• Tidak ada hasil yang ditemukan

jaringan distribusi yang lebih canggih dan melayani transaksi yang terus bertambah

Dalam dokumen Bank Central Asia Tbk 2013 (Halaman 170-175)

serta kebutuhan lini bisnis yang semakin

berkembang dan kompleks

meminimalkan kekeliruan dalam menciptakan fungsionalitas untuk keperluan bisnis lainnya.

Model bisnis BCA sedang bertransisi dari budaya pemasaran yang fokus pada produk menjadi proses bisnis yang berorientasi pada nasabah. Untuk mendukung transisi ini, BCA sedang mengembangkan sistem basis data yang terpadu. Basis data ini dirancang untuk mengintegrasikan penyimpanan

data transaksi yang terus bertambah dilengkapi dengan alat analisa perilaku nasabah agar lebih memahami berbagai kebutuhan nasabah sehingga memungkinkan Bank untuk mengemas berbagai produk serta memberikan solusi finansial yang sesuai kebutuhan mereka. Grup TI memiliki peran penting dalam inisiatif ini dan sedang mengembangkan sistem single view customer relationship

management yang bermanfaat untuk

Grup TI BCA fokus pada pengembangan media penyimpanan data (data repository) dan sistem

Customer Relationship Management guna

mendukung kemampuan para relationship

manager dalam menciptakan dialog secara

tepat dan akurat dengan nasabah. Kemampuan untuk mengakses layanan data secara customize

memberikan relationship manager suatu sarana yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi segmen nasabah serta menyusun paket layanan khusus yang ditujukan untuk nasabah tertentu.

Grup TI BCA senantiasa berupaya mengikuti perkembangan penggunaan perbankan elektronik dan jaringan distribusi yang meningkat dengan pesat. Pada tahun 2013 BCA mengembangkan aplikasi smartphone yang terkini dan pada saat yang sama, mengembangkan fungsi-fungsi pada berbagai saluran distribusi elektronik. Seluruh upaya pengembangan ini mencerminkan misi BCA untuk tetap menjadi bank pilihan utama nasabah dalam layanan perbankan transaksi melalui penyediaaan produk-produk berkualitas tinggi.

Grup TI secara proaktif bekerja sama dengan unit-unit bisnis untuk memastikan sumber daya TI yang disediakan telah memadai guna mendukung peningkatan kebutuhan setiap lini bisnis.

Meningkatkan Kinerja Hardware dan Infrastruktur TI

BCA senantiasa mengembangkan infrastruktur untuk memfasilitasi peningkatan jumlah transaksi baik melalui jaringan elektronik maupun cabang. Pada tahun 2013, BCA meningkatkan kapasitas prosesor mainframe dan server, memperlebar

bandwith jaringan dan memperbaharui

berbagai hardware maupun sistem Tandem serta meningkatkan kapasitas pada infrastruktur sistem pemrosesan secara real time. Grup TI BCA melanjutkan pengembangan infrastruktur interkoneksi host-to-host dengan para mitra strategis eksternal dan dengan para nasabah di berbagai industri strategis.

Upaya tersebut mendukung BCA dalam memenuhi kebutuhan kapasitas yang terus meningkat, serta mengembangkan kemampuan TI sesuai

kebutuhan setiap lini bisnis Bank. Memahami pentingnya data nasabah, kelancaran transaksi dan keamanan, BCA telah melakukan investasi kapasitas dan back-up yang bersifat redundant

pada bandwidth dan saluran komunikasi. Pada saat ini BCA mengoperasikan sistem two-

mirrored redundant system dalam dua pusat

data, dimana masing-masing mampu beroperasi secara mandiri untuk menjamin keberlanjutan bisnis.

Pada tahun 2013, BCA menyelesaikan pembangunan Disaster Recovery Center (DRC) yang canggih di Surabaya, Jawa Timur. Investasi dengan nilai cukup besar, yang dimulai pada tahun 2011, dirancang sebagai back up yang terintegrasi dengan dua data center yang berjalan secara mirroring. Setelah menjalani berbagai uji coba operasional yang dilakukan secara seksama, data center Surabaya tersebut telah terintegrasi dengan dua data center yang bekerja secara mirroring untuk menjalankan fungsi utamanya sebagai disaster recovery

center yang melakukan back up data center

TI. Dengan posisinya sebagai bank transaksi terkemuka dan berperan penting secara nasional, BCA berkomitmen untuk memastikan, bahwa bila terjadi bencana, Bank telah siap dan mampu untuk menjalankan kembali operasional bank dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk mendukung fungsi DRC, BCA secara berkala melakukan uji coba, tidak hanya pada sistem TI namun juga pada sistem sumber daya manusia. Baik di kantor cabang maupun kantor pusat, para karyawan turut berpartisipasi untuk menguji kesiapan Business Continuity Plan

BCA. Mengingat bahwa terjadinya bencana adalah sesuatu hal yang tidak dapat diprediksi, maka persiapan terbaik adalah dengan menginformasikan pada para karyawan untuk melakukan tindakan yang efektif dan memastikan bahwa mereka telah terlatih melakukannya. BCA mendorong seluruh kantor cabang untuk selalu siap dengan memastikan bahwa business

continuity plan dapat diakses secara online, serta

dengan mengkaji hasil respon terhadap seluruh tes yang diwajibkan. Dengan upaya tersebut, BCA kini menjadi salah satu pengelola pusat data terbaik di Asia Tenggara sehingga dapat

memberikan keyakinan kepada para nasabah dalam melakukan transaksi di segala situasi.

Tata Kelola TI

BCA telah membangun sistem untuk mengelola setiap tahapan di dalam proses pengembangan TI. Dalam proses ini, Komite Teknologi Informasi, sebagai salah satu komite eksekutif di bawah Direksi, berperan penting dalam memastikan bahwa investasi TI mampu mencapai target yang diinginkan.

Mengedepankan perencanaan dan pelaksanaan atas perbaikan sistem TI merupakan kebijakan yang sesuai dengan metodologi Quality

Assurance, suatu best practice yang telah diakui

secara internasional. Salah satu contoh kebijakan ini, yang diterapkan pada tahun 2013 adalah evaluasi System Development Lifecycle (SDLC) TI dengan metode Capability Maturity Model

Integration (CMMI).

Dalam beberapa tahun terakhir sistem TI BCA telah berkembang baik dari segi kapasitas maupun kompleksitasnya. Pembangunan kapasitas secara bertahap tetap merupakan filosofi utama BCA dalam memelihara dan menyempurnakan kinerja sistemnya.

Pentingnya keamanan yang efektif tidak akan pernah bisa diabaikan. Semakin meningkatnya porsi nilai transaksi perbankan internet terhadap total nilai transaksi menunjukkan perlunya pengawasan secara seksama mengingat potensi

cyber crime yang terjadi saat ini. Salah satu

cara yang diterapkan BCA untuk meningkatkan keamanan transaksi melalui internet adalah dengan mengirim pemberitahuan melalui SMS untuk transaksi-transaksi dengan jumlah tertentu serta dengan mendaftarkan penerima transfer atau pembayaran baru. BCA juga mengoperasikan sistem untuk mendeteksi

malware pada perangkat milik nasabah sehingga

tindakan yang diperlukan dapat diambil untuk melindungi transaksi elektronik.

Atas pencapaiannya di bidang teknologi informasi, BCA memperoleh berbagai penghargaan dari tahun ke tahun. BCA menerima penghargaan dalam membangun Top Brand dari Frontier

Consulting Group & Majalah Marketing bagi pengembangan Internet Banking dan Mobile

Banking. Selain itu, Indonesia Property & Bank

Award 2013 menganugerahkan penghargaan pada BCA sebagai Pioneer in Modern IT-Based

Banking Services untuk kategori bank dengan

aset di atas Rp 200 triliun.

Melangkah Ke Depan

Memasuki tahun 2014, Grup TI BCA akan terus menerapkan berbagai inisiatif guna mendukung tujuan BCA dalam meningkatkan keandalan, kenyamanan dan keamanan. Grup TI BCA aktif dalam mengembangkan National Standard for

Indonesia Chip Card Specification (NSICCS)

yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia. Untuk transaksi kartu kredit, Grup TI juga akan menggunakan otorisasi Personal Identification

Number (PIN) sebagai langkah untuk

meningkatkan keamanan nasabah.

BCA berupaya untuk melakukan uji coba dan mengimplementasikan beragam produk dan fitur baru sejalan dengan ekspektasi nasabah yang terus meningkat. BCA akan lebih mengembangkan kemampuan host-to-host guna mendukung layanan cash management yang dinamis dan fungsional seperti yang diharapkan oleh para nasabah korporasi. Sistem baru ini akan mengintegrasikan dengan lebih baik semua bisnis di sepanjang supply chain, sekaligus menawarkan banyak kemudahan, hanya dengan menekan ‘klik’ pada tombol mouse.

BCA akan tetap fokus dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia Grup TI agar mampu memberikan yang terbaik dalam proses pengembangan sistem, jaringan dan infrastruktur. Quality Assurance Centre of

Excellence juga akan disempurnakan dengan

menerapkan metodologi quality assurance sesuai best practice yang diakui secara internasional.

Kami berencana untuk lebih memperkenalkan

Cash Recycle Machines di beberapa target

pasar, sebagai bagian dari upaya BCA dalam meningkatkan kemudahan dan efektivitas.

Tata Kelola

Dalam dokumen Bank Central Asia Tbk 2013 (Halaman 170-175)