• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. HASIL PEMERINGKATAN

6.2. HASIL ASESMEN TIAP DAERAH

6.2.14. Kabupaten Subang

6.2.14.1. Hasil Penilaian dan Peringkat

HASIL PENILAIAN

Nama : Kabupaten Subang

Peringkat ke : 14 (empat belas) dari 21 daerah

6.2.14.2. Grafik Radar 5 Dimensi

6.2.14.3. Hasil Penilaian Kualitatif Tata Cara Asesmen:

1. Sebelum asesmen, peserta telah menerima informasi tentang persiapan yang perlu dilakukan, yang meliputi kriteria penilaian, data pendukung dan pengiriman wakil yang berkompeten, sebagaimana terlampir dalam undangan.

2. Peserta mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai tata cara asesmen dalam sesi penjelasan yang dilakukan sebelum asesmen.

3. Asesmen dilakukan terhadap indikator yang dapat diperlihatkan, dijelaskan, diperiksa, dan dinilai selama asesmen.

Rangkuman Asesmen Kabupaten Subang

Hasil asesmen keseluruhan dimensi untuk Kabupaten Subang adalah KURANG. Penilaian ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari hasil pemaparan peserta asesmen dan asesor selama pelaksanaan asesmen. Disamping itu, penilaian ini juga mengacu pada indikator yang tersedia pada saat penilaian dilaksanakan. Berikut ini disajikan penilaian penerapan e-government di Kabupaten Subang berdasarkan masing-masing dimensi:

1. Kebijakan

Hasil asesmen dimensi Kebijakan menunjukkan nilai KURANG. Daerah ini belum banyak menghasilkan kebijakan yang akhirnya menyulitkan aparat dibawahnya dalam melakukan implementasi

e-Government. Pada visi misi juga belum tampak

pernyataan yang dapat menunjukkan implementasi

e-government. Kebijakan yang telah dikeluarkan

diantaranya adalah pengaturan sub domain.

Saran yang diberikan untuk dimensi ini:

1. Menjabarkan Inpres 3 tahun 2003 tentang strategi dan pengembangan e-Government.

2. Peningkatan pemahaman para pimpinan struktural akan manfaat dan kemampuan TI sebagai sarana melakukan perubahan atau reformasi birokrasi di seluruh sektor pemerintahan seperti yang telah ditetapkan pada Program Prioritas Pemerintah Kabinet II. Melalui TI akan dapat dicapai:

 Efisiensi, efektivitas dan produktivitas

 Transparansi serta kemudahan melakukan monitoring dan audit kegiatan

 Data yang akurat.

3. Perlunya penetapan pada visi, misi dan strategi pembangunan daerah dalam penggunaan TI pada

berbagai sektor pemerintahan.

4. Perlu alur kebijakan implementasi yang merupakan penjabaran visi misi ke dalam implementasi yang dituangkan dalam bentuk pedoman, peraturan dan sistem prosedur di masing-masing sektor seperti, perencanaan

pembangunan, pendidikan, kesehatan,

kepegawaian dan sebagainya.

5. Keterbatasan sumber daya membuat daerah ini perlu menetapkan mekanisme skala prioritas penerapan TIK untuk pembangunan.

6. Penetapan tahapan pembangunan akan

memudahkan evaluasi yang harus dilakukan secara periodik, baik dilakukan sendiri maupun oleh lembaga di luar pemerintah daerah.

2. Kelembagaan

Hasil penilaian pada Dimensi Kelembagaan adalah KURANG. Walaupun Kabupaten Subang telah membentuk lembaga struktural Dinas Kominfo, namun dalam implementasi masih terjadi wilayah abu-abu pada tanggung jawab dan kewenangan, seperti misalnya dalam pengelolaan data. Latar belakang pendidikan aparat Diskominfo sebagian besar bukan

dari TI, hanya ada tiga orang S1 dan D3 dengan pendidikan TI.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam implementasi e-government, dari sisi Kelembagaan, perlu upaya sebagai berikut:

1. Penguatan aparat dengan tupoksi yang lebih jelas. 2. Penyusunan sistem dan prosedur, tata cara kerja,

dan pengaturan pelaksanaan tugas/kegiatan.

3. Perlunya perencanaan dan program

pengembangan SDM di bidang TIK secara berkelanjutan yang melibatkan seluruh sektor.

3. Infrastruktur

Hasil penilaian untuk dimensi Infrastruktur adalah KURANG. LAN baru terbangun di Sekda, sementara

data center, sistem keamanan informasi, fasilitas

pendukung (listrik, sistem pemadam api, raised floor, sistem disaster recovery) belum dimiliki.

Daerah ini perlu menyusun rencana pembangunan infrastruktur untuk implementasi e-government. Upaya tindakan, pemeliharaan, pengawasan harus dilakukan dengan seksama yang meliputi antara lain:

1. Pembangunan data center dengan fasilitas dan keamanan baik secara fisik maupun prosedur 2. Pembangunan sistem keamanan meliputi aspek

teknologi, sumber daya manusia, dan prosedur 3. Penyediaan fasilitas pendukung UPS dan sistem

grounding yang baik

4. Penyediaan sistem back-up dan disaster recovery 5. Pemeliharaan TIK secara terencana dan rutin. 6. Inventarisasi peralatan secara rutin untuk

mengantisipasi life cycle asset yang dituangkan kedalam manajemen aset yang baik.

4. Aplikasi

Penilaian untuk dimensi Aplikasi masuk dalam kategori KURANG. Alamat situs web resmi Kabupaten Subang adalah www.subang.go.id yang belum sesuai dengan Peraturan Menteri No 28 tahun 2006. Aplikasi yang telah digunakan diantaranya: 1. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

(SIAK), yang pembangunannya bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, email untuk para pejabat struktural, Sispotenda, sistem monografi, SIMPEG dan SPSE.

2. Aplikasi yang telah dikembangkan belum diikuti dengan kelengkapan dokumentasi yang baik seperti back-up aplikasi dan manual untuk admin. Dokumen yang ada masih tersebar di beberapa tempat dan belum pernah dilakukan inventarisasi.

Saran untuk peningkatan dimensi ini adalah:

1. Pengembangan Aplikasi Perijinan yang bersifat lintas sektor seperti kependudukan, hukum dan pembangunan.

2. Aplikasi untuk menunjang sistem perkantoran modern, agar memudahkan proses administrasi, penyebaran informasi agenda pimpinan dan sebagainya.

3. Interoperabilitas perlu segera diwujudkan agar pertukaran dan integrasi data dapat terjadi, sehingga dapat diperoleh data valid yang pada akhirnya pimpinan dapat membuat keputusan dengan data yang benar dan tepat.

4. Perlunya perhatian seluruh pengelola informasi untuk tidak mengabaikan dokumentasi baik berupa manual untuk user dan admin serta source

code. Hal ini penting untuk melakukan pemeliharaan, pengamanan informasi dan pengembangan masa datang.

5. Perencanaan

Nilai dimensi Perencanaan masuk dalam kategori KURANG. Bidang Program belum optimal menjalankan fungsi Perencanaan, baru pelaporan sementara mekanisme perencanaan belum ada. Rencana Induk (Master Plan) implementasi

e-Government, seperti yang diamanatkan pada Inpres 3

tahun 2003 belum dapat diwujudkan. Pemanfaatan TIK saat ini lebih banyak diinisiasi oleh masing-masing SKPD sesuai kebutuhan.

Saran untuk dimensi Perencanaan adalah:

Bidang Program perlu didorong untuk dilakukan fungsinya lebih baik sehingga dapat disusun Rencana Induk yang lengkap, dengan melibatkan seluruh SKPD dan pemangku kepentingan lainnya. Rencana induk tersebut harus dijabarkan dalam program tahunan dan anggarannya. Rencana Induk perlu ditunjang oleh produk hukum seperti misalnya Perbup.

Dokumen terkait