• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

5.1.4 Informan Utama 3 (Pelaku Usaha Kuliner Cafe Tampil Beda)

Nama : Syahniar

Umur : 60 Tahun

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/25 September 1961

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan A.H Nasution No.10

Pekerjaan : Pedagang

Informan utama 3 bernama Syahniar yang berusia 60 tahun, dia salah satu pelaku usaha kuliner yang bertepatan berada di lingkungan Rumah Sakit Mitra Sejati Medan Johor. Beliau merupakan seorang pekerja sekaligus pemilik Cafe Tampil Beda dan sudah berdagang sejak tahun 2001. Pada masa sebelum pandemi, beliau berdagang pukul 16.00 WIB – 00.30 WIB, namun dikarenakan pandemi COVID-19 beliau berdagang dari pukul 18.00 WIB – 22.00 WIB.

Selama menjadi pedagang usaha kuliner, segala kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan digantungkan dari usaha kuliner cafe tampil beda ini. Saat peneliti ingin meneliti mengenai indikator sosial ekonomi beliau sangat antusias mejawab semua pertanyaan dari peneliti dan beliau sempat memberikan beberapa kata semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitiannya.

Berikut hasil wawancara peneliti dengan ibu Syahniar sebagai informan utama sebagai berikut:

1. Interaksi

Peneliti bertanya kepada ibu Syahniar selaku informan utama mengenai interaksi yang terjadi di lingkungan usaha beliau, bagaimana interaksi anatara pedagang dan pembeli disaat terjadinya transaksi jual beli?

“Interaksinya seperti kebanyakan transaksi jual beli dek, dimana pembeli kami datang langsung dan bertemu kepada kami di cafe ini dan memesan apa yang mereka inginkan namun masa COVID sekarang interaksi yang terjadi antara saya dan pembeli ya seperti itulah dek, agak berkurang untuk bertatap muka dan pembeli juga menjadi lebih sedikit mengakibatkan interaksi yang terjadi seperti tidak ada”

Selanjutya peneliti bertanya kepada informan, bagaimana interaksi antara sesama pedagang sebelum masa pandemi 19 dan masa pandemi COVID-19?

“Nah kalau ini ya kami berinteraksi layaknya tetangga, tidak ada persaingan yang berarti walau sesama pedagang, dan kami berinteraksi dengan baik dan tatap muka langsung namun pada masa pandemi COVID-19 ini jadi interaksi kami sesama pedagang jarang terjadi karena kami kalau ada keperluan lebih sering melalui whatsapp dek”

Lalu peneliti bertanya kepada informan, bagaimana cara pedagang mempromosikan dagangannya kepada khalayak ramai?

“Bagaimana kami mempromosikannya adalah dengan memberitahukan kepada orang-orang terdekat, dan memasang papan reklame dengan ukuran yang besar di depan cafe kami namun masa korona sekarang hal seperti itu kurang cukup jadi kami mempromosikan dengan menggunakan

media sosial dek, mengajak orang-orang untuk membeli walau tidak ramai setidaknya ada pergerakan dek”

Kemudian peneliti menanyakan kepada informan, apakah pihak pedagang melakukan interaksi dengan kurir pemesanan makanan sebagai bentuk perluasan jaringan interaksi?

“Mungkin maksud kamu adalah kami menjual makanan secara online di aplikasi begitu? Jawabannya tidak, kami tidak memperluas jaringan melalui itu dan masa korona sekarang pun kami tetap tidak bekerja sama dengan gojek atau yang sejenisnya”

Lalu peneliti bertanya, apakah pembeli sering membeli dagangan dengan datang langsung ke lokasi atau memesannya melalui kurir pemesanan makanan?

“Pembeli kami lebih sering datang langsung ke cafe kami ketika mau membeli dagangan karena kami juga tidak ada kerja sama dengan kurir pemesanan makanan walau pada masa pandemi COVID-19 sekarangpun, cuma sekarang karena korona yang nongkrong tidak ada, dan yang membeli cuma sedikit, untuk pemesanan melalui kurir, jawabannya tidak ada dek karena kami tidak bekerja sama dengan itu”

2. Kesehatan

Peneliti bertanya kepada ibu Syahniar selaku informan utama seputar kesehatannya dan lingkungan usahanya, apakah Anda memerhatikan lingkungan tempat usahanya dari segi kebersihan sehingga dapat dikatakan lingkungan usaha yang sehat?

“Kalau hal itu sangat saya perhatikan, saya beserta pekerja disini selalu memerhatikan hal itu, karena saya percaya di dalam lingkungan yang bersih terdapat rezeki yang berkah dan sehat ditambah masa pandemi sekarang ini kami lebih meningkatkan hal itu karena mau bagaimanapun kebersihan dan kesehatan adalah sebagian dari iman”

Selanjutnya peneliti menanyakan, apakah masalah kesehatan yang Anda alami?

“Alhamdulillah untuk masalah kesehatan tidak ada, walaupun ada ya seperti kelelahan yang mengakibatkan sistem imun menurun, setelah itu tidak ada permasalahan mengenai kesehatan yang fatal namun karena COVID-19 ini saya pernah demam dan kelelahan namun saya takut swab jadi saya berobat sendiri, beli obat demam dan batuk kemudian istirahat yang cukup”

3. Pekerjaan

Peneliti bertanya kepada ibu Syahniar selaku informan utama seputar pekerjaan yang dilakoninya, sejak kapan Anda menjadi pedagang usaha kuliner ini?

“Saya sudah membuka usaha ini dan mendirikannya sudah lama sekali yaitu sejak tahun 2001”

Selanjutnya peneliti bertanya kepada informan, apakah pekerjaan sebagai pedagang usaha kuliner ini adalah pekerjaan tetap Anda?

“Iya betul, pekerjaan sebagai pedagang kuliner ini adalah pekerjaan tetap saya, karena memang sejak dulu inilah mata pencaharian utama saya”

Kemudian peneliti bertanya kepada informan, apakah pekerjaan yang Anda geluti sekarang adalah pekerjaan impian Anda sejak dahulu?

“Jawabannya adalah iya karena latar belakang keluarga kami adalah sebagai pedagang turun temurun, makanya saya juga secara tidak langsung dari kecil sudah dididik menjadi seorang pengusaha”

Lalu peneliti bertanya kepada informan mengenai bagaimana Anda mengatur strategi agar pekerjaan Anda yang sekarang tetap bertahan?

“Nah jawabannya adalah dengan tetap ingat pesan orangtua kami tentang pantang menyerah, apapun itu yang terjadi kami harus tetap mempertahankan usaha keluarga kami sebab inilah yang menjadi fondasi kehidupan kami dan anak cucu kami dan pada masa pandemi seperti sekarang ini kami tetap berusaha untuk tetap buka walau pandemi karena kami yakin dagangan kami pasti ada saja yang membeli walau sedikit”

Selanjutnya peneliti bertanya kepada informan, apakah Anda mengalami masalah pekerjaan pada usaha kuliner ini?

“Masalahnya pasti ada misal karyawan kami yang suka datang telat, ataupun kurang maksimalnya pelayanan namun masa pandemi ini masalah yang saya alami sepertinya ya kembali lagi ke sepinya pengunjung, maka dari itu kami masak tidak banyak dek takut tidak laku semua kan rugi, jadi untuk meminimalisir besar pasak daripada tiang”

4. Pendapatan dan Pengeluaran

Peneliti bertanya kepada informan mengenai pendapatan dan pengeluarannya, apakah Anda mendapatkan bantuan dana modal atau pinjaman dari kelurahan serta dana bantuan sosial COVID-19?

“Untuk hal itu jawabannya belum ada dek, karena kami juga tidak terlalu fokus kepada hal itu karena yang kami pikirkan adalah bagaimana dagangan kami laris dan bisa untuk modal esok harinya namun untuk bantuan sosial COVID kami sangat membutuhkannya sekarang namun belum dapat juga dek”

Kemudian peneliti bertanya kepada informan, apakah ada pembayaran iuran atau retribusi kepada pihak kelurahan?

“Pembayaran iuran atau retribusi dan sejenisnya itu belum ada karena kami belum pernah dimintai hal itu kepada pihak kelurahan sendiri”

Selanjutnya peneliti bertanya kepada ibu Syahniar, apakah pendapatan perhari cukup untuk modal esok harinya?

“Hal itu sendiri jawabannya adalah cukup karena tingkat pembelian juga stabil sehingga modal yang dikeluarkan untuk hari ini mendapatkan untung yang lebih dikarenakan konsumen yang tingkat pembeliannya tinggi namun pada masa COVID-19 ini kami cukup-cukupkan sajalah dek, mau mengeluh juga ya bagaimana sudah jalannya, yang penting pandai atur keuangan aja biar tidak rugi-rugi kali”

Lalu peneliti bertanya kepada informan, apakah pernah pengeluaran lebih besar daripada pendapatan perhari Anda?

“Alhamdulillah belum pernah dikarenakan untuk kebutuhan lainnya saya selalu menyisakan dan membedakan yang mana untuk modal dan yang

mana untuk kebutuhan lainnya namun masa sekarang ini betul-betul habis-habisan karena korona yang membuat orang-orang takut keluar rumah apalagi lokasi jualan kami pas dekat rumah sakit yang dimana rumah sakit sendiri seperti yang kita ketahui tempat isolasi pasien COVID-19 ya takutlah pelanggan”

Berikutnya peneliti bertanya kepada informan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apakah Anda melakukan hal lain sebagai upaya untuk menambahkan pendapatan harian Anda?

“Untuk hal lain kami tidak melakukan hal lainlah dek, karena satu-satunya pendapatan keluarga kami hanya dari berdagang di usaha kuliner kami ini”