• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. HASIL PEMERINGKATAN

6.2. HASIL ASESMEN TIAP DAERAH

6.2.18. Kabupaten Tasikmalaya

HASIL PENILAIAN

Nama : Kabupaten Tasikmalaya

Peringkat ke : 18 (delapan belas) dari 21 daerah

6.2.18.2. Grafik Radar 5 Dimensi

6.2.18.3. Hasil Penilaian Kualitatif Tata Cara Asesmen:

1. Sebelum asesmen, peserta telah menerima informasi tentang persiapan yang perlu dilakukan, yang meliputi kriteria penilaian, data pendukung dan pengiriman wakil yang berkompeten, sebagaimana terlampir dalam undangan.

2. Peserta mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai tata cara asesmen dalam sesi penjelasan yang dilakukan sebelum asesmen.

3. Asesmen dilakukan terhadap indikator yang dapat diperlihatkan, dijelaskan, diperiksa, dan dinilai selama asesmen.

Rangkuman Asesmen Kabupaten Tasikmalaya

Hasil asesmen keseluruhan dimensi untuk Kabupaten Tasikmalaya adalah SANGAT KURANG. Penilaian ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat dari hasil pemaparan peserta asesmen dan penggalian asesor selama pelaksanaan asesmen untuk dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada periode sebelumnya. Disamping itu, penilaian ini juga mengacu pada indikator yang tersedia pada saat penilaian dilaksanakan. Berikut ini disajikan penilaian penerapan e-Government di Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan masing-masing dimensi:

1. Kebijakan

Nilai dimensi Kebijakan adalah SANGAT KURANG. Daerah ini baru sebatas mengeluarkan Surat Edaran Bupati tentang penggunaan email dan sub-domain untuk masing-masing SKPD.

Indikator negatifnya adalah:

1. Dalam visi misi Kabupaten, tidak tertera prioritas implementasi TIK sebagai media perbaikan sistem pemerintahan, sehingga pengembangan TIK belum menjadi prioritas dalam menjalankan layanan publik pemerintah.

2. Belum ada strategi penerapan kebijakan TIK. 3. Belum ada acuan penerapan kebijakan TIK. 4. Belum pernah dilaksanakan evaluasi atas kinerja,

meski sudah direncanakan untuk dilaksanakan dan telah dianggarkan.

5. Belum adanya SK terkait pelaksanaan TIK.

Saran perbaikan untuk dimensi Kebijakan adalah: 1. Bahwa perkembangan TIK untuk Layanan Publik

perlu diciptakan dan diimplementasikan secara berkesinambungan.

2. Sangat diperlukan strategi penerapan kebijakan TIK, sehingga arah pengembangan e-Government mendapat dukungan dan legalitas formal.

3. Kebijakan dan peraturan yang sepenuhnya berdasarkan kewenangan Bupati sangat rentan terhadap kemungkinan pengembangan yang tidak berkelanjutan.

4. Diperlukan SK Bupati tentang pelaksanaan, pengimplementasian serta pengembangan TIK. 5. Perlunya dilakukan evaluasi kebijakan TIK baik

kebijakan yang sudah ada maupun kebijakan yang akan dibuat.

2. Kelembagaan

Nilai dimensi Kelembagaan adalah SANGAT KURANG. Daerah ini sudah memiliki enam orang SDM yang memiliki keahlian mengoperasikan TIK.

Indikator negatifnya adalah:

1. Belum ada organisasi yang khusus menangani TIK

2. Belum adanya dokumen yang menunjukkan tugas dan fungsi dari organisasi yang menangani TIK saat ini

3. Belum adanya SOP, tata cara kerja dan pengaturan pelaksanaan tugas/kegiatan TIK 4. Kurangnya program pengembangan SDM TIK 5. Perlu ditambahnya jumlah SDM yang ahli dan

teknis TI dalam menjalankan pelayanan publik berbasis TIK.

Saran perbaikan untuk dimensi Kelembagaan adalah: 1. Diperlukan organisasi yang secara resmi menjadi pengelola TIK dengan didukung oleh ketetapan Bupati terkait tugas dan fungsinya.

2. Program pengembangan SDM bidang TIK hendaknya direncanakan dan berkesinambungan, sehingga kemampuannya meningkat dalam menangani pengembangan TIK.

3. Melengkapi tata kelola yang ada dengan tim pendukung yang mampu bertanggung jawab menata dan mereformasi proses bisnis, menyediakan aturan, sistem dan prosedur yang diperlukan, agar e-Government menjadi proses layanan dan administrasi yang efektif dan efisien, lengkap dengan dasar hukum yang menjadi acuan implementasi dan proses pengawasannya.

3. Infrastruktur

Nilai dimensi Infrastruktur adalah KURANG. Secara keseluruhan belum terdapat indikator positif pada dimensi ini. Daerah ini sudah memiliki server SPSE sebagai infrastruktur SPSE, fasilitas sms center, dan

website. Daerah ini juga sudah memiliki beberapa

sarana pendukung kegiatan TIK, seperti UPS, Genset, AC Split, sementara LAN dan jaringan internet terdapat di masing-masing SKPD

Beberapa indikator negatif yang ditemui:

1. Belum memiliki data center dan disaster recovery

center beserta prosedur dan prasarananya.

2. Belum memiliki jaringan data yang tersedia dalam cakupan jaringan organisasi yang terkoordinir oleh satuan kerja yang ditugaskan.

3. Secara keseluruhan belum memiliki prosedur pemeliharaan dan inventarisasi serta tahapan evaluasi terhadap peralatan TIK dan sarana pendukungnya.

4. Implementasi pengamanan operasi baru sebatas

Saran perbaikan untuk dimensi Infrastruktur adalah: 1. Perlu dukungan dan perhatian khusus dari

pimpinan daerah dalam membangun infrastruktur TIK secara keseluruhan sebagai sarana pendukung layanan publik pemerintah.

2. Diperlukan untuk segera menyatukan kendali

sistem e-government dari SKPD yang

mengendalikan sendiri sistemnya, agar tercapai

dual control dan spesialisasi fungsi kerja serta

karier petugas pendukung teknis yang diperlukan. 3. Konsistensi dan kemudahan kendali sarana TIK

dan sistem e-government untuk kepentingan bersama SKPD dengan menempatkan server dan pemeliharaan di bawah kendali unit yang bertangung jawab atas sistem TIK, sehingga kendali menyatu di data center.

4. Diperlukan segera penyusunan Ddisaster recovery

plan untuk keamanan dan kesinambungan sistem e-government dan sarana pendukungnya.

5. Diperlukannya melakukan prosedur perawatan dan inventarisasi peralatan TIK sebagai bentuk manajemen aset yang tertata rapi terhadap fungsi dan manfaatnya.

4. Aplikasi

Nilai dimensi Aplikasi adalah KURANG. Daerah ini sudah memiliki website dan beberapa sektor layanan publik serta administrasi pemerintahan telah didukung TIK walaupun beberapa sektor lainnya belum.

Indikator negatifnya adalah:

1. Belum memiliki dokumen induk aplikasi

e-government yang dipergunakan di seluruh SKPD.

2. Belum ada rencana induk sistem e-government untuk mengintegrasikan seluruh inform asi hasil aplikasi e-government yang sudah ada.

3. Masih banyaknya sektor layanan publik dan adminitrasi pemerintahan yang belum didukung oleh sistem e-government.

4. Belum ada dokumen inventarisasi aplikasi, prosedur sistem inventaris aplikasi dan audit.

Saran perbaikan untuk dimensi Aplikasi adalah: 1. Perlunya mengembangkan website ke arah yang

lebih interaktif dan friendly terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi.

2. Perlunya disusun rencana induk Manajemen Informasi e-Government.

3. Rencana Induk Manajemen Informasi

e-Government tidak akan efektif bila tidak dirangkai

dengan seluruh rencana integrasi informasi yang dipergunakan dalam sistem e-Government yang saat ini digunakan oleh seluruh SKPD.

4. Perlu membuat inventaris aplikasi yang terdokumentasi beserta prosedur dan auditnya, sehingga fungsi aplikasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tahun berjalan. 5. Perlu melakukan tahapan pengintegrasian data

atau kemampuan untuk bertukar data/informasi terhadap aplikasi yang sudah ada agar tidak tercipta pulau-pulau informasi seperti yang saat ini banyak tercipta di beberapa daerah di Indonesia.

5. Perencanaan

Nilai dimensi Perencanaan adalah SANGAT KURANG. Daerah ini sudah memiliki kemampuan perencanaan alokasi anggaran TIK sebagai penunjang kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan publik dan administrasi pemerintahan. Namun demikian, beberapa indikator negatif yang ditemui adalah:

1. Dari relasi dengan aplikasi dan terapan TIK, rencana e-government masih dibuat partial sesuai kebutuhan SKPD, bukan kebutuhan PemKab secara keseluruhan maupun Kebutuhan Publik.

2. Belum adanya perencanaan yang

berkesinambungan dalam tahapan peningkatan dan pengembangan pemanfaatan TIK.

3. Belum adanya dokumentasi perencanaan TIK. 4. Belum memiliki rencana detil yang nantinya

termuat dalam dokumen master plan TIK.

Saran perbaikan untuk dimensi Perencanaan adalah: 1. Perlu penyempurnaan Rencana Kerja Jangka

Panjang, khususnya melengkapi rencana penerapan e-government terintegrasi, yang selanjutnya menjadi dasar rencana kerja penyesuaian fasilitas TIK pendukungnya agar selaras dengan rencana e-Government yang telah diperbarui.

2. Perencanaan jangka pendek yang jelas dan pasti, sehingga dapat dilanjutkan ke tahapan rencana tahun selanjutnya yang berkesinambungan di bidang TIK.

Dokumen terkait