II OPERASI BBM
2. Gudang Lindungan Lingkungan (LL)
2.3. OPERASI PENERIMAAN DAN PENIMBUNAN
2.3.3. PEMUATAN DAN PEMBONGKARAN BBM DENGAN MOBIL TANGKI
2.3.3.1. Umum
1. Bilamana di tempat pengisian sudah ada kendaraan, yang antri di belakangnya tidak boleh lebih dekat dari 6 m. Untuk itu supaya diberi garis pembatasan parkir yang jelas. Mesin supaya dimatikan.
2. Bila sedang melakukan pemuatan/ penurunan, mobil tangki tidak boleh ditinggalkan tanpa penjaga, dan rem supaya dipasang dengan baik, atau diganjal balok penahan.
3. Pada waktu memuat produk, terutama produk class I dan II petroleum, mesin supaya dimatikan dan hubungan listrik diputuskan. Kendaraan boleh distart setelah penutup dan kerangan ditutup dengan baik.
4. Pada waktu memuat produk, terutama produk class I dan II petroleum, mesin supaya dimatikan dan hubungan listrik diputuskan. Kendaraan boleh distart setelah penutup dan kerangan ditutup dengan baik.
5. Sambungan untuk bonding supaya dibuat sesuai dengan IP Electrical Safety Code.
6. Bilamana mobil tangki diisi dari atas, terutama produk class I dan II, termasuk switch loading, drop pipe supaya diturunkan sampai ke dasar tangki, foot valve dan kerangan-kerangan ditutup.
7. Dip rods mobil tangki supaya diikat dengan baik setelah digunakan.
2.3.3.2. Prosedur
1. Bila mobil tangki akan ganti produk yang diangkutnya, tangki atau kompartemennya supaya didrain sampai kering dari produk terdahulu. Bila melakukan pengisian dengan produk yang dapat menimbulkan uap yang mudah terbakar, termasuk switch loading, pengisian supaya dilakukan pelanpelan sampai kaki/ujung fil pipe tertutup produk.
2. Bila mobil tangki diisi dari atas, foot valve dan kerangan penurunan supaya ditutup semuanya dan hanya lobang tangki atau kompartemen yang akan diisi saja yang dibuka.
Bila pengisian dari bawah, hanya foot valve dan kerangan tangki atau kompartemen yang akan diisi saja yang dibuka, dan segera ditutup bila pengisian sudah selesai.
3. Sebelum pengisian dilakukan, supaya yakin bahwa tangki / kompartemen akan diisi dengan produk yang sesuai. Hati-hati agar tangki / kompartemen tidak sampai diisi berlebihan dari batas yang sudah ditentukan. Yakinkan bahwa tangki / kompartemen adalah kosong sebelum pengisian dilakukan. Bila ada isinya supaya dihitung jumlahnya.
4. Bila tangki/kompartemen diisi berlebihan, kelebihannya supaya dimasukkan kedalam mobil trolley atau wadah penampungan yang memadai.
5. Loading arm diangkat, selang dilepaskan dari kendaraan dan dirapihkan bebas dari kendaraan, semua bukaan ditutup dengan baik dan kuat sesudah selesai pengisian. Tangga disingkirkan ketempatnya. Dan kabel bonding dilepaskan yang terakhir.
6. Bila menurunkan muatan mobil tangki, periksa bahwa tangki penerimanya sesuai dengan produk yang akan diturunkan dan tersedia cukup ruang untuk penampungan.
7. Bila produk class III petroleum dengan tekanan udara, kendaran supaya tidak bergerak dan jangan mempermainkan tutup manhole atau fittings sampai tekanannya dibebaskan. Gumpalan produk yang menyumbat outlet supaya dilepaskan sebelum tekanan difungsikan.
Tekanan kerja udara untuk menurunkan produk supaya serendah mungkin, tidak melebihi tekanan kerja yang aman. Tangki penerima supaya diventilasikan dengan baik.
2.3.3.3. Tindakan Pengamanan (Safety Precautions)
1. Tempat penampungan produk class I dan II petroleum terbuka tidak boleh dibiarkan di daerah penurunan atau pengisian.
2. Bila terjadi tumpahan atau kebocoran, semua kegiatan Vengisian ditempat tersebut dan didekatnya supaya dihentikan segera dan foot valves yang terbuka untuk pengisian atau pembongkaran supaya ditutup. Hanya orang yang diperlukan saja yang boleh ada di daerah pengisian. Tumpahan supaya dibersihkan dengan segera.
Bila yang tumpah itu produk class I atau II petroleum, mobil yang ada di tempat dan sekitarnya tidak boleh mengoperasikan starter, tapi didorong atau ditarik. Pengisian dilanjutkan setelah dinyatakan aman oleh pengawas yang bertanggung jawab.
3. Loading dan Unloading arms, selang dan sambungan supaya diberi tanda yang jelas dengan tanda warna atau papan nama yang menunjukkan jenis produknya. 4. Unloading arms atau selang supaya ditata dengan baik setelah dipakai.
5. Bilamana terjadi kebakaran waktu kegiatan bongkar/muat sedang berlangsung, kegiatan tersebut supaya segera dihentikan dan kendaraan yang tidak terlibat supaya dilarikan ketempat yang aman.
Supply produk ke fasilitas pengisian supaya dihentikan. Brand-roll setempat supaya diberlakukan dengan segera.
2.3.3.4. Pentanahan dan Hubungan (Earthing Bonding)
1. Selalu diperlukan "Electrical Continuity" dan pentanahan untuk menangani produk class I dan II petroleum, termasuk switch loading.
2. Fasllitas pengisian dan pembongkaran mobil tangki supaya "Electrical Continous: dan ditanahkan. Kendaraan supaya disambungkan dengan baik dengan bonding ke fasilitas pengisian atau pembongkaran yang ditanahkan (earthed) sebelum kegiatan pengisian atau pembongkaran produk dimulai, dan bonding tersebut supaya tidak terlepas sampai seluruh bagian sudah selesai, semua kerangan dan tutup sudah ditutup dengan baik dan kuat. Kabel bonding tersediri tidak diperlukan di dalam pengisian atau pembongkaran yang menggunakan jenis selang "Conductive" atau "Semi Conductive" yang dilengkapi dengan "Liquid Tight Connections".
2.3.4. OPERASI TANGKI PENIMBUNAN
2.3.4.1. Umum
1. Class I petroleum biasanya ditampung di dalam "floating roof tank" atau "fixed roof tank" yang dilengkapi dengan PV. Vents. Hal ini berlaku juga untuk class II bilamana suhu udaranya tinggi (40°C keatas). Atau dapat juga disimpan di dalam tangki dengan internal folating diaphragms. Class II dan III petroleum biasanya disimpan di dalam tangki dengan open/free vents. Produk class III yang berat dapat disimpan di dalam tangki dengan fasilitas pemanasan di dalam atau di luar tangki (i.e. di Indonesia biasanya dengan mengecat tangki seluruhnya dengan warna hitam).
2. Kita anggap bahwa semua tangki dilengkapi dengan fitting sesuai standard pembuatan yang digunakan.
3. Personil yang terkait dengan pengoperasian tangki penimbunan supaya benar-benar menguasai/mengerti dengan jenis tangki yang ada di bawah tanggun-jawabnya, pengukuran dan kapasitas operasi yang aman, fittings dan sambungan-sambungannya.
4. Semua kerangan dimana produk dapat keluar/dikeluarkan dan kerangan inlet tangki-tangki yang tidak dioperasikan supaya ditutup dengan rapat dan kuat. Untuk meningkatkan keamanannya, selain disegel, supaya dirantai dan digembok, terutama bila Instalasi/Terminal Transit/Depot sudah tidak ada kegiatan. Semua kerangan supaya sering dioperasikan untuk menjamin kemudahan pengoperasiannya sewaktu diperlukan.
2.3.4.2. Tanda Produk dan Kapasitas Tangki dan Jalur Pipa
1. Untuk keperluan "Safe Operation" supaya diberikan metoda pengertan yang jelas mengenai tanda warna produk pada tangki dan jalur pipa dan data kuantitas isi tangki.
2. Setiap tangki supaya diberi nomor yang jelas.
2.3.4.3. Prosedur
1. Harus tersedia prosedur yang jelas untuk penerimaan produk kedalam tangki-tangki Instalasi/Terminal Transit/Depot. Prosedur tersebut akan berbeda-beda sehubungan dengan metoda penerimaan yang akan dipergunakan, jalur pipa cross country, kapal laut, RTW atau mobil tangki ; jumlah dan jenis produk yang akan dikirim, kecepatan pengiriman, jumlah dan kapasitas tangki kemana pengiriman tersebut akan dilakukan dan metoda pengendalian / pengawasan operasi kerangan-kerangan masuk ke tangki. Prosedur untuk pindah (change over) dan jenis produk, sebagai tambahan, pencegahan resiko pengisian tangki yang berlebihan (overfiliing), supaya menjamin penyekatan (segregation) jenis dan menghindari resiko kontaminasi produk.
2. Harus tersedia sistem komunikasi yang efisien antara semua personil yang terkait di dalam operasi, dengan ketentuan bahwa prosedur seperti yang diuraikan di dalam butir(1) di atas telah dilaksanakan secara baik, dan dengan demikian dapat mengambil tindakan dengan segera di dalam keadaan darurat.
2.3.4.4. Pengukuran Tangki dan Pengambilan Contoh
Referensi kedalaman supaya ditulis secara jelas di dekat. lubang pengukuran secara manual.
1. Lubang pengukuran manual tangki yang menampung produk class I atau II (2) petroleum supaya dibuka sejarang mungkin, sedapatnya terbatas untuk pemeriksaan inventarisasi dan pengisian tangki saja.
2. Bila tidak dalam keadaan dipakai, lobang tempat pengukuran supaya ditutup dengan rapat. Bilamana tangki dilengkapi dengan beberapa iubang pengukuran, hanya sebuah yang digunakan untuk setiap waktu.
3. Pengukuran secara manual supaya tidak dilakukan bila kondisi cuaca menunjukkan kemungkinan adanya bahaya badai listrik statik, atau bahaya lainnya seperti hujan, badai dsb.
4. Pengukuran secara manual dan pengambilan contoh supaya tidak dilakukan bilamana kegiatan pengisian tangki sedang berlangsung dengan produk class I petroleum atau produk class II dan III jenis penumpuk listrik statik yang tinggi yang dimasukkan kedalam tangki yang berisi uap minyak yang mudah terbakar, atau dimana ada kemungkinan produk classlI dan III terkontaminasi produk class I petroleum. Bila diberi anti static additive (ASA-3) di dalam konsetrasi yang disarankan, ketentuan waktu tersebut di atas dapat dikurangi.
5. Orang yang bertugas mengukur, setibanya di atas atap tangki supaya istirahat sebentar untuk bernafas sebelum melakukan pengukuran dan pengambilan contoh, supaya tidak naik bila terjadi badai listrik. Bilamana ada benda yang terjaduh ke dalam tangki supaya dilaporkan dengan segera.
6. Floating roof tank diukur dari lubang pengukuran yang terletak di puncak tangga/stairway.
7. Bila mengunakan float gauges suapay diperiksa dengan fitting yang disediakan untuk meyakinkan pelampung ada di atas permukaan produk dan bacaan yang diberikannya adalah benar. Peralatan pengukuran otomatis supaya diuji secara berkala dengan pengukuran manual.
2.3.4.5. Drainage Air Dari Tangki
1. Dasar air (water bottom) di dalam tangki menyebabkan pengkaratan bagian dalam dasar tangki dan ring bawah badan tangki. Disarankan agar tidak menggunakan dasar air, terkecuali bila dasar tangki bocor atau diperkirakan bocor, dapat dipakai sementara menunggu pembersihan dan perbaikan tangki. 2. Air yang ada di dalam tangki dapat datang dari kapal, atau jalur pipa yang
dibersihkan dengan dorongan air yang di dalam praktek tidak dibenarkan. Air tersebut supaya dibuang secepatnya setelah produk di dalam tangki mengendap. Selama pembuangan air berlangsung, operator harus selalu disiagakan, terkecuali bila dilengkapi dengan sarana pembuangan air otomatis. Setelah pembuangan air selesai, kerangan supaya ditutup dengan baik dan digembok serta sambungan pembuangan di blank mati.
3. Air yang dibuang dari tangki supaya melalui, perangkap minyak sebelum memasuki sistem drainage yang ada di luar.
2.3.4.6. Pencegahan Untuk Menghindari Muatan Statik
Untuk menghindari terjadinya muatan statik waktu mengisi tangki dengan produk class I petroleum, atau class II dan III petroleum yang menimbun muatan statik di dalam kondisi dimana mungkin terjadi udara yang mudah terbakar di dalam ruang ullage tangki yang disebabkan oleh penguapan atau terbentuknya mist (kabut) minyak yang mudah menyala, kecepatan masuk sehingga inlet tangki tertutup seluruhnya di bawah permukaan produk, dan jalur pipa bebas dari air dan udara, supaya tidak lebih dari 1 mldetik. Disamping kecepatan masuk tersebut, supaya menjamin kelancaran masuk ke dalam tangki tanpa menimbulkan gejolak (turbulence), memecahkan permukaan produk dan mengaduk (disturbing) endapan (sediment) dasar tangki.
2.3.4.7. Drainage Lapangan Tangki (Tank Endosures)
1. Air hujan dan air buangan dari tangki yang terkumpul di dalam lapangan tangki dapat di drain/dibuang dengan cara drainage gravitasi biasa. Dalam hal ini daerah di dalam lapangan tangki supaya diisolasi/dipindahkan dari sistem drainage yang ada di luar dengan kerangan yang ditempatkan disebelah luar, dibiarkan selalu tertutup, terkecuali untuk mendrain air yang selalu di bawah pengawasan.
2. Pilihan lainnya untuk mendrain lapangan tangki dengan menggunakan pompa yang dikendalikan secara manual, atau dengan siphon drain, yang melalui puncak bund wall lapangan tangki, yang dipancing (primed) dengan menggunakan pompa kecil yang dikendalikan secara manual.
3. Air di dalam lapangan tangki supaya dialirkan melalui perangkap minyak sebelum disalurkan ke sistem drainage yang ada di luar atau ke jalur perairan. Dikelilingi perangkap dapat dibuatkan by pass yang dilengkapi kerangan untuk mengalirkan air yang tidak terkontaminasi bila terjadi hujan lebat atau untuk membuang air dari penanggulangan kebakaran.
2.3.5. POMPA
2.3.5.1. Perneriksaan dan Pengujian
Sebelum pemakaian pertama dan setelah perbaikan besar, pompa tidak boleh langsung digunakan di dalam operasi, sampai kecepatan (aligment)-nya telah diperiksa, dan bila menggunakan penggerak listrik, motor dan control gear diuji untuk hubungannya (continuity), pentanahan dan tahanan insulasinya. Setelah itu supaya diperiksa secara berkala, khususnya untuk kebisingan suaranya waktu dijalankan, tanda-tanda suhu yang berlebihan, kebocoran glands dan kondisi pada umumnya. Sarana untuk menutup secara darurat supaya diuji secara berkala.
2.3.5.2. Pump Glands
Glands yang bocor di dalam pompa dapat menimbulkan bahaya, selain dapat menimbulkan kerugian/hilangnya produk yang mungkin cukup besar. Bila kebocoran terjadi pada sisi penghisapan, udara dapat masuk, dan bila hal ini terjadi pada jalur yang membawa produk class I petroleum, dapat menimbuikan campuran uap dan udara yang membahayakan.
2.3.5.3. Pump Operations
Walaupun pompa centrifugal dapat ditransfer dengan kerangan pengeluaran (delivery) tertutup, untuk mengurangi "beban start" pada motor, dan pompa positive displacement, supaya dilengkapi dengan by pass relief valve atau yang bersamaan. Pompa jangan dibiarkan jalan dengan kerangan pengeluaran tertutup. Hal ini akan membuat pengadukan dan meningkatnya suhu pompa dan produk.
2.3.6. JALUR PIPA
2.3.6.1. Umum
Penanganan produk dengan jalur pipa, apakah jalur pipa cross country, atau dengan jalur pipa dari jetty atau pelabuhan, dapat menghubungi prosedur dan disiplin tertentu sejak pihak ketiga mungkin dapat terlibat dan kesalahan mungkin dapat menimbulkan akibatnya di luar Instalasi/Terminal Transit/Depot.
2.3.6.2. Product Indentifications (Tanda Produk)
1. Supaya menggunakan sarana Indentifikasi (tanda) yang sudah ada, untuk jalur pipa dan kerangan yang menunjukkan jenis produknya. Jalur pipa supaya diberi Indentifikasi, sebaiknya disesuaikan dengan "master flows sheet" untuk Intalasi/Depot. Perhatian khusus supaya diberikan untuk mengindentifikasi titik-titik kritis pada jalur pipa, eg. Titik pengisian dan pembongkaran, tempat pengisian RTW dan mobil tangki, rumah pompa, jetty atau pelabihan, manifolds.
2. Dimana fasilitas di Instalasi/Terminal Transit/Depot hanya dipakai oleh staf suatu perusahaan saja, cukup menggunakan tanda warna saja bila digunakan oleh staf beberapa perusahaan, sebaiknya menggunakan tanda dengan nama masing-masing produk.
2.3.6.3. Jalur Pipa Multi-Produk
Jalur pipa multi-produk dapat diklasifikasikan kedalam kelompok berikut ini :
1. Satu produk yang disusul langsung dengan produk yang lainnya, memerlukan perencanaan sequence untuk pumping operations, berdasarkan pada sifat-sifat produk dan prosedur yang ditentukan untuk menangani product interfaces. Interface dapat diperkecil dengan menjaga arus pipa yang cukup tinggi hingga diambang turbulensinya dan penyebaran interfacenya minimal.
Interface material sedapatnya supaya dapat diserap seluruhnya ke dalam tangki penerima produk terdahulu atau yang menyusul kemudian, agar dengan demikian dapat menghindari "Slopping".
2. Bilamana produk dipisahkan oleh "pigs" atau "spheres", perencanaan sequence untuk pemompaan juga diperlukan, tetapi kontaminasi produk satu dengan yang lainnya adalah keci I.
3. Dimana produk dikosongkan dari jalur pipa sebelum disusul oleh produk lainnya, lihat butir (4) di bawah ini.
2.3.6.4. Pengosongan Pipa (Line Dearing)
Pengosongan pipa tidak dibenarkan untuk normal operations, dan untuk itu disarankan agar membiarkan jalur pipa seluruhnya berisi dengan produk sementara pipa tidak beroperasi. Bilamana pengosongan pipa diperlukan, ada tiga cara yang disarankan.
1. Menarik kembali, menggunakan pompa kapal atau pompa pendorong lainnya, yang hanya akan membersihkan jalur pipa yang mendatar dan menurun secara teratur ke pompa. Jalur yang akan dibersihkan dengan cara ini mempunyai pegelaran dengan penurunan sedemikian rupa dan diventilasikan pada titik tertinggi.
2. Pencucian dengan menggunakan air, sambungan masuk untuk air supaya dilengkapi dengan check valve. Tangki yang menerima produk dicuci dengan air supaya dibiarkan mengendap, kemudian airnya didrain secepat mungkin. Air di dalam tangki atau jalur pipa akan menimbulkan resiko pengkaratan yang cukup tinggi, air asin atau payau supaya tidak digunakan untuk mengosongkan pipa. Resiko selanjutnya ialah terjadinya listrik statik yang disebabkan oleh adanya butir-butir air di dalam produk. Kecepatan arus di dalam jalur pipa supaya dibatasi tidak melebihi 1 m/detik, bila pemompaan produk dilakukan setelah pengosongan pipa dengan air sampai airnya bersih dan tidak ada lagi produk yang tercampur air. Bilamana jalur pipa yang akan dibiarkan kosong untuk beberapa waktu, supaya dicuci dengan air yang dibubuhi "Inhibitor pencegah karat".
3. Pengosongan dengan menggunakan udara yang langsung dari kompresor supaya tidak digunakan untuk produk class I dan II petroleum. Udara dari penerima yang terpisah yang digunakan untuk mengosongkan jalur pipa supaya mempunyai tekanan seminim mungkin yang diperlukan untuk operations. Angin ini supaya tidak diijinkan masuk ke dalam tangki yang menampung produk class I dan II petroleum, tetapi diventilasi-kan ke udara terbuka secara aman bilamana batch produk berikutnya dipompakan. Udara dapat digunakan untuk membersihkan jalur pipa produk class III (1) petroleum bila disana tidak ada resiko terjadinya uap yang mudah terbakar, tetapi untuk jalur pipa yang penampangnya lebih besar, akan memerlukan jumlah udara bertekanan lebih banyak, kalau tidak dia hanya akan "meniup lobang yang menembus produk di dalam jalur pipa dan tidak dapat membersihkan pipa secara baik.
Jalur pipa yang dirancang untuk menggunakan "pig atau "Sphere" akan membersihkan pipa tersebut lebih efektif dengan cara menempatkannya diantara produk dan udara yang dipakai untuk membersihkan.
2.3.6.5. Kerangan
1. Kerangan supaya dijaga agar bebas dan mudah dioperasikan. Plug valve, jenis berpelumas, supaya diberi pelumas secara teratur.
2. Glands kerangan yang bocor, sama halnya dengan pompa, dapat menimbulkan bahaya.
3. Roda pegangan atau tuas kerangan, bila dilepaskan karena suatu alasan operasional, supaya mudah ditemukan, sehingga dengan demikian kerangan dapat ditutup dan dibuka, bilamana diperlukan, di dalam keadaan darurat.
2.3.7. PEMBUNGKUS (TERUTAMA DRUM)
2.3.7.1. Pembuatan
Pembuatan kemasan berupa drum dilakukan di pabrikasi yang aman dari Instalasi/Terminal Transit/Depot.
2.3.7.2. Pembersihan dan Pembebasan Gas
Dilakukan di bangunan yang ventilasinya baik atau di udara terbuka. Yang umum digunakan untuk pembersihan dan pembebasan gas drum ialah "steam".
2.3.7.3. Perbaikan
Perbaikan drum dengan pekerjaan panas tidak boleh dilakukan sebelum dibebas-gas-kan. Perbaikan seperti ini supaya dilakukan di daerah aman (non-hazardous area). Bejana bekas minyak berat dapat saja menunjukkan bebas gas waktu diuji, tapi waktu dipanaskan mengeluarkan uap yang mudah terbakar, produk harus dibersihkan dahulu.
2.3.7.4. Pengisian
1. Pengisian kemasan dengan produk class I atau II (2) supaya dilakukan di bangunan yang terpisah. Bilamana dilakukan di dalam bangunan yang juga digunakan untuk keperluan lainnya, daerah pengisian supaya dapat sekat secara menyeluruh dari bagian bangunan lainnya dalam keadaan darurat oleh penghambat api yang memadai. Kemasn dan bangunan/unit pengisian supaya dihubungkan dan unit pengisian supaya ditanahkan.
2. Mengisi kemasan dengan produk class II (1) dan III dapat dilakukan di dalam bangunan yang mana saja, terkeculai di dalam bangunan dimana terdapat sumber api yang membahayakan, tetapi bangunan supaya memenuh dause 1.6. 3. Bila terjadi tumpahan supaya diisolasi, jangan sampai menyebar ke tempat lain
dan segera bersihkan. Bila yang tumpah itu produk class I atau II (2) petroleum, semua kegiatan yang ada didekatnya supaya dihentikan dan dilanjutkan sesudah dinyatakan aman oleh pengawas dan penanggung jawab.
4. Setelah diisi, kemasan supaya dicap atau diberi label seperlunya yang menunjukkan isinya dan bila dianggap perlu, bahaya yang berkaitan.
2.3.7.5. Storage (Penimbunan)
1. Kemasan hanya ditimbun dalam bangunan atau ruangan lainnya yang khusus dibuat untuk keperluan itu. Lantai bangunan supaya berupa konstruksi yang baik, lantai dan jalur jalan menuju ketempat penyimpanan terbuka supaya bebas lubang-lubang atau bahaya lainnya dijalanan. Walkways Qalur lintasan) supaya bebas rintangan dan sebaiknya diberi membatas garis putih.
2. Sejak pembungkus diterima, apakah kosong atau berisi, dari sumber di luar Instalasi/Terminal Transit/Depot, supaya diatur perputaran penanganannya yang baik, untuk membatasi penanganan-penanganan yang tidak perlu.
3. Bila menyusun pembungkus yang berisi penuh, agar diatur sedemikian rupa supaya kebocoran yang terjadi dapat diketahui dengan segera. Pembungkus yang bocor supaya dipindahkan / dituangkan ke pembungkus yang baik.
4. Drum isi berkapasitas nominal 210 liter yang disusun berbaring supaya diberi sarana penahan gerakan/ganjal yang baik pada kedua sisinya yang tidak merusak badannya. Tingginya tidak boleh melebihi beban berat yang diijinkan untuk baris yang terbawah.
5. Drum yang disusun berdiri supaya tumpukannya stabil, dapat menggunakan pallets atau disusun secara "cross bonding" (bentuk piramida). Tingginya supaya tidak melebihi beban berat yang terbawah dan tidak membahayakan di dalam penanganannya.
6. Pembungkus lainnya supaya disusun secara rapih dan stabil. Kardus-kardus yang lebih kecil, yang tidak mempunyai kekuatan mekanik suapaya tidak ditumpuk tinggi tanpa para-para (racking).
7. Semua tumpukan supaya ditumpuk di dalam daerah yang sudah diberi pembatasan, mempunyai lorong yang cukup lebar untuk kegiatan sehari-hari dan merupakan pemisah bila terjadi kebakaran. Harus ada jalur pemisah antara tumpukan dengan dinding bangunan, baik diluar maupun di dalam.
8. Kemasan-kemasan kosong dapat disusun sesuai dengan kemudahan operasional. Pembungkus bekas penampung produk minyak supaya diperlakukan sebagai berpotensial bahaya kebakaran dan supaya diperhatikan pencegahan keselamatan yang diperlukan.
9. Pembungkus kosong yang dibuang supaya diberihkan dan dibebasgaskan, terkecuali bila diserahkan kepada orang yang mengerti, dan kondisinya diberitahukan.
2.3.7.6. Penanganan (Handling)
1. Untuk menghindari kerugian dan kecelakaan pada pekerja yang terlibat dan orang-orang yang ada disekitarnya, penanganan pembungkus supaya dilakukan