• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apakah yang dilakukan perempuan tersebut? Bagaimanakah perepuan ditampilkan pada adegan ini? Apakah benda yang dikenakan oleh perempuan tersebut? Siapakah sosok yang terlihat memakaikan sebuah benda di leher perempuan tersebut dan bagaimana pula sosok tersebut digambarkan?

2. Kode Proairetik

Awal scene ini menampilkan sosok perempuan yang bersemangat dan energik, terlihat dari sikap perempuan tersebut yang berlari menuju kesebuah tempat yang didalamnya terdapat benda-benda yang tertata rapi dan terdapat sebuah simbol bertuliskan “JEWLS”. Tempat itu sendiri terlihat memiliki

pembatas pada bagian luar berupa benda transparan sehingga hanya dapat melihat bagian dalam tempat tersebut tanpa bisa menyentuhnya langsung. Sehingga perempuan tersebut hanya mampu mendekat dan menempelkan kedua tangannya kebenda tersebut sambil menunduk melihat benda yang ada dibagian bawah tempat itu. Kesan akan harapan dan keinginan sangat terpancar dari ekspresi perempuan tersebut.

Namun disisi lain perempuan tersebut terkesan menjadi sosok perempuan anggun, ini bisa dilihat dari aksesoris tas dan pakaian yang dikenakannya yakni gaun berwarna biru yang memiliki makna akan sesuatu yang bisa dipercaya, perlu untuk dilindungi, serta mewakili sosok yang bersih. Dari scene ke 6 ini, seperti yang terlihat pada gambar ke 23, 24 dan 25, mengandung sebuah makna yakni bahwsanya perempuan dengan segala keterbatasannya mampu bergerak lincah dalam beraktifitas meski dalam keadaan berpenampilan mewah sekalipun. Sehingga perempuan dengan penampilan mewah tidak lagi dipandang sebagai sosok yang berpenampilan kaku.

Sementara ke dua lelakiyang ada di belakang dengan membawa tas dan kotak yang tersusun meninggi di tangan dengan sikap berjalan mengikutinya, memberi kesan akan laki-laki yang bersedia memberikan setiap kesenangan dan kebahagiaan dalam bentuk benda bagi perempuan tersebut, serta mampu melindunginya di saat apapun. Dari adegan ini mengandung sebuah makna akan sosok laki-laki yang menjadi keinginan setiap perempuan. Laki-laki seolah memiliki tanggungjawab untuk mampu terus memberikan kesenangan dan kebahagiaan, serta mampu melindungi dan menjaga mereka.

Tata kamera yang digunakan dalam scene ini terdiri dari gerakan kamera pan-right dimana kamera menoleh ke kanan secara horizontal mengikuti gerakan

talent, dengan menggunakan sudut pandang Frog eye, jenis shot ini merupakan

sudut rekam yang rendah. Sudut pandang ini disebut juga low level shoot, menghasilkan kesan keangkuhan, keagungan, ketegaran dan kekokohan. Sudut pandang yang dilakukan adalah Medium long shot (MLS) atau Medium full shot, jenis shot ini memperlihatkan batas bawah bingkai gambar memotong bagian bawah objek, misalnya tungkai bawah subjek (terlihat pada gambar ke 23, 24 dan 25).

Sementara pada adegan ke 26 dan 27 menggunakan Over shoulder sebagai shot/gerakan kamera, ini merupakan versi close-up dari slanted shot sehingga seakan-akan objek lain di shoot dari bahu objek utama. Sedangkan sudut pandang kamera yang digunakan adalah eye level, jenis shot ini menggunakan sudut rekam yang sama tinggi dengan mata subjek/talent. Atau, letak horison relatif di tengah bidang shoot. Sering disebut dengan normal shot.

Cut menjadi proses editing dalam penyajian scene ke 6 ditandai dengan proses pemotongan gambar secara langsung tanpa adanya manipulasi gambar yang memberi makna akan kesinambungan gambar disetiap adegannya, seperti yang terlihat pada awal kemunculan scene ke 6 dan saat perpindahan adegan ke 25 menuju ke adegan gambar ke 26.

3. Kode Simbolik

Sosok yang terlihat dengan rambut berwarna kekuningan tertata rapi, berbaju putih, dengan tangan yang terlihat besar dan kekar adalah sosok laki-laki yang sedang mengalungkan sebuah benda keleher talent utama yakni perempuan. Laki-laki tersebut digambarkan sebagai sosok yang baik, ramah dan hormat. Namun dari adegan yang dilakukannya, laki-laki itu terlihat seperti pembantu ataupun pramusaji yang bertugas membantu perempuan yang hendak mendapatkan penampilan menarik dengan berbagai aksesoris, hal ini diperkuat dengan sosoknya yang hanya memperlihatkan sebagian wajah dan tangan yang sedang melingkarkan sebuah benda seperti terlihat pada gambar ke 26 dan 27.

Simbol benda yang melingkar dileher perempuan pada adegan ini adalah kalung. Sesuai kamus besar bahasa Indonesia (KKBI), barang yang berupa lingkaran atau rantai terdiri dari emas, perak, dan lain sebagainya yang dilingkarkan pada leher sebagai hiasan adalah kalung (http://orori.com/ investasi/perhiasan-perhiasan-cantik/). Boleh dibilang kalung merupakan benda ajaib. Bagaimana tidak, sebuah kalung yang melingkar di leher memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penampilan seseorang. Penggunaan kalung yang tepat akan membuat penampilan menjadi semakin menawan. Kabarnya, seseorang yang gemar mengenakan kalung merupakan sosok romantis dan sentimenal. Berdasarkan survei, kalung dianggap memiliki nilai sentimental dibanding jenis

perhiasan yang lain. Wanita yang senang mengenakan kalung merupakan sosok lembut, romantis, dan penyayang.

Mulut yang terbuka dan menampakkan gigi adalah ekspresi kebahagiaan yang sekaligus menunjukkan akan efek dari sosok laki-laki yang mengalugkan sebuah benda dilehernya. Dari adegan terkandung makna bahwa setiap perempuan akan mendapatkan segala yang ia inginkan khususnya benda-benda yang bernilai dan berharga yang dapat menambah keindahan pemakainya dari seseorang yang mengerti akan penampilan perempuan.

Lokasi yang tampak terlihat pada adegan tersebut adalah sebuah jalan yang biasa digunakan oleh para pejalan kaki yang terletak di depan sebuah tempat penjualan benda-benda berharga dengan terlihat simbol bertuliskan “JEWLS” dan benda-benda berwarna putih yang pada bagian luarnya dilapisi oleh kaca. Tempat ini seakan memberi kesan tempat istimewa yang dapat memberikan sesuatu yang bersifat positif khususnya bagi kaum perempuan. terlihat dengan sikap berlari kemudian berhenti dan menempelkan telapak tangan kekaca seperti yang ditampilkan oleh perempuan pada gambar ke 23, 24 dan 25, semakin mempertegas akan kesan tempat itu sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh perempuan.

Simbol yang bertuliskan “JEWLS” yang terlihat di adegan ini merupakan nama dari toko atau tempat tersebut. Namun jika diamati simbol JEWLS sendiri sangat berkaitan dengan kata atau nama sebuah perhiasan. Kemungkinan ini sangat dimungkinkan melihat benda-benda yang terdapat di tempat tersebut berupa perhiasan yang tersusun berwarna putih melingkar di patung-patung kecil yang ada ditempat itu, perhiasan ini juga biasa disebut JEWELRY . Perhiasan yang terbuat dari beberapa potensi alam berupa batu-batuan berharga seperti batu sapphire, amethyst, agate, dan mutiara, kebanyakan perhiasan JEWELRY berbentuk bulat dan berwarna putih. Perhiasan yang bukan emas ini sangat terkenal khususnya dikalangan masyarakat borjuis (mapan), bagaimana tidak, perhiasan ini sering digunakan sebagai perhiasan yang bernilai harga tinggi serta memiliki sertifikat ketika seseorang membelinya. Selain itu, perhiasan yang terdiri dari berbagai berbentuk ini seperti gelang, kalung, anting dan lain sebagainya ini juga tergolong perhiasaan langka, ini dikarenakan pembuatan model atau desain

sebuah perhiasan jewelry sangat terbatas sehingga tidak jarang para konglomerat dan perempuan-perempuan pecinta aksesoris perhiasan berburu perhiasan jewelry. Perhiasaan jewelry juga sering dimanfaatkan sebagai investasi keuangan, sekali lagi investasi ini mungkin hanya bisa ditemui bagi mereka yang berada pada taraf ekonomi sangat mapan. Jadi dapat dipahami perhiasaan ini barang tentu susah untuk ditemui dikalangan masyarakat ekonomi menengah kebawah seperti masyarakat umumnya di Indonesia.

Kesan akan simbol JEWLS dengan menggunakan warna kuning yang memiliki makna pengharapan, dan perhiasan berwarna putih yang memiliki makna kesucian, bersih, cermat dan steril, menggambarkan makna lokasi dan perhiasan yang ditampil pada adegan ini sebagai sebuah tempat yang mampu memenuhi kebutuhan kaum perempuan guna melengkapi penampilan dan status sosial akan keberadaan dirinya ditengah masyarakat banyak, serta sebagai loncatan akan gambaran penampilan yang semestinya didapati disetiap perempuan masa kini.

Sementara musik yang terdengar lebih besar dan cenderung cepat dibandingka musik yang terdengar kecil dari scane sebelumnya memeberi kesan semangat serta mempertegas akan setiap adegan dan ekspresi dari setiap subjek/talent pada scane ini, sebagai gambaran sesuatu yang akan didapat oleh setiap orang yang beruntung mendapatkan hadiah tersebut.

Sedangkan simbol yang terlihat pada bagian bawah scane ini berupa tulisan “Suara Konsumen Unilever 0-800-1-558000 (Bebas Pulsa)” terlihat pada gambar ke 23, 24 dan 25, serta simbol bertuliskan “021-52995299 (Pulsa Bayar)” yang terlihat pada gambar ke 26 dan 27, merupakan sebuah simbol yang berfungsi sebagai sarana bantuan dan keluhan yang apabila konsumen hendak menyampaikan kendala atau keluhan yang didapat pada produk Ice Cream

Magnum. Kesan akan simbol dengan menggunakan warna putih sebagai warna

tulisan yang memiliki makna kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril dan kematian, yang dapat disimpulkan sebagai simbol yang menuntut ketelitian dan kecermatan seseorang agar tidak terjebak ke hal-hal yang berdampak negatif.

4. Kode Kultural

Perhiasan merupakan sesuatu yang telah lama melekat pada diri perempuan. Sebuah kebahagiaan ketika seorang perempuan mendapat dan memiliki perhiasan karena dengan begitu mereka merasa lebih percaya diri ketika berada ditempat-tempat umum khususnya tempat-tempat yang bersifat formal dan mewah yang sekaligus menjadi perilaku hedonisme pada scene ini. Hedonisme perempuan terhadap perhiasan merupakan suatu bagian yang dianggap mampu menambah dan mengurangi akan kekurangan fisik yang dimiliki oleh kaum perempuan. Sebagaimana disampaikan oleh Sigmud Freud, bagaimana wanita pada saat mengawali periode phallic (falus) dengan menganggap ibunya sebagai objek cinta terbesar. Dimana pada usia ini, ketika perempuan menemukan dirinya tidak memiliki penis, ia mengalami penis envy (serupa dengan catatan historis mengenai wanita yang tidak lengkap), bagaimana anak perempuan terbelenggu akan perasaan iri, perasaan inferior, dan perasaan cemburu, mengalihkannya pada ayah sebagai objek cinta. Sehingga menghasilkan asumsi bahwa wanita mengalami represi yang lebih lemah dan krisis, dan sebagai konsekuensinya mengembangkan supereogo yang lebih lemah. Dari penjelasan tersebut dengan kaitannya perempuan pada iklan ini adalah bagaimana perempuan berusaha menjadi sosok manusia yang sempurana dengan cara menyempurnakan kekurangan fisiknya dengan nambahkan berbagai aksesoris perhiasan guna mendapat pengakuan dan kesempurnaan dari kaum lelaki (Friedman dan Schustack, 2006:13).

Budaya kebarat-baratan kembali terlihat pada adegan ini, selain penampilan yang ditunjukkan seperti postur tubuh, rambut, kulit dan lain sebagainya, pemakaian aksesoris yang menarik, unik, terlihat mewah dan langka merupakan sesuatu yang sangat di gemari dan sukai oleh orang-orang berkebangsaan barat (western). Sering sekali aksesoris berupa perhiasan seperti yang disebutkan diatas dihargai dengan nilai harga yang sangat tinggi, sehingga benda-benda tersebut sering terlihat digunakan pada acara-acara yang tergolong mewah atau glamour. Benda-benda ini seperti halnya jewelry sering dianggap sebagai perhiasan mahal dan mewah yang mampu mendeskripsikan status sosial pemiliknya yang tergolong berada pada masyarakat kelas atas. Inipula yang

sekaligus terlihat ingin diberikan dan disampakan kepada setiap orang, bahwa perhiasan mewah dan mahal merupakan sesuatu yang mampu menonjolkan akan penampilan yang menawan, menarik dan indah ketika dilihat.

Jika dilihat dari kacamata masyarakat awam perhiasan mewan, indah nan mahal hanya dapat dilihat dari sosok batu mulia yakni emas. Pada masyarakat Indonesia perhiasan sebagaimana disebutkan sebelumnya hanyalah sebatas aksesoris perhiasan ataupun kerajinan tangan masyarakat yang mempunyai kultur budaya yang sangat kuat atau lebih tepatnya bersifat kedaerahan. Penggunaan sebuah tempat dengan nama jewls yang terdengar lebih mengarah kegaya bahasa barat semakin mempertegas akan perilaku dan tindakan kebanyakan masyarakat barat yang tergolong masyarakat mapan.

5. Kode Semik

Masyarakat Indonesia juga terkenal dengan berbagai macam perhiasan, dilihat dari perbedaan budaya disetiap daerah yang ikut diiringi oleh penggunaan aksesoris perhiasan yang beragam. Namun bagi masyarakat Indonesia kini perhiasan yang langka, unik, dan mewah hanyalah sebatas kekaguman dan kecintaan terhadap nusantara inipun hanya bisa mereka dapatkan dengan harga beli yang sangat rendah, barang tentu berbeda dengan kebiasaan masyarakat barat.

Keperluan akan perhiasan mungkin bisa dikatakan juga menjadi keinginan setiap orang terutama kaum perempuan, namun perhiasan imitasi ataupun perhiasan yang berharga murah masih mendominasi kalangan perempuan pada umumnya. Sedangkan perhiasan yang dapat digunakan sebagai infestasi lebih cenderung melekat pada perhiasan berbahan baku emas, ini disebabkan masyarakat lebih menganggap hanya emas sebagai perhiasan yang sangat berharga serta dapat memberikan gambaran akan status sosial penggunanya. Meski anggapan ini telah melekat, masyarakat masih cenderung susah untuk mendapat dan memilikinya.

4.1.4.6 An Iklan T nalisid Scen Televisi Ice 28 31 ne 7 Cream Mag Gambar gnum versi besar di D 2 3 r 15 i “Undian B Dunia” 29 32 Berhadiah di Lima K 30 33 Kota

a. Analisis leksia

Terlihat seorang perempuan berjalan keluar dari sebuah tempat dengan menggunakan pakaian berwarna orange, tas dan sepasang benda yang mengalasi kakinya, sambil menuruni tangga yang telah dialasi dengan benda berwarna merah dan diiringi oleh empat orang laki-laki yang masing-masing membawa tas dan kotak berbentuk persegi ditangan. Tidak jauh dari tangga tersebut berdiri seseorang dengan menggunakan pakaian dan penutup kepala berwarna abu-abu, serta pembalut kaki berwarna hitam sambil membuka pintu dari sebuah benda berwarna hitam yang ada dibelakangnya. Perempuan itu kemudian masuk kedalam benda tersebut melalui pintu yang telah dibuka oleh seseorang sebelumnya. Pada bagian bawah adegan ini tampak terlihat simbol bertuliskan “Suara Konsumen Unilever 0-800-1-558000 (Bebas Pulsa)” dan “021-52995299 (Pulsa Bayar)”.

Kemudian perempuan itupun terlihat bergerak maju bersama benda itu. Selanjutnya perempuan itu tampak terlihat dari jendela benda berwarna hitam itu sambil memasukkan ice cream magnum kedalam mulutnya dibarengi dengan rambut seolah terbang tertiup angin. Dari adegan ini juga terlihat simbol bertuliskan “Promo berakhir 18 Maret 2012”.

Table IV. 8 Storyboard scene 7

Visual Audio CUT: LS, Perempuan berjalan keluar

dari sebuah tempat diiringi oleh empat orang laki-laki, kemudian seseorang membuka sebuah pintu dari benda yang

ada didekatnya Musik

CUT: CS, perempuan tersebut terlihat memasukkan ice cream magnum dimulutnya, sambil tertiup angin dari benda yang ia masuki tadinya.

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Bagaimana sosok perempuan digambarkan dalam adegan? Apakah tempat yang terlihat selesai dikunjungi perempuan tersebut? Bagaimanakah sosok

laki-laki digambarkan dalam adegan ini? siapakah sosok subjek/talent yang terlihat berpakaian abu-abu dan bertopi?

2. Kode Proairetik

Sikap berjalan yang di adegankan oleh talent perempuan tersebut layaknya seorang peragawati (model) yang sedang berjalan di atas catwalk (panggung peragaan busana), sebagaimana para model berjalan dengan gerakan pinggul yang terlihat jelas bergerak kekiri dan kekanan. Memakai pakaian gaun berwarna orange yang bermakna sesuatu berenergi, keseimbangan dan kehangatan, serta menggunakan alas kaki dengan tumit tinggi memberi kesan sosok perempuan yang selalu berpenampilan fashionable (modern) mengikuti perkembangan mode yang menggambarkan sosok perempuan masa kini.

Sementara keempat laki-laki yang bergerak mengikutinya dengan membawa tas dan kotak berbentuk persegi memberi kesan laki-laki yang berusah mendekati perempuan tersebut untuk memberikan sesuatu yang membuat perempuan tersebut senang. Namun jika diperhatikan dari serangkaian adegan mulai dari scene ke 2 hingga scene ke 7, keempat laki-laki tersebut sedang membawa seluruh hasil kegiatan berbelanja yang dilakoni oleh perempuan tersebut. Kesan akan laki-laki yang baik dan rela melakukan hal apapun guna memberi kesenangan dan kebahagian bagi perempuan dan cenderung seolah menjadi pembantu ataupun pesuruh semakin memperkuat kesan setiap adegan yang dilakoni oleh laki-laki di iklan yang sekaligus memberi makna laki-laki seperti diperankan oleh para talent inilah yang disukai oleh kaum perempuan pada umumnya. Makna ini pula dapat dilihat pada scene ke 7 bagaimana sikap perempuan yang bergerak berjalan bebas dengan berbagai macam benda yang telah didapatkan tanpa harus bersusah payah membawanya, sehingga menimbulkan kesan bahwasanya perempuan adalah sosok yang semestinya selalu dijaga, dibantu, serta mendapat kebahagian dan kesenangan terutama dari berbagai macam benda dan tempat-tempat mewah. Kesan serta makna yang terkandung dalam adegan ini dapat dilihat dari pengambilan gambar dengan menggunakan long shot yang memperlihatkan hampir seluruh bagian tubuh para subjek/talent (terlihat pada gambar 28, 29 dan 30).

Perempuan yang tampak terlihat dari balik jendela sebuah benda berwarna hitam yang sedang bergerak, dengan rambut hitam dan kulit putih layaknya perempuan asia pada umumnya tampak terlihat dengan ekspresi mulut terlihat memakan ice cream magnum dengan mata tertutup, alis menaik, memberi kesan adanya usaha untuk menikmati ice cream magnum dan seolah menunjukkan bahwa apa yang ia makan adalah sesuatu yang enak atau nikmat. Kemudian perempuan tersebut terlihat dengan mulut tertutup dan melebar, mata terbuka dan alis bagian kanan menaik, serta rambut yang dibiarkan terurai dan mengembang terhempas oleh angin yang disebabkan oleh benda yang bergerak kedepan yang ia naiki, meunjukkan akan ekpresi kebahagian yang seolah disimpan dari balik raut wajahnya (terlihat pada gambar 31, 32 dan 33). Namun jika diamati, kebahagiaan tersebut bukanlah berasal dari apa yang ia makan, melainkan kebahagiaan yang berasal dari keseluruhan aktifitas yang dilakukan seperti digambarkan pada keseluruhan adegan yang terlihat sebelumnya. Aktifitas dengan mendapatkan berbagai benda yang ia inginkan serta berkunjung ke tempat-tempat yang menarik, mewah dan eksotis, adalah kebahagiaan yang sesungguhnya ditunjukkan dan dirangkum dengan ekspresi perempuan tersebut seperti terlihat pada gambar ke 31, 32 dan 33. Dari ekpresi tersebut mengandung sebuah makna bahwa sepenuhnya kebahagiaan seseorang hanya didapatkan dari benda-benda yang didapat dari tempat-tempat yang eksotis, mewah, dan berharga mahal, yang menyajikan panorama dan keindahan yang tersimpan dari balik nama tempat-tempat tersebut. Adegan pada gambar 38, 39 dan 40 menggunakan pengambilan gambar close-up shot, memperlihatkan keseluruhan wajah dan memotong tepat diantara dagu dan dada subjek/talent. Sementara sudut pandang yang digunakan dalam pengambilan gambar menggunakan sudut pandang kamera frog eye,menghasilkan kesan keangkuhan, keagungan, dan kekokohan dari sosok perempuan yang terlihat dalam adegan.

3. Kode Simbolik

Bangunan atau tempat perempuan tersebut keluar, terlihat sebagai sebuah bangunan layaknya rumah yang luas dan megah, yang terdiri dari berbagai jendela kaca berkuran besar yang disetiap jendela bagian bawah didepannya tersusun

pohon cemara yang dibuat meninggi. Namun pada saat perempuan tersebut keluar diiringi oleh empat orang laki-laki dengan membawa berbagai tas dan kotak berbagai ukuran, memberi kesan bahwasanya bangunan tersebut bukanlah sebatas bangunan atau rumah yang luas dan megah, melainkan sebagai tempat berbelanja yang jika diperhatikan sudah barang tentu tempat tersebut menyajikan barang-barang yang tergolong mewah dan bernilai harga mahal. Setiap pembeli seakan disuguhi kesan layaknya seorang selebritis yang keluar diiringi para pengawal dengan karpet merah dan atap atau tenda kecil yang terdapat di tangga dan bagian atas pintu keluar. Diketahui karpet merah serta tenda berwarna merah sering digunakan dalam menyambut para artis-artis semisal artis hollywood (nama lain artis Amerika) ketika memasuki dan keluar dari sebuah tempat dalam perayaan penyerahan penghargaan bagi artis yang bergelut dibidang industri hiburan (entertainment) Amerika.

Alas kaki yang digunakan perempuan tersebut dengan bagian tumit dibuat meninggi seperti yang terlihat pada gambar ke 28, 29 dan 30 adalah sepatu stiletto. Pengguna sepatu stiletto sering diasosiasikan dengan perempuan kelas atas yang tidak perlu menggunakan banyak aktivitas, karena tingginya hak tersebut membatasi pergerakan perempuan. Stiletto adalah jenis sepatu dengan hak yang tinggi dan berujung runcing. Stiletto sering dipandang sebagai simbol subordinasi perempuan, karena dengan menggunakan sepatu tersebut, perempuan sulit melangkah, apalagi berlari. Sehingga, dengan menggunakan sepatu tersebut ia seolah-olah tidak bisa melakukan kegiatan yang berat seperti membawa berbagai macam kebutuhan akan keperluannya, oleh sebab itu ia sangat membutuhkan peran serta laki-laki dalam membantunya (Bernard, 2011:228).

Sedangkan alas kaki yang digunakan oleh empat laki-laki tersebut adalah sepatu dress shoes. Sepatu ini biasa digunakan untuk acara semiformal atau formal seperti resepsi pernikahan, kegiatan kantor, atau sekedar sebagai pelengkap penampilan. Dress shoes rata-rata mempunyai heel (hak sepatu) setinggi 1-2 cm walaupun ada juga model dengan sol rata. Jenis sepatu ini ada yang bertali dan ada pula yang tanpa tali sering disebut pantofel/slip-on. Sepatu berbahan dasar kulit hewan ini sering di banderol dengan harga fantastis dan berada pada kisaran juta-an rupiah. Sepatu yang sudah dikenal selama bertahun-tahun ini selalu

diminati dan dianggap sebagai sepatu yang mencerminkan sikap dewasa dan memiliki kepribadian yang berwibawa bagi pemakainya, serta sering juga dianggap sebagai golongan orang terpelajar. (http://fashionpria.com/tips/dress-shoes-dan-jenis-jenisnya).

Benda berwarna hitam besar yang tampak menghadap ke arah kamera merupakan sebuah mobil yang sangat mirip dengan mobil merek bentley. Ciri khas mobil ini terletak pada grill chrome besar yang terdapat dibagian depan

Dokumen terkait