• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alkitab

Makanan

Rohani

untuk

Renungan

1x

22

Seberapa seringkah kita mengintrospeksi diri untuk melihat bila kita secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh pandangan dunia? Kebanyakan setelah bangun dari tidur, kita habiskan waktu bersama teman sebaya, yang sebagian besar belum mengenal Allah ataupun mempunyai nilai-nilai kehidupan yang saleh. Jalan yang mereka katakan dan perbuat dapat mempengaruhi kita. Itulah mengapa kita senantiasa harus mengintrospeksi diri.

Dalam Mzm. 139:23-24, Daud berdoa, “Selidikilah aku, ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Memang tidaklah mudah untuk melihat atau mengakui kesalahan-kesalahan sendiri. Kita memerlukan Allah untuk mengungkapkan kelemahan-kelemahan itu, sehingga kita dapat berubah menjadi lebih baik. Marilah kita senantiasa berdoa kepada-Nya untuk membersih-kan dan memelihara hati dan pikiran kita.

Alkitab

Mengenai

Murid

Anda

Tiga tempat yang paling berpengaruh dalam kehidupan murid-murid adalah di rumah, di sekolah dan di gereja. Sekalipun dua tempat yang disebutkan terakhir mungkin di luar kendali kita, tetapi seharusnya kita masih berusaha untuk menyelidiki pengaruh dari ketiga tempat ini bagi kehidupan mereka. Kemudian, kita akan lebih melengkapi murid-murid dengan membuat pelajaran-pelajaran yang berguna dan berkaitan dalam kehidupan mereka.

Memang tidak dapat terhindari bagi murid-murid, pikiran dan tindakan mereka dapat dipengaruhi oleh teman-teman sekolah dan anggota keluarga. Kita harus menguatkan hal positif yang mereka pilih. Bila hal-hal yang kurang positif mereka pilih, marilah kita berdoa, karena hikmat dan kekuatan menjadi peran penting bagi mereka.

Suatu tantangan besar dalam mengajar murid-murid adalah bahwa mereka pada usia sekarang ini terdapat tekanan yang besar untuk ditangani. Karena lingkungan sekolah mereka dan pemberitaan media pers mungkin tidak mengajarkan mereka perihal nilai-nilai kehidupan yang benar, maka kita perlu memotivasi

“Tuhan, Engkau menyelidiki dan

mengenal aku; Engkau mengetahui,

kalau aku duduk atau berdiri,

Engkau mengerti pikiranku dari jauh.”

Untuk memulai pelajaran hari ini, marilah kita membaca Flp. 3:20. Perhatikan potongan kalimat berikut: ‘kewargaan kita adalah di dalam surga’. Menurut kalian, apakah maksudnya potongan kalimat ini? Suatu kondisi terpenting untuk menjadi warga di dalam surga adalah tunduk pada prinsip-prinsip firman Allah. Alkitab memberitahukan bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah (Yak. 4:4). Ada banyak hal yang dibuktikan oleh dunia ternyata berlawanan dengan prinsip-prinsip firman Allah. Kita perlu menyadari apa yang boleh atau tidak boleh mereka ikuti. Kita perlu menyadari pula nilai-nilai benar manakah yang Allah ingin kita patuhi.

Lembar Kerja # 1

Ada banyak contoh orang muda di dalam Alkitab yang mematuhi firman Allah dan bertahan bagi iman mereka, sekalipun harus menghadapi lawan yang tangguh. Kita sekarang akan melihat siapakah mereka dan apakah yang mereka perbuat. Untuk setiap orang dari mereka itu, pikirkan nilai kebaikan yang mereka miliki.

Orang-Orang Muda yang Luar Biasa dari Alkitab yang Bertahan Bagi Iman Mereka

Yusuf

Kej. 43:26-30 – Kewajiban seorang anak (memelihara ayahnya dan mengasihi semua saudaranya)

Kej. 47:11-13 – Mengampuni (tidak membalas dendam terhadap perlakuan jahat dari saudara-saudaranya, bahkan menyediakan makanan bagi mereka dan keluarga masing-masing saat ada bahaya kelaparan menimpa)

Persiapkan

Hati

Murid

mereka agar tunduk kepada nilai-nilai itu. Entahkah di dalam atau di luar ruang kelas, kita seharusnya peka terhadap setiap kesempatan yang ada untuk menghabiskan waktu bersama murid-murid dan memberikan mereka bimbingan rohani yang terbaik semampu kita.

Pemahaman

Alkitab

(Anda perlu menyediakan suatu rangkuman cerita, bila murid-murid belum mengetahui jalan ceritanya.)

Sebelum Anda mulai bagian ini, mintalah murid-murid

untuk melihat pada Lembar Kerja Murid.

Beberapa informasi yang diberikan di sini mungkin tidak tersedia

bagi murid-murid. Informasi pada sebelah kanan dapat dijadikan suatu acuan.

Kej. 50:19-21 – Takut akan Allah (tidak berusaha mempermainkan Allah dan membalas dendam saudara-saudaranya setelah kematian ayahnya.

Musa

Ibr. 11:23-29 – Sikap melayani (tidak menganggap kekayaan dan pengetahuan dunia sebagai sesuatu yang berharga, tetapi justru menyadari pentingnya melayani Allah)

Bil. 12:3 – Begitu rendah hati dan lembut hati (sekalipun ia pernah menjadi seorang pangeran Mesir, berpendidikan tinggi dan seorang pemimpin bangsa Israel)

Yosua

Bil. 14:6-10 – Berani (tidak takut terhadap orang banyak dan bertekad untuk berbicara hal yang sebenarnya perihal apa yang ia lakukan di tanah Kanaan)

Daniel

Dan. 1:15 – Menolak santapan penduduk Babel, yang mungkin telah dipersembahkan kepada berhala; beriman kepada Allah (bersedia diuji dan sebagai hasilnya, ia mampu memuliakan nama Allah)

Rut

Rut 1:14-18 – Kewajiban seorang menantu (bersedia mengorbankan kebahagiaan sendiri dan pergi ke suatu negeri lain untuk memelihara ibu mertuanya)

Rut 2:17-18 – Bekerja keras (bekerja dari pagi hingga petang untuk mendapatkan makanan bagi mertuanya dan hanya makan bulir gandum, yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit, setelah ibu mertuanya selesai makan)

Timotius

2 Tim. 1:5 – Setia (memiliki iman yang baik sejak ia masih muda)

Kesetiaan dari orang-orang percaya ini dapat membedakan apa yang pantas dan yang tidak pantas untuk diperjuangkan. Sebagai contoh, Musa memahami bahwa lebih berharga bekerja bagi Allah dan menerima segala berkat dan bimbingan-Nya daripada hidup untuk dirinya sendiri, sekalipun mewah

1x

22

karena sebagai anak putri Firaun. Demikian pula, Rut memahami bahwa lebih baik memelihara ibu mertuanya dan berpegang pada satu-satunya Allah yang sejati daripada kembali ke tanah kelahirannya dan menikahi seseorang untuk kejelasan hidup dan kebahagiaan sementara. Semua contoh di atas melewatkan kesempatan untuk hidup mudah, bahkan sebaliknya, mengambil kehidupan yang lebih sulit dan menantang, karena itu adalah hal yang benar untuk mereka lakukan di hadapan Allah.

Lembar Kerja # 2

Ada seorang lain di Alkitab yang benar-benar memahami untuk apa mengorbankan diri dan tetap akan melakukannya. Menurut standar pada zamannya, ia merupakan seorang yang terpelajar dan terhormat. Bagaimanapun, setelah mengenal Allah, ia menyadari bahwa semua hal yang telah menguntungkannya pada masa yang lalu, sekarang justru dianggap seperti sampah setelah pengenalannya akan Yesus Kristus. Apakah kalian mengetahui siapa orang ini? (Rasul Paulus)

Marilah sekarang kita membaca Flp. 3:4-8. Hal apa sajakah yang Paulus megahkan sebelum mengenal Yesus Kristus? (Keluarga dan status sosial

– orang Ibrani asli dari suku Benyamin – mempunyai nama baik keluarga dan kemakmuran, seorang Farisi –

Yusuf Lihatlah: Kej. 43:26-30 Kej. 47:11-13 Kej. 50:19-21 Musa Lihatlah: Ibr. 11:23-29 Bil. 12:3 Yosua Lihatlah: Bil. 14:6-10 Daniel Lihatlah: Dan. 1:15 Rut Lihatlah: Rut 1:14-18; 2:17-18 Timotius Lihatlah: 2 Tim. 1:5 9 Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati

p a a e la j r n

3

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 1

Ada banyak contoh orang muda di dalam Alkitab yang mematuhi firman Allah dan bertahan bagi iman mereka, sekalipun harus menghadapi lawan yang tangguh. Kita sekarang akan melihat siapa-kah mereka dan apasiapa-kah yang mereka perbuat.

Apakah nilai kebaikan yang mereka miliki?

pemimpin agama, terpandang, tidak bercacat cela menurut hukum Taurat – terpelajar, berhasil di hadapan orang-orang yang tidak percaya Yesus)

Setelah Paulus percaya Tuhan Yesus Kristus, bagaimana ia memandang semua hal yang pernah dimegahkannya itu? (Ia memandang semua

itu sebagai sampah; catatan: beritahukan kepada murid-murid bahwa pendidikan dan hal-hal jasmani lainnya bukanlah ‘sampah’. Tetapi bila digunakan tanpa untuk kemuliaan Allah, maka semuanya itu tidak akan ada artinya. Kita seharusnya tidak mencari hal-hal ini dengan mengorbankan keselamatan dan hubungan kita terhadap Allah.)

Mungkin kalian tidak memegahkan hal-hal yang sama seperti yang orang-orang pada masa Paulus lakukan. Hal apa sajakah yang kalian anggap dapat

dimegahkan? Tuliskan semuanya itu pada Lembar

Kerja ini. Bila hal-hal itu tidak sesuai dengan pengajaran Allah, apakah kalian pun akan menganggapnya ‘sampah’ seperti yang Paulus lakukan?

Biarkan murid-murid membagikan apa yang mereka telah tuliskan. Pimpinlah diskusi ini dan berikan tanggapannya.

“Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah

daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.” (Ibr. 11:24-25) 10 Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati

l a p e aj ra n

3

Pemahaman Alkitab Lembar Kerja # 2

Ada seorang lain di Alkitab yang benar-benar memahami untuk apa mengorbankan diri dan tetap akan melakukan-nya. Menurut standar pada zamannya, ia merupakan seorang yang terpelajar dan terhormat. Bagaimanapun, setelah mengenal Allah, ia menyadari bahwa semua hal yang telah menguntungkannya pada masa yang lalu, sekarang justru dianggap seperti sampah setelah pengenalannya akan Yesus Kristus. Apakah kalian mengetahui siapa orang ini?

Marilah sekarang kita membaca Flp. 3:4-8. Hal apa sajakah yang Paulus megahkan sebelum

mengenal Yesus Kristus?

Mungkin kalian tidak memegahkan hal-hal yang sama seperti yang orang pada masa Paulus lakukan. Hal apa sajakah yang kalian anggap dapat dimegahkan? Tuliskan nya itu pada Lembar Kerja ini. Bila hal-hal itu tidak sesuai dengan pengajaran Allah, apakah kalian pun akan menganggapnya ‘sampah’ seperti yang Paulus lakukan?

_______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________ _______________________

Lembar Kerja # 3 Mengapa Menjadi Baik?

Ada seorang pelajar yang ditanyai pendapatnya tentang Allah dan kemudian ia menjawabnya, “Allah itu senantiasa mengawasi apakah seseorang itu menikmati dirinya dan kemudian berusaha untuk menghentikannya.

Bagi beberapa orang, Allah itu tampak seperti Tuhan yang kejam, yang mempunyai banyak peraturan dan ketetapan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Sebenarnya, Allah itu tidaklah demikian. Marilah kita membaca Mat. 11:30 untuk melihat apa yang Yesus Kristus katakan. (Sebab kuk yang kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.) Allah begitu mengasihi kita dengan turut memikul segala beban kita. Marilah kita membaca sebuah cerita yang menggambarkan Allah begitu mengasihi kita.

Suatu kali, ada seorang miskin yang bekerja keras demi menghidupi anak perempuannya yang tunggal yang dikasihinya. Anak perempuan inipun mengasihi ayahnya dan sering berkata, “Ayahku adalah satu-satunya orang yang paling aku sayangi.” Tahun demi tahun berlalu, anak perempuan ini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Ia bertemu dengan seorang muda yang tampan dan merasa jatuh hati kepadanya. Pemuda ini kemudian bertanya kepadanya, apakah ia mencintainya. Gadis inipun berkata, “Ya, engkaulah satu-satunya yang paling aku cintai.” Tetapi pemuda ini memberitahukan bahwa bila sang gadis benar-benar mencintainya, maka ia perlu membuktikan perkataannya itu. Pemuda ini meminta bahwa sang gadis memberikan jantung sang ayah kepadanya.

Tiba-tiba, sang gadis ini begitu terkejut akan permintaan itu. Sang gadis mencintai pemuda itu, sekaligus mengasihi ayahnya. Malam itu, setelah makan, sang ayah pergi tidur dan cukup lama sang anak berada di luar kamar ayahnya. Ia tidak dapat membunuh ayahnya, yang telah berkorban begitu banyak baginya. Ia berpikir cukup lama mengenai hal ini. Akhirnya, ia menemukan cukup keberanian untuk menghampiri kamar ayahnya. Ia langsung menikam ke arah dada dan mengambil jantung ayahnya.

Aplikasi

Kehidupan

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan

bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.”

Setelah itu, sang gadis segera berlari ke suatu tempat, di mana pemuda itu menantikannya. Dalam ketergesaanya, sang gadis tergelincir dan terjatuh. Jantung ayahnya terlempar ke luar dari dalam tasnya dan terdengarlah suatu suara yang berkata, “Anakku yang kekasih, apakah kamu terluka?” Saat itu, sang gadis menangis dengan sedihnya. (Cerita dari masyarakat Israel)

Kasih Allah seperti kasih seorang ayah terhadap anaknya perempuan dalam cerita ini. Ia tetap kasihi kita, bahkan saat telah berbuat salah kepada-Nya. Ketika patuhi perintah-Nya di dalam Alkitab, kita seharusnya tidak beranggapan bahwa Allah menaruh kita di suatu keadaan untuk membuat hidup kita menjadi susah dan sengsara. Perintah-Nya adalah untuk kebaikan kita, sehingga akhirnya kita dapat beroleh keselamatan.

Ada sebuah pujian indah yang memotivasi kita untuk tetap berpegang pada nilai-nilai kebaikan, karena ada orang-orang yang mengasihi dan peduli kepada kita. Ketika memikirkan kasih yang kita terima, itu lebih memudahkan kita untuk berpegang pada firman Allah. Pujian # 396 dalam Kidung Rohani: Aku Akan Setia (Kalian boleh memilih untuk menyanyikan pujian ini atau mempelajari syair-syair yang ada, bila waktu masih tersedia.)

Lihatlah pada syair-syair dalam pujian itu dan jelaskan maksud yang terkandung di dalamnya:

Ku kan setia... Ku kan suci... Ku kan kuat...

Ku kan brani... (dan lain sebagainya)

(Setiap syair mempunyai sebuah pesan yang berbeda dan penuh makna serta layak untuk direnungkan. Bimbinglah murid-murid dalam menanggapi syair-syair dalam pujian ini.)

“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,

Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah, aku telah melepaskan

semuanya itu dan menganggapnya

sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”

Lembar Kerja # 4

Situasi yang Serba Salah)

Kadang kita berada di dalam suatu dilema. Apa yang kita ingin lakukan mungkin tidak menjadi benar untuk dilakukan. Berikut adalah dua situasi, di mana orang-orangnya tidak mengetahui apa yang benar. Tulislah saran dan tanggapan kalian terhadap situasi-situasi mereka. Apakah mereka benar di jalan yang mereka tempuh? Apakah yang kalian akan beritahukan kepada mereka?

Kasus # 1

Keluarga Sarah sedang mengalami kesulitan keuangan. Ayah Sarah telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan hanya ibunya yang bekerja untuk mencukupi segala keperluan sehari-hari. Sebagai anak tertua, Sarah harus menjaga kedua adiknya seusai pulang sekolah, hal ini membuat dirinya tidak mempunyai kesempatan untuk ikut dalam kegiatan sekolah. Selain kehilangan kebahagiaan, ia pun tidak mempunyai teman akrab di sekolah. Ia beranggapan bahwa dirinya akan lebih terkenal, bila dapat menghabiskan waktu bersama teman-teman di luar sekolah. Waktu terbaiknya akan ada pada akhir minggu, ketika sang ibu tidak perlu pergi bekerja. Tetapi sayangnya, teman-teman sekolah Sarah justru hanya

Dilema (

(Semua perintah Allah adalah untuk kebaikan kita, sehingga akhirnya, kita dapat beroleh keselamatan.) Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati

a r p e la j a n

3

Aplikasi Kehidupan Lembar Kerja # 3 11

Mengapa Menjadi Baik? Suatu kali, ada seorang miskin yang bekerja keras demi menghidupi anak perempuannya yang tunggal yang dikasihinya. Anak perempuan ini-pun mengasihi ayahnya dan sering berkata, “Ayahku adalah satu-satunya orang yang paling aku sayangi.”

Tahun demi tahun berlalu, anak perempuan ini menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Ia bertemu dengan seorang muda yang tampan dan merasa jatuh hati kepadanya. Pemuda ini kemudian bertanya kepadanya, apakah ia mencintainya. Gadis inipun berkata, “Ya, engkaulah satu-satunya yang paling aku cintai.” Tetapi pemuda ini memberitahukan bahwa bila sang gadis benar-benar mencintainya, maka ia perlu membuktikan perkataannya itu. Pemuda ini meminta bahwa sang gadis memberikan jantung sang ayah kepadanya.

Tiba-tiba, sang gadis ini begitu terkejut akan permintaan itu. Sang gadis mencintai pemuda itu, sekaligus mengasihi ayahnya. Malam itu, setelah makan, sang ayah pergi tidur dan cukup lama sang anak berada di luar kamar ayahnya. Ia tidak dapat membunuh ayahnya, yang telah berkorban begitu banyak baginya. Ia berpikir cukup lama mengenai hal ini. Akhirnya, ia menemukan cukup keberanian untuk menghampiri kamar ayah-nya. Ia langsung menikam ke arah dada dan mengambil jantung ayahayah-nya. Setelah itu, sang gadis segera berlari ke suatu tempat, di mana pemuda itu menantikannya. Dalam ketergesaanya, sang gadis tergelincir dan terjatuh. Jantung ayahnya terlempar ke luar dari dalam tasnya dan terdengarlah suatu suara yang berkata, “Anakku yang kekasih, apakah kamu terluka?” Saat itu, sang gadis menangis dengan sedihnya. (Cerita dari masyarakat Israel)

Kasih Allah seperti kasih orang ayah terhadap nya perempuan dalam cerita ini. Ia tetap kasihi kita, kan saat telah berbuat salah kepada-Nya. Ketika patuhi perintah-Nya di dalam Alkitab, kita seharusnya tidak beranggapan bahwa Allah menaruh kita di suatu keadaan untuk membuat dup kita menjadi susah dan sengsara. Perintah-Nya adalah untuk kebaikan kita, hingga beroleh keselamatan. Ada sebuah pujian indah yang memotivasi kita untuk tetap berpegang pada nilai kebaikan, karena ada orang-orang yang kasihi dan peduli kepada kita. Ketika memikirkan kasih yang kita terima, itu lebih kan kita untuk berpegang pada firman Allah. Pujian # 396 dalam Kidung Rohani: Aku Akan Setia. Lihatlah pada syair-syair dalam pujian itu dan jelaskan maksud yang terkandung di dalamnya:

Ku kan setia... Ku kan suci... Ku kan kuat... Ku kan brani... (dan lain sebagainya)

libur pada hari Sabtu, di mana pada hari itu, ia harus menguduskan hari Sabat.

Sarah merasa agak putus asa. Tampaknya Allah begitu tidak adil terhadapnya. Ia bahkan beranggapan bahwa kedua adiknya merupakan suatu beban bagi dirinya. Apakah ia tidak pernah dapat mempunyai teman akrab di sekolah? Ia mulai beranggapan bahwa mungkin tidak apalah, bila melewatkan kebaktian Sabat sekali atau dua kali dalam satu bulan untuk menghadiri undangan bersama dengan teman-temannya. Asalkan selama ini ia tetap memiliki Allah di dalam hatinya, bukankah tidak masalah, bila ia tidak menghadiri kebaktian di gereja? Apakah yang kalian akan beritahukan kepada Sarah?

Kasus # 2

Ibu Jason sering memberikan pakaian kepada anaknya. Jason tidak pernah merasa terganggu terhadap bagaimana penampilannya atau terhadap tekanan penilaian dari orang lain, hingga ia menjadi kurang percaya diri suatu hari mengenai penampilan dirinya itu. Ibu Jason tidak mempunyai selera modern terhadap anak-anak seusia Jason, anaknya. Sekalipun tidak ada seorang teman yang pernah berkomentar terhadap penampilan Jason atau apa yang ia kenakan, tetapi Jason merasa bahwa ia tidaklah pantas mengenakan pakaian dari ibunya itu. Ia ingin mengenakan pakaian yang bermerk sama dengan setiap orang yang mengenakannya dan bukannya salah satu merk yang hanya diketahui oleh ibunya.

Suatu hari, Jason memberanikan diri meminta sejumlah uang kepada ibunya untuk membeli sebuah jaket, yang ia lihat seseorang mengenakannya di sekolah. Hari berikutnya, teman-teman sekolah Jason menghampirinya dan mengatakan betapa keren penampilan dirinya itu. Ini terjadi kepada Jason, bila ia mengenakan suatu pakaian yang keren, maka ia akan mempunyai banyak teman. Ia menarik suatu kesimpulan bahwa orang-orang melihat kepada sesuatu yang modern dan bukannya kepada sesuatu pakaian yang diberikan oleh ibunya dari tempat yang sederhana.

Jason senantiasa telah diajarkan mengenai nilai-nilai kepribadian dan kualitas rohani seseorang adalah benar-benar hal yang penting dan mendasar. Tetapi nilai kebajikan kekristenan apakah yang masih

“Bukan seolah-olah aku telah memperoleh

hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya,

karena aku pun telah ditangkap oleh

Kristus Yesus.” (Flp. 3:12)

tertanam di dalam diri Jason sejauh ini? Tidak ada satupun yang ia dapat ingat. Dari sejak itu, Jason memutuskan untuk mengubah penilaian orang lain terhadap dirinya – tidak hanya mengenai pakaiannya, tetapi juga mengenai gaya rambutnya, sepedanya dan lain sebagainya! Ia tidak peduli berapa banyak waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk hal itu semua. Apakah sepanjang ia berperilaku demikian akan dikagumi oleh teman-teman sebayanya? Ia memutuskan bahwa ibunya tidak perlu membelikan pakaian yang membuat dirinya merasa malu! Apakah yang kalian akan beritahukan kepada Jason?

Aku kan...

Berikan selembar kertas dan acuan Lembar Kerja # 3 kepada murid-murid. Apakah masih ingat pujian yang kita nyanyikan dari Lembar Kerja # 3? Ada banyak syair yang diawali dengan ‘Aku kan...’. Biarlah kita semua memilih satu syair ‘Aku kan...’ dari pujian itu dan berusaha untuk menerapkannya ke dalam kehidupan kita masing-masing. Apakah kalian dapat lakukan yang menyenangkan Allah? Tuliskanlah hal itu.

Selanjutnya, tuliskan suatu rencana yang jelas mengenai bagaimana kalian akan mencapai hal itu. Siapakah yang akan terlibat di dalamnya? Berapakah banyak waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya?

Aktivitas

Sukacita dalam Kebenaran yang Sejati

p e la ja ra n

3

Aplikasi Kehidupan Lembar Kerja # 3 12 Dilema

Kadang kita berada di dalam suatu dilema. Apa yang kita ingin lakukan mungkin tidak menjadi benar untuk dilakukan. Berikut adalah dua situasi, di mana orang-orang-nya tidak mengetahui apa yang benar. Tulislah saran dan tanggapan kalian terhadap situasi-situasi mereka. Apakah mereka benar di jalan yang mereka tempuh? Apakah yang kalian akan