• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATARAN TINGGI DI KECAMATAN PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

84 DAFTAR PUSTAKA

Arsyad S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Aryadi H. 2006. Analisis Karakteristik Spasial Penggunaan Lahan dan Tingkat Kerusakan Akibat Gempa Melalui Penggunaan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kasus Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut Sebelum dan Sesudah Gempa). [Skripsi]. Program Studi Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut PErtanian Bogor, Bogor.

Abdurachman A. dan Sutono S. 2002. Teknologi pengendalian Erosi Lahan Berlereng. Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor. dalam Katharina, R. 2007. Adopsi Konservasi Sebagai Bentuk Investasi Usaha Jangka Panjang (Studi Kasus Usahatani Kentang Lahan Kering Dataran Tinggi Pangalengan). Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol. 4 No. 1 Maret 2007.

Badan Kebijakan Fiskal. 2011. Pertumbuhan PDB Menurut Sektor Ekonomi 2005-2010. Kementrian Keuangan RI, Jakarta.

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Garut. 2010. Programa Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Pasirwangi Tahun 2010. Garut

Badan Pusat Statistik. 2003. Luas Lahan Menurut Penggunaanya. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

. 2004. Luas Lahan Menurut Penggunaanya. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

. 2005. Luas Lahan Menurut Penggunaanya. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

. 2006. Luas Lahan Menurut Penggunaanya. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

. 2007. Luas Lahan Menurut Penggunaanya. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

. 2008. Luas Lahan Menurut Penggunaanya. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. 2012. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Berita Resmi Statistik No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012. Jakarta Indonesia.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut. 2012. Profil Garut per Kecamatan 2012. Garut

85 Bandara DGVL, Thiruchelvam S. 2008. Factor Affecting the Choice of Soil Conservation Practices Adopted by Potato Farmers in Nuwara Eliya District, Sri Lanka. Tropical Agricultural Research & Extension 11, 2008. Barbier EB. 1996. The Economic of Soil Erosion: Theory, Methodology, and

Examples. Spesial paper. Paper based on a Presentation to the Fifth Biannual Workshop on Economy and Environment in Southeast Asia. Singapore, November 28-30, 1995.

D’Souza G, Cyphers D, and Phipps T. 1993. Factor Affecting the Adoption of Sustainable Agricultural Practices. Agricultural dan Resource Economics Review. October 1993.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Usahatani. Departemen Pendidikan.

Departemen Pertanian. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pertanian. Nomor : 47/Permentan/Ot.140/10/2006 Tanggal : 9 Oktober 2006 Tentang Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan. Departemen Pertanian. http://perundangan.deptan.go.id/admin/p_mentan/ Permentan-47-06.pdf diakses pada 5 Januari 2012

Dewi YA, Hendayana R. 2002. Usaha Konservasi Tanah dan Air Sebagai Alternatif Peningkatan Pendapatan Petani di Lahan Kering (Kasus Konservasi Tanah dan Air di Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi DIY). ntb.litbang.deptan.go.id/ind/2005/SP/ usahakonservasi.doc diakses pada tanggal 5 Februari 2011.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2003. Buku Informasi Sayuran. Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Bandung.

. 2010. Laporan Tahunan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

. 2011. Laporan Tahunan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut. 2009. Profil Tanaman Kentang di Kabupaten Garut. http://www.garut.kab.go.id diakses pada 3 Maret 2012.

Feder, G. and T. Ochan. 1987. Land Ownership Security and Farm Investment in Thailand. American Journal of Agriculture Economics. 69:311-320. dalam Katharina R. 2007. Adopsi Sitem Pertanian Konservasi Usahatani Kentang di Lahan Kering Dataran Tinggi Kecamatan Pangalengan, Bandung [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gujarati, D. 2004. Basic Econometrics, Fourth Edition. The McGraw- HillCompanies.

86 Hardjanto, A. 2010. Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Petani dalam Adopsi Teknologi Konservasi Lahan (Studi Kasus di: Daerah Tangkapan Air (DTA) Saguling, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung) [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Harijaya, O. 1995. Konservasi Tanah dan Air Lanjutan Bahan Kuliah Program Pascasarjana IPB. (Tidak Diterbitkan). dalam Ladamay I. 2010. Pengelolaan Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Haryati U, dan Erfandi D. 2011. Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Lahan untuk Meningkatkan Produktivitas Hortikultura > 20% Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian. Henny H. 2012. Perencanaan Usahatani Sayuran Berkelanjutan Berbasis Kentang

di DAS Siulak, Kabupaten Kerinci, Jambi. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hidayat A, Mulyani A. 2005. Lahan Kering untuk Pertanian dalam Buku Teknologi Pengelolaan Lahan Kering, Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Hwang S W, J Alwang, and GW Norton. 1994. Soil Coservation Practices and Farm Income in the Dominican Republic. Agricultural System 46: 59-77. Elseiver Science Limited. dalam Katharina R. 2007. Adopsi Sitem Pertanian Konservasi Usahatani Kentang di Lahan Kering Dataran Tinggi Kecamatan Pangalengan, Bandung [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Indraningsih K.S. 2010. Penyuluhan pada Petani Lahan Marjinal kasus Adopsi Inovasi Usahatani Terpadu Lahan Kering di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Sekolah Pascasarjana IPB.

Joseph PM, Chimvuramahwe J, Borerwe R. 2012. Adoption and Efficiency of Selected Conservation Farming Technologies in Madziva Communal Area, Zimbabwe: A Transcendental Production Function Approach. Bulletin of Environment, Pharmacology & Life Sciences. Volume 1, Issue 4, March 2012: 27 – 38.

Juanda B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. IPB Press. Bogor. Kadekoh I. 2007. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Kering Berkelanjutan dengan

Sistem Polikultur Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Inovasi Lahan Marginal.

87 Katharina R. 2007a. Adopsi Sistem Pertanian Konservasi Usahatani Kentang di Lahan Kering Dataran Tinggi Kecamatan Pangalengan, Bandung [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

. 2007b. Adopsi Konservasi Sebagai Bentuk Investasi Usaha Jangka Panjang (Studi Kasus Usahatani Kentang Lahan Kering Dataran Tinggi Pangalengan). Jurnal Manajemen dan Agribisnis. Vol. 4 No. 1 Maret 2007.

Ladamay I. 2010. Pengelolaan Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lapar Ma. Lucila A, and Pandey S. 1999. Adoption of Soil Conservation: The Case of The Philippine Uplands. Agricultural Economics 21 (1999) 241- 256.

Lionberger HF. 1968. Adoption of New Ideas and Practices. Iowa: The Iowa State University Pr. dalam Indraningsih K.S. 2010. Penyuluhan pada Petani Lahan Marjinal kasus Adopsi Inovasi Usahatani Terpadu Lahan Kering di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Sekolah Pascasarjana IPB.

Minardi S. 2009. Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering untuk Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan dalam Makalah Seminar Optilmalisasi Sumberdaya Pertanian pada Agroekosistem Lahan Kering. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementrian Pertanian.

Nahraeni W. 2000. Keputusan Petani dalam Penerapan Teknologi Tanam Benih Langsung (Tabela) Program Pengkajian SUTPA [Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

. 2012. Efisiensi dan Nilai Keberlanjutan Usahatani Sayuran Dataran Tinggi di Provinsi Jawa Barat. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pattanayak SK, Mercer DE, Sills E, and Yang JC. Taking Stock of Agroforestry Adoption Studies. Jurnal Agroforestry System. 57:173-186.

Pindyck RS, Rubinfeld DL. 1998. Econometric Models and Economic Forecasts Fourth Edition. The McGraw-Hill Companies. New York.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2005. Teknologi Pengelolaan Lahan Kering, Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Rahim SE. 2003. Pengendalian erosi tanah: dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. Jakarta: Bumi Aksara

88 Reijntjes C, Haverkort B, Waterrs-Bayer A. 1992. Pertanian Masa Depan. Pengantar untuk PErtanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah (Farming For The Future, An introduction to Low-External-Input and Sustainable Agriculture. Sukoco Y. Kanisius. Yogyakarta.

Rogers EM. 1983. Diffusion of Innovation Third Edition. The Free Press. New York.

, dan Schoemaker FF. 1986. Communication of Inovators A Cross- Cultural Approach. The Mc Milland. New York. dalam Nahraeni W. 2000. Keputusan Petani dalam Penerapan Teknologi Tanam Benih Langsung (Tabela) Program Pengkajian SUTPA [Tesis]. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sabarman D. 2006. Pengembangan Usaha Pertanian Konservasi Tanaman Akar Wangi (Studi Kasus Das Cimanuk Hulu, Kabupaten Garut) [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Selian ARK. 2008. Analisa kadar Unsur Hara Kalium (K) dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau Secara Spektrofootometri Serapan Aton (SSA) [Tugas Akhir]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara, Medan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/13969/1/09E00416.pdf. diakses pada 4 Juni 2012.

Siregar H. 2006. Social-Economic Reasons to Soil Conservation: An Econometric Analysis on Cross-Sectional Lore Lindu Data. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 24 No. 1, Mei 2006.

Soeharjo dan Patong, 1973. Ilmu Usahatani, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta : UI Press.

, Soeharjo A, Dillon J, Hardaker J. 1985. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Dillon JL, Hardaker JB, Penerjemah; Jakarta: UI Press. Terjemahan dari : Farm Management Research for Small Development.

Solis D, Bravo-Ureta BE, dan Quiroga RE. 2009. Technical Efficiency among Peasant Farmers Participating in Natural Resource Management Programmes in Central America. Journal of Agricultural Economics, Vol. 60, No. 1, 2009, 202-219.

Suratiyah K. 2011. Ilmu Usahatani. Jakarta : Penebar Swadaya.

Yana B. 2010. Nilai Ekonomi Pengendalian Erosi Hutan Alam Produksi: Kasus di IUPHHK-HA PT. Autral Byna, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah [Skripsi]. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

ANALISIS NILAI EKONOMI KONSERVASI

DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PELUANG ADOPSI KONSERVASI USAHATANI KENTANG

DATARAN TINGGI DI KECAMATAN PASIRWANGI

KABUPATEN GARUT

DINDA ASYIFA DEVI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN