• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Penelitian Terdahulu

Berdasarkan pe ngamatan pe nulis, ka jian p enelitian t entang manajemen berbasis sekolah (MBS) sudah banyak diteliti oleh peneliti serta praktisi da lam bidang pe ndidikan. Dampaknya tentu berpengaruh da lam memberikan ko ntribusi keilmuan baik da ri s egi pr aktis maupun t eoritis. Namun, b ukan be rarti dengan sudah ba nyaknya pe nelitian y ang dilakukan dengan mengangkat topik penelitian tentang MBS dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah t idak a da r uang lagi yang da pat d ijadikan a lasan u ntuk mengangkat topik penelitian tentang MBS. Hal ini justru menjadi tantangan bagi para peneliti-peneliti yang lain untuk dapat mengeksplorasi lebih dalam lagi t entunya d idasarkan pa da s tudi dari b anyak referensi/literatur yang bersifat t eoritis ataupun s umber-sumber dari ha sil penelitian yang r elevan dengan t opik pe nelitian. Berikut i ni a kan penulis paparkan b erbagai ha sil penelitian s ebagai bahan pe rbandingan de ngan judul penelitian ini yakni tentang efektivitas p enerapan manajemen be rbasis sekolah yang dipersepsikan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard dalam implikasinya terhadap mutu pembelajaran siswa.

Rifkandi Kapiso, S yarwany C anon, da n I dham M asri I shak menjelaskan da lam pe nelitiannya bahwa m anajemen be rbasis sekolah memiliki pe ngaruh t erhadap pe ningkatan mutu pendidikan d i S MAN 3 Gorontalo.15

Lebih lanjut d ijelaskan indikator y ang menjadi tolok ukur da lam penerapan m anajemen be rbasis s ekolah ya itu manajemen s ekolah, PAKEM, dan partisipasi ma syarakat. Semua ind ikator ini me miliki kontribusi yang positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Penelitian menggunakan pe ndekatan kua ntitatif d engan mengambil sampel secara keseluruhan sebanyak 44 orang yang terdiri dari kepala sekolah da n gur u-guru di S MAN 3 G orontalo. Hasil pe nelitian menunjukkan ba hwa variabel X ya itu manajemen be rbasis s ekolah memiliki pe ngaruh po sitif t erhadap variabel Y yaitu pe ningkatan mutu pendidikan. H al ini d ibuktikan de ngan hasil a nalisis da ta menggunakan analisis r egresi sederhana d iperoleh nilai a = 3 6,51 yang menunjukkan hubungan positif dan nilai b = 0,50 yang menunjukkan satuan perubahan di mana s etiap perubahan s atu unit manajemen berbasis sekolah aka n memberikan pe ngaruh sebesar 0, 50 t erhadap pe ningkatan mutu pendidikan. Selain itu, hasil p erhitungan u ji ke berartian ( uji T) d iperoleh nilai thitung sebesar 5, 00 lebih besar da ri nilai ttabel sebesar 2, 021 (thitung = 5,00 > ttabel = 2, 021) yang dapat d isimpulkan bahwa variabel X yakni manajemen berbasis s ekolah berpengaruh s ignifikan t erhadap variabel Y yakni peningkatan mutu pendidikan.

15 Rifkandi Kapiso, dkk, “Pengaruh Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di SMAN 3 Gorontalo”, Jurnal KIM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No.1 (Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo,2013), hlm. 1-8

Gorontalo. Adapun besarnya persentase ko ntribusi p enerapan manajemen berbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan diambil dari nilai R2 yang nilainya s ebesar 0, 2401. J adi manajemen berbasis s ekolah memiliki ko ntribusi sebesar 24, 01% terhadap pe ningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Gorontalo sedangkan sisanya 75,99% dipengaruhi oleh f aktor-faktor y ang lain. Penelitian i ni s udah cukup m enjelaskan bahwa penerapan manajemen be rbasis sekolah memiliki pengaruh y ang signifikan t erhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan. N amun, d ilihat da ri objek penelitiannya hanya melibatkan kepala sekolah dan guru-guru saja, padahal siswa juga memiliki peran yang sangat strategis dalam hal upaya meningkatkan kua litas pe ndidikan d i sekolah. H al ini d ikarenakan siswa baik secara langsung dan t idak langsung dapat be rperan s ebagai subjek dan objek pendidikan dalam menjalankan proses pe ndidikan ya ng s edang berlangsung d i sekolah terutama da ri s egi pe nilaian p embelajaran da n pelayanan.

Siti M aisaroh mengungkapkan da lam pe nelitiannya bahwa implementasi manajemen berbasis s ekolah memiliki pe ngaruh s ignifikan terhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan di S D N egeri 1 Kadipiro Yogyakarta.16

16 Siti Maisaroh, “P engaruh Manajemen Berbasis S ekolah terhadap Peningkatan M utu Pendidikan d i SD Ne geri 1 Kadipiro Yo gyakarta”, Jurnal Elementary School 2 Vol. 2 No. 2

(Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta, 2015), hlm. 167-175

Penelitian i ni b ersifat kuantitatif dengan m etode pengumpulan da ta menggunakan a ngket da n do kumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan populasi yang t erdiri da ri d ari gur u-guru S D N egeri 1 K adipiro Y ogyakarta.

Dikarenakan ruang lingkup penelitian hanya di satu sekolah maka sampel diambil secara keseluruhan yakni sejumlah 18 responden.

Penelitian in i me nganalisis korelasi ma najemen b erbasis s ekolah sebagai variabel X terhadap mutu pendidikan sebagai variabel Y. Adapun indikatornya untuk m anajemen be rbasis s ekolah m eliputi m anajemen kurikulum, manajemen ke uangan da n pe mbiayaan, manajemen t enaga kependidikan, manajemen hubungan s ekolah d engan masyarakat, da n manajemen sarana da n pr asarana, s edangkan untuk mutu pe ndidikan mencakup siswa, guru, kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan manajemen sekolah. Hasil a nalisis me nunjukkan implementasi ma najemen berbasis sekolah menunjukkan hasil yang positif dengan rerata sebesar 78,94% dan masuk pa da ka tegori baik. Adapun ha sil in i b erdasarkan da ta d istribusi frekuensi da ta, implementasi manejemen berbasis s ekolah pa da ka tegori baik sekali dengan frekuensi sebesar 55,55% (10 responden), kategori baik dengan frekuensi sebesar 38, 88% (7 r esponden), da n s isanya kategori cukup de ngan frekuensi sebesar 5, 55% (1 r esponden). Adapun peningkatan mutu pe ndidikan juga menunjukkan h asil yang po sitif da n sejalan de ngan implementasi manajemen berbasis s ekolah de ngan r erata sebesar 79, 94% dan termasuk da lam kategori baik. Hasil in i b erdasarkan data distribusi frekuensi data, peningkatan mutu pendidikan pada kategori sangat b aik s ekali sebesar 50% ( 9 r esponden), ka tegori baik s ebesar 44,44% ( 8 r esponden), da n s isanya ka tegori c ukup s ebesar 5, 55% ( 1 responden).

Adapun h asil dari analisis regresi m enunjukkan h asil y ang signifikan. Hal ini didasarkan pada uji t dengan melakukan perbandingan nilai thitung dan ttabel. Diperoleh nilai thitung = 3, 425 lebih besar dari ttabel = 2,10 (thitung > t tabel) yang a rtinya pe ngaruh i mplementasi ma najemen berbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah signifikan. Kontribusi i mplementasi ma najemen b erbasis sekolah terhadap peningkatan mutu pe ndidikan c ukup besar. H al ini d ibuktikan de ngan perolehan nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,397 atau dengan kata lain pe ngaruhnya s ebesar 39, 7% da n s isanya 6 0,3% di pengaruhi o leh faktor y ang lain. Penelitian ini s ecara ga ris besar s udah menunjukkan bahwa i mplementasi ma najemen b erbasis s ekolah sangat memberikan kontribusi yang cukup s ignifikan terhadap pe ningkatan mutu pe ndidikan. Namun, da lam pe nelitian ini t idak secara langsung meneliti da mpaknya terhadap kualitas p embelajaran dikarenakan r esponden da lam pe nelitian ini adalah guru. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan r esponden t idak hanya gur u a kan tetapi juga melibatkan

stakeholders ataupun masyarakat dikarenakan pada dasarnya implementasi manajemen berbasis sekolah itu merupakan tuntutan relevansi pendidikan yang berasal dari stakeholders serta masyarakat.

Sutikno dalam penelitiannya m emaparkan b ahwa m anajemen sekolah da n pe ngelolaan pe mbelajaran memiliki pe ngaruh s ignifikan terhadap mutu pe ndidikan s edangkan ko mite sekolah t idak memiliki

pengaruh s ignifikan terhadap mutu pendidikan.17

17 Sutikno, “P engaruh M anajemen S ekolah, P engelolaan Pembelajaran, da n K omite Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di SMP Rintisan Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMPN 2, SMPN 3, SMP 3 Domenico Savio Semarang)”, Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2004)

Penelitian ini d ilakukan menggunakan pe ndekatan kua ntitatif de ngan pe ngambilan sampel menggunakan t eknik multistage sampling yakni p engambilan sampel secara b ertahap meliputi ar ea probability sampling, proportional sampling, da n random sampling. D ari pe nggunaan t eknik ini diperoleh sampel sebanyak 113 orang yang terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru dari 3 s ekolah yakni S MPN 2, S MPN 3 , da n S MP 3 D omenico S avio Semarang.

Adapun analisis hasil pe nelitian t iap-tiap variabel ada y ang memiliki p engaruh signifikan d an a da yang t idak memiliki pe ngaruh signifikan. Pertama, manajemen sekolah (variabel X 1) me mpunyai pengaruh yang s ignifikan terhadap mutu pendidikan ( variabel Y). Hal ini dibuktikan de ngan hasil pe rhitungan a nalisis r egresi d iperoleh nilai thitung sebesar 12,735 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,665 (thitung = 12,735 > ttabel = 1,665) yang dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah memiliki pengaruh yang s ignifikan t erhadap mutu p endidikan. S elanjutnya, besarnya pe rsentase ko ntribusi manajemen sekolah d iperoleh da ri nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,742 yang artinya manajemen sekolah (variabel X 1) m emiliki kontribusi s ebesar 74,2% terhadap m utu pendidikan.

Kedua, pengelolaan pembelajaran (variabel X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu pendidikan (variabel Y). Hal ini dibuktikan dengan pe rhitungan a nalisis r egresi d idapatkan nilai thitung sebesar 4, 714 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,665 (thitung = 4,714 > ttabel = 1,665) yang artinya pe ngaruh pe ngelolaan pe mbelajaran t erhadap mutu pe ndidikan adalah s ignifikan. Adapun be sarnya pe rsentase ko ntribusi pengelolaan pembelajaran t erhadap mutu pe ndidikan d idapatkan da ri nilai ko efisien determinasi ( R2) s ebesar 0, 211 yang berarti pe ngelolaan pe mbelajaran (variabel X 2) mempunyai ko ntribusi s ebesar 21, 1% terhadap mutu pendidikan.

Ketiga, komite sekolah (variabel X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu pendidikan (variabel Y). Hal ini didasarkan pada hasil analisis r egresi d iperoleh nilai thitung sebesar 1, 651 l ebih ke cil da ri nilai ttabel sebesar 1, 665 (thitung = 1, 651 < ttabel = 1, 665) yang berarti tidak signifikan. Kontribusi ko mite s ekolah t idak t erlalu signifikan da n t idak dapat memprediksikan mutu pe ndidikan. H al ini d ibuktikan d ari nilai koefisien d eterminasi ( R2) ha nya s ebesar 0. 002 yang a rtinya ko mite sekolah (variabel X3) hanya memiliki sumbangsih sebesar 0,2%. Penelitian ini m engungkapkan b ahwa m anajemen sekolah memiliki pengaruh y ang sangat tinggi dibandingkan dengan pengelolaan pembelajaran dan komite sekolah. Jadi, manajemen sekolah atau secara kontekstual dapat dianggap manajemen berbasis sekolah memiliki peran yang besar untuk tercapainya mutu pe ndidikan yang be rkualitas. N amun, pe nelitian ini hanya

memfokuskan ke pala sekolah da n gur u-guru s ebagai o bjek pe nelitian. Oleh karena i tu, diperlukan penelitian y ang melibatkan s iswa s ebagai objek pe nelitian s ehingga p engaruh manajemen b erbasis sekolah da pat dilihat secara keseluruhan dari semua sisi pelaku pendidikan.

Sunarto da n D jumadi P urwoatmodjo mengemukakan da lam penelitiannya b ahwa m anajemen b erbasis sekolah m emiliki pengaruh terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u.18

Hasil pe nelitiannya m enunjukkan secara b ersama-sama ga ya kepemimpinan, manajemen berbasis s ekolah, da n iklim o rganisasi memiliki ko ntribusi p engaruh terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u. Perolehan ni lai estimate sebagai ko efisien de terminasi u ntuk ke puasan kerja s ebesar 0,502 y ang b erarti ketiga v ariabel m emiliki kontribusi Selain itu, b ersama da lam penelitiannya juga d ibahas faktor l ain yang d ianggap m emberikan pengaruh yakni gaya kepemimpinan kepala sekolah dan iklim organisasi. Penelitian in i me nggunakan pe ndekatan s urvei dengan o bjek p enelitian guru-guru S MP di w ilayah sub r ayon 04 ka bupaten D emak. Adapun sampel diambil s eluruhnya d ikarenakan t ujuan pe nelitian ini u ntuk mengungkap fenomena s osial. D alam a nalisis da tanya menggunakan teknik m ultivariat structural equation modeling (SEM) de ngan pertimbangan ke mampuannya da lam pe ngujian struktural model s ecara simultan dan efisien.

18 Sunarto dan Djumadi Purwoatmodjo, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah, dan I klim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru SMP di W ilayah S ub Rayon 04 K abupaten D emak”, Jurnal Analisis Manajemen Vol. 5 No. 1

sebesar 50, 2% da n u ntuk k inerja gur u s ebesar 0, 576 yang a rtinya ke tiga variabel memiliki kontribusi 57,6%.

Secara l angsung variabel ga ya ke pemimpinan memiliki pe ngaruh yang positif da n signifikan t erhadap ke puasan ke rja de ngan nilai

probability = 0, 036 ku rang da ri 0, 05 (p-value < 0, 05) da n b erpengaruh positif se rta signifikan t erhadap k inerja gur u dengan ni lai probability = 0,002 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Begitu juga variabel ma najemen berbasis s ekolah secara l angsung berpengaruh po sitif da n signifikan terhadap kepuasan kerja yang dibuktikan dengan nilai probability = 0,001 kurang da ri 0, 05 (p-value < 0, 05) da n juga mempunyai pe ngaruh po sitif serta s ignifikan t erhadap k inerja gur u de ngan nilai probability = 0, 031 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Adapun variabel iklim o rganisasi juga memberikan pe ngaruh langsung yang positif d an signifikan t erhadap kepuasan kerja dengan nilai probability = 0,006 kurang dari 0,05 (p-value

< 0, 05) namun, t idak memberikan pe ngaruh langsung yang po sitif da n signifikan t erhadap k inerja gur u d engan nilai pr obabilitas = 0, 654 lebih dari 0,05 (p-value > 0,05).

Secara tidak langsung dengan dimediasi kepuasan k erja pe ngaruh variabel ma sing-masing terhadap kinerja gur u memiliki tingkat be rbeda berdasarkan nilai p engaruh da n total pe ngaruh. V ariabel ga ya kepemimpinan memiliki nilai pe ngaruh sebesar 0 ,104 dan total pe ngaruh sebesar 0,4433. Variabel m anajemen be rbasis s ekolah m empunyai ni lai pengaruh s ebesar 0, 173 da n t otal pe ngaruh s ebesar 0, 408. D an va riabel

iklim organisasi memiliki nilai pengaruh sebesar 0,142 dan total pengaruh 0,186. A kan t etapi, da lam pe nelitian ini t idak d ijelaskan lebih lanjut mengenai interpretasi da ri nilai pe ngaruh da n t otal pe ngaruh sehingga masih belum d iketahui apakah tiap-tiap variabel memiliki pengaruh tidak langsung yang s ignifikan t erhadap k inerja g uru de ngan d imediasi kepuasan kerja atau tidak.

Secara ke seluruhan penelitian ini mengindikasikan bahwa s emua variabel me mberikan pengaruh langsung t erhadap ke puasan ke rja da n kinerja gur u, ke cuali variabel iklim o rganisasi yang tidak memiliki pengaruh signifikan t erhadap k inerja gur u. Namun, da lam pe nelitian ini tidak dijelaskan s ecara r inci mengenai ko ntribusi t iap-tiap variabel terhadap ke puasan ke rja da n k inerja gur u sehingga p engaruh variabel manajemen b erbasis s ekolah khususnya masih be lum diketahui sehingga masih d iperlukan pe nelitian u ntuk membuktikan besar ko ntribusi manajemen berbasis sekolah.

Robertus S idartawan dalam pe nelitiannya m enjelaskan b ahwa kinerja sekolah sangat dipengaruhi oleh karakteristik kekuatan persaingan Porter dalam hal ini meliputi ancaman pesaing dari sekolah baru, sekolah pemasok, s ekolah pe nerima, da n s ekolah a lternatif s erta intensitas persaingan an tar ke empat ka rakter s ekolah t ersebut.19

19 Robertus S idartawan, “ Analisa P engaruh K arakteristik K ekuatan P ersaingan Porter

terhadap Kinerja S ekolah de ngan P endekatan Balanced Scorecard”, Jurnal Rotor Vol. 4 No. 1

(Jember: Universitas Jember, 2011), hlm. 16-21

Dalam m engukur pengaruh t ersebut d igunakan p endekatan balanced scorecard dalam penelitian i ni. Penelitian i ni m enggunakan metode pendekatan kuantitatif

dengan metode pe ngumpulan data b erupa kue sioner. A dapun po pulasi dalam pe nelitian ini a dalah kepala sekolah menengah ya ng telah terakreditasi “A” d i ko ta M alang dan d alam pe ngambilan sampel digunakan rumus slovin. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan metode multiple regression yang terdiri dari lima variabel independen yakni a ncaman p esaing baru ( X1), sekolah pemasok (X2), s ekolah pe nerima ( X3), s ekolah a lternatif ( X4), s erta i ntensitas persaingan (X5) dan satu variabel dependen yakni kinerja sekolah.

Secara kolektif s emua v ariabel i ndependen terhadap va riabel dependen mempunyai pengaruh yang s ignifikan. H al ini d ibuktikan dengan penghitungan uji F yang hasilnya Fhitung bernilai 12,597 lebih besar dari Ftabel yang nilainya 2, 420 ( Fhitung > F tabel) artinya Ha diterima at au hasilnya s ignifikan. Adapun pe ngaruh t iap-tiap v ariabel independen terhadap va riabel dependen m emiliki ha sil ya ng berbeda-beda da n da lam menghitung signifikansinya menggunakan u ji t . Pertama, pe ngaruh ancaman pesaing baru (variabel X1) terhadap kinerja sekolah (variabel Y) adalah signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung = 2,203 lebih besar dari nilai ttabel = 2, 080 ( thitung > t tabel) ya ng berarti s ignifikan. Kedua, pengaruh sekolah pe masok ( variabel X 2) t erhadap k inerja sekolah (variabel Y ) menunjukkan h asil s ignifikan. Hal i ni didasarkan pada ni lai thitung = 2,126 lebih besar dari nilai ttabel = 2,080 (thitung > t tabel) yang artinya signifikan. Ketiga, pe ngaruh s ekolah pe nerima ( variabel X3) t erhadap kinerja s ekolah ( variabel Y ) t idak signifikan. H al ini d ibuktikan de ngan

perolehan nilai thitung = 0, 327 lebih k ecil da ri nilai ttabel = 2, 080 ( thitung < ttabel) yang menunjukkan bahwa p engaruhnya t idak s ignifikan. Keempat, pengaruh sekolah a lternatif ( variabel X 4) t erhadap kinerja sekolah (variabel Y ) juga t idak s ignifikan. B erdasarkan pe nghitungan statistik diperoleh nilai thitung = 0, 256 lebih ke cil da ri nilai ttabel = 2, 080 ( thitung < ttabel) yang artinya tidak signifikan. Kelima, pengaruh intensitas persaingan (variabel X5) t erhadap k inerja s ekolah ( variabel Y ) adalah signifikan. Kesimpulan ini diperoleh dari nilai thitung = 2,104 lebih besar dari nilai ttabel = 2,080 (thitung > t tabel) yang artinya signifikan.

Adapun ko ntribusi p engaruh ke lima variabel tentang karakteristik kekuatan pe rsaingan po rter s ecara ko lektif t erhadap kinerja s ekolah dengan pe ndekatan balanced scorecard sangat tinggi. H al ini d idasarkan pada pe nghitungan a nalisis r egresi d iperoleh nilai R2 (koefisien determinasi) s ebesar 0,828 y ang a rtinya memiliki ko ntribusi sebesar 82,8% s edangkan s isanya sebesar 17, 2% d ipengaruhi o leh variabel lainnya. N amun, da lam a nalisis pe nelitian ini t idak dijelaskan ko ntribusi setiap variabel t erhadap kinerja s ekolah de ngan pe ndekatan balanced scorecard, dan hanya d isebutkan bahwa variabel s ekolah pe masok yang memiliki ko ntribusi t erbesar s ebesar 0, 346. Hal ini s eharusnya diperincikan ka rena da ri ke lima variabel t entang ka rakterisitik kekuatan persaingan po rter, dua di antaranya yakni sekolah pe nerima da n s ekolah alternatif t idak memiliki pe ngaruh yang signifikan. A dapun d alam penelitian ini menggabungkan dua teori yakni teori ke kuatan pe rsaingan

porter da n teori balanced scorecard yang digunakan s ebagai p endekatan, namun da lam p enjelasannya t idak ditemukan secara imp lisit m engenai proses pe maduan ke dua t eori t ersebut b ahkan hanya c enderung menggunakan t eori ke kuatan pe rsaingan po rter s ecara do minan. Oleh karena itu, penulis memandang bahwa perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan m odel balanced scorecard sebagai pe ndekatan da lam penelitian yakni implikasinya dengan mutu pembelajaran.

Ni N. Sukerti, N yoman Dantes, dan N i Ketut Suarni menjelaskan dalam pe nelitiannya bahwa m anajemen m utu be rbasis s ekolah be rsama dengan po la ke pemimpinan ke pala s ekolah da n iklim sekolah memiliki pengaruh t erhadap kinerja gur u.20

Hasil pe nelitian ini menganalisis pe ngaruh tiap-tiap variabel s erta pengaruh semua variabel secara bersama terhadap kinerja guru. Pertama, pengaruh po la ke pemimpinan ke pala s ekolah t erhadap k inerja gur u menunjukkan h asil y ang signifikan dengan perolehan ni lai s ignifikansi Penelitian i ni m enggunakan m etode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Adapun objek da lam pe nelitian ini adalah s eluruh gu ru n egeri d i gugus I I kecamatan Kuta U tara s ejumlah 60 orang. Teknik pe ngambilan s ampel menggunakan t eknik simple random sampling dan d iambil s ebanyak 52 orang sebagai sampel penelitian. Dalam teknik analisis data menggunakan korelasi parsial dan regresi linear berganda.

20 Ni. N Sukerti, dkk, “Kontribusi Pola Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah, dan M anajemen M utu Berbasis S ekolah (M MBS) terhadap K inerja G uru pa da G ugus II K uta Utara”, Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 4 No.1 (Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha, 2014), hlm. 1-9

sebesar 0,004 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05). Kedua, iklim sekolah juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,016 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05).

Ketiga, manajemen mutu berbasis s ekolah juga be rpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru didasarkan pada nilai signifikansi sebesar 0,025 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05).

Adapun pengaruh ke tiga variabel secara ko lektif terhadap kinerja guru a dalah s ignifikan. H al ini d apat di simpulkan da ri pe rolehan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (p-value < 0,05) yang artinya signifikan. Adapun ko ntribusi ke tiga variabel secara langsung terhadap kinerja gur u diperoleh dari nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 0, 577 yang berarti besaran ko ntribusinya a dalah 57, 7% da n 42, 3% dipengaruhi oleh faktor la in yang tidak diteliti o leh pe nelitian ini. Adapun r incian kontribusi s etiap variabel terhadap k inerja gur u yaitu untuk variabel po la kepemimpinan kepala sekolah sebesar 24,6%, untuk variabel iklim sekolah sebesar 16, 7%, da n u ntuk v ariabel manajemen mutu b erbasis sekolah sebesar 16,4%.

Jadi, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu berbasis s ekolah be rkontribusi po sitif t erhadap k inerja gur u yang s ecara tidak langsung juga da pat meningkatkan kua litas pe ndidikan d i sekolah. Akan tetapi, dalam menilai kinerja guru sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh guru itu sendiri namun juga harus mengajak pelaku pendidikan yang lain misalnya s iswa a gar da ta yang diperoleh semakin objektif. Hal in i

dikarenakan ke mungkinan a pabila pe nilaian ha nya d ilakukan o leh gur u saja, maka data yang diperoleh dapat bersifat subjektif dan rawan bersifat manipulatif. Sedangkan s iswa s ebagai s ubjek s ekaligus o bjek pe ndidikan diharapkan da pat m enilai secara apa ada nya karena merekalah yang merasakan da mpaknya secara langsung dan t idak langsung dari k inerja guru.

Joko P ramono da lam pe nelitiannya yang be rjudul “ Analisis Pengukuran Kinerja Manajemen Berbasis Sekolah SMK Negeri 6

Surakarta dengan Pendekatan Balanced ScoreCard” membahas mengenai

implikasi balanced scorecard dalam m elakukan pe ngukuran m anajemen berbasis sekolah yang diterapkan di SMK Negeri 6 Surakarta.21

Nilai (Skor)

Penelitian ini m enggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif d i S MK N egeri 6 Surakarta s ebagai o bjek pe nelitian yang a kan d iukur tingkat k inerjanya dengan menggunakan empat perspektif menurut balanced scorecard. Dari sampel yang d iambil s ebanyak 120 s iswa da n 5 5 pe gawai s ekolah d ari total po pulasi sebesar 1511 o rang, di peroleh skor rentang ni lai yang setelah d ikalkulasikan yaitu berkisar a ntara 17 sampai 85 d an t erbagi menjadi lima interval kelas dengan lima kategori sebagai berikut:

Tabel 1.0 Pengkategorian Berdasarkan Nilai/skor dan Skala di SMKN 6

Surakarta

Skala Kategori 73-85 5 Sangat Baik

21 Joko Pramono, “ Analisis Pe ngukuran Ki nerja SMK Ne geri 6 Surakarta de ngan