• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ideologi Umum Yang Mendasari Pencitraan Gender Tradisi Tangis

5.2 Pembahasan Tangis Berru Sijahe

5.3.1 Ideologi Umum Yang Mendasari Pencitraan Gender Tradisi Tangis

Berdasarkan analisis pada bab terdahulu dapat dijelaskan ideologi apa yang mendasari pencitraan gender dalam tradisi Tangis Berru Sijahe yang

terdapat pada masyarakat Pakpak. Ideologi seksis adalah ideology yang mendominasi dalam teks tangis berru sijahe yang diteliti. Meskipun dominasi ini tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kesimpulan bahwa sebagian besar pesan teks tangis berru sijahe mengandung prasangka gender tertentu, tetapi dominasi ini memberikan informasi bahwa prasangka gender melalui pencitraan gender tertentu dapat ditemukan dalam teks tangis berru sijahe pada masyarakat Pakpak.

5.3.1.1 Ideologi Seksis

Citra seksis secara tekstual dalam sebuah teks tangis berru sijahe dibentuk oleh berbagai komponen metafungsi dalam teks tersebut. Pembentukan atau penyusunan teks sedemikian rupa dapat dipahami sebagai suatu praktek yang bersifat ideologis. Ketika berhadapan dengan kaum perempuan seperti ibu diperlihatkan adanya hubungan yang dekat dengan merangkul ibu disertai dengan tangis yang tersedu-sedu. Namum, berbeda ketika berhadapan dengan kaum laki-laki seperti ayah, diperlihatkan dengan jabatan tangan yang terkesan bahwa kaum laki-laki lebih tenang dan gagah.

Kedua perbedaan tersebut dilandasi oleh adannya perbedaan gender pada masyarakat Pakpak. Masyarakat pakpak yang masih menerapkan perbedaan bahwa kaum laki-laki lebih berhak mendapatkan kedudukan social yang lebih tinggi dibandingkan kaum perempuan. Pada umumnya masyarakat yang membedakan perbedaan derajat antara laki-laki dan perempuan ini menempatkan perempuan sebagai kaum lemah serta berkecimpung di bagian belakang dan dianggap sebagai pelayan laki-laki. Secara social, kaum perempuan lebih rendah derajatnya dibandingkan kaum laki-laki.

98 BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap tradisi tangis berru sijahe berdasarkan aspek multimodal, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebagaimana yang sudah tertulis pada bab satu sebelumnya sebagai berikut:

1. Aspek multimodal yang terdapat dalam tradisi tangis berru sijahe terdiri dari tiga komponen yaitu komponen metafungsi ideasional yang terdiri atas Partisipan I dan Partisipan II (proses material, proses verbal dan proses relasional dan proses mental). Proses yang terdapat dalam teks verbal tangis berru sijahe adalah proses material, proses mental, proses verbal, proses relasional sedangkan Partisipan II yang terdapat pada teks verbal tangis berru sijahe adalah gol, verbiage, attribute, phenomenom dan sirkumtan. Komponen metafungsi interpersonal yang terdiri atas offer, impersonal, intimate/personal, dan colour saturation. Komponen tekstual yang terdiri atas centred/polarized, salience, dan maximum connection framing.

2. Hubungan antara teks verbal dan teks visual yang terdapat pada tangis berru sijahe merupakan hubungan logis yang apabila dikaitkan memiliki value (nilai). Teks verbal mampu memjelaskan teks visual. Sebab untuk merepresentasikan suatu gambar tidaklah mudah seperti menciptakan gambar.

Maka diperlukan hubungan keduanya untuk mendapatkan value (nilai).

Hubungan logis tersebut meliputi hubungan repeating (pengulangan), hubungan additive, hubungan consequential, dan hubungan comparative.

6.2 Saran

Setelah peneliti melakukan pengkajian terhadap tradisi tangis berru sijahe ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna kelanjutan penelitian ini. Hal-hal tersebut dituangkan dalam bentuk saran sebagai berikut:

1. Agar tetap memperhatikan serta melestarikan tradisi-tradisi yang ada pada masyarakat Pakpak ini, sebab tidak sedikit tradisi yang mulai tidak dipakai lagi oleh masyarakat Pakpak disebabkan arus globalisasi yang sudah memasuki wilayah suku Pakpak.

2. Kepada para peneliti selanjutnya, agar tetap meneliti tangis berru si jahe ini dari kajian yang berbeda. Sebab pada penelitian kali ini hanya berfokus pada kajian multimodal.

3. Hendaklah tradisi ini dihidupkan kembali. Sebab, pengakuan masyarakat suku Pakpak yang masih berdomisili wilayah Kabupaten Pakpak mengakui bahwa tangis berru si jahe ini sudah tidak di pakai lagi pada pelaksanaan adat pernikahan disebabkan hal-hal yang tidak diketahui secara pasti. Betapa sayangnya tradisi ini ditinggalkan begitu saja.

4. Kepada pemerintah dan seluruh jajaran Kabupaten Pakpak Bharat, hendaklah mendokumentasikan serta menginventarisasikan tradisi tangis berru si jahe ini sebagai salah satu kekayaan tradisi yang diiliki oleh suku Pakpak.

5. Dan kepada seluruh pembaca, hendaklah sama-sama menjaga seluruh kekayaan tradisi yang ada di Indonesia ini pada umumnya.

103 Lampiran 1

Teks Tangis Berru Sijahe

1. tading mo ko le nang ni beruna.

‘tinggallah engkau disini wahai ibuku’

2. nggo mo ko peahen kono menuman berumu le nang niberuna.

‘kamu sudah bersusah payah untuk menyerupai anak gadismu wahai ibuku’

3. padan mo ko kepeken mengayak oles deba metem engket emas nggersing asa berumu i penuman numan kono inang ni beruna.

‘lebih baik kamu menerima pakaian dari orang lain serta emas yang kuning agar aku anakmu seperti orang lain’

4. molo padinken enda tah terjampa-jampa mo berumu i ladang ni kalak le nang ni beruna.

‘rupanya anakmu ini terjatuh di ladang orang wahai ibuku’

5. mela kalak menuman berumu tah tertingkah lae nciho si cegen, tertingkah lae meletuk molo cibon berumu i ladang ni kalak le inang ni beruna.

‘rupanya engkau telah memantaskan anakmu kalaupun’

6. mela kono menuman berumu pateari sada pe pateari dua bekas berumu, ulang ko sondat mermari mangan taba berumu le nang ni beruna.

‘apabila kamu telah memantaskan anakmu untuk menempati dua tempat, maka janganlah kamu terhalang mencari nafkah untuk anakmu ibuku’

7. mela kalak menuman berumu tah bage pilian mencalit sora ni kalak bage renggur mesora.

‘apabila kamu memantasskan anakmu seperti mendengar petir yang menyambar ketika berbicara dengan orang’

8. mela podinken enda berumu, tah terjampa-jampa berumu mengkuso kusoi bage manuk medemken berumu i ladang ni kalak le nang ni beruna.

‘rupanya anakmu ini ini bersusah payah mencari cari seperti ayam yang mengerami telurnya di ladang orang lain wahai ibuku’

9. tah mengkuso kusoi mo berumu dalan mi juma, tah dalan mi lae mo berumu podinken enda ladang ni kalak inang ni beruna.

‘bertanya-tanya anakmu jalan ke ladang atau jalan ke sungai rupanya jalan yang di tanya adalah jalan ke ladang orang lain’

10. menadingken page ntasak mendapatken page tuhur mo berumu menadingken si nggo ramah mendapatken lako ki tutur berumu le nang ni beruna.

‘seperti meninggalkan padi yang sudah masak dan meninggalkan apa yang sudah didapat untuk memulai pertuturan kepada orang lain wahai ibuku’

11. mela berumu podinken enda tah bage biah merdokar mo i ladang ni kalak ibaen deba berumu le nang ni beruna.

‘kalau anakmu lebih baik seperti anjing di ladang orang ibuku’

12. padin mo ko kepeken mengayaki emas deba nggersing, oles deba metem asa berumu i penuman numan ko le nang ni beruna.

‘sepertinya engkau lebih baik menerima emass yang kuning, kain yang bagus agar engkau dapat menyamakan aku seperti orang lain agar layak di mata calon suamiku wahai ibuku’

13. tah bage biahat merdokar me sora ni kalak ndahi berumu le nang ni beruna.

‘seperti anjing yang menggoggong untuk memanggil orang wahai ibuku’

14. ulang ko tergampar-gampar i ladang ni kalak da berru.

‘janganlah kamu seperti orang linglung di dalam keluarga orang wahai anakku’

15. ulang ko giam magin-magin i ladang ni kalak da berru.

‘janganlah engkau selalu sakit di dalam keluarga orang wahai anakku’

16. mela naing meridi ulang ko terkuso-kuso dalan mi lae da berru.

‘apabila engkau ingin mandi, maka janganlah engkau bingung jalan menuju sungai wahai anakku’

17. ulang ko lupa berre inangmu

‘jangan lah kamu lupa kepada ibumu ini’

18. laus lebbe aku da pa

‘aku pergi ya ayah’

19. ulang ko magin-magin

‘janganlah kau sakit’

20. laus lebbe aku mi ladang ni kalak pa

‘aku pergi ke rumah calon suamiku’

21. nggo dapet aku pana jodoh ku pa

‘rupanya aku sudah bertemu dengan jodohku’

22. asa Laus aku, tading mo ke

‘aku pergi, tinggallah engkau’

23. ue, pidonku pe mende-mende mo ke

‘iya, permintaanku baik-baiklah engkau’

24. nggo belgah ke i pejaheken

‘karena kamu sudah dewasa, oleh sebab itu menikah’

25. mella oda deng belgah oda i pejaheken

‘kalau belum dewasa, maka tidak menikah’

26. en pe, mende-mende ke deket simatua mu

‘oleh karena itu, baiklah kepada mertuamu’

27. deket kalak kela i

‘juga kepada menantuku itu’

28. i mo ranangku mendahi ke

‘itulah pesanku kepadamu’

29. tading mo ko le nang ni permenna.

‘tinggallah engkau wahai bibikku’

30. nggo mo kepeken inang ni permenna menuman daging si melala.

‘rupanya aku sudah seperti daging hancur yang tidak berguna lagi’

31. tading mo ko kepeken inang ni permenna menuman kalak asa beremu i penuman numan kono inangni bere berena.

‘kamu lebih baik menyerupai orang agar aku panta untuk orang lain’

32. mela kono menuman permenmu, nggo kepe peahen kono menuman beremu inang ni permenna.

‘apabila kamu memantaskan keponakanmu, berarti sudah pantaslah keponakanmu ini’

33. nggo mo kepeken karinana memurpurken daging si melala inang ni beruna dekket inangni permenna.

‘rupany semua seperti telah menentramkan orang yang hina ini bibiku’

34. bage memurpurken lae mbergoh mo ko kepeken menuman daging si melala inang ni permenna.

‘kamu seperti memercikkan air yang sejuk kepada orang yang hina ini bibiku’

35. karinana ke kepeken nggo peahen menuman daging si melala sa memurpurken lae mbergoh mo kepeken kene tabah daging si melala inang ni permenna.

‘rupanya semua sudah meyerupai aku yang hina ini seperti memercikkan air yang sejuk’

36. nggo mi, sip ko.

‘sudahlah, diamlah engkau wahai ponakanku’

37. ko ngo, nggo i tading ko keppe anakku i.

‘kamu yang sudah meninggalkan anakku itu’

38. kalak keppe menjalo-jala geggohmu permenku.

‘orang lain yang yang mendapatkanmu wahai anakku’

39. onjem dalan mi lae aku, onjem dalan mi juma.

‘aku terjatuh di jalan menuju ke ladang’

40. ko kin ngo ku harapken bai impalmi.

‘kamu yang saya harapkan untuk mendampingi anakku’

41. hanjar-hanjar ko rading ni permaenna

‘hati-hati lah wahai anakku’

42. nggo i tadingken ko pana namberrumu.

‘kamu sudah meninggalkan bibimu’

43. nggo ku si pagar ko keppe si lausna

‘aku sudah menjagamu’

106 Lampiran 2

Analisis Klausa

Data 1

tading mo ko le nang ni beruna

tinggallah kamu wahai ibuku

‘tinggalah kamu wahai ibuku’

proses material aktor

Vokatif Data 2

nggo mo ko peahen kono menuman berumu le nang ni beruna sudah kamu susah menyamakan anak gadismu wahai ibuku

‘kamu sudah memantaskan anakmu wahai ibuku’

aktor proses material

Vokatif Data 3

padan mo kepeken mengayak

oles deba metem engket emas nggersing

asa berumu i penuman numan kono inang ni beruna

lebih baik rupanya menerima

kain dari orang dan emas

agar anakmu seperti orang lain

‘rupanya lebih baik menerima kain dari orang dan emas untuk memantaskan anakmu’

proses material Goal aktor

vokatif

‘lebih baik anakmu terjatuh di ladang orang ibuku’

proses mental Actor Sirkumtan

Vokatif Data 5

mela kalak menuman berumu tah tertingkah lae nciho si cegen apabila orang menyerupai Anakmu seperti air keruh besok

‘apabila besok anakmu menyerupai seperti air keruh’

aktor proses material Goal sirkumtan sirkumtan

Data 6

tertingkah lae meletuk molo cibon berumu i ladang ni kalak

le nang ni beruna seperti air membanjiri kalo besok anakmu

diladang orang

Wahai ibuku

‘apabila besok anakmu seperti air yang membanjiri di ladang orang ibuku’

goal proses material aktor

Vokatif Data 7

mela kono menuman berumu pateari sada pe peteari dua bekas berumu

apabila kamu memantaskan anakmu dalam satu hari dua tempat

‘sepertinya kamu sudah memantaskan anakmu pada dua tempat’

aktor proses material sirkumtan konjungsi pronomina referensi

Data 8

ulang ko sondat mermari mangan taba berumu nang ni beruna jangan kamu terhalang mencari nafkah anakmu anakmu ibuku

‘janganlah kamu terhalang untuk mencari nafkah anakmu wahai ibuku’

aktor proses mental phonomenom sirkumtan

pronomina Referensi repetisi

Data 9

mela kalak menuman berumu tah bage pilian mencalit sora ni kalak bage renggur mersora kalau orang menyerupai anakmu entah seperti suara petir yang

menyambar

‘seperti orang yang menyamakan anakmu seperti petir yang menyambar’

aktor proses material goal sirkumtan konjungsi peronomina Referensi

Data 10

mela podinken enda berumu

lebih baik ini anakmu

‘lebih baik anakmu ini’

predicator objek perbandingan penunjuk referensi Data 11

tah terjampah-jampah Berumu

terjatuh Anakmu

‘anakmu terjatuh’

proses material Actor

Referensi

Data 12

mengkuso-kusoi bege manuk medemken berumu i ladang ni kalak lenang ni beruna bertanya seperti ayam yang

mengerami telurnya

anakmu di ladang orang

wahai ibuku

‘anakmu bertanya di ladang orang seperti ayam sedang mengerami telurnya’

proses material Goal aktor sirkumtan

referensi repetisi Data 13

tah mengkuso-kusoi mo Berumu dalan mi juma

bertanya Anakmu jalan menuju lading

‘anakmu bertanya jalan menuju ladang’

proses verbal sayer Verbiage

Referensi Data 14

tah dalan mi lae mo berumu podinken enda ladang ni kalak le nang ni beruna

entah jalan ke sungai anakmu rupanya ini ladang orang wahai ibuku

‘anakmu ingin ke sungai ternyata yang di lalui jalan ke ladang orang’

sirkumtan aktor

referensi repetisi Data 15

menadingken page ntasak meninggalkan padi yang tua

‘meninggalkan padi yang tua’

proses material goal

perbandingan Data 16

mendapatken page tuhur mo berumu mendapatkan padi yang masih muda anakmu

‘anakmu mendapatkan padi yang masih muda’

proses material aktor

perbandingan referensi

Data 17

mela berumu podinken enda tah bage biah mendokar mo i ladang ni kalak kalo anakmu lebih baik entah seperti anjing di ladang orang

‘lebih baik anakmu seperti anjing di ladang orang’

aktor Goal sirkumtan

referensi perbandingan

Data 18

ibaen deba berumu le nang ni beruna

di buat orang anakmu

‘orang mengambil anakmu ibuku’

proses material aktor goal pronomina repetisi Data 19

padin mo ko kepeken mangayaki emas deba nggersing lebih baik kamu rupanya meneriman emas dari orang

aktor proses material Goal perbandingan pronomina

Data 20

oles deba metem asa berumu i penuman numan ko le nang ni beruna kain dari orang agar anakmu menyerupai kamu ibuku

sirkumtan proses material

referensi repetisi

Data 21

tah bage biahat mendokar mersora ni kalak ndahi berumu le nang ni beruna

entah seperti anjing menggonggong bersuara seperti manusia

sayer proses verbal verbiage

repetisi Data 22

ulang ko tergampar-gampar i ladang ni kalak da berru

jangan kamu bingung di ladang orang anakku

‘janganlah kamu bingung di ladang orang anakku’

aktor proses material goal

pronomina referensi

Data 23

ulang ko giam magin-magin i ladang ni kalak da berru

jangan kamu sakit di ladang orang anakku

‘janganlah kamu sakit di ladang orang anakku’

senser phenomenon

pronomina repetisi

Data 24

mela naing meridi apabila hendak mandi

‘apabila kamu ingin mandi’

aktor proses material

konjungsi Data 25

ulang ko terkuso-kuso dalan mi lae da berru janganlah kamu mencari-cari jalan ke sungai anakku

‘janganlah kamu mencari-cari jalan ke sungai’

aktor proses material goal

pronomina repetisi

Data 26

ulang ko lupa berre inangmu

janganlah kamu lupa kepada ibumu

‘janganlah kamu lupa kepada ibumu’

subjek proses mental objek pronominal

Data 27

laus lebbe aku da pa

pergi aku ya pak

‘aku pergi ya pak’

proses material aktor goal pronomina Data 28

ulang ko magin-magin

janganlah kamu sakit

‘janganlah kamu sakit’

‘aku pergi ke ladang orang, pak’

proses material aktor goal pronomina

Data 30

nggo dapet aku pana jodohku pa

sudah dapat aku rupanya jodohku, pak

‘aku sudah mendapatkan jodohku, pak’

proses material aktor goal pronomina

Data 31

asa laus aku

Pergi aku

‘aku pergi’

proses material aktor pronomina Data 32

tading mo ke

tinggallah kamu

‘tinggallah kamu’

proses material goal pronomina Data 33

ue pidonku pe mende-mende mo ke iya permintaanku bersikap baiklah kamu

‘iya, permintaanku bersikap baiklah kamu’

sirkumtan proses material aktor pronomina Data 34

nggo belgah ke i pejaheken sudah besar kamu dinikahkan

‘kamu sudah dewasa maka dinikahkan’

sirkumtan senser proses mental pronomina

Data 35

mella oda deng belgah oda i pejaheken apabila belum dewasa tidak dinikahkan

‘apabila belum dewasa maka tidak dinikahkan’

senser sirkumtan proses mental

konjungsi

Data 36

en pe mende-mende mo ke deket simatuamu ini pun bersikap baiklah kamu kepada mertuamu

‘oleh karena itu, bersikap baiklah kamu kepada mertuamu’

proses relasional carrier attribut

penunjuk pronomina

Data 37

deket kalak kela i kepada orang menantuku

‘kepada menantuku’

penunjuk prep. pronomina

Data 39

tading mo ko le nang ni permenna

tinggallah kamu bibiku

‘tinggal kamu bibiku’

proses material goal sirkumtan pronomina

Data 40

nggo mo kepeken inang ni permenna menuman daging si melala rupanya sudah bibi memantaskan orang yang hina

‘rupanya kamu sudah memantaskan orang yang hina ini bibiku’

aktor proses material goal

referensi substitusi

Data 41

padin mo ko kepeken inang ni permenna

menuman kalak asa permenmu i penuman numan kono inang ni permenna

lebih baik kamu bibi menyerupai

orang

‘kamu sudah memantaskan aku untuk orang lain bibiku’

aktor goal proses material sirkumtan perbandingan pronomina referensi repetisi

Data 42

mela kono menuman permenmu

kalau kamu memantaskan keponakanmu

‘kamu sudah memantaskan keponakanmu’

aktor proses material goal

pronomina substitusi

Data 43

nggo keppe peahen kono menuman permenmu inang ni permenna

kamu sudah memantaskan kamu menyerupai ponakanmu bibiku

‘kamu sudah memantaskan aku bibiku’

aktor proses material goal

pronomina repetisi

Data 44

nggo mo kepeken karinana memurpurken daging si melala inang ni permenna sudah rupanya semuanya memercikkan orang yang hina ini

‘rupanya semua sudah melindungi orang yang hina ini bibiku’

Aktor proses material goal

konjungsi substitusi

menuman daging simelala inang ni permenna

seperti memercikkan

rupanya air yang sejuk

memantaskan orang yang hina ini

‘seperti memercikkan air yang sejuk kepada orang yang hina ini bibiku’

proses material sirkumtan proses material goal

konjungsi repetisi

Data 46

karinana ke kepeken nggo peahen menuman daging simelala semuanya rupanya sudah menyerupai orang yang hina

‘rupanya semua sudah menyerupai orang yang hina ini’

aktor proses material goal

konjungsi substitusi

Data 47

sa memurpurken lae mbergoh mo kepeken

kene tabah daging simelala inang ni permenna

seperti memercikkan

rupanya air yang sejuk

kamu kepada orang yang hina ini bibiku

‘rupanya kamu seperti memercikkan air yang sejuk kepada orang yang hina ini bibiku’

proses material goal subjek sirkumtan pronomina repetisi

Data 48

nggo mi sip ko

sudahlah diam kamu

sudahlah, kamu diam

proses mental senser pronomina sudah meninggalkan kamu anakku

‘kamu sudah meninggalkan anakku’

proses material proses material goal pronomina

Data 51

kalak keppe menjalo jalo gegohmu permenku rupanya orang mendaptkan kamu keponakanku

‘rupanya orang yang mendaptkanmu keponakanku’

aktor proses material goal Pronominal

Data 52

Onjem dalan mi lae aku

Terjatuh jalan ke sungai aku

‘aku terjatuh jalan ke sungai’

proses mental sirkumtan phenomenon senser pronomina Data 53

Onjem dalam mi juma

Terjatuh jalan ke ladang

‘terjatuh jalan ke ladang’

Senser sirkumtan

Data 54

ko kin ngo ku harapken bai impalmi

kamu harusnya aku harapkan untuk impalmu

‘harusnya kamu yang menjadi menantuku’

Phenomenon senser proses mental sirkumtan Pronominal pronomina

Data 55

hanjar-hanjar ko rading ni permenna

hati-hatilah kamu ponakanku

‘hati-hatilah kamu keponakanku’

proses material aktor pronomina Data 56

nggo i tadingken ko pana nemberrumu

sudah meninggalkan kamu rupanya bibimu

‘rupanya kamu sudah meninggalkan bibimu’

proses material aktor goal pronomina

Data 57

nggo ku si pagar ko keppe si lausna

sudah aku menjaga kamu rupanya pergi

‘aku sudah menjagamu rupanya kamu pergi juga’

aktor proses material goal sirkumtan

pronomina pronomina

116 Lampiran 3

Hasil Wawancara dengan Informan

Peneliti : Saya mau tanya-tanya sama bapak tentang tangis berru sijahe yang biasa dilakukan oleh masyarakat pakpak. Sebenarnya, gimana itu tangis berru sijahe itu Pak?

Lister Berutu : Tangis berru sijahe itu kan merupakan tradisi yang dilakukan perempuan suku pakpak pada waktu mau nikah, jadi didatanginya lah sodara-sodaranya untuk pamit, ini kan istilahnya mau pamitan karena dia mau dibawa pergi sama calon suaminya. Karena kan pada zaman dahulu, kalo uda dibawa sama suaminya nanti, tah kapan lagi si perepuan tadi pulang ke kampungnya atau ke tempat mamaknya dibilang. Jadi muncullah suatu tradisi dalam bentuk nyanyianlah ini kan namanya untuk menyampaikan atau mengutarakan kesedihannya itu.

Peneliti : Ooo, jadi tradisi ini dalam bentuk nyanyian ya pak. Trus pak, kalo

Peneliti : Ooo, jadi tradisi ini dalam bentuk nyanyian ya pak. Trus pak, kalo