• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Sikap dengan Gaya Hidup

Dalam dokumen Sikap Remaja Terhadap HIV and AIDS (Halaman 145-150)

BAB 6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI REMAJA DALAM

6.1 Hubungan Bivariat

6.1.1 Hubungan antara Sikap dengan Gaya Hidup

Gaya hidup remaja diasumsikan memiliki pengaruh terhadap sikap dalam mencegah penularan HIV dan AIDS. Kotler (1984) menjelaskan bahwa gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi. Dalam penelitian ini, variabel gaya hidup remaja dilihat dari dua dimensi yaitu aktivitas dan opini remaja terkait dengan upaya mencegah penularan HIV dan AIDS. Kedua dimensi ini memiliki dua kategori yaitu mendukung dan tidak mendukung terkait upaya mencegah penularan HIV dan AIDS.

Tabel 6.1

Hubungan antara Gaya Hidup dengan Sikap Remaja dalam Mencegah Penularan HIV dan AIDS

n=93

Sikap Gaya Hidup Total

Mendukung Tidak

Mendukung

Positif 28 (60,9%) 16 (34,0%) 44 (47,3%)

Negatif 18 (39,1%) 31 (66,0%) 49 (52,7%)

Total 46 (100 %) 47 (100%) 93 (100%)

Sumber data : SPSS LPMPS Kelompok A 2013 di Desa Lewo Baru, Kecamatan Malangbong, tahun 2013

Dari tabel di atas ditunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap yang positif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki gaya hidup yang juga mendukung yaitu 60,9 persen dibandingkan mereka yang memiliki gaya hidup tidak mendukung yaitu sebesar 34 persen. Sementara responden yang memiliki sikap yang negatif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki gaya hidup yang tidak mendukung yaitu 66 persen dibandingkan mereka yang memiliki gaya hidup mendukung yaitu sebesar 39,1 persen. Sehingga, dapat dikatakan terdapat hubungan positif antara gaya hidup dengan sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS.

Hasil tabel silang di atas diperkuat oleh uji hipotesis yang juga menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel gaya hidup dan sikap remaja dalam mencegah penularan HIV AIDS36. Dari hasil uji hipotesis tersebut ditunjukkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (α) yang kemudian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak atau dengan kata lain variabel gaya hidup memiliki hubungan dengan variabel sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS

Selain itu, untuk melihat kekuatan hubungan yang dimiliki variabel gaya hidup terhadap sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS, peneliti menggunakan uji d’Somers. Berikut uji yang telah dilakukan.

Tabel 6.2

Uji d’Somers Sikap dan Gaya Hidup Remaja

Ho: Tidak terdapat hubungan antara gaya hidup remaja dengan sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS

Gaya Hidup Remaja Sikap Remaja dalam Mencegah Penularan HIV dan AIDS Signifikansi: 0.044 (< 0,05)

d : 0,268

Dari hasil uji d’Somers di atas dapat dilihat nilai yang didapat adalah sebesar 0,268. Berdasarkan skala kekuatan hubungan37, dapat disimpulkan bahwa nilai 0,268 menunjukkan kekuatan hubungan yang cenderung sangat lemah dengan arah hubungan positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara gaya hidup dengan sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS tergolong sangat lemah dengan arah hubungan yang positif. Arah hubungan tersebut menunjukkan bahwa remaja dengan gaya hidup yang mendukung,, juga memiliki sikap yang positif dalam mencegah penularan HIV dan AIDS.

Tabel 6.3

Hubungan antara Aktivitas dengan Sikap Remaja dalam Mencegah Penularan HIV dan AIDS

n=93

Sikap Aktivitas Remaja Total

Mendukung Tidak

Mendukung

Positif 26 (59,1%) 18 (36,7%) 44 (47,3%)

Negatif 18 (40,9%) 31 (63,3%) 49 (52,7%)

Total 44 (100 %) 49 (100%) 93 (100%)

Sumber data : SPSS LPMPS Kelompok A 2013 di Desa Lewo Baru, Kecamatan Malangbong, tahun 2013

Responden yang memiliki sikap yang positif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki aktivitas yang mendukung yaitu 59,1 persen dibandingkan mereka yang memiliki aktivitas tidak mendukung yaitu 36,7 persen. Sedangkan responden yang memiliki sikap yang negatif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki aktivitas yang tidak mendukung yaitu 63,3 persen dibandingkan mereka yang memiliki aktivitas yang mendukung yaitu 40,9 persen. Sehingga, dapat dikatakan terdapat hubungan positif antara aktivitas dengan sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS.

Salah satu kutipan wawancara mendalam dengan informan menunjukan bagaimana remaja yang memiliki sikap positif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki aktivitas yang mendukung. Berikut hasil kutipan wawancara dengan responden saat ditanyakan tentang informasi terkait pentingnya menjaga keperawanan:

Oh iya itu teh pernah nonton berita ada mucikari cilik, makanya saya teh hati-hati sekarang”38

Salah satu aktivitas yang mendukung dalam mencegah penularan HIV dan AIDS adalah dengan menonton acara televisi tentang pentingnya menjaga keperawanan sebelum menikah. Dari hasil kutipan wawancara, dapat kita lihat bahwa responden memiliki aktivitas yang mendukung dalam mencegah penularan HIV dan AIDS yaitu dengan menonton acara televisi tentang mucikari cilik. Mucikari cilik adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang menjadi germo di Surabaya. Dengan melakukan aktivitas yang mendukung yaitu dengan menonton acara televisi mengenai pentingnya menjaga keperawanan sebelum menikah, terbukti sikap responden menjadi lebih positif dan lebih berhati-hati dalam menjaga keperawanannya.

Tabel 6.4

Hubungan antara Opini dengan Sikap Remaja dalam Mencegah Penularan HIV dan AIDS

n=93

Sikap Opini Remaja Total

Mendukung Tidak

Mendukung

Positif 21 (63,6%) 23 (38,3%) 44 (47,3%)

Negatif 12 (36,4%) 37 (61,7%) 49 (52,7%)

Total 33 (100%) 60 (100 %) 93 (100%)

Sumber data : SPSS LPMPS Kelompok A 2013 di Desa Lewo Baru, Kecamatan Malangbong, tahun 2013

Responden yang memiliki sikap yang positif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki opini yang mendukung yaitu 63,6 persen dibandingkan mereka yang memiliki opini yang tidak mendukung yaitu 38,3 persen. Sementara responden yang memiliki sikap yang negatif cenderung lebih banyak pada mereka yang memiliki opini yang tidak mendukung yaitu 61,7 persen dibandingkan mereka yang memiliki opini yang mendukung yaitu 36,4 persen. Sehingga, dapat dikatakan terdapat hubungan positif antara opini dengan sikap remaja dalam

Sikap yang positif dalam mencegah penularan HIV dan AIDS salah satunya dipengaruhi oleh opini remaja terkait menjaga keperjakaan sebelum menikah. Berikut adalah kutipan wawancara mendalam tentang pentingnya menjaga keperjakaan sebelum menikah :

“Penting. Kan keperjakaan kita cuma dikasihin buat istri kita. Yang pertama yang terakhir terus kan kalo bukan perjaka udah begituan sebelum nikah haram. Dapet dosa”39

Tidak hanya terkait tentang menjaga keperjakaan sebelum menikah, opini tentang kesetiaan terhadap pasangan juga turut memengaruhi sikap remaja dalam mencegah penularan HIV dan AIDS. Seperti penuturan remaja saat ditanyakan opininya tentang orang-orang yang sering berganti pasangan:

Ya saya sih gak sependapat, soalnya kalo saya sendiri selalu berusaha setia sama pacar saya. Saya gak mau aja kena karma, pasti kan gak enak kalo kita yang diselingkuhin.”40

Dalam dokumen Sikap Remaja Terhadap HIV and AIDS (Halaman 145-150)

Dokumen terkait