BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.3. Hasil Wawancara Mendalam
4.3.3. Integritas Perencanaan Program Kesehatan Ibu dan
Integritas perencanaan program KIA adalah bagian penting akhir dalam proses penyusunan program KIA yang dimaksudkan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan jenis, jumlah dan alokasi anggaran untuk program KIA.
Pertanyaan pertama berkaitan dengan integritas program adalah tentang kebijakan umum yang dipedomani oleh SKPD dalam menyusun anggaran program dan kegiatan KIA. Adapun hasil wawancara mendalam terhadap informan, dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.19. Hasil Wawancara dengan Informan Berkaitan dengan Kebijakan Umum yang Dipedomani SKPD
Informan Jawaban
Kepala Dinas Kesehatan
Harus ada lah, karena kebijakan umum program kerja SKPD merupakan dokumen penting diperhatikan sebagai dasar evaluasi kesesuaian usulan program dengan rencana yang telah disahkan.
Tabel 4.19. (Lanjutan)
Informan Jawaban
Tim Anggaran Pemerintah Daerah Dinas
Penggelolaan Keuangan Daerah Bappeda
Kebijakan umum anggaran yang sudah disahkan harus dipedomani SKPD dalam menyusun RKA. Kalau ada ketidaksesuaian biasanya RKA SKPD bersangkutan tidak kita terima.
Sangat penting karena KUA tadi mengatur pengalokasian secara umum mikro, makro penggunaan anggaran APBD
Mekanisme monitoring ada, itu yang disebut dengan laporan fisik keuangan atau nanti ada asistensi DPA, RKA. Yang pertama pagu SKPD sama gak dengan KUA PPAS, kalau pagunya tidak sama tentu ada kenaikan, nah kenaikan ini kenapa, apakah ada kebijakan-kebijakan seperti Dinas Kesehatan misal kebijakan dari pusat yang harus tercantum dananya, atau kebijakan lain yang sifatnya urgen.
Kedua kita lihat program kegiatannya, bertambah atau berkurang, kalau bertambah kenapa dia bertambah, dilihat disitu. Kalau masalah prioritas kitakan sudah diinkludkan dari RKPD ke PPAS, kalau kita berbicara pagu kita melihat dari situ, KUA-PPAS itu,yang pertama pagunya yang kedua kolom kegiatannya, masalah program kegiatan itu prioriras atau tidak, itu pasti prioritas semua, tapi pasti ada yang dipriotaskan, itu di SKPD.
Harusnya musrenbang itu yang harusnya mereka apakan, jangan semata-mata karena ini SKPD penting strategis dia punya pola sendiri, padahal diatur dalam undang-undang, bahwa musrenbang itulah wadah dalam mengangkap aspirasi, kebutuhan masyarakat.
Nah itu yang harus diatati SKPD harusnya, SKPD kan tidak.
SKPD itu membuat anggaran berdasarkan shoping list bukan berdasarkan urgensi permasalahan yang ada di lapangan, masyarakat. salah satu masalah di Indonesia ya musrenbang itu.
Sejauhmana pemerintah dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat melalui musrenbang, itukan di atur dalam undang-undang.
Tindakan Bappeda hanya menyatakan di asistensi secara konsultasi secara ini saja, selebihnya tidak aja kewenangan Bappeda karena tidak diatur dalam undang-undang. Kalau diatur dalam undang-undang ya kami sangat senang, yang lebih berwenang ya SKPDnya
Tabel 4.19. (Lanjutan)
Informan Jawaban
Bagian Administrasi Pembangunan
Harus, biasanya pada saat asistensi RKA, kalau kami itu memeriksa kesesuaian RKA dengan penjabaran APBD.
DPRD
Ada, dan itukan sudah disahkan sebelum proses penyusunan anggaran dimulai, dan itu sebagai dasar agar skpd bisa merumuskan apa-apa saja program yang akan direncanakan tahun anggaran
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap SKPD harus mengikuti kebijakan dan pedoman umum penyusunan kegiatan dan anggaran, sehingga alokasi anggaran dapat sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.
Pertanyaan berikut yang berkaitan dengan integritas program KIA adalah tentang mekanisme pengambilan keputusan terhadap alokasi anggaran bidang kesehatan khususnya program KIA. Berdasarkan wawancara dapat disimpulkan bahwa mekanisme pengambilan keputusan anggaran adalah dalam rapat paripurna di DPRD, yang didasari pada pertanggungjawaban dan argumentasi dari TAPD dan Kepala Dinas Kesehatan untuk dapat mempertahankan jenis program dan kegiatan di Dinas Kesehatan. Hasil wawancara dengan informan dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Hasil Wawancara dengan Informan tentang Mekanisme Pengambilan Keputusan terhadap Alokasi Anggaran Bidang Kesehatan
Khususnya Program KIA
Informan Jawaban
Kepala Dinas Kesehatan
Semua kewenangan pengambilan keputusan adalah di tim anggaran dan DPRD pada rapat paripurna, tetapi SKPD seperti kita Dinas Kesehatan bisa mempertahankan semua usulan program yang prioritas.
Tabel 4.20. (Lanjutan)
Informan Jawaban
Tim Anggaran Pemerintah Daerah Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah
Kalau itu ya dalam rapat antara SKPD dengan DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah, kalau biasa dipertahankan biasanya tidak ada pengurangan pagu.
Bappeda Dalam rapat anggaran sebelum KUA-PPAS ditetapkan, disitulah terlibat SKPD, TAPD termasuk Bappeda dan DPRD
Bagian Administrasi Pembangunan
Mekanismenya diatur dirapat paripurna, setelah terjadi pembahasan dan pertanggungjawaban dari pengusul program
DPRD
Panitia anggaran yang rapat untuk menentukan apa-apa aja yang dibutuhkan masyarakat sesuai anggaran yang ada di pemerintahan. Skala prioritas dilimpahkan kepada masing-masing SKPD Pengawasan DPRD lebih kepada pelaksanaan kegiatan.
Pertanyaan berikutnya yang berkaitan dengan integritas program KIA adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan alokasi anggaran.
Berdasarkan wawancara dapat disimpulkan bahwa pertimbangan dalam pengambilan keputusan alokasi anggaran program KIA adalah kesesuaian seluruh kebutuhan kegiatan dengan indikator kinerjanya, dan jumlah anggaran yang ada. Penentuaan alokasi anggaran program KIA ada dalam kewenangan Dinas Kesehatan. Hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21. Hasil Wawancara dengan Informan tentang Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan Alokasi Anggaran Khususnya Program KIA
Informan Jawaban
Kepala Dinas Kesehatan
Kesesuaian prioritas program, kesesuaian dengan prioritas masalah, dan indikator kinerjanya, dan jumlah anggaran yang ada
Tabel 4.21. (Lanjutan)
Informan Jawaban
Tim Anggaran Pemerintah Daerah Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah
Porsi anggaran untuk SKPD masing-masing lah, dan SKPD sudah buat apa saja yang butuh anggaran
Bappeda Itukan di Dinas Kesehatan jadi kami tidak tahu-menahu. Dinas Kesehatan yang tahu tentang kegiatan yang prioritas.
Badan Administrasi Pembangunan
Ya, Dinas Kesehatan yang mengambil keputusan
DPRD
Jumlah anggaran yang ada dan porsi pagu untuk SKPD... kan ada alokasi untuk program brapa, gaji brapa untuk fisik dan pengadaan berapa...
Pertanyaan berikutnya berkaitan dengan integritas program KIA adalah tentang mekanisme penganggaran program KIA bersumber dana APBN. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dapat disimpulkan bahwa mekanisme pengusulan anggaran program KIA bersumber APBN juga didahului oleh analisa kebutuhan anggaran dari daerah kemudian dilakukan verifikasi dan disesuaikan dengan analisis kebutuhan anggaran di daerah, namun sebagian informan tidak mengetahui bagaimana mekanisme alokasi anggaran bersumber APBN. Hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Hasil Wawancara dengan Informan tentang Mekanisme Penganggaran Program KIA Bersumber Dana APBN
Informan Jawaban
Kepala Dinas Kesehatan
Berdasarkan usulan dari pemerintah daerah dalam hal ini kan Dinas Kesehatan yang mengusulkan kepada pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, dan didalamnya terdapat seluruh analisa kebutuhan yang real, kemudian akan dirapatkan di kementerian kesehatan tentang besaran anggaran yang dikucurkan sesuai analisis mereka, tetapi juga didasarkan pada argumen kita pada saat desk dengan tim anggaran kementerian kesehatan.
Kepala Sub Bagian Program
Kita tidak pernah terlibat, jadi menerima saja, bentuk-bentuk kegiatan juga tidak pernah tahu
Tim Anggaran Pemerintah Daerah Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah Bappeda
Dinas Kesehatan yang tahu, kita hanya menerima suratnya saja Kalau anggaran APBN yang pertama pasti keuangan, mereka yang menerima PMKnya, Peraturan Menteri Keuangan, setelah itu SKPD pasti ada forum-forumnya itu oleh kementrian yang bersangkutan kita hanya menerima tembusannya
Badan Adminitrasi Pembangunan
Gak tau, ya,,di Dinas Kesehatanlah
DPRD Di Dinas Kesehatan itu, nanti pada saat rapat baru kita tahu berapa dana dari APBN yang masuk ke APBD
Pertanyaan berikutnya berkaitan dengan integritas program KIA adalah tentang kontribusi anggaran bersumber APBN dalam program KIA di Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa alokasi anggaran bersumber APBN memberikan kontribusi positif dalam penanganan masalah kesehatan KIA, dan dapat membantu daerah karena alokasi anggarannya yang terbatas. Sumber dana APBN tersebut seperti dana BOK, dana Jampersal,
dengan bentuk kegiatan yang beragam dan ditujukan untuk penanganan masalah kesehatan ibu dan anak. Hasil wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.23.
Tabel 4.23. Hasil Wawancara dengan Informan Berkaitan dengan Kontribusi Anggaran Bersumber APBN dalam Program KIA di Kabupaten Deli Serdang
Informan Jawaban
Kepala Dinas Kesehatan
Kontribusinya sangat besar dan dinilai sangat membantu dalam mengatasi masalah KIA di Deli Serdang, misalnya dana BOK, dana Jampersal apalagi ada dana dari sumber lembaga donor.
Pokoknya sejauh ini sangat membantu Dinas Kesehatan. Bentuk kegiatannya seperti pelayanan KIA puskesmas, penanganan ibu hamil resti..
Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan
Ada. paling seperti BOK, Jamkesmas atau BPJS sekarang Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
Sampai saat ini sangat banyak lah kontribusinya, apalagi program KIA ini kan sudah jadi program prioritas pemerintah dan dalam MDG’s saja sudah jadi perhatian... misalnya kegiatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu bersalin, sumber dana BPJS kan ada, trus operasional puskesmas dari dana BOK.