• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember Tahun Ajaran 2021/2022

B. Penyajian Data Dan Analisis

2. Internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember Tahun Ajaran 2021/2022

siswa agar tidak berperilaku radikal dan mengkafirkan sesama teman yang tidak sepaham dengan dirinya dimanapun mereka berada. Dari penanaman nilai-nilai tersebut siswa menerapkan dengan baik saat disekolah, di pesantren ataupun di masyarakat.

2. Internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA

selaku Waka Kurikulum di SMA Nurul Islam Jember, beliau mengatakan bahwa:

Biasanya tindakan radikal yang dilakukan siswa disini adalah intoleran terhadap teman-temanya yang tidak sepaham dengan dirinya, terutama siswa baru yang masih belum mengenal kondisi lingkungan disini. Maka dari itu tindakan intoleran yang seperti itu harus dicegah agar siswa lingkunganya menjadi kondusif dan nyaman.92

Penanaman nilai tasamuh atau toleransi di SMA Nurul Islam Jember dalam mencegah tindakan radikal dapat di buktikan dengan adanya program-program dari guru Bimbingan Konseling yaitu berupa penyuluhan dan proses pembelajaran PAI yang menekankan nilai toleransi kepada seluruh siswa, sehingga baik guru maupun siswa yang berada di ligkungan tersebut akan jauh dari sikap radikal. Kalaupun ada tanda-tanda yang bersifat radikal dari beberapa oknum disini dapat diatasi dan juga tidak merebak luas kepada oknum-oknum lain.93 Adapun cara menanamkan nilai tasamuh melalui kegiatan berikut ini:

a. Pembinaan oleh Guru Bimbingan Konseling

Internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal dilakukan dalam kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling. Dalam kegiatan ini penanaman yang dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap yang pertama adalah transformasi nilai. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas pada saat pembelajaran Bimbingan Konseling dan dilaksanakan ketika ada siswa atau siswi

92 Diana Retni Wulandari, diwawancari oleh penulis, Jember, 16April 2022.

93 Ach Dhobit Arief R, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 April 2022.

yang bermasalah seperti kurangnya rasa toleransi kepada sesama siswa-siswi di karenakan mereka memiliki latar belakang yang berbeda seperti berbedanya suku maupun ras ataupun ketika siswa melakukan kesalahan-kesalahan yang bertentangan dengan tata tertib di lembaga ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pembinaan kepada siswa atau siswi yang bermasalah terutama dalam melakukan nilai tasamuh agar segera diberikan pembinaan oleh guru Bimbingan Konseling mengenai sikap toleransi dan sikap mampu menerima orang lain dalam lingkunganya. Hal ini sesuai dengan pernyataan hasil wawancara bersama Ach Dhobit Arief R selaku guru Bimbingan Konseling, beliau megatakan bahwa:

Salah satu kegiatan penanaman nilai moderasi kepada siswa yang dilakukan oleh guru BK adalah pembinaan mas, siswa ataupun siswi SMA Nurul Islam Jember yang bermasalah tentang nilai toleransi akan segera di panggil di ruang BK untuk diberikan pembinaan berupa orientasi dasar dalam pembelajaran adalah mampu melaksanakan sikap toleransi dan mau menerima orang lain di lingkunganya, karena tujuan siswa ataupun siswi di lembaga pendidikan SMA Nurul Islam Jember adalah belajar.

Jadi mereka harus mau berbaur dan berinteraksi terhadap orang lain. Selain itu kami memberi toleransi terkait batasan untuk memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan pelanggaran.94

Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Diana Retno Wulandari selaku Waka Kurikulum, beliau mengatakan bahwa:

Untuk toleransi disini tidak ada perbedaan dan saling menghargai. Karena kita muslim mas. Jadi kita disini tidak membedakan baik itu jawa atau madura semuanya saling menghargai dan tidak saling mengucilkan. Ketika ada siswa

94 Ach Dhobit Arief R, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 April 2022.

yang menyimpang dari toleransi maka akan diatasi dengan pembinaan melalui guru BK.95

Berdasarkan hasil wawancara dari Waka Kurikulum dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui kegiatan pembinaan guru BK ini dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling terutama ketika ada siswa yang melakukan tindakan yang diluar dari batas toleransi karena pada dasarnya disekolah ini sudah diajarkan tentang saling menghargai, saling menerima dan tidak saling mengucilkan.

Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Moch Nafis Hikam selaku siswa SMA Nurul Islam Jember yang mengatakan bahwa:

Siswa disini semua saling menghargai mas dan tidak saling mengejek atau rasis antara satu dengan yang lain, karena jika ada hal yang seperti itu kita langsung dipanggil oleh guru BK untuk diberi pembinaan. Guru BK juga memberi pemahaman dikelas untuk bersikap toleransi kepada teman-teman. Saya sendiri dulu pernah dipanggil oleh guru BK karena melakukan kesalahan.96

Hal tersebut senada dengan hasil wawancara yang dilakukan bersama Vany Nurmala Sari,

saya disini bersikap saling menghargai antar sesama teman mas, baik itu teman yang berasal dari madura, jawa ataupun sunda.

Karena ketika kita bersikap menyimpang maka akan dibina oleh guru BK.97

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama dengan siswa SMA Nurul Islam Jember dapat disimpulkan bahwa

95 Diana Retno Wulandari, diwawancarai oleh penulis, Jember, 09 April 2022.

96 Moch Nafis Hikam, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 April 2022.

97 Vany Nurmala Sari, diwawancarai oleh penulis, Jember, 16 April 2022.

internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui kegiatan pembinaan guru BK adalah ketika siswa-siswi bersikap saling menghargai dan tidak saling mengucilkan antar sesama baik itu berasal dari jawa, madura ataupun sunda karena ketika ada siswa yang bersikap menyimpang dari toleransi maka siswa tersebut akan diberi pembinaan oleh guru BK.

Data diatas dapat diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh penelti pada tanggal 09 April 2022 terkait internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember melalui kegiatan pembinaan oleh Guru Bimbingan Konseling yaitu semua siswa bersikap saling menghargai antarsesama teman dan menghormati semua guru yang ada di lingkungan tersebut. Jadi ketika ada siswa yang tidak toleran langsung diatasi oleh guru BK dengan memberi binaan kepada siswa yang bermasalah atau yang melakukan pelanggaran terutama terkait siswa yang tidak toleransi terhadap teman dan gurunya. 98

Berikut adalah gambar dokumentasi kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh guru BK terkait penanaman nilai tasamuh untuk mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember.

98 Observasi di SMA Nurul Islam Jember, Jember, 09 April 2022.

Gambar 4.6

Pembinaan oleh Guru BK terkait penanaman nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal99

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti terkait internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember melalui kegiatan pembinaan kepada siswa yang dilakukan oleh Guru Bimbingan Konseling dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam pembelajaran Bimbingan konseling dikelas untuk memberi pengetahuan kepada siswa mengenai tindakan intoleran adalah tindakan yang tidak baik. Kemudian tahap transaksi nilai dilaksnakan ketika ada siswa yang bermasalah dan melakukan tindakan yang tidak toleran baik antarsesama teman yang berasal dari suku jawa, madura dan sunda. Kegiatan ini dilakukan guna menanamkan nilai toleransi yang harus dimiliki oleh siswa agar siswa tidak berperilaku radikal ketika di sekolah ataupun diluar sekolah.

Tahap terakhir yang dilakukan adalah transinternalisasi, yakni bukan hanya adanya timbal balik namun siswa menerapkan nilai yang telah diajarkan dalam lingkungan sekolah tanpa paksaan, dalam tahap ini

99 Didokumentasikan di SMA Nurul Islam Jember pada tanggal 16 April 2022.

bukan hanya siswa yang melakukan, namun guru juga bersikap saling menghargai, saling menghormati dan tidak saling mengucilkan, karena ketika ada hal tersebut terjadi maka akan langsung dibina oleh Guru Bimbingan Konseling agar tidak menyebar kepada yang lain.

b. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal ini dilaksanakan melalui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas. Kegiatan ini dilaksanakan 3 jam dalam seminggu oleh guru PAI. Penanaman nilai tasamuh ini memang ada dalam pembelajaran wajib dan tertera dalam buku PAI kelas XI. Namun, kami disini bukan hanya mengajarkan kepada kelas XI saja melainkan kepada seluruh kelas karena nilai ini wajib ada dalam diri masing-masing siswa agar tidak berperilaku radikal atau menyakiti hati antarteman sebaya. Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Iin Nur Hasanah selaku guru Pendidikan Agama Islam SMA Nurul Islam Jember, beliau mengatakan bahwa:

Toleransi ini memang ada dalam materi SMA kelas 2 di semester genap. Materi yang diajarkan seperti saling menghargai antarsesama teman, taat peraturan, dan taat pemerintah, karena PAI ini kan memasukkan nilai-nilai beragama termasuk 9 komponen moderasi beragama. Meskipun materi ini khusus untuk kelas sebelas, tapi saya mengajarkan dan memberi pemahaman kepada seluruh siswa untuk bersikap saling menghargai dan saling menghomati dimanapun berada terutama disekolah.100

100 Iin Nur Hasanah, diwawancarai oleh peneliti, Jember, 04 April 2022.

Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama M Alfi Bahrurrozikin selaku siswa SMA Nurul Islam Jember yang mengatakan bahwa:

Untuk nilai toleransi itu ada mas biasanya guru PAI memberikan tentang pengetahuan dan pengamalan toleransi dalam kehidupan sehari-hari sehingga kami sebagai siswa itu paham akan pentingnya nilai toleransi di lembaga pendidikan yaitu sebagai penopang dalam kegiatan belajar mengajar dan juga sebagai sarana menjaga keutuhan nilai-nilai kesatuan dalam dunia pendidikan.101

Hal diatas senada dengan hasil wawancara bersama Herlina Dwi Susanti selaku siswi SMA Nurul Islam Jember yang mengatakan bahwa:

Penanaman nilai toleransi disini dilakukan oleh guru PAI mas, biasanya guru PAI memberikan pemahaman kepada siswa untuk bersikap saling menghargai dan menghormati antarsesama teman ataupun guru. Jadi saya disini juga bersikap saling menghargai ketika ada teman saya yang sedikit berbeda ataupun teman saya yang berasal dari jawa, madura ataupun sunda.102 Berdasarkan pernyataan siswa siswi di atas dapat disimpulkan oleh peneliti yang berkenaan dengan nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan selama 3 jam dalam seminggu, nilai toleransi ini ada dalam materi kelas 11 di semester genap namun guru PAI mengajarkan kepada semua siswa untuk berperilaku toleransi terhadap sesama teman baik itu yang berasal dari suku madura, jawa, dan sunda. Hal tersebut di berikan oleh guru guna siswa siswi tidak

101 M Alfi Bahrurrozikin, diwawancarai oleh peneliti, Jember, 16 April 2022.

102 Herlina Dwi Susanti, diwawancarai oleh peneliti, Jember, 16 April 2022.

berperilaku radikal di lingkungan sekolah, pesantren, maupun masyarakat.

Data di atas dapat di perkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 09 April 2022 di SMA Nurul Islam Jember terkait penanaman nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bahwa guru menjelaskan dan memberi pemahaman kepada semua siswa agar bersikap toleransi tanpa memandang suku, ras dan budaya. Dengan begitu semua siswa menerapkan apa yang telah diajarkan oleh guru baik itu dalam lingkungan sekolah ataupun luar sekolah, sehingga siswa tidak berperilaku radikal.

Berikut merupakan gambar dokumentasi terkait internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal melalui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam:

Gambar 4.7

Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk menanamkan nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal103

103 Didokumentasikan di SMA Nurul Islam Jember pada tanggal 16 April 2022.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti terkait internalisasi nilai tasamuh dalam mencegah tindakan radikal di SMA Nurul Islam Jember melalui kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat disimpulkan bahwa nilai tasamuh telah di terapkan dengan baik yang dilaksanakan Salam pembelajaran PAI dan nilai tasamuh ini memang ada dalam materi pembelajarannya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya interaksi sosial yang baik antara guru dengan siswa tanpa membedakan suku jawa, madura, dan sunda. Dengan begitu siswa tidak berperilaku radikal di sekolah maupun di luar sekolah, karena mereka telah dibekali dengan nilai tasamuh atau toleransi.

3. Internalisasi nilai al-musawah ‎ dalam mencegah tindakan radikal di