• Tidak ada hasil yang ditemukan

High Level Alarm

Dalam dokumen Panduan K3LL Rev.3_2008 (Halaman 147-152)

LK3 - CHECK LIST PEMERIKSAAN K3LL SPBU

3.2.6. Aksesori Tangki

3.2.6.4. High Level Alarm

Semua tangki timbun baik spheric maupun horizontal yang dimungkinkan diisi dengan cepat harus dipasang High level Alarm. Sinyalnya harus dipasang dapat didengar baik disekitar tangki dan didalam Controll Room.

3.2.6.5. Valve (Katup)

Semua valve yang digunakan dalam sistem LPG harus tahan api dan didesain khusus untuk LPG. Katup dan kemasannya, seperti grafit, harus dipelihara dengan baik untuk efisiensi operasional dan meminimalisir kebocoran.

Gambar 3.7. Globe Valve

Semua bagian yang memiliki tekanan pada katup haruslah terbuat dari baja, besi nodular atau material sejenis. Besi tempa tidak boleh digunakan.

Koneksi valve harus dengan flange (flensa); namun, bila ukurannya 50 mm (2 in) atau kurang, koneksi dengan drat diijinkan.

Banyak tipe katup yang digunakan dalam sistem LPG. Di bawah ini didiskusikan beberapa rancangan, pengoperasian dan kegunaan tipe-tipe utama:

a. Shut-off Valve (Katup Penutup)

Katup penutup merupakan katup bola, globe atau sudut yang dioperasikan secara manual. Peralatan tersebut harus mampu kedap dari bocor ketika tekanan terjadi ke semua arah. Katup ini dikonstruksikan dari material yang cocok untuk tekanan dan temperature ekstrim.

Katup penutup haruslah dipasang dalam zat cair dan saluran uap dengan lubang aliran pada salah satu arahnya, sepraktis mungkin terhadap tangki, garis pemutus dan posisi lainnya yang mampu mendukung kontrol terhadap aliran dan tekanan positif yang cukup.

BAB

III

. OPERASI LPG III

– 20 / 112

Shutoff valves yang digunakan dalam sistem LPG harus memiliki karakter positive bubbletight shutoff. Untuk mendapatkan sifat tersebut, maka dianjurkan untuk memakai bahan seating yang elastis (resilient).

Akan tetapi material yang elastis sangat rentan terhadap kerusakan jika terjadi kebakaran. Semua katup dengan bahan seating yang elastis selain gate valve API 600/602 yang dimodifikasi, harus memenuhi persyaratan ketahanan api yang disyaratkan oleh API 607

Katup lain yang cocok digunakan adalah ball valve dan/atau butterfly-valve yang tahan api.

Ball valves dengan double-sealing dianjurkan untuk dipakai pada sistem LPG. Double sealing mempunyai sifat penutupan anti bocor ketika dikenai tekanan dari sisi manapun. Jenis ball valve yang hanya mampu menahan tekanan dari satu sisi saja tidak dianjurkan untuk dipakai

Rumah katup harus terbuat dari baja karbon tempa (forged) atau cor (cast). Gate dan globe valve harus dibuat berdasarkan standard katup API. Sebagian besar gate dan globe valve berukuran NPS 3 (NPS = nominal pipe size, inches) atau lebih besar harus dibeli dengan menyertakan bahan seating elastis (resilient) pada piringan atau gerbangnya agar didapatkan penutupan yang sangat rapat

b. Emergency Shut-off

Valve ini dihubungkan dengan sistem aman-tidaknya penutupan yang secara menyeluruh menutup katup dan menghentikan pompa atau kompresor.

c. Backflow Check Valves

Backflow check valves berperan sangat penting dalam keamanan bukaan

vessel dan perpipaan yang berfungsi untuk menjaga aliran hanya dalam satu arah saja. Semua jalur pengisian atau jalur pengembalian cairan pada vessel yang dirancang hanya untuk aliran satu arah harus dilengkapi dengan backflow check valve. Beberapa dari katup ini hanya didesain untuk pemasangan pada vessel saja, sebagian lain dapat dipasang baik pada vessel maupun perpipaan

Backflow check valveharus dipasang pada sisi keluaran dari semua pompa sentrifugal.

Semua jalur pada terminal pembongkaran yang diperuntukan sebagai penerima cairan harus dilengkapi dengan backflow check valve. Katup ini harus dipasang dengan positive shutoff valve sedekat mungkin dengan titik jangkar dan sisi proses dari titik jangkar. Backflow check valve harus dipasang pada perpipaan yang panjang yang dirancang hanya untuk satu arah dan backflow dari sejumlah besar cairan tersebut dianggap berbahaya

BAB

III

. OPERASI LPG III

– 21 / 112

Gambar 3.8. Back flow check valve

d. Excess Flow Check Valves

excess-flow valve akan menutup jika perpipaan pada sisi keluar katup ini mengalami kebocoran dengan jumlah sama atau lebih besar dari kapasitas rata-rata dari excess-flow valve. Penutupan juga dapat diakibatkan oleh kenaikan tekanan secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh pompa. Untuk membuka kembali excess-flow valve yang sudah tertutup, maka katup lain pada sisi keluar excess flow valve harus ditutup untuk menyamakan tekanan pada sisi masuk dan keluar excess flow valve.

Excess-flow valve biasanya dipilih dengan laju aliran rata-rata untuk menutup yang lebih besar sekitar 50% dari perkiraan kapasitas normalnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari chatter (membuka dan menutup dalam frekuensi yang tinggi) atau tertutup akibat adanya kenaikan tekanan yang tiba pada operasi normal akibat pembukaan control valve secara tiba-tiba.

Semua bukaan vessel untuk aliran cairan ataupun uap, baik masuk atau keluar, harus dilengkapi dengan excess-flow valve. Sambungan pressure relief valve, peralatan pengukur ketinggian, dan sambungan pengukur tekanan dikecualikan dari persyaratan ini..

Semua jalur dan selang pengisian dan pembongkaran dimana dimungkinkan terjadi aliran dalam dua arah harus dilindungi oleh excess-flow valve. Katupini dan positive shutoff valve, harus dipasang pada perpipaan sedekat

BAB

III

. OPERASI LPG III

– 22 / 112 mungkin dengan ujung selang atau cabang pengisian. Jika terjadi kebocoran pada selang atau cabang pengisian, excess-flow valve akan menutup dan memungkinkan operator untuk menutup shutoff valve secara manual

Pemasangan excess-flow valves diatur dalam NFPA 58.

Gambar 3. 9. Excess Flow Valve e. Bypass Valves

Differential pressure valve pada sistem pompa memungkinkan pompa untuk mendapatkan tekanan yang cukup tinggi untuk menghasilkan laju aliran yang diinginkan, juga untuk membatasi perbedaan tekanan antara sisi masuk dan sisi keluar pompa. Keluaran dari differential pressure valve dalam sistem pompa harus dialirkan kembali kedalam vessel dimana pompa mendapatkan suplainya. Jika tidak dapat dilakukan maka keluarannya harus dialirkan kembali ke sisi hisap pompa dengan jarak minimal 5 m (15ft) dari sisi hisap pompa

Uap akan terbentuk ketika differential valve beroperasi. Uap ini dapat mengalir kedalam pompa dan mengakibatkan ikatan uap jika keluaran katup dihubungkan terlalu dekat dengan sisi hisap pompa. Differential pressure valve juga dipasang setelah liquid meter untuk mencegah pembentukan uap yang mungkin terjadi karena tekanan pada atau sebelum meter jatuh dibawah tekanan uap fluida tersebut. Pembacaan meter akan tidak tepat jika uap melewati peralatan pengukuran ini. Katup ini juga berfungsi sebagai peralatan shutoff yang akan mencegah aliran kecuali pompa telah beroperasi.

Sebagian besar katup ini dapat menyesuaikan perbedaan tekanan yang diinginkan dengan menyesuaikan pegas dalam katup ini.

BAB

III

. OPERASI LPG III

– 23 / 112 Differential pressure bypass valve tidak akan membatasi besar tekanan yang sebenarnya; katup ini hanya membatasi perbedaan tekanan dengan sisi tekanan rendahnya.

Jenis lain dari bypass valve akan membuka ketika tekanan pompa yang ditentukan sebelumnya sudah tercapai. Jenis ini merupakan katup tekanan balik dan kurang baik jika dibandingkan dengan katup perbedaan tekanan dalam beberapa situasi. Contoh penggunaannya adalah ketika uap akan ditekan hingga menjadi cairan dalam pengisian vessel tanpa jalur pengembalian uap dan di lokasi dimana temperatur lingkungan sangat.

f. Safety Relief Valves (Katup Relief Keselamatan)

Thermal relief valves dirancang untuk pemasangan pada daerah manapun dari sistem perpipaan, atau dalam peralatan apapun, dimana cairan dapat terperangkap, terpanaskan, mengembang, dan menghasilkan tekanan yang tinggi. Contoh pada bagian pipa dengan shutoff valve di kedua sisinya, thermal relief valve harus dipasang pada bagian ini.

Gambar 3.10. Typical Types of LPG Safety Relief Valves

Katup ini diatur pada tekanan dibawah tekanan pemeriksaan pipa. Informasi untuk pengaturan tekanan katup ini dapat ditemukan pada NFPA 58. Thermal relief valve disambungkan langsung pada perpipaan dan manifold yang rentan terhadap kerusakan mekanikal, oleh karena itu lokasinya harus dipilih dengan baik dan perlindungan harus diberikan jika diperlukan.

A. External Relief Valve

B. Sump-type full internal relief valve C. Full Internal Relief Valve

D. Flush-type full internal relief valve E. Internal spring-type relief valve

BAB

III

. OPERASI LPG III

– 24 / 112 Jika sisi keluaran thermal relief valve menuju atmosfer dan dapat menimbulkan kondisi berbahaya, maka sisi keluarannya dapat dilengkapi dengan pipa dan diperpanjang hingga ke daerah yang aman, dan dihitung ukurannya sehingga daerah free vent nya tidak berkurang. Keluaran dari vent minimal harus berjarak 15m (50 ft) ata 120 kali diameter pipa venting, diambil jarak yang paling besar.

Tabel 3.8. Safety Relief Valve Piping

Gambar 3.11. Internal safety valve

Safety relief piping shall terminate as follows: 2 meters above highest adjacent structure 4 meters above highest adjacent platform

5 meters above grade

15 meters or 120 pipe diameters away from whichever is the greater

structure or platform when termination elevation not as

above 30 meters or 120 pipe

diameters away from, whichever is the greater

top of boiler flue gas stacks

Dalam dokumen Panduan K3LL Rev.3_2008 (Halaman 147-152)