• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.3. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan proses pengumpulan data primer melalui wawancara langsung dengan informan mengingat beberapa informan sulit ditemui. Selain itu karena telaah penelitian ini berkaitan dengan anggaran, maka relatif sulit untuk mendapatkan izin publikasi anggaran yang untuk kepentingan penelitian.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa sebagai berikut:

1. Proses perencanaan dan penganggaran program KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang belum sepenuhnya menggunakan pedoman yang direkomendasikan dalam P2KT bidang kesehatan dan perencanan dan anggaran berbasis kinerja.

2. Analisa situasi, perumusan masalah dan penetapan tujuan program pada proses perencanaan program KIA belum dilakukan menggunakan metode yang dapat mengakomodir kebutuhan sebenarnya.

3. Alokasi anggaran untuk program KIA masih belum prioritas dibandingkan bidang lain, disebabkan oleh batasan pagu anggaran yang dialokasikan di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Perencanaan dan pengganggran berbasis kinerja perlu diterapkan dengan sepnuhnya dan juga menggunakan pedoman P2KT bidang kesehatan.

2. Perlunya peningkatan peran aktif kader dan desa siaga aktif sehingga permasalahan KIA dapat menjadi prioritas masalah dalam musrenbang desa/kelurahan.

3. Kepada pengelola program KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang agar melakukan analisa situasi dan perumusan masalah KIA menggunakan metode yang dapat mengakomodir kebutuhan yang sebenarnya.

4. Perlu ada pendidikan dan pelatihan teknis penyusunan program KIA baik perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja maupun P2KT bagi pengelola KIA dan tenaga perencana Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

5. Kepada pengelola program KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang agar berperan aktif dalam mempertahankan usulan program dalam forum SKPD agar program yang dibutuhkan terakomodir dalam dokumen perencanaan dan penganggaran

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L., 2002. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, BPFE, Yogyakarta.

Assauri, S., 2013. Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, Edisi 2, Cetakan, Rajawali Pers, Jakarta.

Azwar, A., 2008. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ketiga, Bina Putera Aksara, Jakarta.

Bahar, A.S., Trisnantoro, L., Sulystio, D.H., 2011. Peran Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana dalam Pembinaan dan Pengawawan Kebijakan Bantuan Operasional Kesehatan Jamkesmas dan Jampersal Tahun 2011. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol 01.No.04 Desember; 182-191.

Departemen Kesehatan RI, 1996. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Enargi Kronis, Jakarta.

_________, 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer di Indonesia Tahun 2001-2010, Jakarta.

_________, 2006. Pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk – Direktorat Bina Gizi Masyarakat Ditjen Binkesmas, Jakarta.

_________, 2007. Modul Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu, Edisi 4, Jakarta.

_________, 2008a. DTPS-KIBBLA: Perencanaan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak dengan Pemecahan Masalah melalui Pendekatan Tim Kabupaten/Kota, Jakarta.

_________, 2008b. Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah:

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.267/Menkes/SK/III/2008, Jakarta.

_________, 2008c. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.828/Menkes/SK/IX/2008, Jakarta.

_________, 2010. Pertemuan Audit Maternal Perinatal, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Edisi II, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, 2013a. Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012, Lubuk Pakam.

_________, 2013b. Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013, Lubuk Pakam.

_________, 2013c. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2003. DHA Kabupaten Ketapang, Ketapang Kalimantan Barat.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013, Medan.

Djohani, R., 2008. Panduan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa, Program Anggaran Responsif Gender dari Asia Foundation, Sumber: http://kawasan.bappenas.go.id/images/Panduan Musrenbang/Musrenbang%20Desa.pdf, diakses tanggal 20 Februari 2014.

Dodo, D., Trinantoro, L., dan Riyarto, S., 2012. Analisis Pembiayaan Program Kesehatan Ibu dan Anak Bersumber Pemerintah dengan Pendekatan Health Account, Jurnal Kebijakan Indonesia Volume 01 No.01 Maret 2012; 13-23.

Dwicaksono, A. dan Setiawan, D., 2013. Monitoring Kebijakan dan Anggaran:

Komitmen Pemerintah Indonesia dalam Kesehatan Ibu, Perkumpulan Institute for Innovation, Partisipatory Development and Governance dan International Budget Partneship (IBP), Bandung.

Erpan, L.N., Trisnantoro, L., dan Tudiono, 2012. Koordinasi Pelaksanaan Pembiayaan Program kesehatan ibu dan anak Di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011. Jurnal Kebijakan Indonesia Volume 01 No.01 Maret 2012; 42-51.

Faulia, L., Hasanbasri, M., dan Lazuardi, L., 2009. Penetapan Prioritas dalam Pengalokasian Dana Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD): Studi Kasus Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2007-2009.

Working Series KMPK UGM, Yogyakarta,

Gani, A., 2001. Pemberdayaan Daerah dalam Bidang Kesehatan, Konferensi Nasional Promosi Kesehatan, Jakarta.

Gani, A., 2004. Anggaran Kecil dan Salah Sasaran, Abacus, Maret, Sumber:

http//www.kompas.com, diakses tanggal 16 Februari 2014.

________, 2006. Reformasi Pembiayaan Kesehatan Kabupaten/Kota dalam Sistem Desentralisasi. Naskah dipresentasikan dalam Pertemuan Nasional Desentralisasi Kesehatan, Bandung.

Herawati, D.M.D., 2008. Intervensi Politik Dalam Proses Penganggaran Departemen Kesehatan Tahun 2006-2007, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan;

Vol II/No.04.

Irwansyah, 2003. Analisis Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah di Kabupaten Lampung Selatan. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Iswarno, Hasanbasri, M., dan Lazuardi, L., 2013. Analisis untuk Penerapan Kebijakan : Analisis Stakeholder dalam Kebijakan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Kepahiang, Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia; Vol. 02 No.02 Juni 2013.

Johannesson, M., 1995. The Relationship between Cost-effectiveness Analysis and Cost-benefit Analysis. Social Science Medical: 41(4): 483-489.

Kani, A., Herawati, D.M.D., dan Trisnantoro, L., 2012. Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan; Vol. 15.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pedoman Pengelolaan Anggaran Dekonsentrasi : Program Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan HSP/USAID.

_________, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

_________, 2011a. Bagan Tata Laksana Gizi Buruk, Buku I, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, Jakarta.

_________, 2011b. Data dan Informasi. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

_________, 2011c. Factsheet Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011d, Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

_________, 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012, Balitbang: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Lestari, N.I., 2003. Analisis Pembiayaan Kesehatan Daerah Bersumber Pemerintah di Kabupaten Tangerang. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Moelong, L.J., 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Offset Bandung.

Moven, H., 2003. Management in Accounting. Von Hoffman Press. Ohio.

Muluk, S., 2008. Panduan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan, Program Anggaran Responsif Gender dari Asia Foundation, Sumber: http://kawasan.bappenas.go.id/images/PanduanMusrenbang /Musrenbang%20Desa.pdf, diakses tanggal 20 Februari 2014.

Munandar, M., 2006. Budgeting : Perencanaan Kerja Pengorganisasian Kerja Pengawasan Kerja, PT BPFE UGM Yogyakarta.

Nordiawan, D., 2007. Akuntansi Pemerintahan, Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Republik Indonesia.

Pranata, S., Pratiwi, N.L, dan Rahanto, S., 2011. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan. Gambaran Peran Kader Posyandu dalam Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Manado dan Palangkaraya. Buletin Penelitian Kesehatan – Vol 14 No. 2

Purnamasari, W. dan Herawati, D.M.D., 2012. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Bersumber APBD: Suatu Kajian Literatur.

Putri, R.R.S., 2013. Analisis Implementasi Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan Percepatan Penurunan AKI Berbasis Kinerja di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.

Robert, N.A., and Vijay, G., 2000. Management Control System. Mc. Graw – Hill Company, Inc.

Saifuddin, 2007. Analisis Perencanaan dan Penganggaran Program Kesehatan Ibu dan Anak pada Puskesmas di Kota Banjar Barat Tahun 2007, Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Kebijakan Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Sancoko, B., 2008. Kajian terhadap Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja di Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Soewondo, P., 2003. Studi Pembiayaan Kesehatan di Yogyakarta dan Lampung, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Sugiono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Syafrawati, 2006. Analisis Perencanaan Tahunan Kesehatan Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Depok. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan; Vol. 01/No. 01.

Syaifuddin, 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pusaka, Jakarta.

Symond, D., 2007. Kajian Perencanaan dan Penganggaran Dinas Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2006. Jurnal JMPK, Vol/01/No.01.

Trisnantoro, L., 2009 Analisis Stakeholder dan Skenario dalam Pelaksanaan Desentralisasi Kesehatan di Indonesia 2000-2007- Mengkaji Pengalaman dan Skenario Masa Depan, BPFE, Yogyakarta.

Trisnantoro, L., Kurniawan, F., dan Harbianto, D., 2012. Anggaran Kesehatan Ibu Anak di Daerah : Rendahnya Kepemilikan Program KIA di Daerah (Studi Kasus di 4 Kabupaten/Kota (Merauke, Sikka, Tasikmalaya dan Pontianak).

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Vincente, S.L., Aldaba, B., Firth, S., Kraft, A., Jimenez-Soto, E., and Clark, A., 2013.

Support Local Planning and Budgetting for Maternal, Neonatal and Child Health in The Philippines. Journal Health Research Policy and Systems, http://www.health-policy-systems.com/content/11/13, diakses 21 Januari 2014.

Volini, N., 2003. Analisis Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah di Kota Depok. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

World Health Organization, 2009. Investing in Maternal Newborn and Child Health.

Sumber: http://www.who.int/pmnch/topics/investinginhealth.pdf, di akses tanggal 07 Februari 2013.

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

ANALISIS PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI DINAS KESEHATAN

KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014

Nama Informan :

Umur :______ Tahun

Pendidikan : (1) Tamat Diploma; (2) Tamat S-1, (3) Tamat S-2 Masa Kerja :______Tahun

Unit Kerja/Bagian : __________________________________________________

Analisis Situasi, Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan Program 1. Apa saja yang dibahas dalam rapat musrenbang desa?

Informan

(1) Unsur pemerintah desa/kelurahan (2) Unsur pemerintah kecamatan (3) Kepala Puskesmas

2. Bagaimana cara bapak/ibu melakukan analisa situasi dalam menyusun suatu perencanaan program kesehatan khususnya program KIA?

Informan

(1) Unsur pemerintah desa/kelurahan (2) Unsur pemerintah kecamatan (3) Kepala Puskesmas

3. Setelah analisis situasi keadaan kesehatan tersusun, tentunya bapak/ibu akan melakukan prioritas masalah kesehatan. Bagaimana cara bapak/ibu membuat prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah bapak/ibu?

Informan

(1) Unsur pemerintah desa/kelurahan (2) Unsur pemerintah kecamatan (3) Kepala Puskesmas

4. Apa saja menurut bapak/ibu permasalahan-permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak yang ada diwilayah bapak/ibu?

Informan

(1) Unsur pemerintah desa/kelurahan (2) Unsur pemerintah kecamatan (3) Kepala Puskesmas

5. Apakah bapak/ibu ikut serta dalam kegiatan musrenbang kecamatan?

Jika ya, apa saja yang dibahas dalam musrenbang Kecamatan?

Jika tidak, mengapa?

Informan

(1) Unsur pemerintah desa/kelurahan (2) Unsur pemerintah kecamatan (3) Kepala Puskesmas

6. Apakah usulan permasalahan atau program kesehatan khususnya masalah kesehatan ibu dan anak diakomodir dalam musrenbang kecamatan?

Jika ya,

- apa saja yang biasanya diakomodir?

Jika tidak,

- mengapa?

- Apa saja kendalanya?

Informan

(1) Unsur pemerintah desa/kelurahan (2) Unsur pemerintah kecamatan (3) Kepala Puskesmas

Identifikasi kegiatan dan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran

1. Menurut bapak/ibu apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memformulasikan rencana kegiatan/program KIA?

Informan

(1) Kepala Puskemas

(2) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(3) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan 2. Menurut bapak/ibu bagaimana membuat penentuan prioritas program KIA yang

telah diusulkan oleh pihak kecamatan dan puskesmas?

Informan

(1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(2) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan 3. Menurut bapak/ibu apa saja pertimbangan yang dilakukan dalam memprioritaskan

program KIA untuk diusulkan sebagai salah satu program kesehatan dari SKPD Dinas Kesehatan?

Informan

(1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(2) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan

4. Menurut bapak/ibu bagaimana cara membuat kebutuhan biaya setiap program yang diusulkan?

Informan

(1) Kepala Puskemas

(2) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(3) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan 5. Menurut bapak/ibu bagaimana cara menyusun indikator, sasaran dan tolak ukur

program KIA?

Informan

(1) Kepala Puskemas

(2) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(3) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan 6. Menurut bapak/ibu apa saja langkah yang dilakukan setelah usulan program

kesehatan khususnya program KIA disusun?

Informan

(1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(2) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan (3) Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan

(4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan

7. Menurut bapak/ibu apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memformulasikan jumlah anggaran untuk program KIA disusun?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(3) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan

(5) Kepala Bagian Perencanaan Program

8. Menurut bapak/ibu singkronisasi program KIA dengan usulan program lainnya berkaitan

Informan

dengan alokasi anggaran dan koordinasi lintas program?

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(3) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan

(5) Kepala Sub Bagian Program

9. Menurut bapak/ibu apa saja yang dibahas dalam forum SKPD, dan apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan usulan program kesehatan khususnya program KIA?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan

(3) Kepala Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan (4) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan

(5) Kepala Sub Bagian Program

10. Apakah bapak/ibu usulan program yang telah disusun sesuai dengan usulan program yang dibahas dalam musrenbang kabupaten?

Jika sesuai,

- Apakah ada pengurangan jumlah program?

- Apakah ada pengurangan alokasi anggaran?

- Apakah ada penambahan program?

Jika tidak sesuai, apa saja yang tidak sesuai Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (3) Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan

(4) Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Kesehatan

Integritas Perencanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak

1. Menurut bapak/ibu apakah kebijakan umum program kerja SKPD dan alokasi penting untuk dipedomani oleh SKPD

- Jika ya,

Bagaimana mekanisme monitoring kesesuaian kebijakan umum dengan usulan rencana kerja SKPD khususnya berkaitan dengan usulan rencana kerja bidang kesehatan yang diprioritaskan (misalnya kesehatan ibu dan anak)

Jika tidak, - Mengapa?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (3) DPRD

2. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan terhadap alokasi anggaran bidang kesehatan khususnya program KIA?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (3) DPRD

3. Menurut bapak/ibu apa saja pertimbangan yang perlu diperhatikan terhadap pengambilan keputusan alokasi anggaran program KIA?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (3) DPRD

4. Menurut bapak/ibu bagaimana mekanisme penganggaran KIA bersumber APBN?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan (2) Kepala Sub Bagian Program (3) Tim Anggaran Pemerintah Daerah (4) DPRD

5. Menurut bapak/ibu bagaimana kontribusi anggaran bersumber APBN dalam program KIA di Kabupaten Deli Serdang? Apa saja bentuk kegiatannya? Dan jenis apa anggaran tersebut?

Informan

(1) Kepala Dinas Kesehatan

(2) Kepala Sub Bagian Program Dinas Kesehatan

(3) Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan

Input Dalam Proses Perencanaan Dan Penganggaran Program KIA

1. Berapa jumlah tenaga kesehatan (SDM) yang terlibat dalam proses penyusunan rencana kegiatan program KIA di Dinas Kesehatan?

Siapa saja?

Informan : Kepala Sub Bagian Program

2. Apakah ada pelatihan tenaga perencana di Dinas Kesehatan (1) Ya

(2) Tidak

Informan: Kepala Sub Bagian Program

3. Apakah sarana pendukung dalam proses penyusunan rencana kerja program KIA sudah memenuhi?

(1) Ya (2) Tidak

Informan: Kepala Sub Bagian Program

4. Apa ada regulasi atau dasar hukum yang digunakan dalam menyusun program kerja bidang kesehatan ibu dan anak?

(1) Ya, apa saja (2) Tidak, mengapa

Informan : Kepala Sub Bagian Program

5. Apakah ada alaokasi anggaran khusus dalam proses penyusunan rencana kerja program KIA

(1) Ya, dari mana sumbernya?

(2) Tidak, mengapa

Informan : Kepala Sub Bagian Program Data Sekunder

1. Data profil kesehatan Kabupaten Deli Serdang

2. Data SDM dan sarana kesehatan di Kabupaten Deli Serdang

3. Dokumen musrenbang desa dan musrenbang kecamatan di Kabupaten Deli Serdang

4. Data dokumen anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

5. Data dokumen anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

6. Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2008-2013

Lampiran 2. Hasil Rekapitulasi Kegiatan dan Anggaran Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Dinas Kesehatan Tahun 2012-2014

No KEGIATAN ANGGARAN

2012 2013 2014

1 Pelatihan tata laksana gizi buruk 39.389.000 - - 2 Monitoring dan evaluasi kinerja

petugas program gizi

10.568.000 8.310.000 9.922.000 3 Pelatihan Asuhan Persalinan

Normal (APN)

732.973.500 - 573.125.500 4 Kualifikasi Pasca Pelatihan Asuhan

Persalinan Normal (APN)

- 6.622.500 -

5 Pelatihan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita (SDIDTKB)

45.028.000 42.687.000 51.897.500

6 Pelacakan kasus gizi buruk 23.910.000 16.540.000 31.810.000 7 Pemberian PMT selama 90 hari

bagi balita kurang gizi

1.690.033.000 - 1.517.880.000 8 Pemberian PMT selama 90 hari

bagi ibu hamil KEK

146.425.000 - 73.440.000

9 Pelatihan PPGDON 59.210.500 64.513.500 -

10 Monitoring dan evaluasi kinerja bidan koordinator puskesmas

49.422.000 - -

11 Pembinaan desa siaga dalam Program Perencanaan Persalinan dan Persalinan (P4K)

12.407.500 - 56.465.500

12 Pertemuan Audit Maternal Perinatal (AMP)

24.258.500 40.328.500 70.878.500 13 Penyusunan Perencanaan Program

Ibu/PMPT-KIBBLA

51.987.000 - -

14 Supervisi fasilitatif pasca pelatihan APN

6.630.000 - -

15 Pertemuan implementasi pencatatan dan pelaporan PWS KIA/KB

27.064.500 - 36.490.000 16 Pelatihan Manajemen Terpadu

Balita Sakit

78.973.500 47.382.000 77.616.500 17 Pelayanan Stimulasi Deteksi

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita (SDIDTKB)

73.928.000 69.010.000 -

18 Monitoring dan evaluasi kinerja program anak

12.498.000 - 9.996.000 19 Seminar tentang pola asuh anak 25.897.000 15.026.000 20.944.500 20 Pelatihan supervisi fasilitatif bagi

dokter, bidan dan petugas anak

26.630.000 - -

No KEGIATAN ANGGARAN

2012 2013 2014

21 Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk pada balita gakin

- 4.320.000 -

22 Pelatihan pemantauan pertumbuhan balita

- 30.367.000 56.530.000 23 Pelatihan Penanganan Obstetri

Neonatal Emergency Dasar (PONED)

- 129.017.500 -

24 Pelatihan kelas ibu hamil bagi petugas kesehatan

- 65.335.500 -

25 Pengadaan format MTBS - 16.150.000 -

26 Pemantapan pencatatan dan pelaporan pemantauan wilayah setempat (PWS) bayi dan balita

- - 7.577.000

27 Koordinasi LP/LS dalam upaya penurunan AKB dan AKBAL termasuk integrasi Posyandu PAUD

- - 5.965.000

28 Pelatihan Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia bagi bidan desa

- - 61.119.000

29 Pertemuan peningkatan pelaksanaan kelas ibu hamil

- - 51.595.000

30 Supervisi fasilitatif KIA - - 29.527.500

31 Pembinaan puskesmas pasca pelatihan PONED

- - 21.623.500

32 Pelatihhan penanganan PPH dan manajemen aktif kala III (MAK) bagi bidan penolong persalinan

- - 26.200.000

33 Pelatihan konseling menyusui - - 54.710.000 34 Pembinaan gizi bagi WUS dan ibu

hamil

- - 44.880.000

35 Pemantauan pemberian PMT - - 20.990.000

36 Pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan

184.792.000 184.792.000 321.682.000 37 Operasional imunisasi rutin 251.377.000 225.188.000 330.113.000 38 Operasional bulan imunisasi anak

sekolah (BIAS) Campak

108.130.000 107.557.500 187.810.000 39 Operasional bulan imunisasi anak

sekolah (BIAS) DT-TT

108.130.000 107.557.500 107.557.500 TOTAL 3.789.662.000 1.180.704.500 3.858.345.500

Lampiran 3. Matriks Evaluasi Faktor Internal Permasalahan KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Faktor Internal Bobot Peringkat

Skor Bobot Kekuatan

Kekuatan

Tersedianya sarana dan prasarana pendukung

program KIA 0,10 3 0,30

Tersedianya anggaran untuk program kesehatan 0,20 3 0,60

Tersedianya SDM kesehatan 0,30 4 1,20

Adanya dukungan kebijakan dan regulasi

pemerintah daerah 0,10 3 0,30

Kelemahan

Rendahnya penggunaan sistem informasi

mendukung program KIA 0,10 1 0,10

Kurangnya koordinasi antar bidang dan lintas

sektoral 0,05 2 0,10

Kurangnya kompetensi SDM kesehatan 0,25 1 0,25

Kurangnya keterpaduan perencanaan dengan

anggaran 0,15 2 0,30

TOTAL 1 3,15

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Permasalahan KIA di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

Faktor Eksternal Bobot Peringkat

Skor Bobot Kekuatan

Peluang

Adanya komitmen lokal, nasional, dan dunia

terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak 0,25 3 0,75 Globalisasi, transparansi dan reformasi

birokrasi termasuk bidang kesehatan 0,10 2 0,20 Pembiayaan dan kebijakan pusat untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

ibu dan anak 0,15 3 0,45

Ancaman

Tingginya jumlah kematian ibu, bayi dan

balita 0,25 4 1,00

Masih ada daerah terpencil yang sulit

dijangkau 0,05 2 0,10

Ketidakpedulian stakeholder dengan

permasalahan kesehatan ibu dan anak 0,20 1 0,20

TOTAL 1 2,70