• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana tanggapan dari orang terdekat Ayub terhadap kejadian yang menimpanya? Bacalah Ayb. 2:9. (Istri Ayub berkata, “Masih bertekunkah

engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”)

Bacalah Ayb. 2:11-13. Apakah yang terjadi? (Ketiga

teman Ayub tidak mengucapkan sepatah katapun kepadanya. Mereka turut berkabung dan menangis bersama dengannya.)

Apakah yang Ayub lakukan/katakan terhadap kejadian yang menimpa dirinya ini? Bacalah Ayb. 1:21; 2:10; 23:10-11.

Ayb. 1:21 – “Dengan telanjang aku keluar dari

kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”

Ayb. 2:10 – “Engkau berbicara seperti perempuan gila!

Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

Ayb. 23:10-11 – “Karena Ia tahu jalan hidupku;

seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.”

Apakah yang terjadi pada akhirnya? Bacalah Ayb. 42:5. (Ayub berkata, “Hanya dari kata orang saja aku

mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Maksudnya adalah Ayub sekarang mengenal Allah lebih mendalam lagi.)

Bacalah Ayb. 42:12-17. Berkat apa sajakah yang Ayub peroleh pada akhirnya? (Memiliki hewan ternak

dengan jumlah dua kali lipat dari jumlah semula. Catatan: Bandingkan dengan Ayb. 1. Memiliki tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan seperti terdahulu.)

Kesimpulan:

Di dalam kedukaan dan penderitaan yang luar biasa, Ayub tidak mengutuki Allah. Sekalipun Ayub bertanya kepada Allah perihal mengapa hal-hal ini harus terjadi terhadap dirinya, padahal senantiasa berbuat kebaikan, ia justru menjadi teladan dengan tetap mematuhi perintah Allah dan tidak melupakan imannya

Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid

untuk melihat pada Lembar Kerja Murid.

Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia

bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.

Lembar Kerja # 2

Ketika menderita, pertanyaan pertama yang kita tanyakan adalah ‘mengapa?’ atau ‘mengapa saya?’ Pertanyaan berikutnya mungkin ‘seberapa banyakkah yang saya telah perbuat dengan segala kesulitan dan penderitaan ini? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang kita tidak akan peroleh jawabannya hingga melewati masa-masa sulit itu. Berikut adalah orang-orang yang telah bertahan di dalam penderitaan, tetapi mereka bersandar sepenuhnya kepada Allah dan mampu menerima berkat yang luar biasa pada akhirnya. Dapatkah kalian menebak siapakah mereka itu?

a. Cocokkan nama-nama mereka kepada skenario yang diambil dari kehidupan mereka. Kalian harus menggunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan untuk membantu kalian.

b. Lengkapilah kalimat-kalimat yang menggambar-kan berkat-berkat yang tercurah setelah mereka bertahan di dalam masa-masa yang sulit.

Ketahuilah cerita saya dan tebaklah saya:

Musa Rasul Paulus Rut Yusuf Bersabar dalam Penderitaan e a p l ja ra n

12

Lembar Kerja # 1 41 Pemahaman Alkitab

Dari semua orang yang telah masuk ke dalam sejarah umat manusia, Ayub dapat dikatakan menjadi salah seorang yang paling menderita. Marilah kita melihat bagaimana penderitaan Ayub.

Bacalah Ayb. 1:13-17. Apakah yang terjadi? Bacalah Ayb. 1:18. Apakah yang terjadi? Bacalah Ayb. 2:7-8. Apakah yang terjadi? Bagaimana tanggapan dari orang terdekat Ayub terha-dap kejadian yang menimpa-nya? Bacalah Ayb. 2:9. Bacalah Ayb. 2:11-13. Apakah yang terjadi?

Apakah yang Ayub lakukan/ katakan terhadap kejadian yang menimpa dirinya ini? Bacalah Ayb. 1:21 Bacalah Ayb. 2:10 Bacalah Ayb. 23:10-11 Apakah yang terjadi pada akhirnya? Bacalah Ayb. 42:5. Bacalah Ayb. 42:12-17. Berkat apa sajakah yang Ayub peroleh pada akhirnya?

Kesimpulan:

Ayub justru menjadi teladan dengan tetap mematuhi perintah Allah dan tidak melupakan imannya di tengah-tengah penderitaan.

Mengenai

1. Saya mengira mempunyai ide yang tepat mengenai bagaimana membantu saudara sebangsa keluar dari penderitaan mereka. Tetapi sayangnya, Allah belum mau menggunakan diri saya seperti yang diharapkan. Saya harus melarikan diri ke padang belantara, setelah membunuh seseorang yang memukuli seorang Israel. Pada mulanya, saya tidak dapat percaya bahwa Allah akan mengabaikan diri saya dengan menjadikannya seorang gembala di suatu tempat yang jauh. Saya adalah seorang anak puteri Firaun. Bayangkan kesulitan yang saya harus hadapi dengan hidup di padang belantara! Tidakkah Allah sadari bahwa saya memiliki begitu besar keinginan untuk melayani-Nya?

Pada akhirnya, saya belajar bahwa Allah tidak mengabaikan saya, tetapi Ia justru memiliki sebuah rencana yang lebih baik bagi diri saya. Saat-saat di padang belantara telah melatih karakter saya, hingga menjadi (begitu lemah l lembut dan rendah hati.) Saya menyadari bahwa kedua karakter ini sungguh penting, bila ingin memimpin umat Allah (Bil. 12:3).

2. Karena demi Injil, saya didera, dipukuli, dilempari dengan batu, alami karam kapal, bahkan menderita aniaya dari saudara palsu di gereja. Setiap kali menderita, saya berharap bahwa tidak harus mengalaminya lagi. Bagaimanapun juga, siapakah yang menikmati dipukuli dan dianiaya? Tetapi, saya tahu bahwa pekerjaan Allah harus diselesaikan. Saya tidak dapat mengabaikan pekerjaan Allah. Saya harus bangun dan terus memberitakan Injil. Saya tahu bahwa Allah tidak akan meninggalkan diri saya untuk menderita sia-sia. Pada akhir kehidupan, saya yakin telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia (mahkota kebenaran) yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan (2 Tim. 4:7-8).

“Karena Ia tahu jalan hidupku;

seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.” (Ayb. 23:10-11)

3. Sang suami meninggal ketika saya masih muda. Semua yang ia tinggalkan hanyalah ibunya yang telah berusia lanjut. Ibu mertua saya adalah seorang perempuan yang baik. Ia meminta agar saya kembali kepada orangtua saya dan dengan demikian, mungkin akan menemukan seorang laki-laki lain untuk dinikahi. Saya mengatakan bahwa bila mengikuti sang mertua kembali ke negeri asalnya, saya akan dapat memeliharanya hingga ia meninggal.

Saya memang tergoda untuk kembali kepada orangtua saya. Bagaimanapun, saya tahu bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah memelihara mertua saya. Kehidupan itu menjadi sulit bagi saya. Saya datang ke suatu negeri yang asing. Saya harus mencari makan bagi saya dan sang mertua, dengan pergi ke ladang untuk memungut bulir gandum yang terjatuh dari tangan para penuai. Ini pekerjaan yang berat. Saya harus terkena sinar matahari di siang hari dan yang saya kumpulkanpun tidaklah banyak.

Tetapi di dalam hati, saya percaya bahwa sejak saya telah bertekad untuk menyembah Allah orang Israel, (Ia tidak akan meninggalkan saya seorang diri). Benar pula pada akhirnya, Allah mengatur seseorang yang murah hati untuk menikahi saya dan menjaga saya ke dalam pemeliharaannya (Rut 4:9-10).

4. Saya merupakan anak bungsu dari 12 orang bersaudara, sekaligus anak kesayangan ayah. Saudara yang sulung merasa iri hati dan berusaha untuk membunuh saya. Tetapi tidak jadi dan saya dijual ke Mesir. Saya bekerja sebagai seorang budak di sana pada mulanya. Kemudian, karena menolak berbuat dosa kepada Allah dengan berzinah kepada istri sang majikan, saya dituduh bersalah dan dimasukkan ke dalam penjara. Dari seorang anak kesayangan menjadi seorang narapidana. Saya merasa hidup ini benar-benar berat. Saya terus sabar menanti dari hari ke hari untuk dibebaskan. Tetapi Allah seolah-olah mengabaikan segala doa saya untuk waktu yang lama...Akhirnya, sayapun dibebaskan. Tidak hanya dibebaskan, tetapi disertai dengan kemuliaan, yaitu diangkat menjadi seorang yang

(Seperti yang kalian temukan pada cerita-cerita ini, berikan beberapa penjelasan mengenai

rencana Allah yang luar biasa bagi

orang-orang kudus zaman dahulu yang bertahan di dalam

penderitaan dan serahkan iman mereka

Mengenai

berkuasa di tanah Mesir. Bila Allah telah izinkan saya untuk dibebaskan beberapa tahun sebelumnya, saya mungkin akan kembali menjadi seorang budak. Tetapi pada saat Firaun tidak dapat memahami mimpinya, Allah memberikan (hikmat) untuk menafsirkan mimpinya dan saya berkenan di hadapan-Nya. Sungguh, Allah mempunyai waktu yang tepat bagi segala sesuatunya. Bila saya tidak menjadi seorang penguasa di tanah Mesir, semua orang Israel akan mati kelaparan yang terjadi beberapa tahun lamanya. Jadi, saya tidak menaruh dendam kepada siapapun yang menyebabkan diri saya menderita sebelumnya, karena mengetahui di dalam segala sesuatu, selama saya memiliki Allah, Ia akan pastikan segala sesuatunya akan berlangsung untuk kebaikan (Kej. 50:20).

Bersabar dalam Penderitaan p elja ra n a

12

Lembar Kerja # 2 42 Pemahaman Alkitab Ketahui Cerita Saya dan

Tebaklah Diri Saya

a. Cocokkan nama-nama mereka kepada skenario yang diambil dari kehidupan mereka. Kalian harus menggunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan untuk membantu kalian. b. Lengkapilah kalimat-kalimat yang menggambar-kan berkat-berkat yang tercurah setelah mereka bertahan di dalam masa-masa yang sulit.

Musa Rasul Paulus Rut Yusuf

1. Saya mengira mempunyai ide yang tepat mengenai bagaimana membantu saudara sebangsa keluar dari penderitaan mereka. Tetapi sayangnya, Allah belum mau meng-gunakan diri saya seperti yang diharapkan. Saya harus melarikan diri ke padang belan-tara, setelah membunuh seseorang yang memukuli seorang Israel. Pada mulanya, saya tidak dapat percaya bahwa Allah akan mengabaikan diri saya dengan menjadikan-nya seorang gembala di suatu tempat yang jauh. Saya adalah seorang anak puteri Firaun. Bayangkan kesulitan yang saya harus hadapi dengan hidup di padang belantara! Tidakkah Allah sadari bahwa saya memiliki begitu besar keinginan untuk melayani-Nya? Pada akhirnya, saya belajar bahwa Allah tidak mengabaikan saya, tetapi Ia justru memiliki sebuah rencana yang lebih baik bagi diri saya. Saat-saat di padang belantara telah melatih karakter saya, hingga menjadi ______________________. Saya menyadari bahwa kedua karakter ini sungguh penting, bila ingin memimpin umat Allah (Bil. 12:3).

2. Karena demi Injil, saya didera, dipukuli, dilempari dengan batu, alami karam kapal, bahkan menderita aniaya dari saudara palsu di gereja. Setiap kali menderita, saya berharap bahwa tidak harus mengalaminya lagi. Bagaimanapun juga, siapakah yang menikmati dipukuli dan dianiaya? Tetapi, saya tahu bahwa pekerjaan Allah harus diselesaikan. Saya tidak dapat mengabai-kan pekerjaan Allah. Saya harus bangun dan terus memberitakan Injil. Saya tahu bahwa Allah tidak akan meninggalkan diri saya untuk menderita sia-sia. Pada akhir kehidupan, saya yakin telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia _______________ yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan (2 Tim. 4:7-8). Bersabar dalam Penderitaan p ela ja ra n

12

Lembar Kerja # 2 43 Pemahaman Alkitab Ketahui Cerita Saya dan

Tebaklah Diri Saya

a. Cocokkan nama-nama mereka kepada skenario yang diambil dari kehidupan mereka. Kalian harus menggunakan ayat-ayat Alkitab yang diberikan untuk membantu kalian. b. Lengkapilah kalimat-kalimat yang menggambar-kan berkat-berkat yang tercurah setelah mereka bertahan di dalam masa-masa yang sulit.

Musa Rasul Paulus Rut Yusuf

3. Sang suami meninggal ketika saya masih muda. Semua yang ia tinggalkan hanyalah ibunya yang telah berusia lanjut. Ibu mertua saya adalah seorang perempuan yang baik. Ia meminta agar saya kembali kepada orangtua saya dan dengan demikian, mungkin akan menemukan seorang laki-laki lain untuk dinikahi. Saya mengatakan bahwa bila mengikuti sang mertua kembali ke negeri asalnya, saya akan dapat memeliha-ranya hingga ia meninggal. Saya memang tergoda untuk kembali kepada orangtua saya. Bagaimanapun, saya tahu bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah memelihara mertua saya. Kehidupan itu menjadi sulit bagi saya. Saya datang ke suatu negeri yang asing. Saya harus men-cari makan bagi saya dan sang mertua, dengan pergi ke ladang untuk memungut bulir gandum yang terjatuh dari tangan para penuai. Ini pekerjaan yang berat. Saya harus terkena sinar matahari di siang hari dan yang saya kumpulkanpun tidaklah banyak. Tetapi di dalam hati, saya percaya bahwa sejak saya telah bertekad untuk menyembah Allah orang Israel,

____________________. Benar pula pada

akhirnya, Allah mengatur seseorang yang murah hati untuk menikahi saya dan men-jaga saya ke dalam pemeliharaannya (Rut 4:9-10).

4. Saya merupakan anak bungsu dari 12 orang bersaudara, sekaligus anak kesayangan ayah. Saudara yang sulung merasa iri hati dan berusa-ha untuk membunuh saya. Tetapi tidak jadi dan saya dijual ke Mesir. Saya bekerja sebagai seorang budak di sana pada mulanya. Kemu-dian, karena menolak berbuat dosa kepada Allah dengan berzinah kepada istri sang majikan, saya dituduh bersalah dan dimasukkan ke dalam penjara.

Dari seorang anak kesayangan menjadi seorang narapidana. Saya merasa hidup ini benar-benar berat. Saya terus sabar menanti dari hari ke hari untuk dibebaskan. Tetapi Allah seolah-olah mengabaikan segala doa saya untuk waktu yang lama...Akhirnya, sayapun dibebaskan. Tidak hanya dibebaskan, tetapi disertai dengan kemuliaan, yaitu diangkat men-jadi seorang yang berkuasa di tanah Mesir. Bila Allah telah izinkan saya untuk dibebaskan bebe-rapa tahun sebelumnya, saya mungkin akan kembali menjadi seorang budak. Tetapi pada saat Firaun tidak dapat memahami mimpinya, Allah memberikan ________________ untuk menafsirkan mimpinya dan saya berkenan di hadapan-Nya. Sungguh, Allah mempunyai waktu yang tepat bagi segala sesuatunya. Bila saya tidak menjadi seorang penguasa di tanah Mesir, semua orang Israel akan mati kelaparan yang terjadi beberapa tahun lamanya. Jadi, saya tidak menaruh dendam kepada siapapun yang menye-babkan diri saya menderita sebelumnya, karena mengetahui di dalam segala sesuatu, selama saya memiliki Allah, Ia akan pastikan segala sesuatunya akan berlangsung untuk kebaikan (Kej. 50:20).

Aplikasi

Aplikasi

Kehidupan

Lembar Kerja # 3

Bila seorang teman sedang menghadapi beberapa macam pencobaan atau kesulitan dan membutuhkan penghiburan kalian, apakah kalian mempunyai ayat-ayat Alkitab untuk memberikan penghiburan kepadanya? Di sini, ada beberapa ayat Alkitab yang memuat kata-kata penghiburan yang tepat digunakan di saat-saat penderitaan. Tuliskan ayat-ayat itu dan cobalah untuk mengingatnya sebanyak mungkin. Firman Allah ini akan memberikan kalian kekuatan dan penghiburan di saat-saat sulit. Kalian pun dapat menggunakannya untuk menghibur orang lain. 1 Pet. 5:7 – “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Ibr. 12:11 – “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian, ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”

2 Kor. 4:17 – “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.”

Hab. 3:17-18 – “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”

Flp. 4:4,6 – “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

“Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga

aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”

Mengenai

Yes. 43:2 – “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

Kartu Penghiburan Bahan:

Peralatan tulis-menulis yang berwarna Kertas berwarna

Petunjuk:

1. Mungkin suatu gagasan positif bagi para guru Pendidikan Agama untuk membawa masuk contoh kartu penghiburan yang dapat dibawa seketika tanpa dirancang sebelumnya.

2. Kartu dapat dirancang dalam berbagai bentuk, tetapi motivasilah murid-murid untuk turut terlibat paling sedikit memberikan satu ayat Alkitab yang menghibur. 44 Bersabar dalam Penderitaan p e la ja ra n

12

Lembar Kerja # 3 Aplikasi Kehidupan

Apakah Membutuhkan Beberapa Nasihat untuk Menghibur Orang Lain?

Bila seorang teman sedang menghadapi beberapa macam pencobaan atau kesulitan dan membutuh-kan penghiburan kalian, apakah kalian mempunyai ayat-ayat Alkitab untuk memberikan penghiburan kepadanya? Di sini, ada beberapa ayat Alkitab yang memuat kata-kata penghiburan yang tepat diguna-kan di saat-saat penderitaan. Tulisdiguna-kan ayat-ayat itu dan cobalah untuk mengingatnya sebanyak mung-kin. Firman Allah ini akan memberikan kalian kekuatan dan penghiburan di saat-saat sulit. Kalian pun dapat menggunakannya untuk menghibur orang lain.

Ibr. 12:11 – “Memang tiap-tiap

ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita,

tetapi dukacita. Tetapi kemudian, ia menghasilkan

buah kebenaran yang memberikan damai kepada

mereka yang dilatih olehnya.”

Hab. 3:17-18 – “Sekalipun pohon ara

tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan,

sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan,

kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak

di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.”

1 Pet. 5:7 – “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” 2 Kor. 4:17 – “Sebab penderitaan ringan

yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.”

Yes. 43:2 – “Apabila engkau

menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan;

apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

Flp. 4:4,6 –

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:

Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Mengenai

Mengenai

Aktivitas

Aplikasi

Tuhan Yesus menjadikan diri-Nya sendiri suatu teladan bagi kita untuk bertahan di dalam penderitaan Marilah kita membaca Ibr. 5:8-9 – “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.” Tuhan Yesus bertahan di dalam penderitaan untuk menyelamatkan kita. Ketika menghadapi kesulitan, kita harus senantiasa merenungkan kasih-Nya dan berusaha bertahan di dalam penderitaan sama seperti Dia.

Kesimpulan

Evaluasi

Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 18 – 20

pelajaran

Ulasan

13