• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA Kemitraan

Oleh : Murni Nia

KAJIAN PUSTAKA Kemitraan

Pemberdayaan masyarakat dalam

bidang ekonomi adalah penguatan bersama, dimana masyarakat yang memiliki usaha besar

hanya akan berkembang kalau ada yang industry kecil dan menengah, dan yang kecil akan berkembang kalau ada yang besar dan menengah. Demikian kata lain industry besar dan kecil atau menengah memiliki ketergantungan yang tinggi. Demikian pula dengan jaringan komunikasi yang

luas (complex communication) untuk

pemberdayaan masyarakat juga ditunjang oleh fenomena social dan politik yang berkembang. Interaksi ini akan menghasilkan sumberdaya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi.

Oleh sebab itu, melalui kemitraan dalam bidang permodalan, kemitraan dalam proses produksi, kemitraan dalam distribusi, masing- masing pihak akan diberdayakan. Kemitraan diperlukan sebagai hubungan informal dimana para mitra secara efektif mengakui dan mengejar kepentingan bersama (Shipley dan Egan, 1992 dalam Ahmad, 2006).

Dalam ajaran islam kemitraan disebut syirkah (kerjasama usaha). Syirkah merupakan akad (transaksi) antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk melakukan kerja yang bersifat

financial dengan maksud mendapatkan

keuntungan. Akad Syirkah mengharuskan adanya ijab dan qabul sekaligus sebagaimana layaknya akad yang lain. Saya bersyirkah dengan Anda dalam urusan ini (ijab), kemudian dijawab saya terima (qabul)/boleh menggunakan ungkapan lain yang memiliki makna yang sama. Ada 5 (lima) bentuk kerjasama di dalam islam yaitu syirkah

„inan, syirkah „abdan, syirkah mudharabah,

syirkah wujuh dan syirkah mufawadhah Syirkah

„inan merupakan kerjasama dua orang dengan

menyertakan harta masing-masing untuk dikelola secara bersama-sama dengan melibatkan tenaga mereka dan keuntungannya dibagi dua diantara

mereka. Syirkah „abdan merupakan kerjasama

usaha (kemitraan bisnis) antara dua orang atau lebih dengan tenaga masing-masing pihak tanpa menyertakan harta, yakni dalam bidang usaha yang mereka upayakan dengan tenaga mereka untuk melakukan kerja tertentu baik kerja pemikiran maupun kerja fisik. Pembagian laba dalam syirkah ini sesuai dengan apa yang menjadi kesepakatan mereka, bias sama bias juga

berbeda. Syirkah mudharabah merupakan

kerjasama (kemitraan bisnis) antara badan dengan harta. Artinya seseorang menyertakan

harta kepada orang lain untuk dikelola dalam suatu usaha dengan ketentuan keuntungan laba yang diperoleh akan dibagi dua diantara mereka sesuai dengan syarat-syarat yang mereka sepakati. Syirkah wujuh merupakan kerjasama (kemitraan bisnis) antara dua badan dengan modal dari pihak lain. Artinya salah seorang memberikan modalnya kepada dua orang atau lebih secara mudharabah. Dan syikah mufawadah merupakan penggabungan dari syirkah yang ada. (Taqiyuddin an-Nabhani, 2010).

Lain halnya dengan kemitraan bisnis yang dijalankan saat ini. Menurut Oprah (2011) dalam Hoffman & Schlosser (2001) mengelompokkan

kemitraan yang sering digunakan oleh

perusahaan dikategorikan dalam dua bentuk yaitu melalui aliansi strategis dan joint venture.

Aliansi strategis merupakan kemitraan bisnis yang melibatkan perusahaan dengan mitra dalam

rangka meningkatkan daya saing dengan

memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya eksternal secara sinergis dan melalui proses perubahan dan

pembelajaran. Sedangkan joint venture

merupakan salah satu bentuk kemitraan bisnis

yang bertujuan memperkuat kemampuan

perusahaan untuk bersaing (Oprah 2011 dalam Thompson, Stricland and Gamble, 2010).

Dengan demikian, joint ventura dan

aliansi strategis menjadi salah satu tools penting bagi perusahaan dalam membangun keunggulan daya saingnya dan dalam rangka memenangkan persaingan di industrinya. Hal ini jelas bahwa persaingan dalam bidang perekonomian sangat menguntungkan mitra usaha dengan modal besar. Berbeda dengan kemitraan bisnis syariah dimana mengutamakan akad (ijab-kabul) sebagaimana akad lainnya. Harta yang diakadkan dan pengelola usaha jelas, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Peluang Industri Rumah Tangga dari Buah Kelapa.

a. Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku industri, atau sebagai

minyak goreng. Minyak kelapa dapat

diekstrak dari daging kelapa segar, atau diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (Hasbullah, 2001).

b. Minyak Kelapa Murni (Virgin coconut oil)

Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai

bakteri patogen termasuk listeria

monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Hasil analisis kimia, menunjukkan minyak ini mengandung asam lemak jenuh rantai menengah atau medium chain saturated fatty acids (MCFA) sebanyak 60-62 %. Minyak ini mempunyai sifat yang unik tidak seperti lemak jenuh yang lain sehingga akan lebih menyehatkan apabila dikonsumsi. Asam lemak jenuh rantai menengah sangat mudah

diabsorbsi oleh tubuh karena hanya

membutuhkan sedikit energi dan enzim sehingga dapat melancarkan pencernaan, berbeda dangan asam lemak jenuh rantai panjang. Asam lemak rantai pendek dan menengah ini di dalam tubuh akan langsung dibawa ke hati dimana di sini akan secara

cepat dikonversikan ke bentuk

energi.(Hanafiah, dkk., 2011).

c. Arang Tempurung dan Asap Cair

Tempurung merupakang limbah industry kopra. Bila tempurung kelapa dibakar dalam ruang hampa (pirolisator) menghasilkan banyak asap yang kemudian dikondensasikan menghasilkan asap cair. Arang tempurung dapat diolah menjadi briket arang (BPMD

Sulteng), sedangkan asap cair dapat

digunakan sebagai pengawet bahan makanan, bahan pangan karena mengandung komponen senyawa anti bakteri, anti jamur, dan antioksidan (Widiatsuti dkk, 2012).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Abeli Kota Kendari pada bulan September – Nopember 2013. Populasi penelitian ini adalah petani kelapa yang bermukim di Kecamatan Abeli, Sampel ditentukan bersama penyuluh pertanian yang ada di setiap kelurahan se-Kecamatan Abeli, dan atas

undangan oleh Kepala Kelurahan Abeli.

Penelitian ini dilaksanakan secara bersamaan dengan Pengabdian Masyarakat oleh Tim Pengabdian dari Jurusan Kimia FMIPA dan Tim IbM FKIP Universitas Haluoleo (UHO).

Jenis penelitian ini adalah deskritif kuantitatif, dimana peneliti akan memberikan

gambaran tentang minat petani kelapa

memasarkan buah kelapa dengan pola kemitraan.

Tahapan penelitian dimulai dari

penyuluhan tentang produk-produk olahan buah kelapa dan strategi pemasaran dengan pola kemitraan; kemudian demonstrasi tentang pembuatan produk-produk olahan buah kelapa bernilai ekonomi,; Dan tahapan akhir adalah diskusi dan pemberian angket/form kesepakatan bekerjasama dengan Mitra Usaha Bersama yaitu Industri Rumah Tangga yang bergerak di bidang pengolahan buah kelapa.

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentasi dan kesepakatan kerjasama dianalisis secara kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN