• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian

5.3.2 Kesehatan

Definisi kesehatan menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 adalah

“keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sehat juga merupakan keadaan dari kondisi fisik yang baik, mental yang baik, dan juga kesejahteraan sosial, tidak hanya merupakan ketiadaan dari penyakit atau kelemahan (Triyono dan Herdiyanto, 2017). Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan berarti suatu keadaan yang hampir serupa dengan konsep kesejahteraan.

Kesehatan dan keselamatan kerja juga menjadi tolok ukur sebuah badan usaha dapat dikatakan layak untuk beroperasi. Kesehatan kerja didalam badan usaha merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit dalam lingkungan kerja dan badan usaha melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif dan bila perlu pencegahan kepada lingkungan tersebut, agar pekerja dan masyarakat sekitar badan usaha terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan untuk mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya (Kuswana dalam Wahyuni, Suyadi dan Hartanto, 2018).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan kunci mengenai kesehatan beserta aspek yang mendukungnya, informan kunci mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyuluhan mengenai kesehatan walau tidak secara

langsung. Untuk penerapan pola hidup bersih dan sehat dia mengatakan bahwasannya pelaku usaha kuliner di lingkungan RS.Mitra Sejati Medan Johor ini telah menerapkannya dengan selalu menjaga kebersihan, menyediakan toilet umum yang bersih, dan menyediakan tempat yang layak dikatakan bersih untuk tempat makan dan minum. Sedangkan untuk akses kesehatan sendiri, informan mengatakan bahwasannya pelaku usaha kuliner mendapatkan akses kesehatan melalui fasilitas kesehatan yang ada di kelurahan Pangkalan Mashyur.

Informan utama 1 yang merupakan pemilik usaha Martabak Kubang mengatakan bahwa tempat usahanya sangat memerhatikan dari segi kebersihan sehingga layak dikatakan lingkungan usaha yang sehat. Selain itu beliau juga mengatakan bahwasannya beliau tidak ada masalah kesehatan apapun kecuali dikala waktu beliau drop dan jatuh demam dikarenakan kelelahan berdagang setiap hari hingga larut malam. Sejalan dengan penuturan informan utama 1, informan utama 2 juga mengatakan bahwasannya tempat usahanya layak dikatakan tempat usaha yang menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya dan masalah kesehatannya tidak terganggu karena beliau diberikan sistem imun yang cukup kuat. Informan utama 3 yang bernama ibu Syahniar juga mengatakan bahwasannya lingkungan tempat usahanya yang diberi nama Cafe Tampil Beda sudah dapat dikatakan layak karena beliau sangat menjaga kebersihan lingkungan karena menurut penuturan beliau di dalam lingkungan yang bersih terdapat rezeki yang berkah dan sehat serta beliau juga tidak mengalami masalah kesehatan yang berarti hanya saja terkadang cukup kelelahan karena bekerja hingga larut malam.

Informan utama 4 pun mengatakan hal serupa bahwasannya lingkungan usahanya layak disebut lingkungan yang bersih dan sehat karena hal itu agar membuat para

pelanggannya menjadi nyaman serta beliau tidak memiliki masalah kesehatan karena tidak memiliki penyakit bawaan.

Masalah kesehatan memang menjadi tolok ukur dan fondasi bergerak dan bebasnya suatu individu di suatu tempat. Ditambahi oleh informan tambahan yang mengatakan bahwasannya lingkungan tempat usaha para pelaku usaha kuliner memang sudah bersih sejak dahulu karena mereka selalu membuang sampah pada tempatnya, merapikan dagangannya dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan. Informan tambahan 2 selaku pemasok bahan baku juga mengatakan bahwasannya para pelaku usaha kuliner sudah menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungannya.

Kondisi sosial ekonomi pada indikator kesehatan yang ditemukan peneliti pada masa pandemi COVID-19, peneliti melakukan wawancara dengan informan kunci mengenai kesehatan pada usaha kuliner di lingkungan Rumah Sakit Mitra Sejati Medan Johor pada masa pandemi COVID-19 yang menuturkan bahwa pihak kelurahan pernah melakukan penyuluhan tentang kesehatan, pola hidup bersih dan sehat, serta sosialisasi penanggulangan COVID-19. Beliau juga melihat adanya penerapan pola hidup bersih dan sehat pada masa pandemi COVID-19 di lingkungan usaha kuliner tersebut dan juga adanya penerapan protokol kesehatan.

Sedangkan untuk mendapatkan akses kesehatan, beliau mengatakan adanya fasilitas rumah sakit di kelurahan Pangkalan Mashyur ini, selain itu terdapat fasilitas posko penanggulangan COVID-19 di kantor kelurahan Pangkalan Mashyur ini.

Masalah kesehatan yang dihadapi oleh pelaku usaha kuliner beragam, dimulai dari informan utama 1 yang mengatakan pernah memvonis dirinya sendiri

terkena gejala COVID-19, namun hanya kelelahan dan keletihan akibat jam kerja yang tidak menentu. Sejalan dengan penuturan dari informan utama 2 yang mengatakan pernah suatu hari dia demam, namun kemudian dia putuskan untuk tidak swab test karena dia takut akan hal itu. Sedangkan informan utama 3 dan 4 mengatakan hal yang hampir serupa dengan informan utama 1 dan 2 yang merasakan gejala demam hanya saja dengan beristirahat yang cukup kondisi tubuh mereka kembali stabil perlahan-lahan.

Kesehatan tidak hanya melulu mengenai kesehatan fisik pelaku usaha kuliner, disini juga memaparkan bahwa semua pelaku usaha kuliner semakin menerapkan protokol kesehatan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat ketika berjualan yang membuat mereka selalu waspada akan adanya penyebaran virus COVID-19 ini. Informan tambahan juga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan proses transaksi jual beli dan pengoperasian warung dagangan para pelaku usaha kuliner tetap mengutamakan kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja mengingat adanya paparan virus COVID-19 apalagi kondisi wilayah para pelaku usaha kuliner ini sangat berdekatan dengan rumah sakit yang disinyalir merupakan tempat banyaknya berbagai macam virus.