengan Perlakuan POC Kosarmas dan Bokashi Jerami Padi.

Bokashi POC Kosarmas Rataan

K0 K1 K2 K3 ...polong... B0 31,4 d 21,8 i 33,6 d 26,7 g 28,4 B1 27,2 g 46,7 b 29,4 f 28,6 g 33,0 B2 33,4 d 32,2 d 30,1 e 31,4 d 31,8 B3 31,7 d 53,3a 40,4 c 27,4 g 38,2 Rataan 30,9 38,5 33,4 28,5

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris dan kolom yang sama berbeda nyata menurut Uji DMRT 5%.

3.2. Jumlah Polong per Plot

Berdasarkan hasil dari sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian POC Kosarmas dan bokashi jerami padi memberi pengaruh nyata pada parameter jumlah polong per plot, sedangkan kombinasi perlakuan POC Kosarmas dan bokashi jerami padi berpengaruh tidak nyata (Tabel 2). Tabel 2. Jumlah Polong per Plot Kacang Tanah dengan perlakuan POC Kosarmas dan Bokashi Jerami Padi.

Bokashi POC KOSARMAS Rataan

K0 K1 K2 K3 ...polong... B0 675,0 687,3 633,3 589,3 646,2 b B1 689,6 687,0 690,0 592,6 664,8 b B2 708,0 679,3 623,3 601,0 652,9 b B3 759,3 714,6 727,3 611,0 703,0 a Rataan 708,0a 692,0b 668,5c 598,5d Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak Sama pada baris dan kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.

Berdasarkan Tabel 2, jumlah polong per plot tertinggi pada perlakuan tanpa pemberian POC Kosarmas (K0 ) yaitu 708 polong dan jumlah polong terendah pada perlakuan K3 (10,5 liter/plot) yaitu 598,5 polong. Diduga hal ini terjadi dikarenakan adanya serangan hama semut merah dan penyakit layu bakteri yang menyerang

Utami et al. Pemberian POC dan Bokasi Meningkatkan Hasil Kacang Tanah

84 | P r o s i d i n g S e m l o k n a s V P A G I - F A P E R T A U N A N D 2 0 1 9

tanaman kacang tanah pada plot perlakuan K1, K2

dan K3 sehingga POC yang diberikan menjadi tidak efisien dalam mendukung pertumbuhan dan menjadi penghambat saat pembentukan dan pengisian polong. Sebaliknya, perlakuan tanpa pemberian bokashi jerami padi (B0) pada tanaman kacang tanah memberikan jumlah polong per plot terendah, dan yang tertinggi pada perlakuan B3

(1,5 kg/plot).

Pembentukan dan pengisian polong sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara yang digunakan untuk proses fotosintesis yang kemudian mampu menghasilkan karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin yang akan ditranslokasikan ke bagian penyimpananya yaitu biji sehingga terbentuknya polong berisi (Syamsudin et al., 2012). Selain itu kondisi tanah yang gembur juga akan memudahkan ginofor menembus tanah dan membengkak menjadi polong di dalam tanah.

3.3. Berat Polong per Tanaman

Sampel

Berdasarkan hasil dari sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian POC Kosarmas dan bokashi jerami padi serta kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang nyata pada parameter berat polong per tanaman sampel (Tabel 3).

Pemberian POC Kosarmas dan bokashi jerami padi memberikan pengaruh yang nyata pada parameter berat polong tanaman per tanaman sampel terberat pada kombinasi perlakuan K1B3 yaitu 96,6 g dan berat polong tanaman per tanaman sampel teringan pada kombinasi K1B0 yaitu 33,6 g.

Tabel 3. Berat Polong per Tanaman Sampel Kacang Tanah dengan Perlakuan POC Kosarmas dan Bokashi Jerami Padi.

Bokashi POC Kosarmas Rataan K0 K1 K2 K3 ...g... B0 53,4 d 33,6 i 57,2 c 43,0 g 46,8 B1 44,5 f 83,4 b 48,9 f 49,3e 56,5 B2 56,8 d 54,5 d 52,9 d 52,2 e 54,1 B3 53,3 d 96,6 a 70,9 c 40,8 h 65,4 Rataan 52,0 67,0 57,5 46,3

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris dan kolom yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.

Secara umum pemupukan fosfat mempunyai manfaat dalam memperbaiki pembungaan, pembuahan, pembentukan benih dan mempercepat pemasakan buah. Meskipun pupuk organik umumnya mengandung unsur hara yang relatif kecil dan biasanya lambat tersedia di dalam tanah sehingga proses pelepasan unsur hara pun terlambat, pelepasan unsur hara yang lambat itu menyebabkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah belum mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara cepat (Jumin, (2002); Tawakal, (2009)).

3.4. Berat Polong per Plot

Berdasarkan hasil dari sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian POC Kosarmas memberikan pengaruh yang berbeda nyata sedangkan pemberian bokashi jerami padi dan kombinasi perlakuan menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata pada parameter berat polong per plot (Tabel 4).

Tabel 4. Berat Polong per Plot Kacang Tanah dengan Perlakuan POC Kosarmas dan Bokashi Jerami Padi.

Bokashi POC Kosarmas Rataan K0 K1 K2 K3 ...g... B0 1215,0 1237,2 1140,0 1060,8 1163,2 B1 1313,4 1225,2 1129,8 1066,8 1183,8 B2 1290,6 1222,8 1122,0 1081,8 1179,3 B3 1366,8 1150,8 1120,2 1099,8 1184,4 Rataan 1296,4 a 1209,0b 1128,0c 1077,3d

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.

Pemberian POC Kosarmas pada perlakuan K0 (tanpa pemberian POC) menunjukkan berat polong per plot kacang tanah terberat yaitu 1296,4 g, sedangkan pemberian POC Kosarmas dengan konsentrasi yang lebih tinggi ternyata belum mampu meningkatkan jumlah polong per plot.

Menurut Damanik et al. (2011) bahwa dosis pupuk dalam pemupukan haruslah tepat, bila dosis terlalu banyak dapat mengganggu kesetimbangan hara, serangan hama penyakit tanaman dan bahkan dapat meracun akar tanaman. Selain itu diduga bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah seperti adanya gangguan hama dan penyakit yang meyerang tanaman pada saat penelitian sehingga menyebabkan berat polong perplot mengalami penurunan.

3.5. Berat Biji per 100 Biji per Plot

Berdasarkan hasil dari sidik ragam pemberian POC Kosarmas dan bokashi jerami padi serta interaksi keduanya menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap parameter berat biji per 100 biji per plot (Tabel 5).

Tabel 5. Berat Biji per 100 Biji per Plot Kacang Tanah dengan Perlakuan POC Kosarmas dan Bokashi Jerami Padi.

Bokashi POC Kosarmas Rataan

K0 K1 K2 K3 ...g... B0 53,0 55,3 50,6 55,0 53,5 B1 53,0 57,6 56,3 57,0 56,0 B2 54,3 59,6 53,6 57,0 56,1 B3 63,3 59,3 51,3 56,0 57,5 Rataan 55,9 58,0 53,0 56,2

Utami et al. Pemberian POC dan Bokasi Meningkatkan Hasil Kacang Tanah

P r o s i d i n g S e m l o k n a s V P A G I - F A P E R T A U N A N D 2 0 1 9 | 85 Pemberian POC Kosarmas dan bokashi

jerami padi belum mampu meningkatkan berat biji per 100 biji per plot. Hal ini diduga bahwa berat 100 butir pada kacang tanah dipengaruhi oleh varietas atau genetik juga dipengaruhi oleh ketersediaan hara di dalam tanah yang rendah. Pemberian POC Kosarmas pada tanah mungkin belum dapat dimanfaatkan dan diserap secara optimal oleh tanaman sehingga mengakibatkan berat biji yang di hasilkan lebih kecil dan ringan karena hara P yang terkandung pada POC Kosarmas sangat rendah, sesuai dengan hasil analisis POC Kosarmas yang dilakukan oleh PT.Socfin Indonesia-Socfin Medan (2018) yaitu sebesar 0,44%.

SIMPULAN

Pemberian POC Kosarmas pada konsentrasi 3.5 liter/plot dan bokashi jerami padi pada dosis 1.5 kg/plot mampu meningkatkan jumlah polong dan berat polong kacang tanah.

UCAPAN TERIMAKSIH

Ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pertanian UMSU yang sudah memberi dukungan dan fasilitas Laboratorium Fakultas Pertanian untuk digunakan selama penelitian dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S., M. Leny dan A. Mukhlas. (2010). Pupuk Kosarmas sebagai Upaya Revitalisasi Lahan Kritis Guna Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Petanian. Solo: Universitas Negeri Solo.

Damanik, M.M.B., Hasibuan, B.E. Fauzi, Sarifuddin dan Hamidah Hanum. (2011). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Medan: USU Press.

Dermiyati. (2015). Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan. Yogyakarta: Plantaxia.

Harsono, A. (1998). Budidaya Kacang Tanah Di Lahan Tegalan dan Lahan Sawah. Teknologi untuk Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Kacang Tanah. Malang :Edisi Khusus Balitkabi,12:43-65.

Jumin, H.B. (2002). Dasar-Dasar Agronomi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Laboratorium BBPPTP Medan. (2018). Analisis Tanah

dan Bokashi Jerami Padi. Medan.

Laboratorium PT Socfindo Medan. (2018). Analisis Tanah, Bokashi Jerami Padi dan POC Kosarmas. Medan.

Marzuki, R. (2009). Bertanam Kacang Tanah. Jakarta:Penebar Swadaya.

Pitojo, S. (2005). Benih Kacang Tanah. Seri Penangkar. Yogyakarta: Kanisius.

Purwono dan Heni Purnamawati. (2007). Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta:Penebar Swadaya.

Sofia, I., Darmawati, JS., dan Rezeki, I. (2017). Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Kacang Hijau (Vigna radiate L.) terhadap Pemberian Pupuk Bokashi Jerami Padi dan Pupuk Cair Limbah Udang. Jurnal Agrium. 21 (1):105-113.

Subur, S. 2010. Kajian Pemberian Bokashi Jerami Padi dan Pupuk P pada Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Sains dan Teknologi. Eprints.umk.ac.id.

Sumarno. (2015). Status Kacang Tanah di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Malang: Monograf Balitkabi No : 13. Syamsudin, A., Purwaningsih dan Asnawati. (2012).

Pengaruh Berbagai Macam Mikroorganisme Lokal terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung pada Tanah Aluvial. Jurnal Ilmu Pertanian.17 (2).

Tawakal, M.I. (2009). Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi. Skripsi dipublikasikan. Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Yudiwanti, Sudarsono, Purnamawati H, Yusnita,

Hapsoro D, Hemon A.F, dan Soenarsih S. (2008). Perkembangan Pemuliaan Kacang Tanah di Institut Pertanian Bogor. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Malang:152-160.

Sunadi et al. Pengaruh Waktu Pruning Anakan dan Pupuk Kandang pada Padi Sawah

86 | P r o s i d i n g S e m l o k n a s V P A G I - F A P E R T A U N A N D 2 0 1 9

Pengaruh Waktu Pruning Anakan dan Dosis Pupuk Kandang pada

Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) dalam Metode SRI

Dalam dokumen Prosiding pagi 2019 (Halaman 100-103)