• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Demografi

Dalam dokumen Sikap Remaja Terhadap HIV and AIDS (Halaman 111-117)

BAB 4 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

4.3 Kondisi Demografi

Berdasarkan laporan penduduk terakhir pada tahun 2012, Desa Lewo Baru yang tersebar di 6 RW dan 19 RT memiliki jumlah penduduk 3.721 jiwa dengan 977 jiwa adalah kepala keluarga. Dari jumlah penduduk tersebut, sebanyak 1.912 jiwa adalah laki-laki dan 1.809 jiwa adalah perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dapat dikatakan setara.

Grafik 4.2

Persentase Jumlah Penduduk Lewo Baru

Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk Lewo Baru berdasarkan usia dan jenis kelamin

Usia Laki – laki Perempuan Total

15 tahun 34 orang (10,30%) 23 orang (6,97%) 57 orang (17,27%) 16 tahun 35 orang (10,60%) 32 orang (9,70%) 67 orang (20,30%) 17 tahun 37 orang (11,21%) 32 orang (9,70%) 69 orang (20,91%) 18 tahun 38 orang (11,52%) 34 orang (10,30%) 72 orang (21,82%) 19 tahun 37 orang (11,21%) 28 orang (8,49%) 65 orang (19,70%) Total 181 orang (54,85%) 149 orang (45,15%) 330 orang (100%)

Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

Berdasarkan tabel di atas, remaja yang berusia 15 – 19 tahun di Desa Lewo Baru berjumlah 330 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 54,85 persen remaja laki-laki dan 45,15 persen remaja perempuan. Sehingga dapat disimpulkan jumlah remaja laki-laki lebih banyak daripada perempuan meskipun perbedaan ini tidak terlalu signifikan. Jika dilihat persebaran remaja berdasarkan usia, dapat dikatakan persebarannya cukup merata, yaitu berkisar antara 17 – 21 persen untuk masing-masing kategori usia. Jumlah yang paling besar berada pada remaja yang

Laki-laki 51.38% Perempuan

48.62%

berumur 18 tahun yaitu dengan presentase 21,82 persen. Jumlah yang paling kecil berada pada remaja yang berumur 15 tahun yaitu dengan presentase 17,27 persen.

4.3.1 Mata Pencaharian

Tabel 4.5

Mata Pencaharian Penduduk

No. Pekerjaan Laki – laki Perempuan Jumlah

1 Petani 60 orang 45 orang 95 orang

2 Buruh Tani 155 orang 58 orang 213 orang

3 Swasta 7 orang 8 orang 15 orang

4 PNS 18 orang 6 orang 24 orang

5 Buruh migran 2 orang 2 orang 4 orang

6. Pembantu Rumah Tangga - 7 orang 7 orang

6 Pedagang 741 orang 10 orang 751 orang

7 TNI 2 orang - 2 orang

8 Montir 7 orang - 7 orang

9 Pengusaha Kecil dan

Menengah -

44 orang 44 orang

10 Pensiunan PNS / TNI / Polri 15 orang 5 orang 20 orang

11 Dukun Kampung Terlatih - 3 orang 3 orang

Jumlah 1007 orang (84, 26%) 188 orang (15,73%) 1195 orang (100%) Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 1195 penduduk yang bekerja, 84 persen diantaranya didominasi oleh laki-laki. Dominasi laki-laki dibandingkan perempuan dalam akses sumber daya ekonomi mencerminkan Desa Lewo Baru masih menganut sistem patriarki. Jika dilihat dari berdasarkan kategori mata pencaharian, mayoritas penduduk Desa Lewo Baru bermata pencaharian sebagai pedagang dengan jumlah 751 orang. Pemilihan mata pencaharian ini menjadi menarik ketika dikaitkan dengan luas Desa Lewo Baru yang 54,58 persen didominasi oleh perkebunan seperti dijelaskan dalam grafik berikut :

Grafik 4.3 Luas Desa Lewo Baru

Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

Dengan separuh luas Desa Lewo Baru dipergunakan untuk perkebunan, idealnya mata pencaharian tersebar dari penduduk Desa Lewo Baru adalah petani atau buruh tani. Tetapi, tingginya jumlah penduduk yang menjadi pedagang berdagang merupakan pilihan yang lebih menjanjikan dalam hal ekonomi dibandingkan bertani. Ditambah lagi, kegiatan berdagang sudah sejak lama dilakukan oleh penduduk Desa Lewo Baru. Hal ini sejalan dengan penjelasan dari Kepala Desa4 saat ditanyakan tentang kegiatan berdagang siomay yang banyak dipilih sebagai mata pencaharian penduduk Desa Lewo Baru :

“Kalau di sini yang belajar bikin siomay itu orang sini. Udah turun temurun. Udah dari tahun 70 an udah ada. Di sini waktu saya masih kecil yang bikin siomay itu orang sini sekarang posisinya di RW dua. Dulu, mulai di Bandung daerah lain belum ada. Dulu namanya baso tahu. siomay siomay itu sekarang. saya juga masih kecil.”

4.3.2 Migrasi

Berdasarkan observasi yang dilakukan selama LPMPS, dapat diketahui bahwa banyak penduduk Desa Lewo Baru yang merantau untuk mencari nafkah.

4Wawancara Mendalam oleh Deden Ramadani kepada Kepala Desa Lewo Baru berinisial “AS” 10.21% 32.62% 54.58% 1.02% 0.22% 0.57% Pemukiman Persawahan Perkebunan Kuburan Pekantoran Prasarana…

Usia penduduk yang merantau cukup beragam, dari remaja sampai orang dewasa yang sudah berkeluarga, baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Penduduk laki-laki biasanya merantau keluar kota untuk menjadi pendagang, buruh bangunan, dan lain-lain. Sedangkan, penduduk perempuan yang merantau biasanya menjadi pekerja rumah tangga (PRT).

Migrasi penduduk Desa Lewo Baru pun juga terlihat ketika selama pengambilan data penelitian, dapat diketahui bukti bahwa migrasi masyarakat memang terjadi. Hal ini dibuktikan ketika sedang mencari salah satu informan wawancara mendalamsedang tidak ada di rumah. Padahal sebelumnya pada saat pengisian kuesioner, informan masih bisa ditemui. Informan tersebut mengaku akan berangkat ke Jakarta dua hari lagi untuk membantu ayahnya berjualan siomay di Jakarta. Berikut salah satu kutipan perkataan informan,

“Liburan mah biasanya bantu orang tua, ayah. Ini 2 hari lagi ke Jakarta, bantu –bantu lah disana, kasian bapak sendirian.” 5

4.3.3 Pendidikan

Tabel 4.6

Data Pendidikan Penduduk Desa Lewo Baru

No. Pendidikan Jumlah

1 Belum Sekolah 280 orang

2 Tidak Tamat SD 120 orang

3 Tamat SD/sederajat 920 orang

4 SLTP 241 orang 5 SLTA 205 orang 6 D-I - orang 7 D-II 3 orang 8 D-III 3 orang 9 S-I 20 orang 10 S-II 2 orang

11 Tidak pernah sekolah 1927 orang

12 Jumlah 3721 orang

Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

Berdasarkan data pendidikan Desa Lewo Baru, mayoritas penduduk Desa Lewo Baru merupakan tamatan SD atau sederajat. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Lewo Baru kurang memiliki pengetahuan terhadap HIV dan AIDS. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan salah satu informan remaja yang kurang mengetahui pemahaman mengenai HIV dan AIDS. Berikut salah satu kutipan wawancara informan,

“Tidak tahu... iya bener gak tau saya....pernah denger sih...dapet pernah di sekolah pas pelajaran IPA, tapi lupa” 6

Tabel 4.7

Data Lembaga Pendidikan di Desa Lewo Baru

Jenis Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah

Formal Umum Play Group 1

TK 3

SD/ Sederajat 2

Formal Keagamaan Raudhatul Athfal 8

Tsanawiyah 1

Aliyah 1

Pondok Pesantren 2

Non Formal / Kursus Komputer 2

Bahasa 1

Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

Tabel 4.8

Jumlah Sarana Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah

1 SD 3 Bangunan

2 TK/TPA 2 Bangunan

3 P7AUD 3 Bangunan

4 Lembaga Pendidikan Agama 11 Bangunan

Sumber: Profil Desa Lewo Baru 2012

6 Wawancara Prasidya Doni dengan informan laki-laki berinisial DI, 26 Juni 2013

Berdasarkan data lembaga pendidikan (Tabel 4.7) di desa Lewo Baru. Terlihat bahwa mayoritas pendidikan yang ada di desa tersebut adalah lembaga pendidikan formal yang berbasis keagamaan. Sehingga ada indikasi bahwa di desa tersebut, masyarakat memiliki tingkat religiositas yang tinggi. Hal ini juga dikuatkan berdasarkan tabel 4.8 bahwa di Desa Lewo Baru, mayoritas sarana atau bangunan pendidikan adalah berupa bangunan Lembaga Pendidikan Agama.

Dalam dokumen Sikap Remaja Terhadap HIV and AIDS (Halaman 111-117)

Dokumen terkait