Wa Ode Reni
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII 3 SMPN 4 KENDAR
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
DENGAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE PADA MATERI POKOK ALAT-ALAT OPTIK
Oleh: La Ode Nursalam1
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kendari pada semester genap
tahun ajaran 2012/2013 dengan subyek penelitian siswa kelas VIII3 yang berjumlah 32
orang. Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah siswa dan guru, dengan instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes hasil belajar siswa. Prosedur penelitian tindakan yang digunakan berupa siklus yang terdiri dari dua siklus tindakan, dimana setiap siklus tindakan mencakup (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA Fisika siswa kelas VIII3 SMP Negeri 4 Kendari pada materi alat-alat optik
dapat ditingkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dengan media pictorial riddle.
Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif, tipe group investigation, pictorial riddle, hasil belajar IPA
1 Dosen Pend. Fisika FKIP UHO PENDAHULUAN
Upaya peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Kemendikbud. Upaya itu
antara lain dalam pengelolaan sekolah,
peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta
pengembangan paradigma baru dengan
metodologi pengajaran. Pendidikan yang
berkualitas akan menentukan tingkat tingkat keberhasilan pembangunan.
Sehubungan dengan upaya tersebut, guru IPA Fisika dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memilih model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik IPA Fisika serta tingkat perkembangan mental peserta didik. IPA Fisika merupakan ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip saja, tetapi juga
merupakan satuan proses penemuan.
Pembelajaran IPA Fisika diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Dengan demikian proses pembelajaran IPA Fisika hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar memahami alam sekitar secara ilmiah.
Hasil observasi terhadap proses pembelajaran IPA Fisika di kelas VIII3 SMP
Negeri 4 Kendari diperoleh bahwa pembelajaran
yang dilakukan oleh guru masih menggunakan model pembelajaran yang lama dimana proses pembelajaran hanya terpaku pada guru, siswa hanya bisa menerima materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa cenderung pasif dan menganggap pelajaran IPA identik dengan
hafalan belaka. Masalah lainnya adalah
kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa
kelas VIII3 SMP Negeri 4 Kendari pada tahun
ajaran 2011/2012 materi pokok alat-alat optik yang hanya mencapai 38,5% dengan nilai rata- rata sebesar 63.
sangat erat kaitannya dengan keberhasilan suatu model pembelajaran. Media merupakan bentuk perantara yang digunakan dalam penyajian materi, sehingga materi tersebut sampai pada penerima. Media Gambar adalah salah satu media pembelajaran yang dapat merangsang minat atau perhatian siswa. Gambar yang dipilih harus tepat agar dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat isi informasi yang disajikan oleh guru.
Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran IPA Fisika sebagaimana diuraikan di atas, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan alternatif tindakan berupa model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation
dengan media pictorial riddle. Rusman (2010 :
222) mengatakan penggunaan media pictorial riddle dalam pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Berdasarkan latar belakang
sebagaimana yang diuraikan di atas, maka peneliti mengangkat judul “Meningkatkan Hasil
Belajar IPA-Fisika Siswa Kelas VIII3 SMP
Negeri 4 Kendari Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation Dengan
Media Pictorial Riddle Pada Materi Pokok Alat-
Alat Optik”
KAJIAN PUSTAKA
Proses Pembelajaran IPA
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2003:57). Ilmu Pengetahuan alam (IPA) dalam arti sempit merupakan disiplin ilmu terdiri atas phisical sciences dan life sciences. Physical sciences
terdiri dari ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi dan fisika; sedangkan
life sciences meliputi biologi, zoologi, dan fisiologi (Sumaji, Dkk, 1998:31).
Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran sains dengan situasi lebih “alami” dan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang sains dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-
hari. Pembelajaran IPA terpadu adalah
pembelajaran yang memiliki hubungan erat dengan pengalaman sesungguhnya.
Konsep Pembelajaran Kooperatif
Menurut Anita Lie (2002: 57)
cooperative learning adalah kelompok kecil
siswa yang saling bekerja sama untuk
menyelesaikan suatu masalah, atau suatu tugas dalam mencapai tujuan bersama. Selanjutnya
Jonshon dalam Saputra (2005: 50)
mengungkapkan bahwa, cooperative learning
adalah model pembelajaran yang sistematis yang mengelompokkan siswa agar tercipta pendekatan pembelajaran yang efektif dan mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis. Sejalan dengan itu, David dan Johnson (2003:1) menyatakan bahwa, cooperative learning adalah model pembelajaran dengan kelompok kecil
sehingga siswa bekerjasama guna
memaksimalkan kemampuan mereka dalam belajar satu sama lain.
Dari beberapa pendapat ahli di atas terlihat bahwa cooperative learning tidaklah
cukup dengan siswa duduk berkelompok
kemudian mengerjakan tugasnya secara
individual, atau menugaskan seseorang dalam kelompoknya untuk menyelesaikan seluruh tugas kelompoknya. Pelaksanaan model ini haruslah didasari oleh filosofis getting better together,
yang artinya untuk mendapatkan hasil belajar yang terbaik hendaklah dilakukan secara bersama-sama
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
Model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran kooperatif yang
menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam
proses kelompok. Model group investigation
dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Model ini dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara
perorangan maupun kelompok. Model
pembelajaran kooperatif dirancang untuk
membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran dan berorintasi menuju pembentukan manusia sosial.
Model pembelajaran kooperatif dipandang
sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan (contructing) dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan pembelajaran (Rusman, 2010 : 222).
Media Pictorial Riddle
Pictorial riddle merupakan media gambar dalam proses pembelajaran yang dapat ditempatkan sebagai berikut: (a). alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru
menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini, riddle
digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran. (b). alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau simulasi belajar siswa. (c). Sumber belajar bagi siswa. Artinya media
tersebut adalah bahan-bahan yang harus
dipelajari para peserta didik baik individual maupun kelompok.
Media berbasis visual (image atau
perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus
berinteraksi dengan visual (image) itu untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi (Arsyad, 2009:91).
Pictorial riddle adalah dapat merangsang siswa untuk berfikir lebih kritis terhadap permasalahan yang disajikan dalam bentuk teka- teki bergambar.Hal tersebut karena teka-teki bergambar dapat menggugah keingintahuan siswa terhadap permasalahan yang dihadirkan, sehingga siswa terdorong untuk lebih dalam lagi mempelajari permasalahan tersebut.
METODE PENELITIAN