DAFTAR LAMPIRAN
III. METODOLOGI PENELITIAN
2. Klasifikasi Sub Elemen
3.3.7 Analisis Sistem Dinamik
3.3.7.3 Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan masalah yang harus dipecahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Identifikasi sistem ini bertujuan untuk mencari pemecahan terbaik dari permasalahan yang dihadapi
Guna memahami struktur dan perilaku sistem digunakan diagram lingkar sebab akibat (causal loops) dan diagram alir (flow chart). Diagram lingkar sebab akibat dibuat dengan cara menentukan peubah penyebab yang signifikan dalam sistem dan menghubungkannya dengan menggunakan garis panah ke peubah akibat, dan garis panah tersebut dapat berlaku dua arah jika kedua peubah saling mempengaruhi. Pada sistem dinamis, diagram lingkar sebab akibat ini akan digunakan sebagai dasar untuk membuat diagram alir yang akan disimulasikan dengan menggunakan program model sistem dinamis.
Pembuatan diagram lingkar sebab-akibat adalah proses perumusan mekanisme peubah-peubah yang bekerja dalam suatu sistem ke dalam bahasa gambar, sekaligus merupakan langkah awal dari identifikasi sistem yang digunakan untuk menyederhanakan kerumitan dalam rangka menciptakan sebuah konsep model. Dua terminologi penting dalam pembuatan diagram lingkar sebab-akibat adalah keadaan (level) dan proses (rate). Prinsip dasar pembuatan diagram lingkar sebab-akibat dalam penerapan berfikir sistem adalah dengan logika: proses sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (proses keadaan), atau sebaliknya keadaan sebagai sebab yang menghasilkan proses (keadaan proses). Informasi tentang hal ini menghasilkan pengaruh sebab-akibat yang dapat secara searah ( ) maupun berlawanan arah ( ).
1. Level
Level merupakan hasil akumulasi dari aliran-aliran dalam diagram alir dan
menyatakan kondisi sistem setiap saat. Dalam konsep sistem, level dikenal sebagai state variable. Level dapat dibayangkan sebagai suatu tangki air yang mengakumulasikan perbedaan air masuk dengan air keluar. Dalam diagram alir system dynamics, level dilukiskan dengan simbol persegi panjang (Hartrisari 2007);
Persamaan powersim untuk aliran level adalah: Init LEV = Kondisi awal
Keterangan : LEV = level (unit)
RM = rate (laju) masukan RK = rate (laju) keluaran
dt = interval waktu simulasi (suatu waktu) Init = initial = nilai awal
Flow = Flow (aliran) untuk variabel level; 2. Rate
Rate merupakan suatu aliran yang menyebabkan bertambah atau
berkurangnya suatu level. Oleh sebab itu rate terdiri dari dua jenis, yaitu rate masuk dan rate keluar. Rate masuk akan menambah akumulasi di dalam suatu level dan dilambangkan dengan simbol katup dan panah yang menuju
level. Sedangkan rate keluar ditunjukkan dengan katup yang dihubungkan
dengan panah yang menunjuk pada sink; 3. Source dan Sink
Simbol awam menunjukkan source dan sink suatu material yang mengalir ke dalam dan ke luar suatu level;
4. Information Link
Aliran informasi dalam powersim dengan tanda panah yang tegas. Aliran ini merupakan penghubung antar sejumlah variabel di dalam suatu sistem, jika suatu aliran informasi keluar dari level, aliran tersebut tidak akan mengurangi akumulasi yang terdapat di dalam level;
5. Variable Auxiliary
Variable auxiliary adalah suatu penambahan informasi yang dibutuhkan dalam
merumuskan persamaan atau variabel rate. Atau dapat pula dikatakan bahwa
variable auxiliary adalah suatu variabel yang membantu untuk
memformulasikan variabel rate. Variable auxiliary digambarkan dengan suatu lingkaran penuh;
6. Parameter (konstanta)
Konstanta adalah suatu besaran yang nilainya tetap selama proses simulasi. Konstanta dalam powersim digambarkan dengan simbol belah ketupat;
7. Delay
Dalam menggambarkan delay dibutuhkan penghubung panah bergaris yang menunjukkan delay dan panah sebagai aliran informasi, jika nilai awal delay
sama dengan variabel input. Jika nilai awalnya ditetapkan terlepas dari variabel input maka hanya dibutuhkan satu panah delay sebagai penghubung. Hubungan antar faktor digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat (causal loop), kemudian dilanjutkan dengan interpretasi diagram lingkar ke dalam konsep kotak gelap (black box). Pada langkah identifikasi sistem, terdapat konsep black box (kotak gelap), yang tidak diketahui apa yang terjadi didalamnya, tetapi hanya diketahui dari input yang masuk dan output yang keluar dari kotak gelap tersebut. Dalam menyusun kotak gelap harus diketahui tiga informasi yaitu, peubah input, peubah output, dan paremeter yang membatasi sistem (Eriyatno 1999). Diagram kotak gelap terdiri dari input lingkungan, input terkendali dan tidak terkendali, output dikehendaki dan tidak dikehendaki, parameter dan manajemen pengendalian (Eriyatno 2003). Uraian komponen sistem dari kotak gelap tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Uraian komponen sistem kotak gelap (black box)
NO KOMPONEN SISTEM URAIAN
A. Input Sistem
1 Input Lingkungan (Eksogenous) 1. Mempengaruhi sistem, akan tetapi tidak dipengaruhi sistem
2. Tergantung pada jenis sistem yang ditelaah
2 Input yang endogen (yang terkendali dan tidak terkendali )
1. Merupakan peubah yang sangat perlu bagi sistem untuk melaksanakan fungsinya yang dikehendaki 2. Sebagai peubah untuk mengubah kinerja sistem
dalam pengoperasiannya
a. Input yang terkendali 1. Dapat bervariasi selama pengoperasian sistem untuk mencapai kinerja yang dikehendaki atau untuk menghasilkan output yang dikehendaki 2. Perannya sangat penting untuk mengubah kinerja
sistem selama pengoperasian
3. Dapat meliputi aspek manusia, bahan, energi, modal dan informasi
b. Input yang tidak terkendali 1. Tidak cukup penting perannya dalam mengubah kinerja sistem
2. Tidak diperlukan agar sistem dapat berfungsi 3. Bukan merupakan input lingkungan (eksogenous)
karena disiapkan oleh perancang B Output Sistem
1 Output yang dikehendaki 1. Merupakan respon sistem terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan (dalam analisis kebutuhan) 2. Merupakan peubah yang harus dihasilkan oleh
sistem untuk memuaskan kebutuhan yang telah diidentifikasi
2 Output yang tidak dikehendaki 1. Merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindarkan dari sistem yang berfungsi dalam menghasilkan keluaran yang dikehendaki
2. Selalu diidentifikasikan dalam tahap identifikasi sistem, terutama semua pengaruh negatif yang potensial dapat dihasilkan oleh sistem yang diuji 3. Sering merupakan kebalikan dari keluaran yang
dikehendaki.
C Parameter 1. Digunakan untuk menetapkan struktur sistem 2. Merupakan peubah keputusan penting bagi
kemampuan sistem menghasilkan keluaran yang dikehendaki secara efisien dalam memenuhi kepuasan bagi kebutuhan yang ditetapkan
3. Dalam beberapa kasus kadang-kadang perlu merubah peubah ini selama pengoperasian sistem untuk membuat kemampuan sistem bekerja lebih baik dalam keadaan lingkungan berubah-ubah 4. Tiap sistem memiliki paremeter rancangan khas
tersendiri untuk identifikasi
D. Manajemen Pengendali Merupakan faktor pengendalian (kontrol) terhadap pengoperasian sistem dalam menghasilkan keluaran yang dikehendaki