• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internalisasi nilai al-musawah ‎ dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember Tahun Ajaran 2021/2022

B. Penyajian Data Dan Analisis

3. Internalisasi nilai al-musawah ‎ dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember Tahun Ajaran 2021/2022

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti terkait internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat disimpulkan bahwa nilai tasamuh telah di terapkan dengan baik yang dilaksanakan Salam pembelajaran PAI dan nilai tasamuh ini memang ada dalam materi pembelajarannya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya interaksi sosial yang baik antara guru dengan siswa tanpa membedakan suku jawa, madura, dan sunda. Dengan begitu siswa tidak berperilaku radikal di sekolah maupun di luar sekolah, karena mereka telah dibekali dengan nilai tasamuh atau toleransi.

3. Internalisasi nilai al-musawah ‎ dalam mencegah tindakan radikal di

terhindar dari tindakan radikal di lembaga pendidikan, pesantren, dan masyarakat pada umumnya.

Al-musawah merupakan perilaku yang menyamaratakan hak dan kewajiban kepada setiap manusia. Namun pada prakteknya siswa di SMA Nurul Islam Jember masih kurang menerapkan nilai tersebut sehingga ada beberapa siswa yang merasa terdiskriminasi terhadap perilaku temanya yang lain. adapun perilaku beberapa diantara mereka suka membedakan golongan seperti golongan si kaya berkelompok dengan si kaya ataupun pintar berkelompok dengan pintar. Padahal sesama siswa harusnya memiliki persamaan hak dalam berteman dengan siapapun tanpa membedakan latar belakang yang mereka bawa. Dengan adanya perilaku siswa tersebut harus ada pencegahan agar tindakan itu tidak berkepanjangan dan menjamur di lingkungan sekolah maupun pesantren.

Pencegahan tersebut dilakukan melalui penanaman nilai dengan tahap transformasi, yakni siswa diberi pehamaman mengenai tindakan membeda-bedakan golongan adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak boleh dilakukan karena akan berdampak kepada yang lain-lain. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara bersama Diana Retno Wulandari, beliau mengatakan bahwa:

Tindakan yang dilakukan siswa yang sering muncul di sekolah adalah adanya perbedaan golongan antara siswa yang kaya berkelompok dengan yang kaya dan siswa yang pintar berkelompok dengan yang pintar. Karena itu, kami sebagai guru melakukan pencegahan dengan menanamkan nilai al-musawah yang bertujuan agar semua siswa sama-sama mau berteman dengan siswa yang

lainya tanpa membedakan strata sosial mereka karena setiap siswa memiliki kesamaan hak dalam berinteraksi sosial.104

Internalisasi nilai al-musawah dalam mencegah tindakan radikal ini dilaksanakan melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas.

Kegiatan ini di lakukan 3 jam dalam seminggu oleh guru PAI. Penanaman nilai al-musawah ini memang ada di tanamkan kepada siswa atau siswi SMA Nurul Islam Jember, penanaman nilai al-musawah bukan hanya di ajarkan di satu kelas saja tetapi seluruh kelas mulai dari kelas X dan kelas XI karena nilai ini yang wajib di miliki oleh setiap siswa agar tidak berperilaku radikal atau membuat kecemburuan sosial yang berakhir dengan munculnya sakit hati antar teman. Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Iin Nurhasah selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMA Nurul Islam Jember, beliau mengatakan bahwa :

Kesetaraan hak disini sudah diterapkan kepada siswa dan siswi mas, adapun pemberian nilai al-musawah dalam pembelajaran PAI dilakukan ketika saya mengajar materi PAI kemudian mengaitkan nilai al-musawah . Semua siswa sangat antusias dalam menerapkan nilai ini karena nilai al-musawah dirasa sangat cocok dan adil bagi semua siswa di SMA mas. Dan juga nilai ini dapat mencegah rasa kecemburuan sosial, pelangaran tata tertib, dan sikap acuh yang dapat memperkeruh nilai kesetaraan dalam pembelajaran di kelas.105 Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Moch Nafis Hikam selaku siswa di SMA Nurul Islam jember yang mengatakan bahwa:

Untuk nilai kesetaraan itu ada mas, yang saya rasakan sendiri disini adalah terpenuhinya hak-hak siswa atau siswi yang diberikan oleh guru terutama guru PAI. Selain itu nilai kesetaraan saya rasa cocok

104 Diana Retno Wulandari, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 April 2022.

105 Iin Nurhasah, diwawancarai oleh peneliti, Jember, 16 April 2022.

ditanamkan kepada semua siswa maupun siswi karena dengan adanya nilai ini siswa merasakan keadilan dengan memperoleh hak-hak yang sama, kemudian nilai kesetaraan ini juga bisa mencegah rasa kecemburuan sosial,melakukan pelanggaran tata tertib dan acuh tak acuh karena siswa atau siswi tidak ada yang di anak emaskan semua sama disini sama-sama menuntut ilmu dan sama-sama untuk mendapatkan hak yang merata dan adil.106

Hal di atas senada dengan hasil wawancara bersama Vany Nurmala Sari selaku siswi di SMA Nurul Islam Jember yang mengatakan bahwa:

Kalau nilai kesetaraan di SMA ada mas, yang saya alami secara langsung itu ketika guru memberikan hak pengajaran Pendidikan Agama Islam yang sama kepada semua siswi mas, ketika pembelajaran PAI berlangsung guru PAI memberikan pengertian tentang nilai keseteraan ini mas, jadi kami para siswi mengerti benar akan pentingnya nilai kesetaraan. Disini kami juga tidak merasakan adanya rasa kecemburuan sosial,melanggar tata tertib dan sikap acuh terhadap sesama mengingat kami semua disini telah diberikan hak-hak yang sama oleh guru PAI.107

Berdasarkan pernyataan guru dan siswa di atas juga merupakan bentuk internalisasi nilai al-musawah dalam mencegah tindakan radikal melalui tahap transaksi nilai, pembelajaran yang dilakukan ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa yakni guru bisa mencontohkan nilai yang diajarkan didalam kelas kemudian siswa memahami nilai yang dicontohkan oleh guru. Pembelajaran ini dilaksanakan selama 3 jam dalam seminggu, nilai kesetaraan ini di tanamkan kepada siswa ketika pembelajaran berlangsung oleh guru PAI. Nilai kesetaraan juga mampu mencegah tindakan radikal berupa pelanggaran tata tertib karena rasa kecemburuan sosial antar teman, selain itu nilai kesetaraan juga menimbulkan rasa keadilan bagi semua siswa ataupun siswi karena mereka

106 Moch Nafis Hikam, diwawancarai oleh peneliti, Jember, 16 April 2022.

107 Vany Nurmala Sari, diwawancarai oleh peneliti, Jember, 16 April 2022.

sudah memperoleh hak-hak yang sama. nilai ini ditanamakan kepada siswa dan siswi agar mereka tidak berperilaku radikal di lingkungan pendidikan, pesantren,dan masyarakat luas pada umumnya. Pada tahap ini merupakan tahap transinternalisasi nilai karena pada tahap ini bukan hanya sekedar adanya hubungan timbal balik saja, namun siswa dapat menerapkan nilai al-musawah dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan madrasah dengan secara sadar tanpa paksaan, dengan artian mereka bisa menanamkan nilai al-musawah dalam dirinya masing-masing sehingga kepribadiannya menjadi lebih baik.

Data di atas dapat diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada 16 April 2022 di SMA Nurul Islam Jember terkait penanaman nilai kesetaraan dalam mencegah tindakan radikal melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bahwa guru menjelaskan dan mengaitkan materi Pendidikan Agama Islam dengan nilai kesetaraan kepada siswa maupun siswi. Guru juga memberikan pemahaman akan pentingnya nilai kesetaraan kepada siswa atau siswi, dengan begitu siswa menerapkan apa yang telah diajarkan oleh guru PAI baik di lingkungan sekolah, pesantren maupun masyarakat luas pada umumnya sehingga siswa tidak berperilaku radikal.

Berikut merupakan gambar dokumentasi terkait internalisasi nilai al-musawah dalam mencegah tindakan radikal melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam:

Gambar 4.8

Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk menanamkan nilai al-musawah dalam mencegah tindakan radikal108

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti terkait internalisasi nilai al-musawah dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat disimpulkan bahwa nilai al-musawah telah diterapkan dengan baik hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya pemberian hak-hak yang sama kepada setiap siswa ataupun siswi dengan tidak membeda-bedakan entah itu berasal dari mana atau dari latar belakang keluarga yang bagaimana. Dengan demikian maka tindakan radikalisme seperti melanggar tata tertib, kecemburan sosial, dan sikap acuh dapat di atasi dengan penanaman nilai al-musawah . Dengan begitu siswa tidak berperilaku radikal baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah.

108 Didokumentasikan di SMA Nurul Islam Jember pada tanggal 16 April 2022.

Tabel 4.1 Pembahasan temuan

No Fokus Penelitian Temuan

1 2 3

1 Bagaimana internalisasi nilai tawassuth dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember Tahun Ajaran 2021/2022?

a. Tindakan radikal seperti mengkafirkan teman yang tidak sepaham dengan dirinya sendiri dapat dicegah dengan penanaman nilai tawassuth melalui kegiatan pembelajaran kitab sulam taufiq dengan cara memberi pemahaman dengan tidak saling mengkafirkan antarsesama muslim.

b. Tindakan radikal siswa yang mengklaim kebenaran tunggal dapat dicegah dengan penanaman nilai tawassuth melalui kegiatan pembelajaran kitab bidayatul hidayah dengan cara memberi pemahaman untuk tidak bersikap mengklaim kebenaran tunggal.

2 Bagaimana internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember Tahun Ajaran 2021/2022?

a. Perilaku intoleran tidak saling menghargai pendangan teman dapat dicegah dengan penanaman nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui pembelajaran yang dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling di kelas maupun di ruang BK dengan cara memberikan penjelasan dan materi yang terkandung dalam buku untuk bersikap saling menghargai antarteman tanpa memandang suku, ras dan budaya.

b. Perilaku intoleran tidak menerima pandangan orang lain dapat dicegah dengan penanaman nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dengan cara memberikan penjelasan dan materi yang terkandung dalam buku untuk bersikap saling menghargai antar teman dan menghormati guru tanpa memandang suku, ras dan budaya.

3 Bagaimana internalisasi nilai al-al-musawah dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember tahun ajaran 2021/2022?

Tindakan tidak menyamaratakan hak antar siswa dapat dicegah penanaman nilai al-al-musawah dalam mencegah tindakan radikal melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilakukan oleh guru dengan cara memberi contoh untuk memperlakukan siswa samarata dan adil tanpa memandang suku, ras, budaya, warna kulit dan jabatan orang tua.