Nanik Hindaryatiningsih
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian
Sesuai dengan variabel yang diteliti, maka deskripsi data berdasarkan data dalam penelitian, terdiri dari: budaya organisasi, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan knerja. Data tersebut merupakan hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan. Dengan menggunakan program SPSS for Windows release
17.0, dihasilkan data deskriptif, yaitu: rata-rata
(median), variansi, skor maksimum dan
minimum. Skor rata-rata, variansi, skor
maksimum dan minimum dari masing-masing variabel disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Variabel N (Sampel) SKOR
Min Max Median Variance
X1 123 44 105 84 185.230
X2 123 37 90 70 96.766
X3 123 45 98 77 155.798
X4 123 48 110 83 198.209
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel dilakukan analisis hipotesis dengan cara mencari koefisien tiap lintasan dari variabel eksogen ke variabel endogen dengan menggunakan program Lisrel 8.00. Selanjutnya, melakukan uji keberartian koofisien jalur dengan uji-t. Kriteria yang digunakan dalam pengujian adalah jika thitung>ttabel maka dikatakan
“signifikan”.
Setelah dilakukan uji nomalitas dan linearitas yang merupakan persyaratan analisa data dengan path analysis, maka diperoleh hasil populasi berdistribusi normal serta hubungan antara variabel-variabel dalam model signifikan dan linear. Adapun hasil perhitungan koofesien jalur, pengaruh langsung dan tak langsung serta uji signifikansi terlihat dalam tabel 2 dan 3 dibawah ini:
Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai Koofisien Jalur dan Uji Signifikansi Koofisien Jalur
Pengaruh Koofisien Jalur t-hitung Ttabel Kesimpulan 0,05 0,01 X1 X3 0,281 2,28 1,98 2,62 Signifikan X2 X3 0,603 3,54* 1,98 2,62 Sangat Signifikan X1 X4 0,302 3.00* 1,98 2,62 Sangat Signifikan X2 X4 0,363 2,51 1,98 2,62 Signifikan X3 X4 0,402 5,47* 1,98 2,62 Sangat Signifikan
Tabel 3. Rangkuman Hasil Perhitungan Pengaruh Langsung dan Tak Langsung
Pengaruh Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak
Langsung Pengaruh Total
X1 X3 0,281 0,281
Pengaruh Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak
Langsung Pengaruh Total
X1 X4 0,302 0,281x0,402=0,112 0,414
X2 X4 0,363 0,603x0,402=0,242 0,605
X3 X4 0,402 0,402
Dari tabel 2 dan 3 di atas menunjukkan bahwa:
a.
Variabel budaya organisasi (X1) berpengaruhlangsung positif terhadap kepuasan kerja (X3),
hal ini ditunjukkan pada koofisien jalur budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,281 mempunyai nilai thitung > ttabel pada
α=0,05 atau 2,28>1,98.
b.
Variabel gaya kepemimpinan (X2) berpengaruhlangsung positif terhadap kepuasan kerja (X3),
hal ini ditunjukkan pada koofisien jalur budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,603, mempunyai nilai thitung >t tabel pada
α=0,05 atau 3,54>1,98 dan 3,54> 2,62 pada
α=0,01.
c.
Variabel budaya organisasi (X1) berpengaruhlangsung positif terhadap kinerja (X4), hal ini
ditunjukkan pada koofisien jalur budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 0,302 mempunyai nilai thitung>ttabel pada α=0,05 atau
3,00>1,98 dan 3,00>2,62. Sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui kepuasan kerja (X3)
sebesar 0,414 mempunyai nilai t hitung>t tabel
pada α=0,05 atau 2,11>1,98
d.
Variabel gaya kepemimpinan (X2) berpengaruhlangsung terhadap kinerja (X4), hal ini
ditunjukkan pada koofisien jalur gaya kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 0,363 mempunyai nilai thitung>ttabel pada α=0,05 atau
2,51>1,98. Sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui kepuasan kerja (X3)
sebesar 0,605 dengan t hitung>t tabel pada α=0,05
atau 2,97>1,98.
e.
Variabel kepuasan kerja (X3) berpengaruhlangsung terhadap kinerja (X4), hal ini
ditunjukkan pada koofisien jalur kepuasan kerja terhadap kinerja sebesar 0,402, mempunyai nilai thitung > ttabel pada α=0,05
atau 5,47 > 1,98 dan 5,47 > 2,62 pada α=0,01. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui kelima koofisien jalur signifikan, antar variabel eksogen dan endogen terdapat pengaruh langsung
dan tidak langsung. Model akhir dari analisis jalur dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Model Hubungan Antar Variabel
PEMBAHASAN
Dari hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini menemukan besar koofisien jalur antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,281. Hal ini sesuai dengan model teoretik yang dikatakan Robbins (2006:748), bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Jika dukungan organisasi tinggi maka kepuasan kerja tinggi, begitu pula halnya jika dukungan organisasi rendah maka kepuasan kerja juga rendah
Gaya kepemimpinan berpengaruh
langsung positif terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini menemukan besar koofisien jalur antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja sebesar 0,603. Hal ini sesuai dengan model teoretik yang dikembangkan Gibson et al
(2006:106), bahwa terdapat lima dimensi yang berkaitan dengan kepuasan kerja yaitu: upah, kesempatan promosi, atasan dan rekan kerja Pemimpin yang memperlakukan bawahannya
dengan manusiawi akan berdampak pada
terciptanya perasaan positif dalam diri bawahan terhadap atasannya. Perasaan positif yang terbentuk dalam diri bawahan merupakan bentuk
X1 X2
X
3X
4 0,603 0,302 0,363 0,402 0,281kepuasan kerja yang dimiliki atasannya. Hal ini
berarti gaya kepemimpinan mempengaruhi
kepuasan kerja.
Budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja guru-guru SMP Negeri. Hal ini ditunjukkan pada besarnya koofisien jalur antara budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 0,281. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendekatan
perilaku “integratif model” Colquitt, LePine dan Wesson (2009:9), yang menyatakan bahwa kinerja hubungannya erat dengan perilaku individu dalam organisasi. Organicational culture merekomendasikan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja, disarankan agar setiap organisasi untuk berbagi pengetahuan tentang peraturan-peraturan, norma, dan nilai-nilai yang mengidentifikasi perilaku dan sikap pekerja
Gaya kepemimpinan berpengaruh
langsung terhadap kinerja guru-guru SMP. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya koofisien jalur antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 0,363. Temuan penelitian ini sesuai
dengan model Daft (1999:93), gaya
kepemimpinan berhubungan dan berpengaruh pada peningkatan kinerja Begitu pula Qolquitt (2009:496) menyatakan bahwa kepemimpinan transformational mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
Dari hasil pengujian hipotesis ditemukan besarnya koofesien jalur kepuasan kerja terhadap
kinerja guru SMP sebesar 0,402. Ini
menunjukkan kepuasan kerja berpengaruh
langsung terhadap kinerja guru SMP. Hal ini sesuai dengan pendapat Ebert dan Griffin bahwa
“job satisfaction as degree of enjoyment that
people drive from performing their jobs”
(kepuasan kerja adalah tingkat kepuasan yang dirasakan pekerja yang mendorongnya untuk menghasilkan kinerja. Artinya jika orang terpuaskan dengan keadaan di mana dia bekerja,
maka orang tersebut akan meningkatkan
kinerjanya. Dari hasil pengujian hipotesis ditemukan besarnya koofesien jalur budaya organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja guru SMP sebesar 0,302+0,112=0,414. Ini
menunjukkan bahwa budaya organisasi
berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja para guru SMP. Mendukung pendapat Kreitner dan Kinicki
(2000:90), bahwa budaya organisasi berhubungan positif dengan perilaku karyawan Budaya organisasi sekolah yang baik memungkinkan terciptanya suasana kerja yang kondusif, penuh
menyenangkan, loyalitas, tanggung jawab
terhadap pekerjaannya dan semua itu merupakan indikator kepuasan kerja. Guru yang bekerja dengan suasana batin yang menyenangkan, maka akan semakin giat bekerja untuk meningkatkan kinerjanya.
Gaya kepemimpinan berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja para guru SMP. Dari hasil pengujian hipotesis
ditemukan besarnya koofesien jalur gaya
kepemimpinan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja guru SMP sebesar 0,363+0,242=0,605. Mendukung pendapat Cunningham and Cordeiro
(2003:140-141), gaya kepemimpinan
mempengaruhi perilaku bawahan Pemimpin yang memperlakukan bawahan dengan baik akan berdampak pada terciptanya perasaan positif bawahan yang merupakan indikator kepuasan kerja. Jika karyawan puas atau merasa senang maka karyawan tersebut lebih semangat bekerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kinerjanya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut:
1. budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri. 2. gaya kepemimpinan berpengaruh langsung
terhadap kepuasan kerja guru SMP.
3. budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMP.
4. gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja guru SMP.
5. kepuasan kerja berpengaruh langsung
terhadap kinerja guru SMP.
6. budaya organisasi berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja guru SMP.
7. gaya kepemimpinan berpengaruh tidak
langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja guru SMP.
DAFTAR PUSTAKA
Colquitt, Jason A., Jeffery A. Lepine, and
Michael J. Wesson. Organizational
Behavior, Improving Performance and
Comitment in the Workplace. New York:
McGrawHill, 2009.
Cunningham, William G. And Paula A. Cordeiro,
Educational Leadership. New
York:Pearson Education, Inc.,2003. Daft, Richhard L. Leadership: Theory and
Practice. Orlando: The Dryden
Press,1999.
Gibson James L., et al. Organizations:Behavior, Structure, Processes, Twelfth Edition. New York: McGraw-Hill Irwin, 2006.
Kreitner Robert and Kinicki Angelo,
Organizational Behavior: Perilaku
Organisasi, terjemahan Erly Suandy.
Jakarta: Salemba Empat, 2003.
Luthans, Fred. Organizational Behavior, eleventh
edition. Boston: McGraw-Hill
International Edition, 2008.
_____, Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill, 2005.
Maslowski, R.School Culture and School
Performance. 2001
(http://www.tuputwente.nl/ukcataloque/e ducational/school-culture).
Newstrom John W. Organizational Behavior:
Human Behavior At Work, Twelfth
Edition. New York: Mc.Graw-Hill,2007. Plunkett Warren R., Attner Raymond F. dan
Allen Gemmy S. Management: Meeting
and Exceeding Customer Expectation,
Ninth Edition. Mason Ohio:Thomson South-Western, 2008.
Robbins, Stephen P. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2005. _______. Perilaku Organisasi Edisi ke-10,
Terjemahan Benyamin Molan. Jakarta: PT.Gramedia,2006.