• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagai guru Pendidikan Agama dan para hamba yang melakukan pekerjaan Allah, kita mengetahui tentang pentingnya berdoa. Kita harus mengakui bahwa bukanlah karena kemampuan mengajar atau cara pengajaran yang luar biasa atau kefasihan dalam memaparkan bahan-bahan pelajaran, yang akan memberikan pertumbuhan rohani kepada murid-murid. Peran doa seharusnya ditampakkan sebagai yang utama dan satu-satunya faktor yang akan membawa hasil penuh dalam pelayanan kita sebagai seorang guru Pendidikan Agama.

Saat kita semua berdoa, ada satu hal penting yang kita mungkin telah abaikan. Hal itu adalah apakah doa kita diperkenan di hadapan Allah? Apakah doa-doa kita merupakan doa-doa-doa-doa yang tepat guna atau apakah hanya berupa sebuah kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya?

Seseorang pernah mengatakan bahwa kita sering kali jarang merenung atau dengan hati yang tulus menjalani doa-doa kita. Jadi, kita benar-benar harus bertanya: Seberapa banyakkah doa-doa kita yang diperkenan di hadapan Allah? Ini sungguh suatu pertanyaan yang serius. Sebagai guru Pendidikan Agama, kita bergumul di dalam peperangan rohani untuk membawa murid-murid lebih dekat kepada Allah. Dan bukan dengan mengandalkan pada kemampuan diri sendiri. Bila doa-doa kita bukanlah doa-doa yang tepat guna, murid-murid tidak akan memperoleh manfaat apapun dari pada kita. Untuk memenangkan peperangan rohani ini, kita perlu banyak berdoa dan memastikan doa-doa itu diperkenan di hadapan Allah.

Alkitab

Makanan

Rohani

untuk

Renungan

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Kebanyakan dari murid-murid mungkin belum mempunyai pengalaman yang berkelanjutan atau berbincang-bincang secara serius dengan Allah di dalam doa. Beberapa di antara mereka mungkin telah menerima Roh Kudus, tetapi bukan berarti benar-benar telah mengetahui bagaimana cara berdoa itu.

Satu cara untuk mengajarkan murid-murid berdoa adalah berdoalah dengan kata-kata mereka sendiri. Guru dapat membimbing mereka ke hal-hal positif apa saja dengan mengatakan semuanya itu kepada Allah di dalam doa bahasa akal (doa bahasa Roh biasanya dilakukan ketika doa sebelum dan setelah pelajaran).

(Apakah doa-doa kita merupakan

doa-doa yang tepat guna atau apakah hanya berupa

sebuah kebiasaan yang kita lakukan

Persiapkan

Hati

Murid

Katakan kepada murid-murid: Kalian semua mengetahui bahwa berdoa seperti berbincang-bincang kepada Allah, seperti berbicara dengan seseorang melalui telepon atau berhadapan langsung dengan teman dekat. Tidak ada yang perlu disembunyikan atau yang ditakuti. Bagaimanapun, apakah doa-doa kalian akan diperkenan oleh Allah? (Jawaban murid-murid – mereka mungkin akan mengatakan ‘tidak’.)

Mengapa Allah kadang mengatakan ‘tidak’ kepada doa-doa kita? Apakah alasan Allah tidak menerima permohonan kita? (Berdoa dengan motivasi yang keliru, berdoa dengan memohon sesuatu yang bukan menurut kehendak Allah dan lain sebagainya.)

Hari ini, kita akan melihat beberapa contoh mengenai orang-orang yang berdoa untuk hal-hal yang keliru. Kemudian, kita akan memeriksa Alkitab untuk melihat beberapa hal positif yang kita harus doakan.

Ini penting untuk memotivasi murid-murid untuk menyerahkan persoalan hidup mereka sehari-hari atau lainnya kepada Allah melalui doa.

Kita seharusnya berbagi kesaksian pula mengenai cara-cara berdoa yang tepat guna bagi kehidupan iman kita. Sebagai catatan,

doa pembuka pelajaran dan doa penutup pelajaran diucapkan.

guru hendaklah menyempatkan waktu untuk bersama-sama berdoa dengan murid-murid saat

Lembar Kerja # 1

Katakan kepada murid-murid: Marilah kita melihat terlebih dahulu ke dalam Yak. 4:3 dan membaca ayat ini bersama-sama. Di sini, Alkitab memberitahukan bahwa ada beberapa hal yang kita doakan, Allah justru tidak mengabulkannya, karena kita salah berdoa. Dengan kata lain, kita memohonnya dengan suatu motivasi atau alasan yang keliru.

Di sini, ada beberapa contoh tokoh di Alkitab, yang memohon untuk hal-hal yang salah atau memohonnya dengan motivasi yang keliru. Bacalah acuan Alkitab agar diketahui untuk apakah mereka memohonnya. Kemudian, tuliskan menurut kalian, apakah motivasi keliru di balik permohonan mereka itu.

Pemahaman

Alkitab

Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid

untuk melihat pada Lembar Kerja Murid.

Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia

bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.

Acuan Alkitab: Mrk. 10:35-41

Apakah sasaran permohonannya? (Agar dapat duduk di sisi Yesus Kristus saat Ia datang sebagai Raja.)

Apakah motivasi yang keliru di sini? (Mereka tidak menyadari bahwa Kerajaan Yesus Kristus adalah bersifat rohani. Mereka ingin menjadi lebih tinggi kedudukannya di antara rasul-rasul lainnya. Dengan kata lain, mereka penuh dengan kesombongan.)

Acuan Alkitab: Luk. 9:51-55

Apakah sasaran permohonannya? (Agar api dicurah-kan dan membakar orang-orang yang menolak untuk percaya.)

Apakah motivasi yang keliru di sini? (Mereka tidak menyadari bahwa Yesus Kristus bukanlah datang untuk membinasakan manusia, tetapi menyelamatkan mereka. Inilah suatu doa yang mementingkan diri sendiri dan penuh amarah, tentu tidak diperkenankan di hadapan Allah.)

Acuan Alkitab: Kis. 8:14-21

Apakah sasaran permohonannya? (Agar beroleh kuasa untuk menumpangkan tangan, sehingga ketika Simon menumpangkan tangan ke atas seseorang, orang itu dapat menerima Roh Kudus.)

Apakah motivasi yang keliru di sini? (Memperlakukan karunia Allah sebagai barang dagangan, yaitu mengira dapat membelinya dengan sejumlah uang. Simon mungkin menginginkan karunia itu, sehingga menawarkan sejumlah uang untuk mendapatkannya.)

Kesimpulan:

Hal-hal apa sajakah yang k a l i a n t i d a k b o l e h memohonkannya? (Hal-hal yang mengharapkan orang menjadi sakit, menjadi kaya tanpa bekerja keras, lulus ujian tanpa belajar dengan rajin.) 35 Motivasi Doa yang Keliru pe l ja ra n a

10

Lembar Kerja # 1 Pemahaman Alkitab

Di sini, ada beberapa contoh tokoh di Alkitab, yang memohon untuk hal-hal yang salah atau memohonnya dengan motivasi yang keliru. Bacalah acuan Alkitab agar diketahui untuk apakah mereka memo-honnya. Kemudian, tuliskan menurut kalian, apakah motivasi keliru di balik permohonan mereka itu

Acuan Alkitab: Mrk. 10:35-41 Acuan Alkitab: Luk. 9:51-55 Acuan Alkitab: Kis. 8:14-21 Apakah sasaran permohonannya?

Apakah motivasi yang keliru di sini?

Apakah sasaran permohonannya?

Apakah motivasi yang keliru di sini?

Apakah sasaran permohonannya?

Apakah motivasi yang keliru di sini?

Kesimpulan:

Lembar Kerja # 2

Berikut adalah beberapa doa yang dapat ditemukan di dalam Alkitab. Doa-doa ini merupakan pelajaran yang bagus bagi kita untuk diteladani. Beberapa di antaranya berhubungan dengan persoalan pribadi dan yang lainnya berhubungan dengan orang lain. Marilah kita perhatikan beberapa acuan Alkitab dan cocokkan dengan sasaran doa masing-masing. Tuliskan pula apa yang paling membuat kalian tersentuh mengenai tiap-tiap doa ini.

1. “Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” (Kel. 32:31-32)

Ini doa yang luar biasa, karena inilah doa kasih dan pengorbanan diri sendiri. Musa bersedia untuk menyerahkan keselamatan dirinya bagi umat-Nya, bahkan saat mereka telah berbuat dosa besar.

2. “Ya Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” (Neh. 1:11)

Ini doa yang luar biasa, karena Nehemia mengetahui bagaimana merendahkan hatinya di hadapan Allah, menempatkan dirinya sendiri sebagai seorang hamba. Nehemia pun menunjukkan bahwa ia menyerahkan apapun yang ingin dilakukannya ke dalam tangan Allah.

3. “Tuhan, tolonglah aku...namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat. 15:25-27)

Ini doa yang luar biasa, karena perempuan Kanaan menyadari siapa dirinya saat ia memerlukan pemulihan bagi anaknya perempuan yang sedang kerasukan setan dan ia merendahkan diri begitu rupa, bahkan membandingkan dirinya dengan seekor anjing.

(Lembar Kerja ini dapat pula dikerjakan

seperti kuis atau pertandingan di antara kelompok murid-murid. Murid-murid harus

mengatakan jawabannya begitu telah melihat

acuan Alkitab. Kelompok yang pertama kali dapat mengatakan semua jawaban sesuai dengan acuan Alkitab, itulah pemenangnya. Kembangkan ragam Lembar Kerja ini menurut petunjuk

4. “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (Kis. 7:59-60)

Ini doa yang luar biasa, karena stefanus menyadari siapa yang akan menerima rohnya setelah dirinya meninggal. Doa ini, ia panjatkan pada saat-saat terakhir menjelang kematiannya. Ia dapat mengampuni mereka yang melemparinya dengan batu, bahkan memohon agar Allah tidak memperhitungkan dosa orang-orang yang membunuh dirinya.

5. “Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk m e n g h a k i m i u m a t - M u d e n g a n d a p a t membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj. 3:9)

Ini doa yang luar biasa, karena Salomo tidak berdoa untuk kekayaan atau hal baik lainnya. Sebaliknya, ia memohon agar Allah memberikan hikmat, sehingga ia dapat mengetahui bagaimana memimpin umat Allah itu.

6. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih

setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” (Mzm. 51:3-5)

Ini doa yang luar biasa, karena Daud tidak berusaha menyembunyikan dosanya di hadapan Allah. Ia pun menyadari harus bagaimana m e m o h o n b a g i k e m u r a h a n A l l a h u n t u k pengampunan dosanya itu.

“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri

sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” (Mzm. 51:3-5)

Lembar Kerja # 3

Suatu hari, murid-murid Tuhan Yesus datang kepada-Nya dan memohon agar Ia mengajarkan mereka bagaimana berdoa (Luk. 11:1-4; Mat. 6:8-13). Tuhan Yesus mengajarkan mereka ‘Doa Bapa Kami’. Inilah yang Tuhan Yesus katakan bagaimana kita seharusnya berdoa. Ini doa yang kita ketahui semua, tetapi berapa banyakkah dari antara kita yang benar-benar mendalami makna dari doa ini? Hari ini, kita akan merenungkan baris demi baris dari doa ini.

Doa Bapa Kami

Bapa kami yang di surga Dikuduskanlah nama-Mu Datanglah kerajaan-Mu Jadilah kehendak-Mu Di bumi seperti di surga

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami

Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

36 Motivasi Doa yang Keliru p e a ja ra l n

10

Lembar Kerja # 2 Pemahaman Alkitab

Berikut adalah beberapa doa yang dapat ditemukan di dalam Alkitab. Doa-doa ini merupakan pelajaran yang bagus bagi kita untuk diteladani. Beberapa di antaranya berhu-bungan dengan persoalan pribadi dan yang lainnya berhuberhu-bungan dengan orang lain. Marilah kita perhatikan beberapa acuan Alkitab dan cocokkan dengan sasaran doa masing. Tuliskan pula apa yang paling membuat kalian tersentuh mengenai tiap-tiap doa ini.

1. “Ah, bangsa ini telah

berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” (Kel. 32:31-32)

2. “Ya Tuhan, berilah

telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.” (Neh. 1:11)

3. “Tuhan, tolonglah

aku...namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Mat. 15:25-27)

4. “Ya Tuhan Yesus,

terimalah rohku. Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (Kis. 7:59-60)

5. “Maka berikanlah

kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (1 Raj. 3:9)

6. “Kasihanilah aku, ya

Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkan-lah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” (Mzm. 51:3-5)

Ini doa yang luar biasa,

karena... Ini doa yang luar biasa, karena...

Ini doa yang luar biasa, karena...

Ini doa yang luar biasa, karena...

Ini doa yang luar biasa, karena...

Ini doa yang luar biasa, karena...

Daud Perempuan

Kanaan Salomo Nehemia Musa Stefanus

Aplikasi

Kehidupan

Pertanyaan: “Dikuduskanlah nama-Mu” berarti memberikan hormat kepada nama Allah. Hal-hal apa sajakah yang kita dapat doakan untuk sesuatu yang akan memberikan hormat kepada nama Allah?

(Bahwa kita beroleh kekuatan untuk mematuhi perintah-Nya, bahwa kita memancarkan terang kepada orang lain, bahwa kita beroleh kuasa Roh Kudus untuk memberitakan nama-Nya kepada banyak orang.)

Pertanyaan: Apakah yang kita doakan agar dapat melihat kehendak Allah yang terjadi di bumi?

(Bahwa setiap orang di gereja akan patuh kepada perkataan-Nya dan melakukan berbagai hal menurut kehendak-Nya, beritahukan tentang hidup kita dan persoalannya serta memohon pertolongan-Nya.)

Pertanyaan: Apakah memohon pemberian Allah pada hari ini makanan yang secukupnya berarti bahwa kita memohon-Nya untuk memberikan kita makanan setiap hari? Apakah maksud dari ayat ini bagi kalian? (Bukan; maksudnya adalah menyerahkan

segala sesuatu yang di bumi ini ke dalam kekuasaan-Nya, percaya bahwa Ia akan menolong kita melewati berbagai kesulitan hidup dan yang terpenting, menyimpan firman-Nya senantiasa di dalam hati, membaca Alkitab setiap hari.)

Pertanyaan: Apakah maksudnya ‘kesalahan kami’? Apakah pula maksudnya ‘orang yang bersalah kepada kami’?

(Kesalahan kami berarti kesalahan yang kita telah perbuat kepada Allah. K e t i k a m e m o h o n pengampunan di dalam doa, kita pun seharusnya memohon untuk hati yang m e n g a m p u n i , mengampuni orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.)

(Ketika memohon pengampunan

di dalam doa, kita pun seharusnya

memohon untuk hati yang mengampuni, mengampuni orang lain

yang telah berbuat salah kepada kita.)

37 Motivasi Doa yang Keliru e la ja ra p n

10

Lembar Kerja # 3 Aplikasi Kehidupan D O A B A P A K A M I

Doa Bapa Kami Bapa kami yang di surga Dikuduskanlah nama-Mu Datanglah kerajaan-Mu Jadilah kehendak-Mu Di bumi seperti di surga Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Pertanyaan: “Dikuduskanlah nama-Mu” berarti memberikan hormat kepada nama Allah. Hal-hal apa sajakah yang kita dapat doakan untuk sesuatu yang akan memberikan hormat kepada nama Allah? _________________________________ _________________________________ Pertanyaan: Apakah yang kita doakan agar dapat melihat kehendak Allah yang terjadi di bumi? _________________________________ _________________________________ Pertanyaan: Apakah memohon pemberian Allah pada hari ini makanan yang secukupnya berarti bahwa kita memohon-Nya untuk memberikan kita makanan setiap hari? Apakah maksud dari ayat ini bagi kalian? _________________________________ _________________________________ Pertanyaan: Apakah maksudnya ‘kesalahan kami’ dan ‘orang yang bersalah kepada kami’? _________________________________ _________________________________

Katakan ini kepada murid-murid: Ketika kita berdoa kepada Allah, adalah baik bahwa sebelum memulai suatu doa, kita persiapkan hati dan pikirkan terlebih dahulu tentang hal-hal apa saja yang kita harus doakan. Suatu cara untuk mengatur pikiran kita adalah menuliskan pokok-pokok doa terlebih dahulu dan merenungkannya. Dengan demikian, kita tidak akan berlutut di hadapan Allah dan tidak mengetahui apa yang hendak kita sampaikan kepada-Nya. Itulah yang menyebabkan kita mengakhiri doa dalam waktu beberapa menit saja, karena kita tidak mempunyai pokok-pokok doa yang hendak disampaikan kepada Alah. Ini seperti mengangkat gagang telepon dan menekan nomor telepon teman serta berkata, “Oops! Maafkan saya. Saya tidak tahu mengapa menekan nomor telepon kamu. Saya tidak tahu apa yang ingin saya bicarakan dengan kamu!” Bukankah kalian akan beranggapan bahwa hal ini begitu aneh dan tidak sopan?

Dalam aktivitas hari ini, kita akan berusaha menuliskan sebuah doa kepada Allah. Ini seperti kita sedang menuliskan sebuah percakapan bahwa kita ingin berbicara bersama dengan Allah. Tuliskanlah tentang hal apa yang kalian ingin bicarakan bersama dengan Allah.

Suatu cara untuk membimbing murid-murid mungkin dengan mengacu kepada kitab Mazmur. Banyak pasal di dalam kitab ini merupakan doa-doa kepada Allah. Hari ini, kita akan berusaha menuliskan suatu mazmur kepada Allah. Tentu saja, kita mungkin tidak sepuitis seperti para pemazmur itu, tetapi setidaknya berusaha untuk mengatur beberapa pokok doa yang akan disampaikan kepada Allah.

Murid-murid dapat menuliskan doa-doa mereka pada selembar kertas atau pada bagian kosong dari buku aktivitas mereka.

Hari ini, kita telah melihat mengenai pentingnya berdoa kepada Allah dengan motivasi yang benar. Kita pun telah melihat beberapa doa yang luar biasa, yang dipanjatkan oleh orang-orang kudus pada zaman dahulu. Beberapa hal yang mereka doakan adalah layak untuk kalian teladani. Berdoa bukanlah sesuatu yang hanya bersifat ritual atau kebiasaan bahwa kita harus melakukannya setiap hari. Berdoa dapat mengubah banyak hal. Berdoa dapat membantu kita melewati banyak kesulitan. Kita harus senantiasa berusaha meningkatkan kualitas doa kita, sehingga dapat semakin dekat kepada Allah.

Kesimpulan

Evaluasi

Tugas Pembacaan Alkitab minggu ini: Ul. 12 – 14

pelajaran

11

GARIS BESAR Latar Belakang Alkitab

Kitab Bacaan

Yak. 4:13-16; Luk. 12:16-31; Ams. 16:9; Pkh. 8:7 Kebenaran Alkitab Tidak seorangpun dapat meramal masa depan. Kita hidup di dunia yang penuh dengan bahaya. Allah adalah Batu Karang yang sejati dan kita seharusnya mendirikan semua dasar kehidupan di atasnya. Dengan cara ini, kita tidak perlu takut terhadap badai kehidupan yang datang menyerang! Tujuan Pelajaran

1. Menyadari bahwa masa

depan tidak pernah dapat diramal dan sering kali meleset. Oleh karena itu, janganlah berbangga akan