• Tidak ada hasil yang ditemukan

sebagai teladan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengintrospeksi diri dan memastikan bahwa kita adalah contoh yang baik mengenai perhambaan.

Dengan melanjutkan aktivitas ini merupakan suatu jalan yang baik untuk menunjukkan murid-murid, di mana mereka dapat melayani (di gereja, di rumah, di sekolah atau di mana saja) dan bagaimana mereka melayani (dengan membersihkan, memberi perhatian kepada saudara-saudari seiman, membantu teman-teman di kelas dan lain sebagainya).

Katakan ini kepada murid-murid: Apakah maksud dari kata ‘hamba’ yang timbul di dalam pikiran kalian? Tuliskan sedikitnya tiga hal yang dimaksudkan dan bagikan itu agar kita dapat mencatatkannya di papan tulis.

Dalam pelajaran hari ini, kita akan melihat apa yang Allah telah katakan mengenai menjadi seorang hamba. Dalam Mat. 20:21-28, Yohanes dan Yakobus, beserta ibu mereka, menghampiri Yesus Kristus. Ibu mereka meminta agar Tuhan Yesus mengizinkan kedua anaknya untuk duduk di sebelah kanan dan kiri-Nya untuk bersama-sama memerintah dengan Tuhan Yesus di dalam kerajaan-Nya. Permintaan ini menyatakan bahwa mereka lebih tertarik memerintah orang banyak daripada melayaninya. Yesus Kristus menegaskan bahwa untuk menjadi yang terbesar, ia

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Pemahaman

Alkitab

Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid

untuk melihat pada Lembar Kerja Murid.

Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia

bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.

Kita sekarang akan membandingkan pan-dangan kalian dengan Alkitab mengenai perhambaan dengan melihat kehidupan Yesus Kristus secara rinci. Kita pun akan melihat contoh lainnya dari mereka yang melayani Allah dan sesama. Marilah kita teladani jejak mereka.

Lembar Kerja # 1

Marilah kita lihat kepada Alkitab. Bacalah Flp. 2:5-7 – “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.”

Dapatkah kalian mengingat beberapa kejadian di dalam kehidupan Tuhan Yesus, di mana Ia menunjukkan diri-Nya sebagai hamba terhadap semua orang? (Murid-murid dapat menanggapinya secara bebas dan Anda seharusnya memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap tanggapan mereka itu.) Marilah kita membaca mengenai beberapa kejadian di dalam kehidupan Tuhan Yesus untuk melihat bagaimana Ia menunjukkan diri-Nya sebagai salah seorang yang melayani sesama, tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka.

Perbuatan Tuhan Yesus Kristus

Mat. 15:30-38 (menyembuhkan yang lumpuh, yang

buta, yang bisu dan masih banyak yang lain dan memberi mereka makan pula)

Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (belas kasih, peduli terhadap kebutuhan jasmani mereka)

Mrk. 1:40-42 (menyembuhkan yang kusta, yang

menderita pengucilan dari masyarakat setempat karena penyakitnya)

Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (mengumpulkan mereka yang tertolak, memahami penderitaan dari seseorang yang terkena kusta)

Luk. 19:1-9 (menerima Zakheus yang dibenci oleh

setiap orang, karena ia adalah seorang pemungut cukai)

Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (menerima seorang yang dikucilkan dari masyarakat setempat dengan menunjukkan pengampunan dan kemurahan-Nya, memahami kesepian diri Zakheus)

Yoh. 4:1-10 (memberitakan Injil kepada perempuan

Samaria, yang hampir terkucilkan dari masyarakat orang Yahudi)

Macam perbuatan apakah yang Tuhan tunjukkan? (melihat kebutuhan perempuan ini demi keselamatan dirinya dengan berbicara dengannya, sekalipun orang Yahudi dan orang Samaria tidak berkomunikasi seorang dengan yang lainnya)

Kesimpulan:

Yesus Kristus tidak memandang kedudukan-Nya sebagai Allah. Ia banyak menderita dan bekerja keras untuk memberitakan Injil dan menolong mereka yang memerlukan penyembuhan dan keselamatan dari pada-Nya. Ia tidak memandang kesalahan-kesalahan dari mereka yang Ia tolongi dan selamatkan. Yang menjadi persoalan bagi-Nya adalah kebutuhan mereka. Inilah kasih yang sejati, yang melayani semua orang. 5 Sukacita dalam Melayani Sesama l pe a ja ra n

2

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 1

Marilah kita membaca mengenai beberapa kejadian di dalam kehidupan Tuhan Yesus untuk melihat bagaimana Ia menunjukkan diri-Nya sebagai salah seorang yang melayani sesama, tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka.

t Ma . 15:30-38 19 Luk. :1-9 r . 1 -42 M k :40 Yoh. 4:1-10

Yesus Kristus tidak memandang kedudukan-Nya sebagai Allah. Ia banyak menderita dan bekerja keras untuk memberitakan Injil dan menolong mereka yang memerlukan penyem-buhan dan keselamatan dari pada-Nya. Ia tidak memandang kesalahan-kesalahan dari mereka yang Ia tolongi dan selamatkan. Yang menjadi persoalan bagi-Nya adalah kebutuhan mereka. Inilah kasih yang sejati, yang melaya-ni semua orang.

Lembar Kerja # 2

Contoh Pelayanan yang Ditunjukkan oleh Para Pekerja Allah

Dalam Flp. 2, ada dua nama yang disebutkan. Mereka adalah orang-orang yang melayani Paulus dalam pelayanan pemberitaan Injil. Apakah kalian mengetahui siapa mereka itu? (Timotius dan Epafroditus)

Kita sekarang akan melihat apa yang mereka lakukan dan temukanlah kaitannya dengan diri kalian hari ini dalam pelayanan kalian kepada sesama.

(Catatan kepada guru: Untuk latihan ini, Anda harus membimbing murid-murid lebih dekat lagi. Kata-kata dalam tanda kurung adalah beberapa saran. Anda boleh menambahkan lebih rinci daripada yang mereka harapkan.)

Bagaimana Timotius melayani sesama?

Bacalah Flp. 2:20 – sungguh-sungguh memperhatikan

jemaat

Bagaimana saya dapat lakukan hal yang sama pada hari ini? Apakah maksudnya sungguh-sungguh memperhatikan jemaat? (menjadi teman mereka,

terutama yang tidak pandai bergaul dan yang tidak mempunyai banyak teman di gereja. Kita hanya dapat mengetahui kebutuhan sesama, bila menjadi teman mereka, mencoba yang terbaik untuk membantu mereka dalam apapun yang mereka butuhkan, seperti kebutuhan jasmani, membantu pekerjaan sekolah, mendoakan mereka dengan sungguh-sungguh.)

Bacalah Flp. 2:2 – melayani Paulus dalam

pemberitaan Injil

Bagaimana saya dapat lakukan hal yang sama pada hari ini? Apakah maksudnya melayani bersama dengan seorang pendeta dalam pemberitaan Injil?

(melengkapi pelayanan pendeta dengan memberita-kan Injil kapanpun kalian sempat, membawa para simpatisan saat Kebaktian Pengabaran Injil diselenggarakan, membantu mereka membukakan Alkitab selama kebaktian, membawa mereka hadir pada kebaktian umum, memotivasi mereka dalam iman, menjawab pertanyaan mereka perihal kepercayaan dasar bila kalian mengetahuinya dan bila tidak, dapat membawa mereka kepada guru kalian.)

(Sebagai murid-murid Yesus, kita seharusnya makin menghargai kasih Allah kepada kita.)

Bagaimana Epafroditus melayani Paulus? Bacalah Flp. 2:25 – melayani keperluan Paulus Bagaimana saya dapat lakukan hal yang sama pada hari ini? Apakah maksudnya melayani keperluan seorang pendeta? (bila pendeta tinggal di gereja

setempat untuk memimpin suatu Kebaktian Kebangunan Rohani, pastikan bahwa kita jangan mengganggunya saat ia beristirahat, bantulah anggota keluarganya saat ia sedang melayani Allah.)

Lembar Kerja # 3

Kalian telah mempelajari beberapa tokoh di Alkitab yang melayani sesama. Sekarang, tanyakan kepada diri kalian sendiri: Kepada siapakah saya dapat melayani? Bagaimana cara atau di manakah tempat saya dapat melayani sesama? Tulislah di tempat yang tersedia. (Murid-murid perlu menanggapi dan berbagi mengenai apa yang mereka telah tuliskan.)

Saya (guru) berbuat sesuatu untuk berbagi dengan kalian semua pula. Ada beberapa kesaksian yang baik dari orang-orang yang telah memahami kasih Tuhan Yesus dan telah menunjukkan contoh yang luar biasa mengenai apa maksudnya melayani sesama itu. Marilah kita membaca kesaksian-kesaksian ini bersama:

(Kiranya kita semua belajar seperti Yesus,

bersedia bertahan dalam penderitaan dan menyebarkan kehidupan pelayanan kepada sesama di sekitar kita.) 6 Sukacita dalam Melayani Sesama e aa p la jr n

2

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 2 Ba a m na Ti otis melay n g i a mu a i se a as m ? Ba a a p. 2 0.c l h Fl :2 Baga mi ana s ya da a lak a p t ukan h l y ng s m aa a a a p da h ri na i i? A a ah a sudn ap km k y sung uh-g s ngugu m m eh e p rha k n jemaati a t? a a m n os m l y B g i a a Tim tiu e a ani

e a a s s m ? a a p B c lah Fl . 2:2. a na sa da l kn B gaima ay ap t a uka h l y n s ma a g a a p da ha a iri in ? A ah aud ae p ka m ksnya melay ni b r-sama p ne de a a ta d l m pemb ritaae n I i ?nj l a a m n s m l y B g i a a Timotiu e a ani e s sama? a . B calah Flp. 2:25 a n a d l kn B gaima a say apat a uka l y s a a i ha ang ama p da hri in ?

hau a Apaka m ks dnya melayni keper uan en e a?l pd t ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________

Aplikasi

Kehidupan

Kesaksian # 1

Ada seorang saudari yang berusia 40 tahun. Saat ia masih muda, ibunya sakit parah dan perlu seseorang yang senantiasa memelihara ibunya. Sekalipun ia bukan satu-satunya anak di dalam keluarga itu, tetapi ia adalah satu-satunya anak yang tidak menikah kemudian. Ia memutuskan untuk mengambil tanggung jawab yang berat ini. Bertahun-tahun lamanya, ia tidak memikirkan pernikahan ataupun karirnya. Ia bersedia memelihara ibunya hingga meninggal. Sekarang, ia masih seorang diri. Ia tidak pernah berbicara banyak mengenai dirinya. Di gereja, ia tidak menonjolkan dirinya. Tetapi, satu hal bahwa ia membuat beberapa jemaat menjadi terharu terhadap dirinya. Setiap hari Sabat, sebelum kebaktian mulai, ia membersihkan lantai dan semua anak tangga di gereja. Ini pekerjaan yang sungguh melelahkan. Gereja di mana ia menghadiri kebaktian merupakan suatu bangunan yang besar. Ada empat tingkat. Ia tidak hanya membersihkan lantai gereja, ia pun mengambil kain lap untuk membersihkan pegangan tangga. Ia telah melakukan hal ini beberapa tahun lamanya.

Kesaksian # 2

Ada seorang saudari yang ingin memotivasi seorang simpatisan untuk sering datang kebaktian. Simpatisan ini adalah seorang murid yang bukan berasal dari anggota gereja. Sepertinya lokasi gereja begitu jauh dari rumahnya, tidak ada jalan baginya untuk dapat bergabung pada kebaktian malam. Tetapi saudari ini menawarkan untuk mengantarnya pulang setiap kali kebaktian usai. Dengan cara ini, ia dapat pulang ke rumah lebih awal daripada bila naik kendaraan umum. Bertahun-tahun ia melakukan hal ini. Setelah beberapa tahun kemudian, simpatisan ini telah menjadi dewasa, ia dibaptis dan menjadi seorang saudari yang banyak membantu pekerjaan gereja. Ia senantiasa merasa bahwa imannya diteguhkan dari kebaktian malam yang telah dihadirinya saat masih menjadi simpatisan. Kebiasaan baik menghadiri kebaktian dan turut serta dalam pekerjaan gerejapun ditanamkan sejak dini. Bantuan dari saudari ini begitu nyata dalam kehidupan imannya. Sekarang, lebih daripada sepuluh tahun kemudian, ia masih berterima kasih kepada saudari yang dahulu telah mengajaknya ke gereja.

“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan

saling mendahului dalam memberi hormat.”

Kesaksian # 3

Suatu kali, ada seorang saudari yang berada dalam kesulitan keuangan. Ayahnya berbuat keliru dalam penanaman modal, sehingga ia berhutang. Saudari ini bahkan tidak mampu membayar uang sekolahnya untuk semester itu. Ia harus mengambil dua pekerjaan paruh waktu sekaligus untuk membantu keluarga. Beberapa saudara lainnya mempelajari situasinya dan menyerahkan sejumlah uang kepada saudari ini, agar ia dapat membayar uang sekolahnya.

Sekalipun saudari ini berada dalam situasi yang sulit, ia masih dapat memperhatikan yang lainnya, yang berada dalam keadaan miskin, bahkan membantu mereka. Suatu kali, ia mendengar bahwa ada seorang saudari dari luar negeri yang sedang sekolah jatuh sakit dan tidak ada yang memperhatikan dia. Ia segera membawa suatu bungkusan yang terdiri dari makanan, obat-obatan dan beberapa keperluan sehari-hari kepada saudari yang sakit itu. Di balik persoalan hidupnya, ia masih tetap peduli terhadap yang lainnya, bahkan menunjukkan kasih yang besar kepada saudari yang sakit itu.

Kesaksian # 4

Selama Seminar Teologia Pemuda Nasional (sama dengan Kursus Alkitab Dasar/Lanjutan di Indonesia), murid-murid harus mencuci pakaian mereka sendiri dan bergiliran untuk membersihkan kamar mandi bersama anggota kelompok mereka masing-masing. Jadwal pelajaran setiap harinya begitu padat. Oleh karena itu, beberapa jemaat dari gereja setempat sering kali memberikan bantuan yang terbaik untuk membuat kondisi kehidupan di sana senyaman mungkin bagi murid-murid, sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada pelajaran firman Allah yang diberikan.

Belum lama ini, ada seorang saudari yang membantu memasak selama seminar itu berlangsung. Ia pun membersihkan kamar mandi, bahkan mencucikan pakaian semua peserta seminar itu. Saudari ini menjelaskan bahwa ia berharap para peserta seminar itu dapat menghabiskan waktu mereka dengan mempelajari firman Allah dengan baik dan tidak perlu menguatirkan perihal pakaian kotor mereka atau tugas rutin lainnya. Perbuatannya itu menyentuh hati semua peserta seminar pada tahun itu.

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,

biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”

Kesimpulan:

Dalam beberapa kesaksian ini, kita melihat bahwa hal-hal yang orang-orang itu lakukan menunjukkan pelayanan mereka kepada Allah dan sesama yang bukan siapa-siapa. Dalam cara yang sederhana, perbuatan dari orang-orang ini telah membantu mereka yang memerlukan, sekaligus mengharukan mereka yang dibantu. Jadi, kita dapat lihat bahwa ada banyak cara bagi kita untuk melayani sesama. Kita tidak harus berada di kejauhan. Kesempatan pelayanan itu sesungguhnya ada di sekeliling kita.

Melayani Sesama dalam Perbuatan

Aktivitas ini membuktikan murid-murid bahwa mereka dapat melanjutkan pengalaman berbuat sesuatu bagi keadaan umum di gereja. Cara termudah dan ternyaman mungkin adalah mengatur murid-murid untuk melakukan beberapa tindakan pembersihan di dalam kelas atau gereja. Ini seharusnya menjadi usaha dari beberapa kelompok murid.

Beberapa kemungkinan perbuatan melayani sesama:

1. Mencuci peralatan makan dan minum sehabis makan

2. Menyapu daun-daun yang jatuh (bila gereja mempunyai taman atau tempat terbuka)

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah

aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan

yang berkenan kepada Allah; itulah ibadahmu yang sejati.” (Rm. 12:1) 7 Sukacita dalam Melayani Sesama p a e la j ra n

2

Aplikasi Kehidupan Lembar Kerja # 3

Contoh yang Baik dari Apa yang Dimaksudkan dengan

Melayani kepada Sesama

Kesaksian # 1

Ada seorang saudari yang berusia 40 tahun. Saat ia masih muda, ibunya sakit parah dan perlu seseorang yang senantiasa memelihara ibunya. Sekalipun ia bukan satu-satunya anak di dalam keluarga itu, tetapi ia adalah satu-satunya anak yang tidak menikah kemudian. Ia memutus-kan untuk mengambil tanggung jawab yang berat ini. Bertahun-tahun lamanya, ia tidak memikirkan pernikahan ataupun karirnya. Ia bersedia meme-lihara ibunya hingga meninggal. Sekarang, ia masih seorang diri. Ia tidak pernah berbicara banyak mengenai dirinya. Di gereja, ia tidak menonjolkan dirinya. Tetapi, satu hal bahwa ia membuat beberapa jemaat menjadi terharu ter-hadap dirinya. Setiap hari Sabat, sebelum kebak-tian mulai, ia membersihkan lantai dan semua anak tangga di gereja. Ini pekerjaan yang sung-guh melelahkan. Gereja di mana ia menghadiri kebaktian merupakan suatu bangunan yang besar. Ada empat tingkat. Ia tidak hanya member-sihkan lantai gereja, ia pun mengambil kain lap untuk membersihkan pegangan tangga. Ia telah melakukan hal ini beberapa tahun lamanya.

Kesaksian # 2

Ada seorang saudari yang ingin memotivasi se-orang simpatisan untuk sering datang kebaktian. Simpatisan ini adalah seorang murid yang bukan berasal dari anggota gereja. Sepertinya lokasi gereja begitu jauh dari rumahnya, tidak ada jalan baginya untuk dapat bergabung pada kebaktian malam. Tetapi saudari ini menawarkan untuk mengantarnya pulang setiap kali kebaktian usai. Dengan cara ini, ia dapat pulang ke rumah lebih awal daripada bila naik kendaraan umum. Berta-hun-tahun ia melakukan hal ini. Setelah beberapa tahun kemudian, simpatisan ini telah menjadi dewasa, ia dibaptis dan menjadi seorang saudari yang banyak membantu pekerjaan gereja. Ia senantiasa merasa bahwa imannya diteguhkan dari kebaktian malam yang telah dihadirinya saat masih menjadi simpatisan. Kebiasaan baik meng-hadiri kebaktian dan turut serta dalam pekerjaan gerejapun ditanamkan sejak dini. Bantuan dari saudari ini begitu nyata dalam kehidupan iman-nya. Sekarang, lebih daripada sepuluh tahun kemudian, ia masih berterima kasih kepada sau-dari yang dahulu telah mengajaknya ke gereja.

LIHAT!!!

8

Contoh yang Baik dari Apa yang Dimaksudkan dengan

Melayani kepada Sesama

LIHAT!!!

Dalam beberapa kesaksian ini, kita melihat bahwa hal-hal yang orang-orang itu lakukan menunjukkan pela-yanan mereka kepada Allah dan sesama yang bukan siapa-siapa. Dalam cara yang sederhana, perbuatan dari orang-orang ini telah membantu mereka yang memerlukan, sekaligus mengharukan mereka yang dibantu. Jadi, kita dapat lihat bahwa ada banyak cara bagi kita untuk melayani sesama. Kita tidak harus berada di kejauhan. Kesempatan pelayanan itu sesungguhnya ada di sekeliling kita.

Kesaksian # 3

Suatu kali, ada seorang saudari yang berada dalam kesulitan keuangan. Ayahnya berbuat keliru dalam penanaman modal, sehingga ia ber-hutang. Saudari ini bahkan tidak mampu memba-yar uang sekolahnya untuk semester itu. Ia harus mengambil dua pekerjaan paruh waktu sekaligus untuk membantu keluarga. Beberapa saudara lainnya mempelajari situasinya dan menyerahkan sejumlah uang kepada saudari ini, agar ia dapat membayar uang sekolahnya. Sekalipun saudari ini berada dalam situasi yang sulit, ia masih dapat memperhatikan yang lainnya, yang berada dalam keadaan miskin, bahkan membantu mereka. Suatu kali, ia mendengar bahwa ada seorang saudari dari luar negeri yang sedang sekolah jatuh sakit dan tidak ada yang memperhatikan dia. Ia segera membawa suatu bungkusan yang terdiri dari makanan, obat-obatan dan beberapa keperlu-an sehari-hari kepada saudari ykeperlu-ang sakit itu. Di balik persoalan hidupnya, ia masih tetap peduli terhadap yang lainnya, bahkan menunjukkan kazsih yang besar kepada saudari yang sakit itu.

Kesaksian # 4

Selama Seminar Teologia Pemuda Nasional (sama dengan Kursus Alkitab Dasar/Lanjutan di Indonesia), murid-murid harus mencuci pakaian mereka sendiri dan bergiliran untuk membersih-kan kamar mandi bersama anggota kelompok mereka masing-masing. Jadwal pelajaran setiap harinya begitu padat. Oleh karena itu, beberapa jemaat dari gereja setempat sering kali membe-rikan bantuan yang terbaik untuk membuat kon-disi kehidupan di sana senyaman mungkin bagi murid-murid, sehingga mereka dapat berkonsen-trasi pada pelajaran firman Allah yang diberikan. Belum lama ini, ada seorang saudari yang mem-bantu memasak selama seminar itu berlangsung. Ia pun membersihkan kamar mandi, bahkan mencucikan pakaian semua peserta seminar itu. Saudari ini menjelaskan bahwa ia berharap para peserta seminar itu dapat menghabiskan waktu mereka dengan mempelajari firman Allah dengan baik dan tidak perlu menguatirkan perihal pakaian kotor mereka atau tugas rutin lainnya. Perbuatan-nya itu menyentuh hati semua peserta seminar pada tahun itu.

Sukacita dalam Melayani Sesama p a ela j ra n

2

Aplikasi Kehidupan Lembar Kerja # 3

Aktivitas

Memang tidak selalu mudah untuk melayani sesama di sekitar kita. Kadang kita menginginkan pelayanan itu mendapat balasan atau merasa terlalu sibuk dengan kehidupan pribadi untuk memperhatikan keperluan orang lain. Tetapi Yesus Kristus memberikan contoh yang sempurna, agar kita belajar dari pada-Nya. Ia, yang adalah Allah turun ke dunia, untuk menyelamatkan, menyembuhkan, melayani manusia tanpa keluh kesah. Demikian pula, kita perlu mengingat bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk memperhatikan semua kawanan domba-Nya dan bahwa upah kita kelak adalah beroleh hidup kekal di dalam kerajaan surga.

3. Membersihkan sampah lainnya dan memasukkan ke tempatnya.

Tergantung pada situasi di beberapa lokasi gereja, aktivitas ini dapat dilakukan dalam bentuk yang berbeda. Sasaran utamanya adalah mengizinkan murid-murid untuk mempunyai pengalaman dalam bekerja dan melayani sesama.

Kesimpulan

Evaluasi

Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Bil. 24 – 26

pelajaran

3

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Flp. 3; Mat. 16:26; Bil. 24:9; Rm. 12:2; 1 Yoh. 2:15-17

Kebenaran Alkitab

Anak-anak Allah yang dipilih oleh-Nya adalah untuk menjadi kudus dan tanpa cacat cela.

Tujuan Pelajaran

Mempelajari beberapa cara sederhana untuk menjalani kehidupan yang saleh, sekalipun pandangan kita belum tentu sama dengan pandangan dunia.

Ayat Hafalan

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.”

(Rm. 12:2a)

Dalam Perjanjian Lama, umat Israel secara nyata dibedakan dari yang lainnya. Saat Allah menyatakan tulah-tulah ke atas penduduk Mesir, umat Israel dibedakan dari tulah keempat hingga kesepuluh dengan penduduk Mesir. Allah dengan jelas memberitahukan Firaun, “Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu” (Kel. 8:23). Mereka adalah suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir (Bil. 23:9b). Selain mempunyai tempat tinggal sendiri, mereka pun memiliki hukum dan cara beribadah sendiri di hadapan Allah yang Esa.

Hari ini, kita pun merupakan umat pilihan Allah. Saat dibaptis, kita semua menjadi keturunan Abraham secara rohani dan berhak menerima janji Allah (Gal. 3:27-29). Demikian pula, kita harus menjadi berbeda dari jalan-jalan duniawi. Nilai-nilai