• Tidak ada hasil yang ditemukan

dari Allah sering kali berbeda dengan hikmat duniawi. Tujuan Pelajaran

1. Menyadari bahwa ada

dua macam hikmat, yaitu hikmat duniawi dan hikmat rohani.

2. Menyadari fakta bahwa

ada beberapa hal yang mutlak dan tidak berkaitan sama sekali dengan perkataan dunia.

3. Dapat mengenal dan

membedakan nasihat duniawi dan rohani. Ayat Hafalan

“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.” (Ams. 9:10)

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yes. 55:8-9). Inilah firman Allah dari sejak dahulu kala dan hari ini, firman Allah tetap merupakan Kebenaran yang mutlak. Banyak manusia beranggapan bahwa kita telah menggantikan cara-cara sederhana dari nenek moyang kita. Hal apapun mengenai alam semesta yang manusia temukan merupakan bagian kecil dari apa yang Allah telah ciptakan dan jadikan sejak dahulu kala.

Lihatlah sekitar pada masyarakat hari ini, kita melihat banyak kehancuran yang terjadi disebabkan oleh hikmat duniawi. Perpecahan rumah tangga, jiwa-jiwa yang tertekan, pandangan yang keliru merupakan sekian dari banyaknya dampak hikmat duniawi.

Sebagai anak-anak Allah, kita harus mempunyai sudut pandang rohani akan kemewahan duniawi untuk melihat bahwa inilah generasi yang bengkok dan yang jahat, di mana kita hidup di dalamnya. Kita tidak seharusnya mengikuti jalan-jalan duniawi, tetapi bersandarlah pada hikmat rohani yang berasal dari atas, dari Allah.

Hikmat Duniawi dan

Hikmat Rohani

Dunia di mana kita tinggal pada hari ini sering membicarakan perihal ketepatgunaan, cara dan prinsip yang digunakan atau yang serupa itu. Dalam pelayanan kita di dunia yang tidak berhubungan dengan soal-soal agama, kita diharuskan untuk menunjukkan kemam-puan yang terbaik. Besar kemungkinan kita pun dapat terbawa arus dunia dalam mengerjakan pelayanan kita itu. Dan secara tidak sadar, kita akan benar-benar tidak lagi bersandar pada kuasa Allah. Sebaliknya, hanya mengerjakan pekerjaan kudus-Nya dengan mengan-dalkan kekuatan manusia.

Dalam pelayanan kita sebagai guru Pendidikan Agama, fenomena ini sering kali dapat terjadi. Kita menghabiskan banyak usaha untuk meningkatkan kemampuan mengajar kita, menggunakan berbagai aktivitas yang baru untuk pelajaran atau rencana kerja untuk mengatasi suatu permasalahan. Sekalipun semuanya itu baik, kita harus waspada akan kenyataan bahwa penyerahan diri kita pada kuasa Allah mulai tergantikan secara perlahan dengan hikmat duniawi.

Pendidikan Agama merupakan salah satu bentuk dari pekerjaan kudus. Murid-murid adalah kawanan domba Allah, yang Ia telah percayakan kepada kita. Kita seharusnya berjaga-jaga untuk tidak melupakan apa yang kita telah tanami dan sirami, karena Allahlah yang memberikan pertumbuhan. Kita harus senantiasa bersandar pada kuasa Allah dan bukannya pada diri sendiri dalam melakukan segala sesuatu.

Alkitab

Makanan

Rohani

untuk

Renungan

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Hikmat merupakan sesuatu hal yang murid-murid tidak pernah diberikan kesempatan untuk memikirkannya secara serius. Menjadi suatu gagasan yang tidak jelas atau mungkin menjadi sesuatu yang sulit, bila kita berusaha untuk mengartikan dan menjelaskannya. Akan lebih mudah, bila kita dapat mewujudkan hikmat dengan menghadirkannya ke dalam berbagai situasi yang berhubungan dengan mereka.

Dunia yang kita tinggali pada hari ini mungkin tidak memerlukan hikmat. Tetapi ada banyak cara untuk mengatasi permasalahan, murid-murid hendak-nya dapat menyusun semua cara untuk itu. Sayanghendak-nya, tidak dapat dielakkan bahwa apa yang mereka hadapi merupakan gagasan yang sering kali bertentangan

“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik

menyatakan perbuatannya oleh

hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.”

Tanyakan pertanyaan serius ini kepada murid-murid: Hal terpenting apakah yang kita seharusnya dapatkan di dalam hidup ini? (Murid-murid akan menyebutkan berbagai macam jawaban, tetapi pastikan untuk mengatakan dan menjelaskan kepada mereka bahwa keselamatan merupakan hal yang terpenting dari semua jawaban yang ada.) Kita harus memastikan keselamatan bagi diri kita masing-masing dan bagi orang-orang yang kita kasihi.

Dunia yang kita tinggali memuat begitu banyak rintangan bagi keselamatan kita. Ada begitu banyak keputusan dan pilihan di dalam hidup, yang bila mana keliru dalam menerapkannya, dapat berdampak secara langsung ataupun tidak langsung terhadap jalan hidup kita bersama Allah. Kita mutlak perlu memiliki hikmat dari Allah untuk menjalani suatu hidup yang berkenan di hadapan-Nya.

Hari ini, kita akan belajar mengenai topik hikmat – apakah hikmat itu, mengapa hikmat itu penting, bagaimana hikmat itu begitu berguna bagi kita.

Persiapkan

Hati

Murid

dengan pengajaran Alkitab. Inilah sebabnya kita perlu membuat mereka melihat perbedaan antara pengajaran Alkitab dan hikmat duniawi. Kita perlu menanamkan ke dalam diri murid-murid keinginan untuk mematuhi pengajaran Alkitab melebihi dari apa yang dunia beritahukan untuk mereka lakukan.

Lembar Kerja # 1

Katakan ini kepada murid-murid: Apakah hikmat itu? Apakah ada perbedaan antara hikmat duniawi dan hikmat rohani? (Berilah tanggapan positif kepada jawaban murid-murid.) Hari ini, umat manusia di dunia ini mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai apa itu hikmat. Tetapi semua pemahaman itu bukanlah hikmat yang berasal dari Allah, yang dapat memimpin kita kepada keselamatan. Marilah kita sekarang melihat ke dalam Alkitab untuk menemukan pemahaman hikmat yang sebenarnya.

Hikmat adalah... Ams. 9:10 – “Permulaan

hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.”

Pemahaman

Alkitab

Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid

untuk melihat pada Lembar Kerja Murid.

Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia

bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.

Apakah maksudnya ‘takut akan Tuhan’ itu? Apakah berarti kita merasa takut kepada Tuhan?

(Bukan, takut akan Tuhan berarti menyembah Tuhan dan menjalankan semua perintah-Nya.)

Alkitab mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Orang-orang yang tidak mengenal Allah akan mengatakan apakah tentang hikmat? (Hikmat adalah berperilaku baik di

sekolah dan di masyarakat, mampu menghasilkan uang yang banyak, diakui oleh banyak orang sebagai seorang yang pandai.)

Ams. 8:11 – “Karena hikmat lebih berharga daripada perak dan pengetahuan lebih daripada emas pilihan.”

Mengapa hikmat rohani itu lebih berharga daripada perak dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun? (Karena hikmat rohani akan

menolong kita menjadi berkenan di hadapan Allah dan melangkah di jalan keselamatan.)

Ams. 2:6 – “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”

Dari ayat ini, cara terbaik apakah untuk memperoleh hikmat rohani? (Membaca Alkitab)

Selain membaca Alkitab, cara lain apakah agar kita dapat menerima firman Allah?

(Mendengarkan khotbah, mengikuti Pemahaman Alkitab, seminar-seminar rohani di gereja, bergaul dan berbagi dengan saudara-saudari di dalam Kristus.)

32

Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani p e l a r aj a n

9

Lembar Kerja # 1 Pemahaman Alkitab

Apakah hikmat itu? Apakah ada perbedaan antara hikmat duniawi dan hikmat rohani?

Marilah kita sekarang melihat ke dalam Alkitab untuk temukan pemahaman hikmat yang sebenarnya.

Hikmat adalah... Ams. 9:10 –

“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan

dan mengenal Yang Maha kudus adalah pengertian.”

Apakah maksudnya ‘takut akan Tuhan’ itu? Apakah berarti kita merasa takut kepada Tuhan? ___________________________ ___________________________ Alkitab mengatakan bahwa permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Orang-orang yang tidak mengenal Allah akan mengatakan apakah tentang hikmat? ___________________________ ___________________________

Ams. 8:11 – “Karena hikmat lebih berharga daripada perak dan pengetahuan lebih daripada emas pilihan.”

Mengapa hikmat rohani itu lebih ber-harga daripada perak dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun? __________________________________

Ams. 2:6 – “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”

Dari ayat ini, cara terbaik apakah untuk memperoleh hikmat rohani? __________________________________ Selain membaca Alkitab, cara lain apakah agar kita dapat menerima firman Allah? __________________________________ u u u u

Lembar Kerja # 2

Marilah kita menuju 2 Tim 3:16-17. Apakah yang dikatakan mengenai peranan firman Allah di dalam hidup kita? (Untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.)

Alkitab merupakan petunjuk terbaik untuk memimpin kita kepada suatu hidup yang saleh. Marilah kita melihat beberapa perkataan hikmat dari Alkitab mengenai cara menjalani hidup kita.

Mengenai perkataan kita

Ams. 10:19 – “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.”

Mengenai perencanaan masa depan kita

Ams. 16:9 – “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.”

Mengenai bekerja keras

Ams. 20:4 – “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.”

Mengenai berteman

Ams. 18:24 – “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.”

Ayat-ayat yang kita telah lihat diambil dari kitab Amsal, salah satu kitab hikmat yang terdapat di dalam Alkitab. Tiga kitab hikmat lainnya adalah kitab Ayub, kitab Mazmur dan kitab Pengkhotbah. Sekarang, pikirkan paling sedikit satu ayat Alkitab yang kalian ketahui dapat memberikan nasihat positif mengenai bagaimana menjalankan hidup kita. Tulislah ayat itu di tempat yang tersedia dan bagikan ayat itu pula kepada murid lainnya. “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” (Ams. 16:9)

Lembar Kerja # 3

Banyak hal yang dunia beritahukan kepada kita tampaknya masuk akal. Bagaimanapun, bila kita membandingkan mengenai apa yang benar atau yang masuk akal di dunia ini dengan apa yang Alkitab katakan, kita akan mendapatkan banyak ketidak-sesuian. Oleh karena itu, kita harus tekun untuk mengetahui firman Allah dengan baik, sehingga tidak disesatkan oleh cara-cara duniawi.

Dunia berpandangan: “Kamu memerlukan semua

waktumu untuk mempelajari pelajaran-pelajaran di sekolah. Akhir minggu adalah saat terbaik untuk mempelajari pelajaran-pelajaranmu, sehingga dapat menggunakan hari Sabtu dan hari Minggu bagi pelajaran-pelajaranmu!”

Alkitab berpandangan: Yes. 58:13-14

Dunia berpandangan: “Apakah yang diketahui oleh

genarasi terdahulu? Pandangan orangtua kita benar-benar tidak modern. Kita beranggapan bahwa gagasan dan trend yang terbaru adalah keren. Lupakan tentang apa yang ayah dan ibu telah katakan!”

Alkitab berpandangan: Ef. 6:1-2; Kol. 3:20

33

Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani p la a an e j r

9

Lembar Kerja # 2 Pemahaman Alkitab

Marilah kita menuju 2 Tim 3:16-17. Apakah yang dikatakan mengenai peranan firman Allah di dalam hidup kita?

___________________________ ___________________________ ___________________________ ___________________________

Alkitab merupakan petunjuk terbaik untuk memimpin kita kepada suatu hidup yang saleh. Marilah kita melihat beberapa perkataan hikmat dari Alkitab mengenai cara menjalani hidup kita.

Mengenai perkataan kita Ams. 10:19 –

Mengenai perencanaan masa depan kita Ams. 16:9 – Mengenai bekerja keras Ams. 20:4 – Mengenai berteman Ams. 18:24 – ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________ ______________

Sekarang, pikirkan paling sedikit satu ayat Alkitab yang kalian ketahui dapat memberikan nasihat positif mengenai bagaimana menjalankan hidup kita. Tulislah ayat itu di tempat yang tersedia dan bagikan ayat itu pula kepada murid lainnya. __________________________________ __________________________________ __________________________________ __________________________________

Aplikasi

Kehidupan

“Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai,

maka tidak ada apa-apa.” (Ams. 20:4)

Dunia berpandangan: “Apakah maksudnya kamu

mempersembahkan uang kepada Allah? Apakah Allah dapat meneriman uang? Apa yang saya miliki diperoleh dengan kerja keras, lalu mengapa saya harus memberikan persembahan kepada Allah?”

Alkitab berpandangan: Hag. 3:10

Dunia berpandangan: “Mengapa kamu habiskan

begitu banyak waktu pada aktivitas keagamaan? Mengapa pergi ke gereja lagi dan lagi, bukanlah cukup datang satu kali kebaktian dalam seminggu? Apakah kamu tidak mempunyai banyak pekerjaan sekolah? Apakah kamu tidak memerlukan beberapa aktivitas yang menyenangkan? Lebih baik, pergi bersama dengan teman-teman daripada ke gereja, maka mereka dapat memberikanmu lebih banyak hal yang menyenangkan!”

Alkitab berpandangan: Ibr. 10:25; 2 Tim. 2:22

Skenario Singkat dan Jenaka

Suatu persoalan diselesaikan dengan: Hikmat rohani dan hikmat duniawi.

Petunjuk:

1. Tergantung dari luasnya ruang kelas, bagilah murid-murid ke dalam 3 kelompok atau lebih. 2. Biarkan murid-murid menuliskan skenario singkat

yang para remaja biasa hadapi dengan beberapa

“Ada teman yang mendatangkan

kecelakaan, tetapi ada juga

sahabat yang lebih karib daripada

seorang saudara.” (Ams. 18:24)

34

Hikmat Duniawi dan Hikmat Rohani r p e la ja a n

9

Lembar Kerja # 3 Aplikasi Kehidupan

Banyak hal yang dunia beritahukan kepada kita tampaknya masuk akal. Bagaimanapun, bila kita membandingkan mengenai apa yang benar atau yang masuk akal di dunia ini dengan apa yang Alkitab katakan, kita akan mendapatkan banyak ketidak-sesuian. Oleh karena itu, kita harus tekun untuk mengetahui firman Allah dengan baik, sehingga tidak disesatkan oleh cara-cara duniawi. Dunia berpandangan: “Kamu

memerlukan semua waktumu untuk mempelajari pelajaran-pelajaran di sekolah. Akhir minggu adalah saat terbaik untuk pelajari pelajaran-pelajaranmu, sehingga dapat menggunakan hari Sabtu dan hari Minggu bagi pelajaran-pelajaranmu!”

Dunia berpandangan: “Apakah

yang diketahui oleh genarasi terdahulu? Pandangan orangtua kita benar-benar tidak modern. Kita beranggapan bahwa gagasan dan trend yang terbaru adalah keren. Lupakan tentang apa yang ayah dan ibu telah katakan!”

Dunia berpandangan: “Apakah

maksudnya kamu mempersem-bahkan uang kepada Allah? Apakah Allah dapat meneriman uang? Apa yang saya miliki diperoleh dengan kerja keras, lalu mengapa saya harus memberikan persembahan kepada Allah?”

Dunia berpandangan:“Mengapa kamu habiskan begitu banyak waktu pada aktivitas keagamaan? Mengapa pergi ke gereja lagi dan lagi, bukanlah cukup satu kali datang kebaktian dalam seminggu? Apakah kamu tidak mempunyai banyak pekerjaan seko-lah? Apakah kamu tidak memerlukan beberapa aktivitas yang menyenang-kan? Lebih baik, pergi bersama dengan teman-teman daripada ke gereja, maka mereka dapat memberi-kanmu lebih banyak hal yang menyenangkan!”

Alkitab berpandangan: Yes. 58:13-14 _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ Alkitab berpandangan: Ef. 6:1-2;

Kol. 3:20

______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ Alkitab berpandangan: Hag. 3:10 _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ Alkitab berpandangan: Ibr. 10:25;

2 Tim. 2:22 _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________

u

u

u

u

u

u

u

u

Aktivitas

macam persoalannya. Dalam skenario singkat ini, libatkan suatu karakter yang akan menawarkan beberapa nasihat duniawi dan lainnya akan menawarkan beberapa nasihat rohani dari Alkitab. 3. Biarkan murid-murid menunjukkan skenario

singkat ini kepada murid lainnya.

(Skenario ini seharusnya singkat, tidak lebih daripada lima menit lamanya.)

Sebagai sebuah kesimpulan, marilah kita membaca tiga ayat dari kitab Pengkhotbah, salah satu hikmat lainnya di Alkitab – Pkh. 12:1,13-14.

“Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya! Akhir kata dari segala yang didengar ialah: Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.”

Kesimpulan

Evaluasi

Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 9 – 11

pelajaran

10

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Yak. 4:1-3; Kis. 8-14-24; Mat. 8:5-13

Kebenaran Alkitab

Memahami bahwa Allah akan berkenan terhadap doa kita, apabila kita berdoa dengan hati yang tulus dan motivasi yang benar.

Tujuan Pelajaran

1. Memahami bahwa tidak semua permohonan doa akan dikabulkan oleh Allah.

2. Mengetahui beberapa hal positif yang

seharusnya kita doakan.

Ayat Hafalan

“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,

sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”

(Yak. 4:3)

Dalam Why. 5:8, Rasul Yohanes melihat suatu penglihatan tentang empat makhluk hidup, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan – itulah doa orang-orang kudus. Kita tahu bahwa dalam Perjanjian Lama, para iman harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dua kali sehari untuk membakar korban bakaran di hadapan Allah (Kel. 30:7-8). Hari ini, sebagai umat percaya, kita tidak perlu lagi membawa korban bakaran, tetapi mempersembahkan doa-doa kita kepada Allah.

Bahan-bahan untuk membuat korban bakaran, yaitu macam dan ukurannya, hanya dikhususkan untuk membuat persembahan yang dibakar di dalam Kemah Pertemuan. Korban bakaran ini ditentukan oleh Allah. Tidak seorangpun diperkenankan untuk membuat korban bakaran semacam itu bagi dirinya sendiri dengan maksud untuk menghirupnya (Kel. 30:34-38). Persem-bahan ini dikhususkan hanya kepada Allah. Dengan cara yang serupa pada hari ini, doa-doa kita harus dipersiapkan dan dikuduskan kepada Allah. Kita seharusnya jangan pernah beranggapan bahwa Allah akan menerima semua doa kita. Bila permohonan kita didasari oleh motivasi yang keliru, Allah tidak akan berkenan. Karena Ia mengatakan: “Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku” (Im. 10:3).

Motivasi Doa