HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Penerapan model ini tujuannya adalah untuk mengetahui dan melihat seberapa besar suatu hubungan yang timbul antara dua atau lebih variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini, uji regresi akan dilakukan menggunakan tingkat signifikansi level alpha = 5% atau 0,05.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menguji seberapa besar hubungan yang akan ditimbulkan antara variabel konflik kepentingan, financial distress dan risiko litigasi terhadap variabel konservatisme akuntansi. Berikut ini akan disajikan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 4.7:
Tabel 4.7
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) -,003 ,007
CON_INT ,042 ,053
FIN_DIS -,022 ,008
RIS_LIT -,037 ,016
a. Dependent Variable: CON_ACC Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2021
Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel di atas, dengan ini maka dapat disusun rumus persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Con_Acc = - 0,003 + 0,042 Con_Int - 0,022 Fin_Dis - 0,037 Ris_Lit + e
Pada tabel tersebut, memperlihatkan bahwa nilai konstanta (nilai mutlak Y) adalah sebesar – 0,003. Hal ini berarti bahwa apabila variabel konflik kepentingan (Con_Int), financial distress (Fin_Dis), serta risiko litigasi (Ris_Lit) nilainya kosong atau nol, maka variabel konservatisme akuntansi (Con_Acc) akan bernilai – 0,003. Selanjutnya, hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi pada variabel konflik kepentingan (Con_Int) ialah sebesar 0,042 ke arah positif. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan satu satuan pada variabel konflik kepentingan (Con_Int) akan berakibat pada peningkatan nilai variabel konservatisme akuntansi (Con_Acc) yaitu sebesar 0,042 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai konstan (tetap).
Kemudian variabel financial distress (Fin_Dis) pada tabel di atas menunjukkan nilai koefisien regresi yakni sebesar 0,022 ke arah negatif.
Dengan demikian, hal ini juga berarti bahwa setiap terjadi peningkatan satu satuan pada variabel financial distres (Fin_Dis) akan berakibat pada penurunan variabel konservatisme akuntansi (Con_Acc) sebesar 0,022 dengan asumsi seluruh variabel independen lain bernilai konstan. Lanjut variabel terakhir yaitu risiko litigasi (Ris_Lit) sebagai variabel moderasi menghasilkan nilai koefisien regresi yakni sebesar 0,037 ke arah negatif.
Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan sebesar satu satuan pada variabel risiko litigasi (Ris_Lit) akan berakibat pada penurunan variabel konservatisme akuntansi (Con_Acc) yaitu sebesar 0,037 dengan asumsi seluruh variabel independen lain bernilai konstan.
b. Hasil Uji Regresi Secara Simultan (Uji Statistik F)
Uji regresi secara simultan (uji statistik F) adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar, semua variabel independen yang terdapat pada model regresi mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, suatu model regresi dapat dikatakan layak memenuhi asumsi secara simultan apabila memiliki nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari tingkat kesalahan alpha 5% atau memiliki nilai F hitung yang lebih besar dibanding nilai F tabel.
Adapun hasil uji regresi secara simultan (uji statistik F) dalam penelitian ini, maka dapat disajikan pada tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression ,024 3 ,008 3,941 ,009b
Residual ,368 185 ,002
Total ,392 188
a. Dependent Variable: CON_ACC
b. Predictors: (Constant), RIS_LIT, CON_INT, FIN_DIS Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2021
Berdasarkan hasil uji statistik F yang disajikan pada tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa nilai F yang dihasilkan yaitu sebesar 3,941 dengan tingkat signifikansi 0,009. Kemudian nilai F tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel menggunakan probabilita 0,05 dan membandingkan nilai tingkat signifikansi yang diperoleh dengan tingkat kesalahan alpha
0,05. Untuk mencari nilai F tabel pada uji regresi, maka dapat dilakukan dengan mencari terlebih dahulu degree of freedom untuk pembilang atau dikenal dengan DF 1 dan degree of freedom untuk penyebut atau dikenal dengan DF 2. Dalam hal ini, rumus mencari DF 1 yakni (K-1) dan rumus mencari DF 2 yakni (N-K). Dimana pada rumus tersebut K yaitu jumlah seluruh variabel dan N yaitu jumlah observasi penelitian.
Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini total seluruh variabel adalah 4 (K=4) dan jumlah observasi penelitian 189 (N=189), sehingga DF 1 dapat ditemukan hasilnya 3 serta DF 2 hasilnya 185. Jika dilihat pada tabel persentase distribusi F, dengan ini maka F tabel memperoleh nilai sebesar 2,65. Setelah semua diketahui nilainya maka langkah berikutnya ialah membandingkannya. Pada tabel anova di atas tingkat signifikansi (Sig.) yang dihasilkan yaitu 0,009 lebih kecil dari alpha 0,05 dan nilai F hitung yang dihasilkan yaitu 3,941 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,65. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel konflik kepentingan, financial distress dan risiko litigasi secara simultan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
c. Hasil Uji Regresi Secara Parsial (Uji Statistik T)
Uji regresi secara parsial (uji statistik t) adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen secara individual atau satu per satu mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam hal ini, variabel independen dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan apabila nilai (Sig.) yang dihasilkan lebih kecil
dibandingkan tingkat kesalahan alpha 5% (0,05) atau nilai t hitung yang dihasilkan lebih besar dibandingkan nilai t tabel yang dicari. Selanjutnya adapun hasil uji regresi secara parsial (uji statistik t) dalam penelitian ini maka dapat disajikan pada tabel 4.9 di bawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik T
Coefficientsa
a. Dependent Variable: CON_ACC Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2021
Setelah melakukan uji regresi secara parsial (uji statistik t), maka langkah berikutnya adalah menentukan nilai t tabel. Dalam hal ini, untuk mencari nilai t tabel dapat dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu nilai derajat bebasnya atau degree of freedom (DF). Rumus mencari DF ialah (N-K), dimana K merupakan jumlah variabel penelitian sedangkan N yakni jumlah observasi penelitian. Berdasarkan rumus tersebut, maka DF dapat diketahui adalah sebesar 185. Jika dilihat pada tabel persentase distribusi t dengan menggunakan probabilita 5% (0,05, 185), dengan ini maka t tabel ialah sebesar 1,653 (digunakan jika t hitung bernilai positif) dan -1,653 (digunakan jika t hitung bernilai negatif). Kemudian, adapun hasil uji hipotesis dari seluruh variabel, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pada variabel independen pertama yakni konflik kepentingan antara investor dengan kreditor seputar kebijakan dividen (Con_Int), dalam hal ini menghasilkan nilai t hitung sebesar 0,797 serta t tabel sebesar 1,653. Kemudian nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,426. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 (0,426 > 0,05) dan t hitung lebih kecil dari t tabel (0,797 < 1,653), maka keputusan yang diambil pada hipotesis pertama yakni menerima H0 dan menolak H1. Dengan demikian hal ini berarti bahwa variabel konflik kepentingan antara investor dengan kreditor seputar kebijakan dividen (Con_Int), tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel konservatisme akuntansi (Con_Acc).
2) Pada variabel independen kedua yakni financial distress (Fin_Dis), dalam hal ini menghasilkan nilai t hitung sebesar -2,630 serta t tabel sebesar -1,653. Kemudian nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,009. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (0,009 < 0,05) dan t hitung lebih kecil dari t tabel (-2,630 < -1,653), maka keputusan yang diambil pada hipotesis kedua yakni menerima H2 dan menolak H0. Dengan demikian, hal ini berarti bahwa variabel financial distress (Fin_Dis) mempunyai pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap variabel konservatisme akuntansi (Con_Acc).
3) Pada variabel moderasi yakni risiko litigasi (Ris_Lit), dalam hal ini menghasilkan nilai t hitung sebesar -2,304 dan t tabel sebesar -1,653.
Kemudian nilai signifikansi (Sig.) yakni sebesar 0,022. Karena nilai
signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 0,05 (0,022 < 0,05) serta t hitung lebih kecil dari t tabel (-2,304 < -1,653). Maka hal ini berarti bahwa varabel risiko litigasi (Ris_Lit) memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap variabel konservatisme akuntansi.
d. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi (adjusted R2) ialah uji yang dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi dari variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dalam hal ini yakni antara nol (0) hingga satu (1). Jika dalam pengujian menghasilkan nilai adjusted R2 yang kecil dan mendekati nol, maka hal ini berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Lalu jika pengujian menghasilkan nilai adjusted R2 yang besar dan mendekati satu, maka hal ini berarti variabel-variabel tersebut memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variabel dependen. Selanjutnya berikut di bawah ini akan disajikan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.10:
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,245a ,060 ,045 ,044624
a. Predictors: (Constant), RIS_LIT, CON_INT, FIN_DIS b. Dependent Variable: CON_ACC
Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2021
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang disajikan pada tabel 4.10, dimana Adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar 0,045.
Dengan demikian hal ini berarti bahwa variasi variabel independen yaitu konflik kepentingan, financial distress dan risiko litigasi hanya mampu menjelaskan sebesar 4,5% saja terhadap variabel dependen yaitu prinsip konservatisme akuntansi. Jumlah tersebut tentunya masuk pada kategori sangat rendah, maka hal ini berarti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Sedangkan sisanya sebesar 95,5% dijelaskan oleh faktor lain di luar dari penelitian ini. Misalnya seperti bonus plan, debt covenant, political cost, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik dan lain sebagainya.
e. Hasil Uji Regresi Moderat
Selain mengukur hipotesis dengan model regresi linier berganda, dalam penelitian ini juga menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) untuk mengukur hipotesis ketiga dan keempat. Model regresi ini digunakan tujuannya untuk mengetahui seberapa besar variabel moderat mampu mempengaruhi hubungan diantara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel moderat yakni risiko litigasi. Dengan demikian untuk mengetahui seberapa besar risiko ltigasi dapat mempengaruhi hubungan antara konflik kepentingan dengan konservatisme akuntansi dan hubungan antara financial distress dengan konservatisme akuntansi. Adapun hasil uji regresi moderat pada penelitian ini, maka dapat disajikan pada tabel 4.11:
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Moderat Coefficientsa
a. Dependent Variable: CON_ACC Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2021
Berdasarkan hasil uji regresi moderat pada tabel di atas, dengan ini maka dapat disusun rumus persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Con_Acc = 0,000 + 0,013 Con_Int – 0,025 Fin_Dis – 0,064 Ris_Lit + 0,487 Con_Int*Ris_Lit + 0,024 Fin_Dis*Ris_Lit + e
Setelah melakukan uji regresi moderat, sama hal nya dengan uji regresi berganda, langkah selanjutnya yakni menentukan terlebih dahulu nilai t tabel, yaitu dengan menghitung nilai DF yang dapat diperoleh dari (N-K). Dimana K adalah jumlah variabel penelitian sedangkan N adalah jumlah obesarvasi penelitian. Dalam uji regresi moderat kali ini, jumlah variabel yang digunakan yakni 6 dan jumlah obeservasi penelitian yakni 189. Maka nilai DF dapat diketahui sebesar 183. Jika dilihat dalam tabel persentase distribusi t dengan menggunakan probabilita 5% (0,05, 183), dengan ini maka t tabel dapat dihasilkan sebesar 1,653 (digunakan untuk
t hitung yang bernilai positif) dan -1,653 (digunakan untuk t hitung yang bernilai negatif). Adapun pengambilan keputusan untuk hipotesis ketiga dan keempat, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pada hasil uji interaksi pertama, dimana variabel risiko ltigasi dalam hal ini mempengaruhi hubungan antara variabel konflik kepentingan dengan konservatisme akuntansi (Con_Int*Ris_Lit), menghasilkan nilai t hitung sebesar 0,735 dan t tabel sebesar 1,653. Kemudian nilai signifikansi sebesar 0,463. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 (0,463 > 0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,735 < 1,653), maka keputusan yang diambil pada hipotesis ketiga adalah menerima H0 dan menolak H3. Hal ini berarti variabel risiko litigasi tidak mampu mempengaruhi hubungan antara variabel konflik kepentingan dengan konservatisme akuntansi.
2) Pada hasil uji interaksi kedua, dimana variabel risiko litigasi dalam hal ini mempengaruhi hubungan diantara variabel financial distress dengan konservatisme akuntansi (Fin_Dis*Ris_Lit), menghasilkan nilai t hitung sebesar 0,375 dan t tabel sebesar 1,653. Kemudian nilai signifikansi sebesar 0,708. Karena nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 (0,708 > 0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,375 < 1,653), maka keputusan yang diambil pada hipotesis keempat yakni menerima H0 dan menolak H4. Hal ini berarti variabel risiko litigasi tidak mampu mempengaruhi hubungan antara variabel financial distress dengan konservatisme akuntansi.